Latest Post

50Kota Aceh Advertorial DPRD Kab. Banyuasin Advertorial DPRD Lahat Advertorial HUT ke-153 Kabupaten Lahat Advertorial Meranti Advertorial Pemkab Lahat Advertorial Pemkab Musi Rawas Advertorial Pemko Lubuklinggau Advertorial Pemko Pagar Alam Agam Alahan panjang AROSUKA Bali Balikpapan Bank Nagari Bantaeng Batam Batang anai Bateang Batu bara Batusangkar BAWASLU SUMBAR Bekasi Bengkalis BENGKULU BI Sumbar Bogor Bukit pamewa Bukittinggi Cilegon Deli serdang Depok Dewan Pers Dharmasraya DPR RI DPRD Bengkalis DPRD Dharmasraya DPRD Kepulauan Meranti DPRD Kota Padang DPRD OKI DPRD Padang DPRD Padang Panjang DPRD Pessel DPRD RI DPRD Solok DPRD SUMBAR Dumai Enam lingkung FJPI Sumbar Hanura Sumbar HPN 2022 Jabar Jakarta Jambi Jawa Barat Jeneponto Kab.Dharmasraya Kabupaten Dharmasraya Kabupaten Kepulauan Meranti Kabupaten Lahat Kabupaten Solok KADIN SUMBAR kambang Karimun Kayu Agung Kayu tanam Kepulauan Meranti Kepulaun Mentawai Kota Padaang Kota Padang Kota Pagar Alam Kota Pariaman Kota Solok Kotapariaman KPU KPU Sumbar Kuala lumpur Labuhanbatu Lahat Lampung Lampung Timur lanud Sut Lanud Sud Lanud Sultan Sahrir Lanud Sultan Syahrir Lanud Sultan Syahrir Padang Lanud Sultan Syarir Lanud Sur lanud Sut Limapuluh Kota Liputan Lubuk alung Lubuk basuk Lubuk Linggau Magelang Malalak Medan Mentawai Meranti Merbau Minahasa utara Miranti Muara enim Muba Banyuasin Muratara Musi Rawas Nagari Lurah Ampalu Nasdem Sumbar Nasional Ogan Ilir Ogan Komering Ilir (OKI) OKI Ombilin Opini Padang Padang Panjang Padang Pariaman Padangpanjang Pagaralam Pagaruyung Painan Palangkaraya Palembang Pariaman Parik malintang Parit malintang PARIWARA Pariwara DPRD Padang Panjang Pariwara Pemkab Solok PARIWARA PT Semen Padang Pasaman Pasaman - Pasaman Barat Pasaman Barat Pasbar Pauh kamba Payakumbuh PDAM Padang Panjang Pekanbaru Pemkab Bengkalis Pemkab Lahat Pemkab Solok Pemko Padang Pemko Sawahlunto Pemko Solok Pemprov Sumbar Pemrov Sumbar Penas XVI KTNA Pertamina Pesisir Pesisir Selatan Pessel PJKIP Kota Padang PLN PMI Sumbar Polda Bali Polda Sumbar Polri Provinsi Bengkulu PT.ITA PT.Semen Padang Purwokerto PWI PWI Sumbar Rangsang Redaksi Redaksi 2 Riau samarinda Samosir Sawahlunto Selat panjang Semarang Semen Padang Semen Padang.. Serang Sicincin Sijunjung Sikucua Silungkang Simpang empat SMSI Solok Solok kota Solok Selatan Sulawesi selatan Sumatera Barat Sumbar Sumsel Sumut sungai sarik Surabaya TANAH DATAR Tanahdatar Tangerang TSR III Pemkab Dharmasraya Tua Pejat Tulisan walikota solok

 

Siberut, Lintasmedianews.com

Pada hari Sabtu, 20 Desember 2025, sekitar pukul 17.00 WIB, seorang warga Dusun Muntei, Desa Muntei, Kecamatan Siberut Selatan, menemukan mayat bayi perempuan di belakang Asrama APB (Aksi Peduli Bangsa) Dusun Muntei. Penemuan ini dilaporkan ke Polsek Siberut, dan personil langsung mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Keterangan saksi menyebutkan bahwa awalnya ada masyarakat yang melihat seekor anjing sedang menyeret jasad bayi. Setelah diikuti, jasad bayi ditemukan di belakang Asrama APB. Tidak jauh dari lokasi penemuan, ditemukan bekas kuburan tidak terlalu dalam, diduga sebagai tempat bayi tersebut dikubur.

Polsek Siberut telah melakukan langkah-langkah investigasi, termasuk meminta keterangan saksi-saksi, pengambilan visum luar oleh Dokter, dan pengamanan TKP dengan memasang Police Line.Jasad bayi tanpa identitas ini telah dikuburkan di tempat perkuburan masyarakat setempat setelah Di Lakukan Visum.

Kapolsek Siberut, AKP Yahya Novi Sutriana, S.H., menyatakan, "Kami masih melakukan penyelidikan intensif untuk mencari pelaku yang membuang mayat bayi perempuan ini. Kami mengimbau masyarakat untuk membantu kami dengan memberikan informasi jika ada yang mengetahui sesuatu tentang kasus ini."(Fais)

 



Tuapejat, Lintasmedianews.com

Sebanyak 1.973 warga tercatat mendatangi Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Tuapejat pada Selasa, 23 Desember 2025, sejak pukul 07.30 WIB. Antusiasme masyarakat yang tinggi tersebut membuat suasana pelayanan pajak tampak padat sejak pagi hari.

Guna memastikan ketertiban dan kelancaran pelayanan, turut diterjunkan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Tuapejat yang sedang lepas dinas, yakni Hendrizal, Iskandar, dan Victorianus Salimu. Kehadiran mereka membantu mengatur antrean dan menjaga situasi tetap kondusif.

Sementara itu, petugas pajak yang melayani masyarakat, Ilham, menyampaikan komitmennya untuk tetap memberikan pelayanan maksimal meski hingga sore hari aktivitas belum berhenti.

“Sampai jam 15.30 WIB ini saya bahkan belum sempat makan siang. Namun kami akan tetap mengoptimalkan pelayanan sampai selesai, mau jam berapapun,” ujar Ilham di sela-sela kesibukannya melayani wajib pajak.

Ia menegaskan bahwa tingginya jumlah masyarakat yang datang tidak menjadi alasan untuk mengurangi kualitas pelayanan. Seluruh petugas berupaya memberikan pendampingan, penyuluhan, serta konsultasi perpajakan secara maksimal agar seluruh wajib pajak dapat terlayani dengan baik.

Lonjakan jumlah pendaftar ini menunjukkan meningkatnya kesadaran masyarakat Tuapejat terhadap kewajiban perpajakan, sekaligus menjadi tantangan tersendiri bagi petugas untuk terus meningkatkan pelayanan yang cepat, tertib, dan profesional.(Fais)


Oleh : Nanda Satria
Wakil Ketua DPRD Sumatera Barat

Banjir bandang tidak hanya peristiwa berakibat kerusakan fisik, tapi ada yang lebih berdampak yaitu perputaran roda ekonomi masyarakat.

Sumber ekonomi yang selama ini menjadi sumber penghidupan berhenti bergerak, bahkan ada yang lenyap seketika, dan sebagian lain bergerak, tapi tidak sekencang biasa.

Bencana tidak hanya  bicara dampak hari ini, tapi lebih jauh, kita bicara tentang keberlanjutan ekonomi yang jika tidak dimitigasi akan berdampak lebih buruk bagi Sumatera Barat.

Pasca bencana, pekerjaan berat selanjutnya adalah pemulihan kehidupan masyarakat. Pemulihan ini tentu butuh strategi matang, orientasinya bukan keinginan dari pemerintah pusat melainkan kebutuhan daerah, karena itu partisipasi masyarakat adalah kata kunci dalam proses recovery ke depan.

Kerangka partisipasi dalam recovery ini mesti dilakukan dalam bentuk praktis, bukan hanya sekedar teori saja. Maka pemerintah dan masyarakat harus berkolaborasi memercepat penanganan bencana.

Lalu apa yang harus dilakukan?  Pertama penanganan hunian bagi korban banjir. Pemerintah tidak boleh memaksakan relokasi yang pada akhirnya mencabut masyarakat dari akar budaya dan pola hidupnya.

Dengan kata lain, Pemerintah harus fleksibel dan memberikan kesempatan untuk program relokasi mandiri. Jangan buru buru dengan Relokasi ke Kawasan baru yang luas, apalagi letak Kawasan tersebut jauh dari tempat tinggal sebelumnya.

Kedua, pemulihan kondisi ekonomi bagi pengusaha kecil dan UMKM. Belajar dari banyak pengalaman penanganan bencana, dampak pasca terjadinya bencana adalah meningkatnya angka kemiskinan karena UMKM tidak lagi berjalan. Kaarena itu harus ada bantuan modal usaha dan Relaksasi Kredit bagi Korban Terdampak. 

Kebijakan ini harus dilakukan untuk memberi napas masyarakat untuk bisa bangkit dalam membangun usaha.

Ketiga, khusus masyarakat rentan dan miskin, pemerintah harus mempercepat pencairan Bantuan Langsung Tunai (BLT). Program ini harus dilakukan untuk menjamin kelangsungan hidup masyarakat agar tidak terjebak dalam kemiskinan, karena kehilangan pekerjaan dan mata pencarian.

Keempat, program recovery harus mengutamakan aspek “uang beredar di daerah”. Berkaca pada recovery gempa 2009, terjadi lonjakan pertumbuhan ekonomi mencapai lebih dari 10 persen. Hal ini membuktikan recovery melibatkan masyarakat lokal, sehingga uang berputar di masyarakat.

Hal yang sama harus dilakukan pasca banjir bandang ini. Pemerintah harus menggerakkan potensi lokal, belanja harus ke masyarakat sumbar, proyek harus dikerjakan oleh pengusaha dan pekerja lokal dan masyarakat harus terlibat dalam setiap proses pembangunan.

Langkah ini dilakukan untuk mempercepat pemulihan ekonomi masyarakat,sehingga bantuan keuangan dari pemerintah langsung dirasakan oleh masyarakat, dan pada akhirnya mengakselerasi pergerakan ekonomi Sumatera Barat.

Kelima, pemerintah harus menginternalisasi prinsip mitigasi bencana sebagai bagian dari hidup masyarakat. Early Warning System seharusnya tidak hanya menjadi pajangan semata dan simulasi bencana tidak hanya kegiatan rutin menghambur hamburkan uang. Tetapi harus menjadi bagian yang tidak dipisahkan dari kegiatan masyarakat.

Penanganan bencana harus menjadi penopang ekonomi masyarakat. Masyarakat lokal harus terlibat dan menikmati program fisik dan non fisik yang disalurkan pemerintah.

Ini bukan ego lokalitas, bukan ketidakpercayaan kepada masyarakat luar dan bukan demi kepentingan orang orang kaya lokal. Tapi sebagai bentuk kepedulian dan keberpihakan negara untuk keberlanjutan ekonomi masyarakat yang terdampak bencana.

Kita tentu tidak ingin kesalahan tata kelola penanganan bencana akan menimbulkan bencana yang lebih luas, yaitu masyarakat kehilangan hak hak mereka untuk hidup sejahtera dan tidak terperangkap dalam jurang kemiskinan.



PADANG, LINTASMEDIANEWS.COM

Wajah Pantai Padang yang biasanya cantik dengan deburan ombaknya sempat berubah suram. Pasalnya, pascabanjir bandang dahsyat yang terjadi akhir November lalu, kawasan pesisir Kota Padang, khususnya di Pantai Pasir Parupuk, Muara Ganting, Kecamatan Koto Tangah, tertutup hamparan material kayu gelondongan yang hanyut terbawa arus banjir hingga ke laut.

Merespons kondisi darurat tersebut, PT Semen Padang kembali menunjukkan tajinya sebagai perusahaan yang memiliki kepedulian sosial tinggi. Pada Minggu (20/12/2025) pagi, anak perusahaan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG ini turun langsung dalam aksi gotong royong besar-besaran bersama pemerintah daerah, TNI/Polri, dan masyarakat setempat untuk mengembalikan fungsi pantai dan urat nadi ekonomi nelayan.

Bukan sekadar bantuan seremonial, PT Semen Padang menurunkan kekuatan penuh. Puluhan relawan dari Semen Padang Peduli dikerahkan untuk mengevakuasi tumpukan kayu yang berserakan di pesisir pantai tersebut. Xr

Tak hanya itu, untuk menangani batang pohon berukuran raksasa yang mustahil dipindahkan dengan tenaga manusia, perusahaan semen pertama di Indonesia dan Asia Tenggara ini juga menerjunkan satu unit alat berat berupa ekskavator.

Aksi nyata ini ditinjau langsung oleh Wakil Menteri Kehutanan, Rohmat Marzuki. Dalam kunjungannya, Wamenhut mengapresiasi sinergi yang ditunjukkan PT Semen Padang bersama TNI, Polri, pemerintah daerah, dan masyarakat. 

“Kebersihan pantai pascabencana bukan hanya soal estetika, tapi soal tanggung jawab bersama. Kita hadir di sini untuk memastikan material kayu ini segera tertangani agar nelayan bisa kembali melaut dengan aman,” kata Rohmat Marzuki.

Alumni Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada angkatan 1999 itu juga menyampaikan bahwa kegiatan gotong royong ini tidak hanya dilakukan di Pantai Padang, tetapi juga digelar di daerah terdampak bencana seperti Aceh dan Sumatera Utara. Aksi ini juga digelar atas instruksi langsung dari Presiden dan Menteri Kehutanan. 

“Kami menargetkan dalam 2 hingga 3 hari ke depan, area ini sudah bersih. Mari kita bersatu melaksanakan rehabilitasi dan rekonstruksi secepat mungkin agar ekonomi rakyat kembali berdenyut,” tegasnya.

Dalam kunjungan tersebut, Wamenhut juga menyampaikan satu hal yang menarik perhatian, yaitu kebijakan mengenai pemanfaatan kayu yang hanyut terbawa arus banjir hingga ke laut. 

Kata dia, Kementerian Kehutanan telah menerbitkan surat edaran tertanggal 8 Desember 2025 yang mengizinkan pemanfaatan kayu tersebut untuk kebutuhan masyarakat terdampak bencana.

“Jadi, kayu-kayu ini dapat digunakan sebagai material pembangunan hunian sementara (huntara) maupun hunian tetap (huntap). Namun, kami memberi catatan penting, yaitu pemanfaatan kayu ini harus berada di bawah koordinasi dan pengawasan ketat pemerintah daerah serta aparat penegak hukum (APH) yang berkoordinasi dengan UPT Kementerian Kehutanan di Sumatera Barat. Ini agar prosesnya tertib dan tepat guna,” katanya.

Senada dengan Wamenhut, Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, mengungkapkan betapa krusialnya bantuan dari PT Semen Padang. Kata dia, selama hampir satu bulan ini, warga nelayan di sepanjang garis pantai dari Pasir Parupuk hingga batas kota dekat Bandara Internasional Minangkabau (BIM) terpaksa menyandarkan perahu mereka karena masih banyaknya material kayu yang berada di pesisir pantai.

“Sudah hampir sebulan nelayan kita tidak bisa melaut karena lautnya tertutup kayu. Jika kayu ini tidak segera dibersihkan, dampak ekonominya akan semakin panjang. Makanya, kepedulian PT Semen Padang, TNI/Polri, dan masyarakat setempat sangat kami apresiasi. Mudah-mudahan dengan semangat gotong royong ini pesisir pantai ini kembali seperti semula,” kata Mahyeldi.

Terkait instruksi yang disampaikan soal pemanfaatan kayu yang hanyut terbawa arus banjir hingga ke pesisir pantai, Gubernur berharap seluruh elemen masyarakat, termasuk korban terdampak bencana, tetap mematuhi instruksi tersebut agar proses evakuasi material kayu ini tidak terhambat oleh kendala teknis lainnya. “Mari kita jadikan ini perhatian bersama,” ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PT Semen Padang, Win Bernadino,  menyampaikan bahwa perusahaan akan selalu hadir di barisan terdepan saat bencana melanda. Selain itu, sinergi dalam aksi nyata ini sangat penting untuk menunjukkan bahwa kolaborasi antara sektor industri dan pemerintah dapat menjadi solusi cepat dalam menangani dampak bencana yang kompleks.

“Keterlibatan kami dalam aksi gotong royong bersih-bersih pantai dari material kayu ini merupakan bentuk komitmen kuat PT Semen Padang terhadap kepedulian pascabencana yang terjadi akhir November lalu. Kami ingin memastikan bahwa kehadiran perusahaan memberikan dampak langsung, terutama dalam mempercepat pemulihan ruang publik dan akses ekonomi masyarakat yang terdampak bencana,” ujar Win. (*)

 

Pasbar, Lintasmedianews.com

Bupati Pasaman Barat, Yulianto, bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Ketua TP-PKK Pasaman Barat Ny. Sifrowati Yulianto, kepala organisasi perangkat daerah (OPD), turun langsung menyerahkan bantuan kepada masyarakat terdampak bencana di Jorong Sikabau, Nagari Ranah Koto Tinggi, Kecamatan Koto Balingka, Minggu (21/12).

Kehadiran Bupati beserta rombongan merupakan bentuk kepedulian dan respons cepat Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat dalam menangani dampak bencana, sekaligus memastikan bantuan tersalurkan langsung kepada masyarakat yang membutuhkan. Kehadiran rombongan disambut antusias oleh warga setempat.

Adapun bantuan yang disalurkan meliputi beras sebanyak 3,66 ton dan 102 paket sembako dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Selain itu, bantuan dari Polda Sumatera Barat melalui Polres Pasaman Barat berupa 10 dus biskuit, 100 dus mi instan, 20 dus air mineral, 60 buah pel lantai, serta empat kodi pakaian layak pakai. Sementara itu, Dinas Sosial menyalurkan bantuan berupa selimut, kasur, perlengkapan bayi, makanan siap saji, dan terpal.

Dalam sambutannya, Bupati Yulianto menyampaikan apresiasi kepada tokoh masyarakat Jorong Sikabau atas kebersamaan dan kerja sama selama masa tanggap darurat bencana. Ia juga menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatan kehadirannya di lokasi akibat akses jalan yang terputus, karena banjir dan rusaknya jembatan.

 tokoh masyarakat atas kebersamaan dan gotong royong.

.Ia pun mengimbau masyarakat untuk tetap waspada serta menyampaikan bahwa ke depan Pemerintah Daerah akan menyiapkan shelter dan jalur evakuasi sebagai langkah antisipasi, seraya berharap potensi tersebut tidak terjadi di wilayah Pasaman Barat.

Di akhir kegiatan, Bupati berharap bantuan yang diserahkan dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya serta didistribusikan secara merata dan tepat sasaran kepada masyarakat terdampak.

Di tempat yang sama Ketua DPRD Pasaman Barat, Dirwansyah, menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Daerah, TNI, dan Polri atas perhatian dan bantuan yang telah diberikan, termasuk upaya perbaikan jembatan yang sempat terputus akibat bencana.

Ia menambahkan bahwa kondisi wilayah pascabencana saat ini mulai berangsur membaik. Pemerintah daerah, kata dia, akan terus berupaya dan berkoordinasi dalam percepatan pembangunan jalan, meski pun kondisi anggaran daerah masih belum stabil.

 

Pasamanbarat, Lintasmedianews.com

Sejumlah personel Polres Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar), menerima penghargaan atas pencapaian kinerja terbaik dalam penanganan tanggap darurat bencana alam dan menjaga situasi Kamtibmas di tengah masyarakat.

Bertindak sebagai inspektur upacara pemberian penghargaan yakni Kapolres Pasaman Barat AKBP Agung Tribawanto, S.Ik di halaman Mako Polres setempat pada Jumat (19/12/2025).

"Pemberian penghargaan kepada personel berprestasi berdasarkan Surat Keputusan nomor : KEP/04/XII/KEP/2025," ujar Kapolres Pasaman Barat AKBP Agung Tribawanto, S.Ik.

Diterangkan, penghargaan diberikan kepada tiga personel Polsek Talamau yang telah berperan aktif dalam penanganan tanggap darurat bencana di Kecamatan Talamau.

Selain itu, empat personel Polsek Pasaman yang berhasil menetralisir gejolak masyarakat dalam sengketa tanah di Durian Tiga Batang, Kecamatan Luhak Nan Duo.

"Penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi Polri, khususnya Polres Pasaman Barat, bagi personel yang telah memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat," ungkapnya.

Ia berharap dengan pemberian penghargaan ini dapat memotivasi kepada personel lainnya, agar lebih meningkatkan kinerja dalam melaksanakan tugas sebagai anggota Polri.

“Pertahankan prestasi ini, saya mengucapkan terima kasih kepada personel atas kinerja terbaik dalam melayani, melindungi dan mengayomi masyarakat," pungkasnya.

Adapun tujuh personel Polres Pasaman Barat yang meraih penghargaan yakni Kapolsek Talamau Iptu Donal, PS. Kanit Binmas Polsek Talamau Aipda Muhammad Sofyan, BA Polsek Talamau Bripka Herman Yanto.

Selain itu, Kanit Reskrim Polsek Pasaman Ipda Luhfi, Kapolpos Simpang Tiga Aiptu Suhartono, BA Polsek Pasaman Aiptu Relfinal Joni, Bhabinkamtibmas Koto Baru Aipda Wahyul Azizwan. (HumasResPasbar)

 

Bukittinggi, Lintasmedianews.com

Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, meresmikan pemakaian gedung kantor baru PT BPRS Jam Gadang (Persoda). Kegiatan tersebut berlangsung di halaman Kantor BPRS Jam Gadang, Mandiangin,  Sabtu (20/12).

Sejak berdiri dengan modal awal Rp500 juta, BPRS Jam Gadang terus tumbuh dan hingga September 2025 masih menjadi BPR Syariah terbesar di Sumatera Barat. Keberadaan mushalla di bagian depan kantor menjadi ciri khas yang menegaskan komitmen bank syariah dalam menjadikan pekerjaan sebagai ladang ibadah. Demikian disampaikan Direktur Utama PT BPRS Jam Gadang (Persoda), Feri Irawan 

Dalam kesempatan itu, Ketua DPS PT. BPRS Jam Gadang, Buya Gusrizal Gazahar, mengatakan, BPRS Jam Gadang saat ini telah menjadi bagian penting dari tonggak perekonomian tidak hanya di Kota Bukittinggi tetapi juga di Sumatera Barat. Ia menegaskan penerapan lima prinsip utama syariah harus menjadi landasan dalam pengembangan ekonomi syariah di lembaga tersebut. 

Sementara itu, Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, menjelaskan, pendirian BPRS Jam Gadang telah diproses sejak 2018 dengan komitmen yang kuat agar lembaga keuangan daerah ini tumbuh sehat dan memberikan manfaat luas bagi masyarakat. Ia mengungkapkan rasa bangga dan memberikan apresiasi atas diresmikannya gedung kantor baru BPRS Jam Gadang. Hingga kini BPRS Jam Gadang terus menunjukkan perkembangan yang positif serta menjadi salah satu pilar penguatan ekonomi daerah.

"Alhamdulillah perkembangan BPRS Jam Gadang sangat pesat. Saat ini aset BPRS Jam Gadang telah mencapai Rp135 miliar dengan NPL sebesar 0,2 persen, yang menunjukkan kondisi bank sangat sehat. Dengan hadirnya gedung kantor baru, kami berharap kepercayaan pemegang saham dan kenyamanan nasabah semakin meningkat, sehingga pelayanan kepada masyarakat dapat berjalan lebih optimal. Ke depan, kami optimistis BPRS Jam Gadang mampu memberikan kontribusi nyata bagi daerah,” ujar Ramlan

Apresiasi juga disampaikannya atas  peran BPRS Jam Gadang yang turut bersinergi dengan Pemerintah Kota dalam penyaluran bantuan bagi korban bencana galodo. (Sandra)

PADANG,Lintas Media News
Perkumpulan Jurnalis Keterbukaan Informasi Publik (PJKIP) Kota Padang salurkan bantuan paket perlengkapan sekolah untuk 36 murid SD terdampak bencana banjir, di RT 6/RW 4 Kelurahan Kampung Lapai, Kecamatan Nanggalo, Kota Padang, Minggu (21/12).

Dalam penyaluran bantuan itu hadir langsung Ketua PJKIP Kota Padang Chandra, Sekretaris PJKIP, Arif Budiman, Bendahara Sri Taufik, Ketua PJKIP Provinsi Sumbar, Almudazir dan juga pembina PJKIP Kota Padang, Novrianto.

Chandra dalam kesempatan itu mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari program bakti untuk negeri yang diusung PJKIP. 

"Tujuan penyaluran bantuan ini adalah untuk memastikan agar sektor  pendidikan bisa kembali pulih pascabencana yang melanda Kota Padang," ujar Chandra.
Ia menyebut, bantuan ini diharapkan dapat mengurangi beban orang tua dan siswa pascabencana yang terjadi. Serta dapat mendorong semangat belajar siswa yang sempat terganggu oleh bencana.

"Walaupun situasi sulit, kami ingin anak-anak tetap bersemangat menjalani proses pendidikan usai bencana yang melanda daerah kita ini," ucap Chandra.

Sementara itu, pembina PJKIP Novrianto mengapresiasi langkah yang diambil PJKIP Kota Padang yang telah memberi bantuan untuk murid SD terdampak bencana di Kota Padang.

"Jangan sampai anak-anak kita tidak semangat bersekolah karena musibah yang terjadi. Maka dari itu saat terjadinya bencana kita langsung mendorong adik-adik kita di PJKIP untuk turun, Alhamdulillah hari ini mereka bisa hadir di sini sedikit meringankan beban masyarakat, kita mengapreasi langkah yang diambil, mudah-mudahan bantuan yang diberikan bisa bermanfaat untuk anak-anak kita," ujar Novrianto.

Ketua RT 6, Kelurahan Kampung Lapai, Yuli mengucapkan terima kasih atas kepedulian PJKIP Kota Padang terhadap anak-anak korban banjir di daerah itu.

"Saya mewakili masyarakat sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan untuk warga kami yang menjadi korban bencana banjir bandang, semoga ini bermanfaat dan bisa menambah semangat anak-anak untuk belajar," ucapnya. (*)

 


PADANG, LINTASMEDIANEWS.COM

Serikat Perusahaan Pers (dulunya disebut Serikat Penerbit Suratkabar/SPS) Pusat menyalurkan bantuan untuk korban bencana di Sumatra. Bantuan tersebut diserahkan kepada korban bencana di Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Aceh melalui SPS Daerah setempat. 

"SPS ikut peduli dengan bencana yang menimpa saudara-saudara kita di Sumatra. Karena itu, SPS Pusat melalui pengurus daerah, menyalurkan sedikit bantuan untuk bisa meringankan beban saudara-saudara yang terkena banjir dan longsor," kata Ketua SPS Pusat H Januar Primadi Ruswita didampingi Sekretaris Jendral SPS Pusat Asmono Wikan, Sabtu (20/12).

Ketua SPS Sumbar (demisioner) Osmarwan Putra bersama Atviarni (Bendahara) langsung menindaklanjuti amanah tersebut.  "Kami membeli beberapa kebutuhan pokok serta kebutuhan harian. Antara lain gula, teh, sabun mandi, mie instant, tisu basah dan tisu kering, garam dan teri belah. Semuanya dikemas menjadi sekitar 40 paket dan langsung kami antar ke lokasi Huntara di Lubuk Buaya," kata Osmarwan, Sabtu (20/12). 

Dibantu para petugas dan relawan di Huntara tersebut, paket paket itu langsung diantarkan ke tiap rumah yang ada. "Memang tak semua penghuni huntara yang dapat paket karena keterbatasan kami, tapi kami berharap yang lainnya juga akan mendapat bantuan dari pihak lain," tambah Osmarwan. 

Kepala UPTD Huntara dan Rusunawa Kota Padang, Angga yang berada di lokasi tersebut sangat mengapresiasi bantuan dari SPS. 

Ia menyebutkan, karena keterbatasan personel dan tenaga, dan menghindari bantuan menumpuk di Posko, para donatur yang datang disilahkan untuk melaporkan bantuan mereka berupa apa saja serta jumlahnya. Kemudian, ia menyarankan agar donatur juga mendistribusikan bantuan tersebut ke penghuni huntara. 

"Kami mohon maaf, para donatur kami minta datanya, kemudian kami sarankan untuk langsung membagikan ke penghuni huntara. Sebab kalau diletakkan di Posko, takutnya menumpuk dan tak terdistribusikan dengan baik karena kurangnya personel di sini," kata Angga. 

Para penghuni huntara terlihat sangat senang mendapatkan bantuan ini. "Seberapapun, bagi kami sangat besar nilainya. Sebab, dalam kondisi seperti ini, kami benar benar tak berdaya," kata mereka senada. 

Tentang SPS

Serikat Penerbit Suratkabar (SPS) adalah organisasi yang beranggotakan perusahaan pers di Indonesia. Didirikan pada 8 Juni 1946 di Yogyakarta, SPS awalnya bertujuan untuk menjaga kedaulatan Republik Indonesia melalui pers. Saat ini, SPS telah bertransformasi menjadi Serikat Perusahaan Pers, yang fokus pada pengembangan industri pers yang sehat dan bermartabat.

SPS memiliki 30 cabang provinsi di seluruh Indonesia, dengan sekitar 600 anggota perusahaan pers, mayoritas berasal dari media cetak arus utama yang telah berkembang ke berbagai platform. (*)

 

Pasbar, Lintasmedianews.com

Bupati Pasaman Barat H. Yulianto bersama Kapolres Pasaman Barat AKBP Agung Tribawanto, kepala organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, serta Camat Talamau Afriadi menyalurkan bantuan beras kepada masyarakat terdampak bencana di Kecamatan Talamau, Sabtu (20/12). Penyaluran bantuan tersebut dipimpin langsung oleh Bupati Pasaman Barat sebagai bentuk kepedulian pemerintah daerah terhadap masyarakat yang terdampak bencana.

Bantuan beras disalurkan kepada empat nagari di Kecamatan Talamau, yakni Nagari Talu sebanyak 3,22 ton, Nagari Sinuruik 3,71 ton, Nagari Tabek Sirah Talu 3,13 ton, dan Nagari Sungai Janiah Talu 3,13 ton. Total bantuan yang disalurkan mencapai 13,3 ton. Bantuan tersebut bersumber dari pemerintah pusat dan disalurkan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasaman Barat.

Bupati Pasaman Barat H. Yulianto menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada camat, wali nagari, serta seluruh pihak terkait atas kerja sama dan koordinasi yang telah terjalin dengan baik dalam penanganan bencana di Kecamatan Talamau. Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi longsor susulan, mengingat kondisi wilayah yang masih rawan.

“Diperlukan sinergi seluruh pihak agar penanganan bencana dapat berjalan optimal dan masyarakat terdampak dapat segera tertangani,” ujarnya.

Lebih lanjut, Bupati menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat bersama unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) saat ini masih berada dalam status siaga penuh menyusul potensi longsor susulan yang terjadi pada Jumat sebelumnya. Pemerintah daerah juga akan kembali membahas status tanggap darurat bencana, termasuk kemungkinan perpanjangan masa tanggap darurat hingga tanggal 30 mendatang.

Di akhir kegiatan, Bupati mengingatkan camat dan wali nagari agar bantuan yang telah disalurkan dapat didistribusikan secara merata dan tepat sasaran kepada masyarakat yang membutuhkan.

 

Padang, Lintasmedianews.com

Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat, H.M. Jusuf Kalla mengatakan bahwa banyaknya penyakit yang menyerang pengungsi bencana di tiga provinsi (Aceh-Sumut-Sumbar) karena terlalu lama di pengungsian. “Karena itu perlu secepatnya mereka para pengungsi itu dikembalikan ke rumahnya atau dicarikan hunian sementara yang lebih sehat,” kata Kalla ketika berkunjung ke kawasan bencana Batu Busuak Padang, Sabtu (20/12)

Wapres RI ke-10 dan 12 itu menginstruksikan jajaran PMI di ketiga provinsi untuk menyegarakan program bersih. Artinya, aksi PMI kini harus ditujukan untuk membersihkan rumah-rumah penduduk yang penuh dengan lumpur sehingga tidak bisa dihuni. 

“Mereka masih berada di pengungsian karena rumah mereka penuh lumpur dan dapur mereka rusak binasa. Jadi kita mesti membersihkan rumah-rumah tersebut agar mereka bisa kembali ke rumah terhindar dari serangan berbagai penyakit,” kata Jusuf Kalla didampingi Ketua PMI Sumbar Aristo Munandar, Wakil Ketua PMI Pusat Sasongoo Tedjo, Wakil Walikota Padang Maigus Nasir, Ketua PMI Padang Zulhardi Z Latif, Ketua PMI Bukittinggi H Chairunnas dan Ketua PMI Pasaman Sabar AS.

Ia menginstruksikan jajaran personel operasi Tanggap Darurat Bencana (TDB) PMI untuk memprioritaskan layanan Water, Sanitation, and Hygiene (WASH) dalam fase pemulihan di wilayah Sumatera Barat. Fokus utama operasi ini meliputi pendistribusian air bersih serta aksi pembersihan lingkungan secara masif.

"Kita harus bergerak cepat melakukan pendataan dan pembersihan tempat ibadah, khususnya gereja yang terdampak, agar umat Kristiani dapat melaksanakan ibadah Natal dengan layak dan tenang. Dan masjid-masjid yang dipenuhi lumpur akibat banjir juga harus segera bersih karena sebentar lagi bulan Ramadhan akan datang," ujar Jusuf Kalla saat meninjau kesiapan layanan PMI, di Markas PMI Sumbar.

Selain fasilitas umum, PMI juga memfokuskan aksi bersih pada sektor pemukiman warga, terutama rumah dengan kategori rusak sedang. Upaya ini dilakukan guna mendorong masyarakat yang berada di pos pengungsian untuk segera kembali ke kediaman masing-masing.

PMI menargetkan seluruh rangkaian aksi bersih dan pemulihan awal ini dapat rampung dalam jangka waktu dua bulan ke depan. Target tersebut ditetapkan agar masyarakat terdampak dapat menyambut bulan suci Ramadan dalam kondisi hunian yang sudah layak.

"Kami mengupayakan seluruh aksi ini selesai sebelum memasuki bulan puasa. Tujuannya agar masyarakat sudah bisa berkumpul di rumah masing-masing, sehingga pelaksanaan ibadah puasa dan aktivitas keagamaan lainnya dapat berjalan dengan lancar dan khidmat," tegasnya.

Dukungan Logistik 

Guna menunjang operasional di lapangan, PMI telah menyiapkan berbagai sarana dan alat kebersihan yang dapat diakses oleh masyarakat. Bagi warga yang memerlukan dukungan tersebut, Jusuf Kalla mengimbau agar segera melakukan koordinasi melalui PMI Provinsi Sumatera Barat.

Komitmen ini merupakan bagian dari misi kemanusiaan PMI untuk memastikan masyarakat Sumatera Barat mendapatkan pendampingan yang maksimal, baik pada masa tanggap darurat maupun selama proses transisi menuju pemulihan total. (*)

 

PADANG, LINTASMEDIANEWS.COM

PT Semen Padang kembali menegaskan komitmennya dalam membangun sumber daya manusia (SDM) unggul di sekitar wilayah operasional perusahaan melalui penandatanganan Perjanjian Beasiswa Anak Nagari Semen Padang (BANGSA) Angkatan II bagi 23 penerima manfaat. Kegiatan yang berlangsung di Kantor Pusat PT Semen Padang, Selasa (16/12/2025), ini menjadi wujud kolaborasi antara dunia industri, pendidikan, dan lembaga adat.

Acara tersebut dihadiri Sekretaris Perusahaan PT Semen Padang Win Bernadino, Wakil Direktur Politeknik Negeri Padang (PNP) Bidang Kerja Sama Ihsan Lumasa Rimra, Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) Lubuk Kilangan Armansyah Datuak Gadang, jajaran Unit Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT Semen Padang, perwakilan orang tua, serta para penerima beasiswa.

Sekretaris Perusahaan PT Semen Padang Win Bernadino mengatakan, sebagai anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), PT Semen Padang telah tumbuh dan berkembang bersama masyarakat Sumatera Barat. Karena itu, perusahaan berkomitmen untuk terus memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan sosial dan pemberdayaan masyarakat, khususnya di sekitar wilayah operasional.

“Sebagai perusahaan yang menjunjung prinsip triple bottom line—People, Planet, dan Profit—kami menyadari bahwa keberhasilan bisnis tidak hanya diukur dari keuntungan finansial, tetapi juga dari besarnya dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan,” ujarnya.

Ia menjelaskan, Program Beasiswa BANGSA merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung pengembangan SDM melalui pendidikan. Menurutnya, pendidikan adalah investasi jangka panjang bagi masa depan bangsa. “Kami percaya setiap anak bangsa berhak memperoleh akses pendidikan berkualitas tanpa terhalang keterbatasan ekonomi. Melalui program ini, kami membuka kesempatan setara bagi generasi muda yang berpotensi dan berintegritas,” katanya.

Win menegaskan, penandatanganan perjanjian beasiswa ini bukan sekadar formalitas administratif, melainkan komitmen bersama antara perusahaan dan penerima manfaat. “Kami berharap beasiswa ini tidak hanya membantu secara finansial, tetapi juga menjadi penyemangat untuk terus berprestasi, membangun karakter, dan menumbuhkan kepedulian sosial,” pesannya.

Pada kesempatan tersebut, ia juga mengingatkan bahwa di tengah ketatnya persaingan industri semen, PT Semen Padang tidak hanya berperan sebagai entitas bisnis, tetapi juga lokomotif ekonomi daerah. “Produk PT Semen Padang bukan hanya tentang semen, tetapi juga keberlanjutan, kualitas, dan kepedulian terhadap masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Unit CSR PT Semen Padang Idris yang diwakili Staf TJSL Nurwan menjelaskan, perjanjian yang ditandatangani merupakan perjanjian kedua dalam pelaksanaan Program Beasiswa BANGSA. Pada angkatan pertama tahun 2024, program ini diikuti 25 mahasiswa Program Studi Diploma III Teknik Mesin di Politeknik Negeri Padang.

“Pada tahun 2025, program ini kami kembangkan dengan mempertimbangkan masukan dan hasil evaluasi dari para pemangku kepentingan, agar menghasilkan lulusan yang lebih andal dan siap bersaing,” kata Nurwan.

Ia menyebutkan, penerima Beasiswa BANGSA Angkatan II berasal dari mahasiswa yang lulus Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), serta Seleksi Nasional Konsorsium Mandiri di Politeknik Negeri Padang. Program studi yang dibiayai meliputi Diploma III Teknik Sipil, Teknik Mesin, Teknik Elektro, dan Teknologi Informasi.

Kriteria penerima beasiswa tetap mengacu pada ketentuan sebelumnya, yakni lulusan SMA atau sederajat yang berprestasi, berasal dari keluarga kurang mampu, serta berdomisili di 12 kelurahan sekitar pabrik dan fasilitas PT Semen Padang, yaitu Indarung, Batu Gadang, Padang Besi, Baringin, Tarantang, Koto Lalang, Bandar Buat, Limau Manis, Limau Manis Selatan, Koto Lua, Lambuang Bukit, dan Pampangan.

“Melalui proses seleksi dan verifikasi bersama KAN Lubuk Kilangan, terpilih 23 putra-putri terbaik dari 12 kelurahan tersebut. Mereka akan dibina secara bersama oleh PT Semen Padang, KAN Lubuk Kilangan, dan Politeknik Negeri Padang,” ujarnya.

Nurwan berharap sinergi ini melahirkan lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga berakhlak mulia, profesional, dan memiliki daya saing tinggi di dunia kerja. Program Beasiswa BANGSA, lanjutnya, merupakan wujud nyata tanggung jawab sosial dan lingkungan PT Semen Padang melalui sektor pendidikan.

Wakil Direktur PNP Bidang Kerja Sama Ihsan Lumasa Rimra mengapresiasi kepercayaan dan kolaborasi yang terjalin dengan PT Semen Padang. Ia menjelaskan, pada angkatan ini terdapat penyesuaian mekanisme pendidikan seiring kebijakan kementerian. “Kami tidak lagi membuka kelas khusus, sehingga kualifikasi mahasiswa menjadi lebih luas dan inklusif. Manfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin dan selesaikan studi tepat waktu,” pesannya.

Ketua KAN Lubuk Kilangan Armansyah Datuak Gadang juga menyampaikan apresiasi atas keberlanjutan Program Beasiswa BANGSA. Menurutnya, program ini merupakan contoh kolaborasi antara perusahaan, lembaga adat, dan institusi pendidikan untuk masa depan anak nagari. “Kami di KAN Lubuk Kilangan akan terus mendukung dan mengawasi agar program ini berjalan dengan baik,” ujarnya.

Perwakilan orang tua penerima beasiswa, Salmi, warga Kelurahan Padang Besi, mengungkapkan rasa syukur atas kesempatan yang diberikan PT Semen Padang. “Program ini sangat membantu dan menjadi harapan besar bagi keluarga kami,” katanya.

Sementara itu, perwakilan penerima beasiswa Muhammad Rafli Alfatih menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan. “Beasiswa ini merupakan amanah dan tanggung jawab moral bagi kami. Kami akan belajar dengan sungguh-sungguh dan menjaga kepercayaan ini,” ujarnya.

Penandatanganan Perjanjian Beasiswa BANGSA Angkatan II ini menegaskan bahwa investasi di bidang pendidikan menjadi fondasi penting pembangunan berkelanjutan. Program ini juga sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang unggul, berdaya saing, dan berkarakter.

Author Name

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.