Guru Cerminan Karakter Anak Bangsa
Untuk
dapat menjalankan peran guru tersebut, guru harus memiliki wawasan dan ilmu
yang memadai. Selain itu guru harus mempunyai akhlak yang baik, memiliki iman,
kompetensi yang mumpuni sehingga dia memiliki modal baik sebagai model,
teladan, inspirator, motivator maupun pengarah dan pembimbing bagi siswi-siswinya. Apalagi dewasa ini kehadiran
guru sebagai pendidik semakin nyata menggantikan sebagian besar peran orang tua
yang notabene adalah pengemban utama amanah Tuhan Yang Maha Esa yang
dikaruniakan kepadanya. Dengan berbagai sebab dan alasan, orang tua telah
menyerahkan sepenuhnya tugas dan tanggung jawabnya kepada guru di sekolah
dengan berbagai keterbatasannya.
Guru
bisa menjadi sumber inpirasi dan motivasi peserta didiknya. Sikap dan perilaku
seorang guru sangat membekas dalam diri siswa, sehingga ucapan, karakter dan
kepribadian guru menjadi cermin siswa. Dengan demikian guru memiliki tanggung
jawab besar dalam menghasilkan generasi yang berkarakter. Apalagi melihat
kejadian akhir-akhir ini di Indonesia, kebanyakan generasi muda mencerminkan
karakter yang kurang baik dan ini sangat mengkhawatirkan. Untuk membentengi generasi muda khususnya
pelajar/siswa agar tidak terlindas oleh arus globalisasi maka diperlukan
pembangunan karakter yang kuat. Membangun karakter tidaklah segampang
membalikkan telapak tangan, meskipun tidak mudah tetapi membangun karakter
sangat penting, apalagi bagi generasi muda yang merupakan komponen bangsa
Indonesia yang paling rentan dalam menghadapi terpaan arus globalisasi. Karena
bagaimanapun juga generasi muda kita adalah cerminan karakter bangsa
Indonesia.
Guru
harus mampu menjadi panutan atau teladan bagi siswanya. Kita tidak akan mampu
membuat siswa rajin, tepat waktu, bertanggung jawab dan lain sebagainya, jika
guru tidak duluan mempraktikkannya. Negeri ini tidak hanya membutuhkan
pendidikan karakter, tapi negeri ini sangat membutuhkan teladan dari pendidik
karakter dan teladan dari semua komponen bangsa. Dengan demikian keinginan
untuk membentuk generasi Indonesia yang santun, sadar sebagai makhluk ciptaan
Tuhan, dan memiliki kepenasaranan intelektual sebagai modal dalam membangun
kreatifitas dan daya inovasi dapat terwujud sesuai harapan.
Berikut beberapa cara agar guru bisa menjadi tauladan para siswa sehingga terbentuklah karakter siswa yang baik.
- Optimalisasi peran guru dalam proses pembelajaran. Guru tidak seharusnya menempatkan diri sebagai aktor yang dilihat dan didengar oleh peserta didik, tetapi guru sejatinya berperan sebagai sutradara yang mengarahkan, membimbing, memfasilitasi dalam proses pembelajaran, sehingga peserta didik dapat melakukan dan menemukan sendiri hasil belajarnya.
- Integrasi materi pendidikan karakter ke dalam mata pelajaran. Guru dituntut untuk perduli, mau dan mampu mengaitkan konsep-konsep pendidikan karakter pada materi-materi pembelajaran dalam mata pelajaran yang diampunya. Dalam hubungannya dengan ini, setiap guru dituntut untuk terus menambah wawasan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan pendidikan karakter, yang dapat diintergrasikan dalam proses pembelajaran.
- Mengoptimalkan kegiatan pembiasaan diri yang berwawasan pengembangan budi pekerti dan akhlak mulia. Para guru (pembina program) melalui program pembiasaan diri lebih mengedepankan atau menekankan kepada kegiatan-kegiatan pengembangan budi pekerti dan akhlak mulia yang kontekstual, kegiatan yang menjurus pada pengembangan kemampuan afektif dan psikomotorik.
- Penciptaan lingkungan sekolah yang kondusif untuk tumbuh dan berkembangnya karakter peserta didik. Lingkungan terbukti sangat berperan penting dalam pembentukan pribadi manusia (peserta didik), baik lingkungan fisik maupun lingkungan spiritual. Untuk itu sekolah dan guru perlu untuk menyiapkan fasilitas-fasilitas dan melaksanakan berbagai jenis kegiatan yang mendukung kegiatan pengembangan pendidikan karakter peserta didik.
- Menjalin kerjasama dengan orang tua peserta didik dan masyarakat dalam pengembangan pendidikan karakter. Bentuk kerjasama yang bisa dilakukan adalah menempatkan orang tua peserta didik dan masyarakat sebagai fasilitator dan nara sumber dalam kegiatan-kegiatan pengembangan pendidikan karakter yang dilaksanakan di sekolah.
- Menjadi figur teladan bagi peserta didik. Penerimaan peserta didik terhadap materi pembelajaran yang diberikan oleh seorang guru, sedikit tidak akan bergantung kepada penerimaan pribadi peserta didik tersebut terhadap pribadi seorang guru. Ini suatu hal yang sangat manusiawi, dimana seseorang akan selalu berusaha untuk meniru, mencontoh apa yang disenangi dari model/pigurnya tersebut. Momen seperti ini sebenarnya merupakan kesempatan bagi seorang guru, baik secara langsung maupun tidak langsung menanamkan nilai-nilai karakter dalam diri pribadi peserta didik.
Lakukan yang terbaik yang kita bisa, jangan sibuk mencari kesalahan orang lain. Tetapi mari kita mulai dari diri kita, orang terdekat kita dan tugas di bawah tanggung jawab kita. Dan guru adalah salah satu pilar penentu keberhasilan pendidikan karakter.
(Ditulis oleh Lisa Puspita, S.Pd, Guru SMP Negeri 4 Bukittinggi)