Padang, Lintas Media News
Direktur Keuangan PT Semen Padang Tubagus Muhammad Dharury mengajak masyarakat ring 1 perusahaan untuk menjadikan 3M (menjaga jarak, mencuci tangan dan memakai masker) sebagai kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari, supaya penularan virus Covid-19 terus dapat diminimalisir.
"Marilah bersama-sama tetap menerapkan protokol kesehatan dengan menerapkan 3M. Mari kita bersatu melawan Covid," kata Tubagus saat penyerahan penyerahan 1.111 masker kepada masyarakat Ring 1 perusahaan yang digelar secara simbolis di Gedung Serba Guna (GSG) Semen Padang, Rabu (17/3/2021).
Masyarakar Ring 1 perusahaan itu terdiri dari masyarakat di 12 kelurahan yang tersebar di tiga kecamatan di Kota Padang, yaitu Lubuk Kilangan, Pauh dan Lubuk Begalung. Penyerahan masker tersebut, juga dihadiri Ketua Forum Nagari dari 12 kelurahan sebagai penerima masker dari PT Semen Padang.
Penyerahan masker tersebut, juga dihadiri Ketua Gugus Covid-19 Semen Padang yang juga menjabat sebagai Kepala Departemen Komunikasi & Hukum Perusahaan PT Semen Padang Oktoweri, Kepala Unit CSR Semen Padang Rinold Thamrin, dan Kepala Unit Humas & Kesekretariatan PT Semen Padang Nur Anita Rahmawati.
Tubagus menyampaikan bahwa penyerahan masker ini sebagai upaya bagi perusahaan untuk menekan penularan Covid-19 di Ring 1 perusahaan, karena sama-sama diketahui bahwa Covid-19 ini masih berkeliaran dengan ditandai jumlah pasien yang positif terus bertambah.
PT Semen Padang selama ini, sebut Tubagus, sangat concern dalam memutus penyebaran rantai Covid-19. Implementasi concern Semen Padang terhadap memutus penyebaran covid ini salah satunya adalah pemberian 1.111 masker untuk masyarakat Ring 1 perusahaan yang diwakili pengurus Forum Nagari.
Pemberian masker ini, juga sebagai bentuk rasa syukur perusahaan di usia yang 111 tahun ini, karena PT Semen Padang tidak akan mampu bertahan selama ini jika tanpa dukungan dan kerjasama seluruh stakeholders, termasuk masyarakat Ring 1 PT Semen Padang.
"Semoga pemberian masker ini memberikan manfaat bagi kita semua. Dan kami berharap dukungan dan doa dari masyarakat, agar PT semen Padang di usia 111 tahun ini tetap survive, maju dan berkembang untuk 1000 tahun lagi, supaya bisa terus memberi manfaat untuk masyarakat dan bangsa Indonesia," katanya berharap.
Hal yang sama juga disampaikan Kepala Unit CSR Semen Padang Rinold Thamrin. Kata dia, di tengah pandemi Covid-19 saat ini, PT Semen Padang melalui CSR perusahaan selalu concern dalam memutus rantai penularan Covid-19 sejak April 2020, termasuk dalam meperhatikan kebutuhan masyarakat di tengah pandemi Covid-19 saat ini.
"Salah satunya, pemberian bantuan sembako berupa beras, minyak goreng, telur, mie instan dan gula sebanyak 12.255 paket untuk masyarakat Ring 1 perusahaan yang dibagikan CSR Semen Padang dalam dua tahap selama 2020," kata Rinold Thamrin.
Ketua Forum Nagari Kelurahan Baringin Yunizal mengucapkan terima kasih kepada PT Semen Padang yang telah memberikan masker untuk masyarakat, karena di tengah pandemi Covid-19 saat ini, masker sudah jadi kebutuhan masyarakat dalam menghindari penularan atau paparan Covid-19.
"Terima kasih PT Semen Padang atas bantuan masker ini. Untuk di Baringin, masker yang kami terima ini akan kami salurkan kepada anak-anak TPA/MDA yang mengaji di masjid dan musala yang ada di Baringin, supaya aktivitas mereka belajar Alquran di Kelurahan Baringin dapat berjalan lancar tanpa adanya paparan Covid-19," katanya.
Terkait HUT PT Semen Padang, ia mewakili masyarakat Ring 1 PT Semen Padang mengucapkan selamat kepada PT Semen Padang yang terus bertahan hingga usia 111 tahun tersebut. Semoga, dengan bertambahnya usia, PT Semen Padang terus maju dan berkembang bersama masyarakat Ring 1 perusahaan dan Sumbar pada umumnya.
"Selamat HUT ke-111 tahun PT Semen Padang. Semoga PT Semen Padang yang merupakan perusahaan kebangaan kami masyarakat Sumbar, terus maju dan berkembang bersama masyarakat, serta terus memberikan kontribusi yang lebih besar lagi untuk Sumbar dan bangsa Indonesia pada umumnya," pungkas Yunizal. (*/b)
Padang, Lintas Media News
Dalam rangka memperingati HUT ke-111, PT Semen Padang menyalurkan bantuan tali asih kepada 111 anak yatim di Kota Padang.
Bekerjasama dengan Yayasan Mubarakah Yatama Peduli, bantuan tali asih berupa beras itu diserahkan oleh Direktur Operasi PT Semen Padang Asri Mukhtar kepada Ketua Yayasan Mubarakah Yatama Peduli, Rayusman, Senin (15/3/2021) sore.
"Semoga bantuan paket beras sebanyak 111 paket ini bermanfaat bagi anak yatim, khususnya anak yatim yang dibina Yayasan Mubarakah Yatama Peduli," kata Asri Mukhtar dalam sambutan penyerahan tali asih kepada 111 anak yatim yang digelar di Kantor Yayasan Mubarakah Yatama Peduli, Jalan Raya Lubuk Begalung.
Selain Asri Mukhtar, penyerahan tali asih itu juga dihadiri staf pimpinan PT Semen Padang, di antaranya Kepala Unit CSR Rinold Thamrin, Kepala Unit Humas & Kesekretariatan Nur Anita Rahmawati, Kepala Bidang Bina Lingkungan CSR, Maskur Rauf dan Staff Adm & Keuangan CSR Meli Agustini.
Asri Mukhtar menyampaikan bantuan tali asih berupa paket beras untuk anak yatim di Kota Padang ini, adalah sebagai bentuk rasa syukur perusahaan di usia 111 tahun ini. Dan angka 111, merupakan gambaran dari usia Semen Padang pada 18 Maret mendatang.
"Pemberian tali asih ini sebagai bentuk rasa syukur perusahaan. Karena di usia ke 111 tahun, Semen Padang tetap survive. Dan tentunya, Semen Padang mampu bertahan hingga saat ini karena adanya dukungan dan kerjasama seluruh stakeholder, termasuk masyarakat," ujarnya.
Oleh sebab itu, kata Asri, dengan adanya pemberian 111 paket beras sebagai tali asih kepada anak yatim, tentunya diharapkan dapat meningkatkan kontribusi perusahaan dalam pengembangkan sumber daya manusia di sekitar perusahaan, sehingga manfaat keberadaan perusahaan dapat terus dirasakan masyarakat.
Asri pun juga mengapresiasi Yayasan Mubarakah Yatama Peduli, karena yayasan dengan moto Gerakan Beras Yatim itu memiliki kekuatan sosial yang tinggi, yaitu memperhatikan anak yatim yang berada di rumah-rumah. Dan tentunya, gerakan dari yayasan ini harus didukung bersama-sama.
"Biasanya, bantuan untuk anak yatim itu disalurkan melalui panti asuhan. Kalau yayasan ini malah sebaliknya, yaitu memperhatikan anak yatim yang berada di rumah-rumah. Jadi, justru itulah perusahaan di usia ke-111 tahun ini, membantu anak yatim yang diperhatikan oleh Yayasan Mubarakah Yatama Peduli," bebernya.
Pada kesempatan itu Asri Mukhtar juga berpesan kepada anak-anak panti agar rajin sekolah, taat beribadah dan berjuang meraih asa setinggi-tingginya.
Kepala Unit CSR Semen Padang Rinold Thamrin juga mengapresiasi Yayasan Mubarakah Yatama Peduli, apalagi yayasan mengusung konsep pemberian bantuan yang tepat sasaran dan tentunya konsep tersebut, sejalan dengan Misi program CSR Semen Padang tahun 2021, dalam hal pemberian bantuan tepat sasaran.
"Semoga bantuan ini bermanfaat untuk anak yatim dan kami di CSR, juga berencana untuk membantu menyiapkan website dan data base untuk yayasan ini, dengan harapan agar program yayasan ini tidak berhenti pada bantuan beras untuk anak yatim, tapi juga pendidikan," katanya.
Ketua Yayasan Mubarakah Yatama Peduli, Rayusman, mengucapkan terimakasih kepada PT Semen Padang yang telah memberikan bantuan beras kepada 111 anak yatim binaannya. Semoga, Semen Padang yang merupakan kebangaan masyarakat Sumbar, terus maju dan berkembang.
"Terimakasih Semen Padang. Kami pengurus yayasan dan anak yatim binaan kami, mendoakan agar semen Padang terus maju dan berkembang, supaya bisa memberikan manfaat yang lebih luas lagi untuk masyarakat Sumbar, termasuk Yayasan Mubarakah Yatama Peduli," katanya.
Yayasan Mubarakah Yatama Peduli, lanjutnya, didirikan pada 13 November 2020 dan pendirian yayasan ini dilatarbelakangi oleh kesulitan ekonomi anak yatim akibat Covid-19. Namun sebelum didirikan pada November, dirinya bersama sejumlah pengurus yayasan sudah menghimpun donasi dari berbagai dermawan sejak Juli 2020.
Pendirian yayasan ini berawal ketika ia bersama beberapa Ketua RT di Kelurahan Padang Besi berdiskusi mengenai dampak Covid-19 di Masjid Khairul Ummah Padang Besi. Dan saat itu, beberapa Ketua RT menyampaikan bahwa ada anak yatim di Padang Besi yang tidak bisa beli beras akibat Covid-19.
"Mendengar informasi tersebut, hati kami bergejolak dan kami pun mencoba untuk menjalankan donasi melalui beberapa grup WhatsApp. Alhmadulillah, donasi terkumpul sekitar Rp30 juta. Donasi tersebut kami belikan beras untuk kami bagi kepada 443 orang anak yatim ketika itu. Masing-masing anak yatim mendapatkan 6 kg beras," ujarnya.
Hingga kini, tambahnya, Yayasan Mubarakah Yatama Peduli sudah mengelola sebanyak 817 orang anak yatim yang tersebar di 12 kelurahan di Kota Padang. Tiap bulan, ratusan anak yatim itu rutin mendapatkan beras 6 kg dari Yayasan Mubarakah Yatama Peduli.
"Gerakan beras yatim ini adalah suatu bentuk dakwah bagi kami. Anak yatim yang kami santuni adalah anak yatim dari keluarga kurang mampu yang ada di rumah-rumah dan bukan di panti. Untuk pendataannya, kami juga bersinergi dengan pihak kelurahan dan camat agar penyalurannya tepat sasaran," pungkasnya.
Penyerahan tali asih ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan HUT ke-111 PT Semen Padang pada (18 Maret 1910-18 Maret 2021). (*/b)
Sawahlunto, Lintas Media News
Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) hendaknya dapat memberikan manfaat bagi masyarakat setelah diterbitkannya Peraturan Pemerintah (PP) 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang merupakan turunan dari UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, dimana didalamnya terdapat pengaturan tentang Pengelolaan Limbah B3 dan Non B3 dari kegiatan pembakaran batubara (FABA).
Heantomas Kepala Bidang Lingkungan Hidup Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, Pertanahan dan Lingkungan Hidup (PKP2LH) Kota Sawahlunto mengatakan, dengan keluarnya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2021 maka PP nomor 101 tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun tidak berlaku lagi. Peraturan Menteri LHK RI sebagai petunjuk teknis dari PP Nomor 22 Tahun 2021 sampai saat ini belum keluar oleh sebab itu kita tunggu sampai Permen LHK keluar.
“Kita berpikir positif FABA tidak lagi dikategorikan sebagai limbah B3 tapi sudah menjadi limbah non B3. Kalau kita merujuk kepada negara Jepang FABA tidak tergolong limbah B3 bahkan sudah dimanfaatkan sebagai bahan campuran pembuatan jalan dan bahan bangunan lainnya. Kita yakin setiap peraturan pemerintah tentu sudah berdasarkan kajian yang mendalam dari seluruh aspek lingkungan,” kata Heantomas saat ditemui di ruangannya, Senen (15/3).
Menurut Heantomas, sebelum keluarnya Permen LHK (Juknis) dari PP Nomor 22 Tahun 2021 diharapkan kepada penghasil FABA yaitu PLTU Sektor Ombilin untuk tidak mengeluarkan FABA secara bebas kepada masyarakat.
“Jika Permen LHK keluar maka masyarakat di sekitar PLTU Ombilin Sijantang Sawahlunto diharapkan dapat memanfaatkan Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) atau limbah padat yang dihasilkan dari proses pembakaran batubara pada pembangkit listrik tenaga uap PLTU sebagai bahan baku pembuatan batako atau bahan bermanfaat lainnya,” harap Heantomas.
Ahmadi, Assisten Manager Sumber Daya Manusia (SDM) PLTU Ombilin mengatakan, penggunaan FABA untuk berbagai keperluan harus tetap menerapkan prinsip kehatian-hatian setelah adanya dorongan dan permintaan berbagai pihak untuk pengecualian FABA dari daftar limbah B3.
“Masyarakat tidak perlu khawatir lagi untuk memanfaatkan FABA untuk keperluan industri rumah tangga dan industri besar. Saya yakin pemerintah sudah melakukan kajian yang mendalam serta dibahas secara detail sehingga upaya pengecualian FABA sebagai B3 dan dapat memanfaatkan FABA untuk berbagai produk yang berdaya guna,” kata Ahmadi melalui telepon selulernya beberapa waktu yang lalu.
“Sebagai bentuk dukungan terhadap masyarakat, PLTU sudah mengusulkan program CSR pemanfaatan FABA menjadi produk batako dan sejenisnya dengan melibatkan Bumdes dan direncanakan dapat terealisasi tahun ini. PLTU Sektor Ombilin menghasilkan FABA 400 ton perhari,” sebutnya.
Menurut Ahmadi, FABA dapat dimanfaatkan sebagai bahan pendukung infrastruktur, baik jalan, batako, dan sebagainya. Sejak FABA itu dikeluarkan dari daftar limbah B3, maka pemanfaatannya harus ditingkatkan, kalau dulu orang ragu-ragu, ini izinnya bagaimana, transportasi bagaimana, dan apakah melanggar regulasi atau tidak,” ujar Ahmadi. (Nova)