Padang,Lintas Media News
Guna  melengkapi data dalam penyusunan rekomendasi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Barat ( Sumbar ) untu Pemprov,terkait akan berakhirnya kerjasama pengelolaan Hotel Novotel yang merupakan kerja sama Build Over Transfer (BOT) PT. Grahamas Citrawisata, tahun 2024 dengan Pemprov Sumbar,komisi III DPRD Sumbar kembali menggelar rapat dengan pihak managemen Novotel di ruangan sidang utama DPRD Sumbar.Jumat (24/2/2023).

Ketua Komisi III DPRD Sumbar Ali Tanjung saat memimpin rapat mengatakan.Di gelarnya rapat ini,bukan untuk merecoki investasi di Sumatera Barat,hanya ingin investor yang masuk ke Sumbar  memiliki iklim investasi yang baik sehingga mereka mau berbondong-bondong untuk membuka usaha dan menanamkan modal mereka di Sumbar.

"Kami tidak ada maksud merecoki atau membikin suasana tidak nyaman untuk investor tapi kami ingin melindungi aset kami dengan cara yang terbaik. Jadi kami ingin memberikan rekomendasi agar lahan Pemprov yang dipakai oleh Novotel bisa memberikan PAD yang memadai demi kemajuan dan pembangunan Sumbar," ujarnya Ketua Komisi yang membidangi keuangan tersebut.

Hal Senada juga disampaikan Zul Kennedy Said  ketua komisi IV yang juga Ketua Fraksi Golkar bahwa,rapat  ini tidak perlu ada jika Pemprov Sumbar bisa memberikan keterangan yang memadai untuk keperluan DPRD melakukan pengawasan dan menyusun rekomendasi. 
"DPRD menjalankan fungsi pengawasan, makanya diundang manajemen novotel untuk meminta data yang lebih cukup demi evaluasi untuk kepentingan kelanjutan kerjasama di masa datang terkait Novotel," jelasnya.

Secara umum pada rapat tersebut dipertanyakan beberapa hal, salah satunya terkait dana yang didapat Pemprov Sumbar dari manajemen Novotel. 

Dalam kerjasama BOT diatur bahwa Novotel memberikan dana kepada Pemprov sebesar 40 juta dan peningkatan setiap tahun jika mengalami kerugian. Lalu ada adendum disebutkan bahwa Sumbar menerima 20% atau minimal 200 juta jika mengalami kerugian. 

Hal inilah yang menjadi salah satu tanda tanya oleh DPRD karena omset Novotel bisa mencapai Rp30 miliar per tahun namun dalam laporan disebutkan merugi. 

Terkait pertanyaan ini Firdaus AB yang merupakan komisaris Utama PT Graha Wisata Citrawisata didampingi Dedi Sjahrir Panigoro sebagai dirut perusahaan bersama stafnya mengatakan.Memang benar per tahun Novotel selalu mengalami kerugian dan  memiliki omset yang cukup besar.Namun, secara pembukuan akuntansi keuntungan tersebut harus diakumulasikan terlebih dahulu dengan biaya-biaya lain termasuk biaya Tbk perusahaan saham kemudian dikurangi pula oleh biaya-biaya beban biaya yang merupakan untuk cicilan pembayaran pinjaman.

"Pada tahun 2014 kami meminjam dana sebesar 22 miliar pada bank BNI yang kemudian di take over oleh Bank Nagari untuk merenovasi bangunan," paparnya.

Terkait dengan dana sebesar 200 hingga 300 juta yang diberikan Novotel kepada Pemprov Dedi Diponegoro menilai bahwa jumlah itu timpang dan dia sudah memerintahkan bawahannya untuk membicarakan kembali bersama Pemprov Sumbar. 

"Intinya sebenarnya kami siap saja untuk diajak untuk berbicara menyepakati hal-hal baru," katanya.
mendatang. 

Dedi  juga menambahkan dengan berakhirnya tahun 2024 kerjasama bot PT gramas Graha Mas Citra wisata akan siap bersaing jika memang ada pihak-pihak lain yang ingin mengambil alih kerjasama dengan pemprov terkait hotel.

Hal ini diperkuat oleh Firdaus AB dia mengatakan bahwa tahun 2024 seluruh hutang manajemen hotel akan menjadi nol rupiah dan tidak ada sehingga mereka juga bisa memberikan penawaran terbaik.

Komisi III perlu untuk mengetahui jalannya manajemen Novotel dan kerjasama dengan Pemprov pada tahun-tahun sebelumnya untuk menjadi bahan evaluasi demi rekomendasi di masa mendatang. 

"Kami paham bahwa kerjasama Novotel telah dibuat pada tahun 90 dan itu tidak bisa ada hukum berjalan mundur namun setidaknya Kami perlu melakukan evaluasi untuk memastikan bahwa Pemprov benar-benar menjalankan tugas menjaga sumber dengan baik dan mengelolanya aset daerah dengan maksimalkan PAD," tutup Ali Tanjung. 

Hadir dalam rapat tersebut,anggota komisi III Dody Delvi,Nofrizon,Zarfi Derson,dari lintas Fraksi hadir ketua - ketua Fraksi seperti,Hidayat ketua Fraksi Gerindra,Maigus Nasir ketua fraksi PAN,Imral Adenansi ketua Fraksi PPP dan Zul Kenedi Zaid ketua Fraksi Golkar.(St)








 
Top