Padang,Lintas Media News
Meskipun DPRD telah memberikan persetujuan terhadap Rancangan Awal RPJPD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2025-2045, masih banyak perbaikan dan penyempurnaan yang perlu dilakukan oleh Pemerintah Daerah dalam penyusunan Ranperda RPJPD Tahun 2025-2045.
Demikian disampaikan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Barat (Sumbar) Irsyad Safar yang didampingi wakil ketua DPRD Sumbar Suwirpen Suib dan dihadiri Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansyarullah dalam sambutannya saat memimpin rapat paripurna dengan agenda penetapan Rancangan Awal RPJPD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2025-2045.Selasa (19/3/2024) di ruangan rapat utama DPRD Sumbar.
Dengan telah ditanda tanganinya Nota Kesepakatan Bersama terhadap Rancangan Awal RPJPD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2025-2045, maka sesuai Instruksi Mendagri Nomor 1 Tahun 2024, Pemerintah Daerah perlu menyempurnakan kembali Rancangan Awal RPJPD yang telah disiapkan dengan berpedoman kepada hasil kesepakatan.Kata Irsyad.
Irsyad menyebutkan.RPJPD sebagai dokumen perencanaan pembangunan jangka Panjang untuk masa 20 tahun, RPJMD, sebagai dokumen perencanaan pembangunan jangka menengah untuk masa 5 tahun dan RKPD sebagai dokumen perencanaan pembangunan jangka pendek untuk masa 1 tahun.Dengan akan berakhirnya periodesasi RPJPD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2005-2025,
Satu tahun sebelum berakhirnya RPJPD periode sebelumnya, harus disusun RPJPD berikutnya untuk periode 2025-2045 yang dimulai dengan penyusunan Rancangan Awal.Berkenaan dengan hal tersebut, maka rencana pembangunan daerah yang akan disusun dalam RPJPD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2025-2045 adalah merupakan kelanjutan dari pelaksanaan pembangunan daerah yang telah direncanakan dalam RPJPD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2005-2025.Jelas Irsyad.
Hasil evaluasi dan capaian sasaran pembangunan daerah yang direncanakan dalam RPJPD Sumbar Tahun 2005-2025 merupakan titik awal atau base line dalam penyusunan RPJPD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2025-2045.
Pada satu sisi, penyelasaran RPJPD dengan RPJPN akan memberikan kepastian untuk pencapaian visi nasional yang menjadi milik semua daerah. Akan tetapi pada sisi lain, semakin sempitnya ruang bagi daerah untuk merencanakan kebutuhan pembangunannya sesuai dengan permasalahan, kondisi karekteristik dan kemampuan keuangan daerah.
Sesuai dengan tahapan penyusunan RPJPD Tahun 2025-2045 yang ditetapkan dalam Instruksi Mendagri Nomor 1 Tahun 2024, Panitia Khusus DPRD besama Pemerintah Daerah telah melakukan pembahasan terhadap Rancangan Awal RPJPD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2025-2045.
Dari hasil pembahasan Rancangan Awal RPJPD tersebut, nantinya akan dilahirkan Kesepakatan Bersama antara Gubernur dan DPRD yang mencakup visi, misi, arah kebijakan dan sasaran pokok pembangunan daerah.
Pada kesempatan itu,Panitia Khusus pembahasan Rancangan Awal RPJPD tahun 2025-2045 Arkadius Dt.Intan Bano dalam laporannya menyampaikan secara umum visi, misi, arah kebijakan dan sasaran pokok pembangunan daerah yang akan ditampung nanti dalam Rancangan Awal RPJPD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2025-2045.
Sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2024, persetujuan DPRD terhadap Rancangan Awal RPJPD Tahun 2025-2045 ditetapkan Keputusan DPRD dan ditindak lanjuti dengan Nota Kesepakatan Bersama Kepala Daerah dan DPRD.Kata Arkadius.
Sementara Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansyarullah dalam sambutanya mengatakan.
Dalam tahapan penyusunan dokumen RPJPD ini dengan waktu yang sangat singkat lebih kurang hanya 8 bulan, sebagaimana diatur oleh Instruksi Menteri
Dalam Negeri Nomor 1 tahun 2024 tersebut, maka untuk
mengoptimalkan sosialisasi kepada seluruh masyarakat,
maka Pemerintah Daerah secara resmi telah membuka
website : sumbar2045.sumbarprov.go.id yang dapat
diakses oleh masyarakat dimanapun berada.
Website tersebut menurut Gubernur berisikan informasi terkait dengan perkembangan penyusunan
RPJPD Provinsi Sumatera Barat dari tahapan racangan
awal hingga proses penetapan perda nantinya, selain itu juga
memanfaatkan sosial media milik Pemerintah Daerah, serta
pada website tersebut juga tersedia kolom bagi seluruh
masyarakat untuk memberikan masukan dan saran untuk
RPJPD ini.(St)
DHARMASRAYA Lintasmedia.com
Kegiatan Pesantren Ramadhan ini dilaksanakan oleh seluruh siswa-siswi di Kabupaten Dharmasraya dengan tema, "Melalui kegiatan di bulan Ramadhan kita wujudkan percepatan penguatan pendidikan karakter (Pendidikan Pancasila) dan peningkatan ibadah siswa baik di sekolah maupun di rumah".
Kegiatan ini dilaksanakan selama 17 hari mulai tanggal 18 maret sampai 3 april 2024. Bertepat di masjid-masjid terdekat dari sekolah masing-masing.
Pada kesempatan ini di hadiri Bupati Kabupaten Dharmasraya yang di wakili oleh Sekretaris Daerah, Forkopinda Kabupaten Dharmasraya, Kepala Dinas Pendidikan, Kakan Kemenag Kabupaten Dharmasraya, Kepala Instansi Vertikkan Se Kabupaten Dharmasraya , Kepala Cabang Dinas Wilayah V ,Kepala Sekolah SMK/SMA, SMP, SD Se Kabupaten Dharmasraya.
Pada kesempatan ini Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Dharmasraya menyampaikan "Terkait dengan penguatan karakter pendidikan pancasila,maka pada bulan ramadhan ini bisa di fokuskan untuk sila pertama, ketuhanan yang maha esa. Terkait dengan itu maka melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Dharmasraya sudah memberikan arahan pelaksanaan pesantren ramadhan, dimana aktivitas pesantren ramadhan dilaksanakan di masjid-masjid sekitar sekolah, guna menumbuhkan rasa cinta dan senang anak-anak berada di masjid", Ujar Bobby Perdana Riza.
Selanjutnya untuk mendukung pembentukan karakter anak, maka saya percaya program pendidikan karakter yang telah di susun Dinas Pendidikan melalui Inovasi Daerah, Sarana Pembentukan Karakter ( SATUKA ), merupakan kegiatan yang perlu dukungan dari seluruh pihak untuk mewujudkan perubahan karakter anak-anak menjadi lebih baik. Inovasi ini mendorong perbaikan karakter anak melalui hafalan serta pemahaman arti dan makna surah, "ucap Sekretaris Daerah.
Pada dasarnya kegiatan ramadhan, peserta didik akan di pantau selama sebulan, melalui buku harian ibadah siswa di bulan ramadhan atau agenda ramadhan.
Dalam sambutannya Bupati Kabupaten Dharmasraya, yang diwakili oleh Sekretaris Daerah, Adlisman mengucapkan syukur atas kelancaran pembukaan yang berjalan dengan lancar dan sukses.
" Semoga melalui kegiatan ini kita bersama peserta didik dapat meningkatkan ibadah dan membantu dalam penguatan karakter yang menimbulkan kecintaan siswa/siswi terhadap masjid dan alquran," tuturnya. (elda)
Tarusan Lintasmedianews.com
Tim TDB PMI Provinsi Sumatera Barat bersama Fobio Group dan Komunitas Tageh Bajalan, Senin siang (18/3) mendarat di Nagari Duku Utara, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan untuk menyalurkan bantuan kepada masyarakat terdampak banjir dan longsor.
Bantuan berupa 300 karung beras isi 10 kg dari Fobio Group dan 250 paket sembako dari Komunitas Tageh Bajalan Bukittinggi, masing-masing diberikan kepada 59 KK yang terdampak di Kampung Rumah Bendi, Lubuk Ganggo dan Kampung Melayu, Kenagarian Duku Utara, Kecamatan Koto XI Utara.
Sisanya akan dibagikan hari ini (19/3) di beberapa daerah terdampak lainnya seperti, Nagari Koto Rawang, Kecamatan IV Jurai , Kampung Batu Bala dan Langgai, Kenagarian Gantiang Mudiak Utara, Surantih, Kecamatan Sutera, terang Hidayatul Irwan, pimpinan operasi Tanggap Darurat Bencana (TDB) PMI Provinsi Sumatera Barat.
Hidayat, menyampaikan sebagai penyalur bantuan, PMI berterima kasih kepada para donatur yang telah peduli dengan keadaan masyarakat di Pesisir Selatan yang terkena musibah. "Berkat sumbangan dari donatur, kita bisa membantu sedikit demi sedikit kebutuhan warga disini", tutur Hidayat.
PMI, lanjutnya, dengan sepenuh hati akan menolong masyarakat, komunitas atau lembaga yang ingin memberikan bantuan kepada korban bencana.
Tidak hanya mendistribusikan bantuan, PMI juga memberikan layanan pemeriksaan kesehatan dan pemberian obat-obatan gratis untuk masyarakat di Kampung Lubuk Ganggo dan Kampung Melayu.
Erwin, Pemilik Fobio Group yang ikut mendistribusikan bantuan mengatakan ia prihatin dengan kondisi masyarakat Pesisir Selatan yang sudah 17 hari terdampak bencana. "Sedih ya, lihat diberita-berita kondisi masyarakat disini, ada yang akses ke daerahnya susah sehingga sulit mendapatkan bantuan", ucap Erwin.
Erwin memberikan bantuan tersebut kepada PMI Kota Bukittinggi, untuk disalurkan secepatnya kepada masyarakat. "Alhamdulillah ada PMI yang bisa membantu kami, menyalurkan bantuan ini. Semoga bermanfaat untuk masyarakat" Tutupnya.
Nurlimah, salah seorang warga Kampung Melayu yang terdampak, menyampaikan bencana kali ini adalah bencana terbesar dan terparah yang ia alami. Di usia yang sudah renta ia harus menyelamatkan dirinya agar tidak terbawa arus banjir dari atas bukit dekat rumah.
"Malam itu saya sendirian dirumah, Alhamdulillah saya dibantu tetangga, mengungsi ke rumahnya. Sekarang anak saya sudah datang, " Tutur Nurlimah. Sampai saat ini, Nurlimah bersama anaknya masih berusaha membersihkan material longsor yang menghantam tepat di rumahnya.
Ia bersyukur ada bantuan yang datang langsung ke rumahnya, mengingat lokasi kampungnya yang di pelosok dan jauh dari pusat kenagarian, serta rusaknya akses jalan menuju Kampung tersebut akibat banjir dan longsor. "Kalau dijemput ke kantor wali nagari kami susah, karena motornya sudah hancur. Kalau jalan kaki jauh sekali, kami tidak sanggup,"