Latest Post

50Kota Aceh Advertorial DPRD Kab. Banyuasin Advertorial DPRD Lahat Advertorial HUT ke-153 Kabupaten Lahat Advertorial Meranti Advertorial Pemkab Lahat Advertorial Pemkab Musi Rawas Advertorial Pemko Lubuklinggau Advertorial Pemko Pagar Alam Agam Alahan panjang AROSUKA Bali Balikpapan Bank Nagari Bantaeng Batam Batang anai Bateang Batu bara Batusangkar BAWASLU SUMBAR Bekasi Bengkalis BENGKULU BI Sumbar Bogor Bukittinggi Cilegon Deli serdang Dewan Pers Dharmasraya DPR RI DPRD Bengkalis DPRD Dharmasraya DPRD Kepulauan Meranti DPRD Kota Padang DPRD OKI DPRD Padang DPRD Padang Panjang DPRD Pessel DPRD RI DPRD Solok DPRD SUMBAR Dumai Enam lingkung FJPI Sumbar HPN 2022 Jakarta Jambi Jawa Barat Jeneponto Kab.Dharmasraya Kabupaten Dharmasraya Kabupaten Kepulauan Meranti Kabupaten Lahat Kabupaten Solok KADIN SUMBAR kambang Karimun Kayu Agung Kayu tanam Kepulauan Meranti Kota Padaang Kota Padang Kota Pagar Alam Kota Pariaman Kota Solok Kotapariaman KPU KPU Sumbar Kuala lumpur Labuhanbatu Lahat Lampung Lampung Timur lanud Sut Lanud Sud Lanud Sultan Sahrir Lanud Sultan Syahrir Lanud Sultan Syahrir Padang Lanud Sultan Syarir Lanud Sur lanud Sut Limapuluh Kota Liputan Lubuk alung Lubuk Linggau Magelang Medan Mentawai Meranti Merbau Minahasa utara Miranti Muara enim Muba Banyuasin Muratara Musi Rawas Nagari Lurah Ampalu Nasdem Sumbar Nasional Ogan Ilir Ogan Komering Ilir (OKI) OKI Ombilin Opini Padang Padang Panjang Padang Pariaman Padangpanjang Pagaralam Pagaruyung Painan Palembang Pariaman Parik malintang Parit malintang PARIWARA Pariwara DPRD Padang Panjang Pariwara Pemkab Solok PARIWARA PT Semen Padang Pasaman Pasaman - Pasaman Barat Pasaman Barat Pasbar Pauh kamba Payakumbuh PDAM Padang Panjang Pekanbaru Pemkab Bengkalis Pemkab Lahat Pemkab Solok Pemko Padang Pemko Sawahlunto Pemko Solok Pemprov Sumbar Pemrov Sumbar Penas XVI KTNA Pertamina Pesisir Pesisir Selatan Pessel PJKIP Kota Padang PLN PMI Sumbar Polda Bali Polda Sumbar Polri Provinsi Bengkulu PT.ITA PT.Semen Padang Purwokerto PWI PWI Sumbar Rangsang Redaksi Redaksi 2 Riau samarinda Samosir Sawahlunto Selat panjang Semarang Semen Padang Semen Padang.. Sicincin Sijunjung Sikucua Silungkang SMSI Solok Solok Selatan Sulawesi selatan Sumatera Barat Sumbar Sumsel Sumut sungai sarik Surabaya TANAH DATAR Tanahdatar Tangerang TSR III Pemkab Dharmasraya Tua Pejat Tulisan walikota solok


PADANG,Lintas Media News
Dalam rangka meningkatkan lingkungan pabrik yang semakin bersih, rapi dan tertata sesuai dengan konsep 5P (Pemilahan, Penataan, Pembersihan, Pembiasaan, Pendisiplinan) di lingkungan pabrik, PT Semen Padang menggelar Genba Genbutsu di Cement Mill Indarung IV, Jumat (3/11/2023).

Dihadiri Direktur Operasi PT Semen Padang Indrieffouny Indra, kegiatan tersebut diikuti oleh sejumlah staf pimpinan yang terdiri dari Kepala Departemen Tambang & Pengelolaan Bahan Baku Sumarsono, Kepala Departemen Perencanaan & Pengendalian Produksi Juke Ismara, dan Wakil Kepala Departemen Pemeliharaan Hendra Bayu.

Direktur Operasi PT Semen Padang Indrieffouny Indra mengatakan bahwa Genba Genbutsu ini merupakan kegiatan rutin yang digelar perusahaan dalam rangka meningkatkan lingkungan yang bersih sehingga produktifitas tercapai. Dan, kegiatan ini juga bagian dari upaya perusahaan untuk menciptakan lingkungan kerja yang semakin aman bagi pekerja. 

"Genba Genbutsu ini bagian dari pilar Total Productive Maintenance (TPM). Tujuannya, di samping untuk meningkatkan konsep 5P, juga untuk melihat bagaimana penerapan safety di area-area kerja. Baik itu kondisi tidak aman, maupun tindakan tidak aman," kata Indrieffouny disela-sela Genba Genbutsu di Cement Mill Indarung IV. 
Jika ditemukan kondisi abnormalitas, katanya melanjutkan, maka akan langsung diselesaikan agar tidak terjadi masalah kemudian hari, sehingga pabrik pun akan beroperasi lebih lancar, performance rate pun juga naik, dan produksi menjadi lebih besar. "Secara keselurahan, output dari kegiatan ini akan membuat cost produksi menjadi lebih rendah," ujarnya. 

Senior Manager TPM Zulkarnaen menyampaikan bahwa Genba Genbutsu adalah istilah yang berasal dari bahasa Jepang. Genba artinya lokasi sebenarnya, dan Genbutsu artinya pergi untuk melihat kejadian. "Jadi, Genba Genbutsu ini semacam inpeksi ke unit kerja," katanya. 

Dalam kegiatan ini, manajemen bersama TPM pergi untuk melihat atau mencari adanya potensi-potensi abnormalitas. Dan, di PT Semen Padang kegiatan Genba Genbutsu ini dilakukan sebagai bentuk komitmen nyata perusahaan dalam usaha mencegah terjadinya kecelakaan dan  kerusakan lingkungan. 

"Kegiatan Genba Genbutsu ini rutin digelar setiap Jumat pagi, khususnya di lingkungan pabrik. Untuk lokasinya, ditentukan secara random. Untuk hari ini, kami pilih lokasinya di Cement Mill Indarung IV," pungkas Zulkarnaen.(*)



Padang,Lintas Media News
Jadi pembina upacara di SMA N 9 Padang, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)  Sumatera Barat (Sumbar) Suwirpern Suib menghimbau generasi muda untuk menjauhi narkoba karena dapat merusak masa depan.

“Gapailah cita-citamu tanpa narkoba, karena narkoba dapat merusak masa depan anak-anak sekalian,” kata Suwirpen Suib.

Hal tersebut dikatakan Suwirpen saat diminta menjadi pembina upacara di SMAN 9 Kota Padang, Senin (30/10/2023).

Suwirpen mengatakan,generasi muda merupakan aset bangsa dan mereka harus dijaga karena merekalah yang nantinya akan mengisi serta menentukan arah pembangunan dimasa mendatang.

“Oleh karena itu, generasi muda diharapkan jauhilah narkoba, karena narkoba dapat membuat seseorang menjadi ketergantungan yang berakibat rusaknya moral dan masa depan bangsa,” ujar Suwirpen.

Pada kesempatan itu Suwirpen juga menghimbau para orang tua dan guru di sekolah untuk selalu waspada dan melakukan pemantauan terhadap anak-anaknya. Jika ini dilakukan kita yakin narkoba bisa ditangkal dari kalangan remaja.

“Kita juga berharap semua pihak terutama orang tua dan para guru untuk memantau dan memberikan pemahaman kepada anak-anaknya tentang bahaya narkoba,” harap Suwirpen.(*)


PAYAKUMBUH,Lintas Media News
Kota Payakumbuh yang masih tercatat masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), dan menerima sejumlah bantuan dari pemerintah. Saya mengajak ada semangat besar DTKS, jangan terlalu lama kita dibantu pemerintah. Harus ada semangat untuk bekerja, dan semangat keluar dari kemiskinan," 

Hal ini disampaikan Ketua DPRD Sumbar Supardi saat menghadiri kegiatan Assesmen Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem kabupaten/kota se-Sumatera Barat di Hotel Farabi Kota Payakumbuh, Selasa (31/10).

Ketua DPRD Sumbar mengatakan, orang minang dengan filosofi ketahanan pangannya semestinya tidak ada yang miskin. Dimana orang minang memiliki rumah gadang dengan beberapa rangkiang yang bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan juga sebagai cadangan pangan. 

"Semangat filosofi terkait ketahanan pangan ini harus terus dipegang sampai sekarang, jangan ada orang minang yang kelaparan atau kurang gizi. Ditambah lagi Sumatera Barat adalah negeri yang kaya, memiliki tanah yang subur, masyarakatnya juga dikenal memiliki semangat gotong royong tinggi dan adat yang kuat," ujar Supardi.

Supardi menyakini tidak pantas orang minang menyandang status miskin, miskin ekstrem dan bahkan didera stunting. Jika angka kemiskinan ekstrem tinggi, stunting juga tinggi, sama halnya kita ibarat ayam mati di lumbung padi, itiak mati kehausan di tobek.

"Untuk bisa berhasil dan lepas dari jerat kemiskinan kunci utama yang harus dibangun adalah sikap optimis dan keyakinan diri, tidak mesti tergantung dengan modal," ajaknya.

Kalaupun pun ada  bantuan modal yang diberikan oleh pemerintah, sifatnya adalah pancingan agar usaha yang dimiliki bisa berkembang. Masyarakat juga harus pandai menggunakan modal tersebut, jangan sampai dibelikan  untuk kebutuhan yang tidak tepat.

"Intinya jalan begitu banyak diciptakan oleh Allah, yang penting kita tidak berputus asa, harus optimis karena  keberhasilan dibangun dari sikap optimis, bukan dari modal,"tukasnya. 

(Hms DPRD Sumbar)



PADANG,Lintas Media News
Peredaran narkotika akhir-akhir ini sangat memperihatinkan,guna mempelajari tata cara dalam pembuatan Peraturan Daerah (Perda) tentang Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN),Panitia Khusus (Pansus) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Rokan Hilir mengunjungi DPRD Sumbar.Jum'at (3/11/2023).

Rombongan Pansus DPRD Rokan Hilir tersebut diterima oleh Kepala Bagian (Kabag) Persidangan Peraturan Perundang-Undangan DPRD Sumbar Zardi Syahrir di salasatu ruangan DPRD Sumbar 

Sardi mengakui,peredaran narkotika semakin memprihatinkan, untuk itu pengawasan harus diperketat dan lebih dimaksimalkan pada pintu-pintu masuk daerah (perbatasan-red).

Menurut Sardi, Kabupaten Rokan Hilir yang terletak di Provinsi Riau merupakan daerah yang sangat dekat dari negara tetangga Malaysia, pengawasan untuk mengatisipasi masuknya narkotika melalui jaringan international harus optimal. 

" Masuknya narkotika dari negara tetangga sangat mungkin terjadi, apalagi tidak diiringi dengan pengawasan yang ketat. Untuk itu aparat kepolisian bersama instansi lainya harus tegas dalam penindakan," ujar Zardi.

Sardi mengatakan, untuk memerangi narkotika tidak cukup dengan aparat saja, namun harus melibatkan seluruh lapisan, termasuk masyarakat. Di Sumbar sendiri, seluruh unsur pemerintah berkomitmen untuk memerangi narkoba, hal itu berkaitan dengan upaya melahirkan generasi yang berkualitas. 
Dijelaskan Sardi, Sumbar telah sejak lama memiliki peraturan daerah yang mengatur tentang pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan narkoba. Perda ini disosialisasikan secara aktif oleh DPRD Sumbar pada masyarakat.

Selain juga mengingatkan pemprov melalui OPD terkait untuk terus melaksanakan pengawasan dengan berkelanjutan agar perda tersebut benar-benar dilaksanakan dengan optimal.

"Anggota DPRD Sumbar telah melakukan gerakan dengan cara mensosialisasikan perda, dengan merangkul semua pihak agar peraturan bisa dilaksanakan dan dipahami masyarakat, termasuk dalam hal pencegahan narkotika dan napza," tambahnya.

Anggota Pansus D DPRD Rokan Hilir Jhoni Simanjutak, mengatakan,
Kedatangan Pansus DPRD Kabupaten Rokan Hilir ke DPRD Sumbar untuk mempelajari tata cara pembuatan Peraturan Daerah (Perda) tentang Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) dan semangat dalam pemberantasan narkoba di Sumatera Barat, akan di bawa ke Rokan Hilir karena semangat tersebut sama untuk masa depan bangsa.

Djoni menilai, mengikutsertakan berbagai elemen masyarakat adat dalam pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan narkoba bisa menjadi salah satu cara yang efektif. Hal ini dikarenakan di tengah lingkungan masyarakat narkoba bisa merebak.

"Dengan semakin banyak masyarakat ikut aktif mengawasi lingkungan masing-masing maka akan semakin sulit peredaran narkoba meluas di lingkungan tersebut," katanya.(***)

Pasbar Lintas Media News Com.
Bupati Kabupaten Pasaman Barat H.Hamsuardi gelar Peresmian Pemekaran Wilayah Kejorongan  Paraman Ampalu, Nagari Rabi Jonggor, Kecamatan Gunung Tuleh tepatnya di Gedung Sarumbuk Maroban Tua ,Jumat tgl 3/11.2023.

Sebelum acara peresmian ini berlangsung  tampak disuguhi makan bersama di Los Pasar  setempat ,disambut dengan Tarian Tortor dan pengalungan  selendang  terus langsung menuju Gedung aula.

Hamsuardi menuturkan dengan ucapan puji syukur kepada Allah Subhana Wataala dan ucapan terima kasih kepada  masyarakat yang hadir , baik  Tokoh ,Ninik Mamak Bundo. Kandung ,semua pihak atas  perhatiannya pada peresmian Pemekaran  Kejorongan  ini.

Namun yang tak kalah penting Ia tuturkan sekaitan dengan  program  mereka  bersama Wakil Bupati seperti ::  Program Berobat Gratis atau UHC bagi masyarakat ,begitu juga Program Magrib Mengaji  atau Tahfis  Qur'an ,agar para OPD dapat menginformasikan sekaligus membantu masyarakat yang membutuhkan .

Ia pun menuturkan  bagaimana  situasi dan kondisi Pasbar hari ini ,baik mengenai minimnya Anggaran Daerah ,apalagi untuk biaya  Berobat Gratis dan pembayaran gaji para Guru PPPK dan belum lagi yang lainnya ,dan menyangkut Pembangunan Infrastruktur termasuk  Jalan Simpang Tiga Alin menuju Paraman Ampalu yang masih terbengkalai, memang  harus bertahap pembangunannya  ke depan.

Sedangkan Randy Hendrawan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Nagari menambahkan  sekaitan dengan pemekaran Jorong , dimana selama ini ada 216 Jorong  di Pasbar ,tentunya  Otomatis  akan berdampak Positif ,terutama pelayanan pada masyarakat  akan cepat dan dana akan ada,  apalagi untuk tahun 2024 nanti jelas bertambah 60 Milyar lagi ungkap mantan Camat Gunung Tuleh ini.

Begitu juga Abna Mufid selaku  Pejabat Wali Nagari Rabi Jonggor  dan Ismed Mulya Ketua BAMUS Nagari mengungkapkan rasa terima kasih  mereka ,atas bimbingan  pihak yang terkait. bagaimana proses dan tahapan yang dilakukan  Panitia pemekaran ,jelas hari ini Kami bangga ,pertama di Pasbar ,karena Nagari Rabi Jonggor sudah depenitif menjadi 4 Jorong yakni : Jorong Paraman Ampalu,Jorong Paraman Ampalu Selatan,Jorong Paraman Ampalu Utara ,Jorong Paraman Ampalu Barat dengan register timpal Sulkani selaku Jorong Paraman Ampalu  kepada Media ini.( parsela)

50 Kota,Lintas Media News
Kasus perundungan makin marak. Khususnya di lingkungan sekolah. Mencegah perundungan (bullying) terus berlanjut, Balai Pemasyarakatan Kelas II Bukittinggi (Bapas Bukittinggi) mengusung kegiatan penyuluhan ke sekolah-sekolah. Salah satunya di Sekolah Dasar Negeri 01 Sarilamak, Kabupaten Limapuluh Kota.

Kegiatan ini menurut kepala Bapas Bukittinggi Novri Abbas, S.H, M.H merupakan respon dari makin tingginya tindak pidana yang dilakukan anak di Kabupaten Limapuluh Kota. Berdasarkan permintaan pendampingan anak yang berkonflik dengan hukum pada Bapas Bukittinggi, hingga akhir Oktober 2023 menurut Novri Abbas, paling banyak adalah dari Kabupaten Limapuluh Kota dan Payakumbuh. "Totalnya 47,8 persen dari total 94 permintaan pendampingan yang masuk ke Bapas Bukittinggi. Baik itu untuk permintaan kasus ABH yang bisa didiversikan atau harus menjalani persidangan di pengadilan," sebut Novri.

Dalam penyuluhan yang mengusung program Bapas Bukittinggi Datang Ka Sakolah (BAKTI BADASO), Novri Abbas mengutus Kepala Subsi Bimbingan Klien Anak dan 6 orang Pembimbing Kemasyarakatan (PK) untuk memenuhi undangan dari SD Negeri 01 Sarilamak, Selasa (31/10). "Kegiatan penyuluhan di tingkat Sekolah Dasar (SD) diperkuat guna mencegah dan menanggulangi perilaku perundungan sejak dini," harap Novri didampingi PK Ahli Muda Indra sebelum acara sosialisasi tersebut.

Bagi Bapas Bukittinggi sendiri, kegiatan sosialisasi ini merupakan salah satu dari tugas pengembangan profesi bagi Pembimbing Kemasyarakatan. Novri berharap jika ada sekolah atau kelompok masyarakat serta komunitas yang memintakan penyuluhan terkait tugas pokok dan fungsi Bapas serta terkait masalah pencegahan tindak pidana, Bapas siap untuk turut serta memberikan penyuluhan.
Kepala Sekolah SD 01 Sarilamak Fitria, S.Pd menyebut, permintaan ini dalam rangka menekan angka kekerasan di SD yang ia pimpin. “Alhamdulillah, pihak Bapas Bukittinggi langsung meresponnya dengan cepat dan kami menjadwalkan acara penyuluhan tersebut pada hari ini,” ujar Fitria yang akrab disapa Eci.

Fitria menyadari, siswa-siswi setingkat SD sangat rawan terlibat perilaku perundungan. Baik sebagai pelaku atau korban. tindak pidana. Sebagian besar klien anak yang didampingi oleh PK Bapas Bukittinggi di delapan kabupaten dan kota wilayah kerjanya adalah anak usia sekolah. “Bagian dari tugas Bapas adalah pendampingan anak yang berkonflik dengan hukum. Kami berharap tidak adanya siswa-siswi SD 01 Sarilamak terlibat dengan tindak pidana perundungan. Untuk itu dengan adanya penyuluhan ini, kalaupun tidak mampu meniadakan, setidaknya kita telah berupaya mencegah,” harap Eci.

Penyuluhan tersebut diikuti sekitar 350-an siswa-siswi dari kelas I hingga kelas VI SD 01 Sarilamak. Tim PK Bapas Bukittinggi yang dikoordinatori Indra dan didampingi Kasubsi BKA Aditya Maisa mengusung tema penyuluhan terkait potret-potret kekerasan pada anak dan perundungan. 

Meminta pengawasan terhadap siswa didik oleh guru maupun staf agar senantiasa ditingkatkan. Hal ini penting karena perilaku perundungan termasuk tindakan pada dasarnya memiliki ancaman pidana. Apalagi tak jarang perilaku tersebut dimulai dari hal-hal kecil seperti candaan, pertengkaran yang tidak terpantau oleh para guru maupun orang tua. Kepada audiensnya, Indra dan rekan-rekannya mengajak siswa yang senior tidak melakukan perundungan kepada adik kelasnya. "Agar para pelajar bisa menjadi kebanggan sekolah, guru dan orang tua, baik di lingkungan sekolah maupun diluar sekolah," ucap Indra. (Rel/Ism)

PADANG,Lintas Media News
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Sumatera Barat (Sumbar), Haris Sukamto  AKS., SH., MH serta Ketua PWI Sumbar Dr.Ir.H.Basril Basyar, M.M menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) atau perjanjian kerja sama di Kantor  KanwilkumHAM di Jalan S Parman,Kota Padang pada Jumat (3/11/2023).

Rilis resmi PWI Sumbar, menyebutkan agenda penandatanganan MOU kali ini bertujuan untuk meningkatkan sinergitas antara Kanwil Kemenkumham Sumbar dengan media massa guna menyebarluaskan informasi sebagai bentuk pelayanan untuk masyarakat Sumatera Barat.

Dalam sambutannya, Harris Sukamto mengatakan bahwa penandatanganan kerjasama ini merupakan sebuah kehormatan untuk menjaga martabat dan marwah sebuah kerjasama. Namun, itu bukan berarti mengintervensi kebijakan redaksi dalam melakukan pemberitaan. 

Beliau juga mengatakan, kerjasama ini mempertegas kebaikan dimana berita yang dimuat hasilnya merupakan pemberdayaan dan nantinya diharapkan bermanfaat untuk masyarakat.
"Ketika Kanwil Kemenkumham Sumbar memberikan pelayanan terbaik, maka media memberitakan dengan baik pula. Tidak dibuat sensasi dan tidak pula diberitakan berlebihan sebab yang penting substansinya bukan sensasinya," jelas Harris.

Haris juga berharap citra positif dari pelayanan terbaik yang diberikan Kanwil Sumbar bisa hendaknya  sampai dan dirasakan langsung oleh masyarakat.

"Pelayanan publik ini tidak bisa berjalan tanpa adanya media. Kerja sama ini merupakan awal bagi jajaran kanwil dan media untuk membentuk pola informasi yang semakin baik. Semoga kolaborasi ini menjadi manfaat bagi masyarakat," tutur Haris.

Temu Ramah  dan Diskusi 

Sementara Ketua PWI Sumbar Dr.Ir.H.Basril Basyar MM, dalam sambutanya menyatakan dengan adanya kerjasama antara Kanwil Kemenkumham Sumbar dengan PWI sumbar diharapkan berita yang tersalur dan diberikan serta sampai ke masyarakat adalah berita yang telah menjalani proses sidang redaksi dan editing yang tepat sesuai dengan kaidah jurnalistik. 

Karena semua perusahaan pers dan wartawan yang tergabung dalam organisasi PWI adalah media yang telah terverifikasi secara adminstrasi dan faktual dari Dewan pers. Termasuk wartawannya telah mengikuti uji kompetensi wartawan.

"Jadi lewat kerjasama ini, kita berharap masyarakat akan mendapatkan berita yang dapat dipertaggungjawabkan secara kode etik jurnalistik dan tidak berita hoax," kata Dr. Ir. H Basril Basyar,M.M  didamping Sekretaris  PWI Sumbar Firdaus Abis S.Sos, Wakil Sekretaris, Drs.Lailatul Aidil dan Anggota Dewan Kehormatan (DK) PWI Provinsi Sumbar H.Emil Mahmudsyah, S.S, M.Pd. 

Sementara Kakanwil Sumbar didampingi oleh Ruliana Pendah Harsiwi sebagai Kepala Divisi Pelayanan Hukum HAM, Dewi Nofyenti selaku Kepala Bidang HAM dan Fitri Warni selaku Kepala Bidang Pembinaan, Bimbingan Pemasyarakatan Pengentasan Anak, Informasi, dan Komunikasi pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Barat,dan Fachrul Rozi Kasi HAM (rel)


PADANG PARIAMA,Lintas Media News
Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah menilai sumbangsih dan perjuangan Dr. Mohammad Djamil, DPH Datuk Rangkayo Tuo di bidang kesehatan dan perjuangan bangsa secara umum, sangat layak diganjar penghargaan sebagai Pahlawan Nasional.

Hal itu disampaikan Gubernur saat mengikuti Upacara Tabur Bunga, dalam rangka peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-59 tahun 2023 di makam Dr. M. Djamil di Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman, Kamis (2/11/2023). Gubernur berharap, agar Dr. M. Djamil segera dikukuhkan sebagai Pahlawan Nasional.

"Almarhum dikenal Dr. M. Djamil sebagai seorang perintis di dunia kesehatan. Seorang dokter pejuang yang pantas diusung sebagai Pahlawan Nasional. Sebab, semua syarat telah dilengkapi ke Kementerian Sosial RI," kata Gubernur.

Dr. M. Djamil yang namanya digunakan sebagai nama Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) di kota Padang itu lahir di Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman pada 8 November 1898, dan meninggal dunia pada tahun 1961. Di bidang kedokteran, Dr. M. Djamil adalah orang Indonesia pertama yang memperoleh dua gelar doktor di bidang kesehatan.
Gelar doktor pertama dengan titel Doctor Medicinae Interne Ziekten diperoleh dari Universitas Utrecht Belanda pada 31 Mei 1932. Sedangkan titel doktor kedua adalah Doctor of Public Health (DPH), yang diperoleh dari Universitas Johns Hopkins, Baltimore, Maryland, Amerika Serikat pada 12 Juni 1934.

Mahyeldi menceritakan, Dr. M. Djamil pernah melakukan riset di Koto Gadang dan Sianok mengenai penyakit TBC dan malaria. Dari hasil riset tersebut ia memperoleh penghargaan dari Ratu Wilhelmina. Kemudian, ia berhasil menemukan cara baru untuk memberantas jentik-jentik nyamuk malaria dengan dedak, dengan peran selaput protozoon di atas air terhadap penjangkitan malaria. 

"Atas keberhasila riset tersebut, dr. Overbeek selaku Kepala Bestrijding di Indonesia memberikannya titel malarialoog atau ahli malaria," ucap Mahyeldi lagi.

Selain sumbangsih di dunia kesehatan, sambung Gubernur, Dr. M. Djamil juga sangat layak mendapat gelar Pahlawan Nasional karena pernah menjabat sebagai Residen Sumatera Barat dan Gubernur Muda Sumatera Tengah. Sehingga, Dr. M. Djamil hari ini dikenal sebagai dokter pejuang Kemerdekaan yang tangguh dalam pengabdian di bidang kesehatan. (adpsb/nov)

PADANG,Lintas Media News
PT Semen Padang melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) tentang layanan perbankan dan pelatihan kewirausahaan bagi karyawan PT Semen Padang yang akan memasuki usia pensiun, di Kantor Pusat PT Semen Padang, Indarung, Rabu (1/11/2023). 

Perjanjian kerja sama dengan anak usaha dari Sumitomo Mitsui Banking Corporation itu, ditandatangani Direktur Keuangan & Umum PT Semen Padang Oktoweri bersama Head of Retail Landing Business BTPN, Purnomo Soetadi. 

Acara penandatangan PKS tersebut, dihadiri sejumlah staf pimpinan di lingkungan PT Semen Padang. Di antaranya, Kepala Departemen SDM & Umum R Trisandi Hendrawan, Ketua Yayasan Dana Pensiun Aprison Irsyam, dan Kepala Unit Operasional SDM Ika Nopika Sari. 

Kemudian dari BTPN, hadir Strategi Partnership Relationship Management Head Dewi Puspitasari, Sales Distribution Head Yose Parlinta, Regional Business Leader Sumatera Odik Purnama, Area Business Leader Padang Loly, dan RM Strategic Partnership Relationship Management Winda Nazir.
Direktur Keuangan & Umum PT Semen Padang Oktoweri menyambut baik kerja sama dengan BTPN. Dan, kerja sama ini tentunya dapat menjadi salah satu solusi bagi karyawan yang masih aktif atau memasuki pensiun agar dapat memiliki program usaha yang bisa mendatangkan benefit di hari tua.

Dikatakan Oktoweri, PT Semen Padang menggandeng BTPN untuk kerja sama ini, karena BTPN yang telah berusia 65 tahun itu memiliki pengalaman dalam memberdayakan para nasabah pensiunan dalam mengembangkan usahanya, sehingga mereka dapat memberikan manfaat bagi keluarga.

"Kami menyambut baik kerja sama ini. Kerja sama berupa pelatihan kewirausahaan dan layanan perbankan yang dipersiapkan oleh BTPN melalui kolaborasi dengan program-program Diklat Semen Padang menjadi salah satu solusi bagi karyawan yang akan pensiun, terutama bagi yang ingin berwirausaha disela-sela masa pensiunya," kata Oktoweri.

Dalam waktu dekat ini, tambah Oktoweri, BTPN dan Diklat PT Semen Padang akan melakukan sosialisasi untuk semua karyawan yang akan memasuki masa pensiun terkait program-program yang ditawarkan BTPN, khususnya dalam mempersiapkan aktivitas di masa pensiun.

Sementara itu, Head of Retail Landing Business BTPN Purnomo B Soetadi mengaku senang bisa bekerjasama dengan PT Semen Padang terkait dengan pelayanan perbankan dan pelatihan kewirausahaan untuk karyawan PT Semen Padang yang akan memasuki usia pensiun.

Dia berharap, kerja sama ini bisa memberikan keuntungan untuk kedua belah pihak, terutama bagi karyawan yang akan memasuki masa pensiun. Karena, selama ini banyak karyawan dari beberapa perusahaan yang akan memasuki pensiun sudah mempersiapkan beberapa rencana atau usaha. 

Akan tetapi, kata Purnomo, mereka itu masih kebingungan mencari jenis usaha yang cocok. Untuk itu, dengan adanya kerja sama ini, BTPN hadir untuk memberikan solusi. Dan, BPTN pun siap memberikan pelatihan kewirausahaan kepada karyawan yang akan pensiun dan juga pelayanan perbankan.

"Pelayanan perbankan itu berupa modal untuk membangun usaha. Namun, tetap disupervisi oleh BTPN, supaya usahanya dapat tumbuh dan berkembang," kata Purnomo. 

Dia menambahkan, kerja sama dengan PT Semen Padang ini dilakukan, karena pihaknya berpikir bahwa melayani nasabah-nasabah pensiun itu harus dari lebih awal, supaya nasabah atau karyawan yang mau pensiun dapat melakukan usaha yang dia sukai. "Semoga, kerja sama ini dapat terlaksana dengan baik,” ujarnya.(*)

PADANG,Lintas Media News
Afdal Yusra, merupakan mantan pemain Semen Padang FC (SPFC) di era galatama. Berstatus sebagai Wing Bek Kiri, legenda Kabau Sirah-julukan SPFC- itu masih ingat bagaimana awalnya dia bisa berkarir di tim sepakbola kebangsaan masyarakat Minang ini. Dan itu, tidak terlepas dari campur tangan Suhatman Imam, yang ketika itu menjadi pelatih kepala SPFC. 

Afdal Yusra yang ditemui di ruang kerjanya di Unit Pengamanan PT Semen Padang belum lama ini menyampaikan bahwa Suhatman Imam adalah sosok yang sangat berjasa bagi dirinya dalam berkarir di sepakbola. Tidak hanya sebagai pelatih, beliau merupakan sosok orang tua yang sangat disegani. Ketika ditanya apa yang membuat Suhatman Imam tertarik untuk mengajaknya bergabung ke SPFC, Afdal sendiri hingga saat ini tidak tahu apa alasannya.

"Yang jelas, beliau punya penilaian sendiri. Saya pun sampai saat ini, hanya ingat perkataan yang disampaikan Pak Suhatman Imam. Saat itu tahun 1986, beliau datang menemui saya di Lapangan Imam Bonjol Padang. Beliau mengatakan 'Kamu Afdal, besok berangkat ke Semen Padang'. Hanya itu kata Pak Suhatman Imam kepada saya yang sampai saat ini masih saya ingat," kata Afdal. 

Afdal pun menceritakan awal mulanya dia gemar bermain sepakbola hingga menjadi pemain sepakbola profesional bersama SPFC. Kata dia, sejak SD dia sudah 'gila' bola. Semua tanah lapang yang ada di tempat tinggalnya di kawasan Gauang, Kelurahan Gates Nan XX, Kecamatan Lubeg, Kota Padang, dijadikan tempat untuk bermain sepakbola bersama teman-teman seusianya. Tidak hanya itu, di kawasan pantai pun dia juga sering main sepakbola. 

"Rumah orangtua saya di Gauang itu dekat dengan pantai. Jadi, kalau tidak di tanah lapang, di pantai pun jadi. Kadang-kadang, juga di halaman rumah orangtua saya. Kebetulan, pekarangan halaman rumah cukup luas, dan bisa untuk main sepakbola. Bola yang kami pakai bola plastik," kenang pria kelahiran Padang, 5 Februari 1968 itu. 

Begitu tamat SD tahun 1981, Alumni SD Negeri Teluk Bayur itu pun kemudian masuk SMP Negeri 6 Teluk Bayur. Ketika SMP, Afdal pun masuk ke PS Mahcudum yang lokasinya berada di Jalan Hiligoo. Satu tahun di PS Machudum, dia dipanggil masuk ke tim PSP Padang Junior di tahun 1985 untuk mengikuti Piala Suratin U-17.

"Usai Piala Suratin, saya ditarik ke Diklat PPLP Sumbar dan mengikuti turnamen sepakbola antar diklat se-Indonesia yang diadakan di Lapangan Imam Bonjol Padang. Tim PPLP Sumbar meraih juara I. Tidak sampai 1 tahun di PPLP, barulah saya ditarik ke SPFC pada tahun 1986, dan ketika itu saya masih kelas 2 SMA Negeri 1 Padang," kata Afdal.
Meski berstatus sebagai pemain SPFC dan tinggal di Mess Galatama SPFC, anak pertama dari 3 bersaudara pasangan alm Abaschan dan Hj Yusra (80) itu, tetap terus giat melanjutkan pendidikannya di SMA Negeri 1 Padang. Bahkan, Afdal pun harus berpandai-pandai membagi waktu antara pendidikan dan sepakbola. 

"Di masa ini, kegiatan saya sehari-hari, yaitu habis salat Subuh saya latihan secara mandiri dan itu diawasi oleh pelatih fisik. Kemudian, jam 06.30 pergi sekolah, dan pulang sekolah kembali latihan sore bersama teman-teman yang lain. Begitu setiap harinya sampai saya tamat SMA tahun 1987," bebernya.

SPFC, sebut Afdal, adalah satu-satunya tim sepakbola profesional yang membesarkan namanya. Bahkan, bersama dengan SPFC yang kala itu bermain di Divisi Utama yang merupakan liga tertinggi di Indonesia, berbagai prestasi pun berhasil diraihnya. Bahkan, dia pun ikut merasakan masa-masa kejayaan SPFC di kancah sepakbola Indonesia. 

Mulai dari juara Piala Galatama pada tahun 1992 setelah mengalahkan Arema Malang di final berkat gol semata wayang Delfi Adri, hingga mewakili Indonesia di Piala Winners Asia tahun 1993 – 1994 sampai ke babak delapan besar. Pada penampilan perdananya di kancah Asia ini, SPFC mendapatkan bye dari putaran pertama dan berhasil mengalahkan wakil Vietnam Cảng Sài Gòn dengan skor agregat 2-1 pada putaran kedua. 

"Di putaran ketiga, SPFC terpaksa mengakui keunggulan wakil Jepang Nissan Motors F.C. dengan agregat 2-12, setelah berhasil menang 2-1 di laga kandang," ungkap suami dari Hakim Tipikor Pengadilan Negeri Padang bernama Hj Emria Fitriani, SH, MH, itu.

Di luar SPFC, berbagai prestasi juga pernah diraih Afdal. Bahkan di tahun 1988, Afdal pernah dipanggil PSSI untuk mengikuti Piala Raja U-21 yang digelar di Bangkok, Thailand, kemudian mewakili Sumbar pada ajang PON XII di Jakarta pada tahun 1989, serta pernah dipanggil mengikuti seleksi PSSI Senior untuk Sea Games tahun 1993. Pada tahun 2000, Afdal pun mengakhiri karirnya sebagai pemain profesional SPFC. 

"14 tahun saya di SPFC, dan setelah gantung sepatu, saya pun mencoba berkarir sebagai pelatih mulai tahun 2003 sampai 2008. Pada tahun 2003, saya pun menjadi pelatih PSP-U18 di tingkat Sumatera yang digelar di Palembang. Tahun 2006, sebagai pelatih Tim Sepakbola Unand dan meraih juara I. Kemudian tahun 2007, menukangi PS Semen Padang U-18 dan berhasil Juara I tingkat Sumbar. Tahun 2008, menjadi caretaker asisten pelatih PS Semen Padang," bebernya.

SPFC, kata Afdal, tidak hanya sebagai tim yang membesarkan namanya. Tapi, berkat SPFC lah dirinya bisa menjadi karyawan PT Semen Padang, yang merupakan perusahaan semen kebanggaan masyarakat Sumbar dan bangsa Indonesia tentunya. Apalagi, ketika diangkat menjadi karyawan PT Semen Padang pada tahun 1989, manajemen perusahaan masih terus memberikan kesempatan bagi dirinya untuk berkarir di sepakbola.

"Ini yang membuat saya bangga bisa bergabung ke SPFC. Meski saya diangkat menjadi karyawan, manajemen perusahaan tetap memberi saya ruang untuk terus berkarir sebagai pesepakbola profesional. Tidak hanya saya, pemain-pemain SPFC lainnya yang juga diangkat jadi karyawan seperti Anton Syofnevil, Wellyanshah, dan Aspinal, juga diberikan kesempatan untuk berkarir di sepakbola," katanya. 

SPFC dan PT Semen Padang, lanjutnya, merupakan rumah kedua bagi dirinya yang telah memberi kehidupan yang sangat layak buat dirinya dan juga keluarga. Karena, sejak bergabung dengan SPFC hingga diangkat menjadi karyawan PT Semen Padang, berbagai kenikmatan telah banyak diraihnya. Bahkan, meski sudah gantung sepatu dan tidak lagi menjadi pelatih, karirnya sebagai karyawan PT Semen Padang juga berjalan mulus. Bahkan pada 2016, Afdal pun meraih penghargaan sebagai karyawan teladan. 

Meski begitu, bagi Afdal sepakbola adalah dunianya hingga sekarang ini. Bahkan, sekarang ini dia masih main sepakbola minimal 1 kali seminggu. Kemudian di pekerjaan, saat ini Afdal dipercaya menjadi Ka. Sie Staff Operasional Keamanan di Unit Pengamanan PT Semen Padang.

 "Ini jabatan eselon III. Artinya, di luar sepakbola, manajemen juga memberikan kepercayaan kepada saya untuk menjabat sebagai staf," katanya.

"Kepercayaan ini sebuah kebanggan bagi saya dan keluarga yang tentunya sangat saya syukuri. Mudah-mudahan, apa yang saya raih ini juga menjadi motivasi bagi pesepakbola lainnya bahwa pemain sepakbola itu tidak hanya berprestasi di lapangan. Di luar lapangan atau tempat kerja, juga bisa berprestasi," imbuh ayah tiga anak ini.

Di sisi lain, Afdal juga menyinggung soal kondisi SPFC yang saat ini menjadi runner-up Grup I Liga 2 Indonesia dengan perolehan poin 11 hasil 6 kali pertandingan dengan 3 kali menang, 2 kali seri dan 1 kali kalah. Untuk itu, ia pun mengajak masyarakat Sumbar, khususnya Fans SPFC untuk mendoakan agar tim kebanggaan masyarakat Sumbar ini bisa kembali ke Liga I musim depan.

“Level SPFC itu Liga 1. Jadi, sedih rasanya kalau SPFC berada di Liga 2. Mudah-mudahan, tahun depan SPFC kembali ke Liga I. Karena, dari 6 laga yang telah dilakoni, SPFC berhasil menjadi runner-up. Mari kita doakan dan dukung tim kebanggaan kita masyarakat Sumbar kembali ke Liga 1 musim depan," pungkas Afdal.(*)



Padang,Lintas Media News
Perubahan SOTK ini akan berdampak besar dengan adanya peleburan dan penggabungan beberapa OPD menjadi satu dalam rangka prinsip tepat fungsi dan tepat ukuran berdasarkan beban kerja yang sesuai dengan kondisi nyata di daerah 

Hal ini disampaikan Anggota komisi IV DPRD Provinsi Sumatera Barat Nurfirmawansyah  saat menerima kunjungan Badan Riset Nasional (BRIN) terkait Pembentukan Badan Riset Daerah (BRIDA) sebagai amanat dari Perpres 78 Tahun 2021 tentang Badan Riset dan Inovasi Nasional dan di tindak lanjuti oleh Permendagri Nomor 7 tahun 2023 tentang Pedoman, Pembentukan, dan Nomenklatur Badan Riset dan Inovasi Daerah, Ruang Rapat Komisi IV, Kamis 02 Oktober 2023.

Nurfiman Wansyah yang dikenal panggilan Ancha juga menambahkan, 
DPRD Sumbar baru saja melaksanakan rapat paripurna tentang penetapan pembentukan pansus tim pembahasan Perubahan Ketiga atas Peraturan Daerah nomor 8 tahun 2016 tentang pembentukan dan susunan Perangkat Daerah provinsi Sumbar ini akan menjadi pegangan dan perhatian khusus oleh DPRD.

"Tentunya pandangan dan saran dari BRIN yang beraudensi pada komisi IV saat ini dapat menjadi masukan berharga bagi pansus pembahasan perobahan SOTK Pemprov Sumbar saat ini," katanya.

Ancha juga katakan, saat ini usulan perobahan Badan Penelitian dan Pengembagan (Balitbang) pemprov akan bergabung dengan Bappeda dengan nomenklatur Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperinda) bagian setara eselon III. 
"Dari dialog singkat bersama Brin, mengharapkan Balitbang saat ini menjadi Brinda dengan alasan akan memudahkan koordinasi kegiatan antara pemerintah pusat dan daerah nantinya. Tentunya nanti pandangan dan masukan ini akan menjadi masukan dan pandangan bagi tim pembahasan perobahan SOTK nantinya, kami akan sampaikan," ujarnya.

Direktur Diseminasi dan Pemanfaatan Riset dan Inovasi daerah mengatakan dengan keluarnya Perpres Nomor 78 TAhun 2021 mengisyaratkan tidak adalagi yang namanya Litbang di Daerah dan dganti menjadi BRIDA (Badan Riset dan Inovasi Daerah) dengan kedudukan esselon II a tingkat Provinsi dan eselen II b di pemkab/ko. 

"Secara tugas pokok dan Fungsinya BRIDA tidak mesti hanya melakukan Riset namun bagaimana mensinergikan dan mengkoordisnasikan Riset-riset yang telah dilakukan oleh pihak-pihak lain apakah itu swasta, Kampus maupun para Peneliti," ungkap Oetami Dewi.

Oetami Dewi juga mengatakan dengan adanya BRIDA di Provinsi yang bisa melakukan pembinaan kepada BRIDA ke tingkat Kabupaten Kota ini akan menjadi peluan besar dalam meningkatkan keunggulan suatu daerah, dimana selama ini daerah-daerah tidak mempunya kajian dan riset terkait potensi apa yang akan dikembangkan di daerah nya masing - masing.

"BRIN saat ini memiliki Periset sebanyak 8000 orang dari berbagai disiplin ilmu dengan 4000 orang lebih bergelar Doktor (S3),. dengan adanya hubungan BRIN dan BRIDA seluruh periset yang dimiliki oleh BRIN dapat digunakan oleh Pemeritah Provinsi Sumatera Barat tanpa menggunakan biaya sedikitpun,"  ajaknya.

Oetami tegaskan, kehadiran Brinda ini tentunya bisa menjadi modal awal untuk memajukan pembagunan daerah dalam segala aspek kehidupan masyarakat.

"Diketahui selama ini kebijakan-kebijakan yang dilahirkan oleh Pemerintah Daerah tidak melalui kajian secara ilmiah sehingga kebijakan yang dilahairkan tidak efektif dan tepat sasaran, namun apabila nanti ada Brinda tentunya akan mampu memberikan kajian arah sekaligus memback up kebijakan pemerintah daerah itu secara ilmiah," ungkapnya.

Dalam kegiatan tersebut tim Brin juga didampingi oleh Kaban Litbang Sumbar Drs.Bustavedia,MM, Drs. H. Yulius Hosnesty, MSi berserta staf.

(Humas DPRD Sumbar )




Padang,Lintas Media News
Konsultasi tentang Penyusunan Program Pembentukan Peraturan Daerah (Perda) Tahun 2024,
anggota Badan Pembentukan Perda (Bapemperda) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Solok Selatan (Pemkab.Solsel) berkunjung ke DPRD Sumbar .Kamis (2/11/2023).

Kedatangan rombongan tersebut diterima Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Sumatera Barat (Sumbar), Raflis didampingi Kabag Hukum dan Persidangan Zardi Syahrir dan Kasubag Humas dan Protokol Darul Idris di ruangan khusus I DPRD Sumbar .

Menanggapi kedatangan Bapemperda DPRD Solsel tersebut,Raflis menjelaskan tentang pola penyusunan skema penganggaran penyusunan naskah akademik, yaitu skema belanja konsultan dan skema swakelola. Hal ini merupakan faktor untuk menjalin kerjasama dengan lembaga atau Institusi yang berada dalam Provinsi Sumbar maupun luar Provinsi.

Raflis juga menjelaskan bahwa, paradigma yang lama sudah tidak berlaku di masa sekarang karena saat ini kinerja atau produktivitas tidak dilihat dari jumlah Perda yang sudah dibuat lagi melainkan dilihat dari rekomendasi yang dibuat untuk pemerintah daerah.
“Menurut kami hal itu tidak relevan lagi karena banyak sekali faktor yang memengaruhi, yang pertama kebijakan pemerintah pusat terkait regulasi, kemudian dinamika pembuatan perda tidak lagi menjadi suatu tolak ukur produktif atau tidaknya”, ucapnya Raflis 

Pada kesempatan itu,Raflis  berharap, hasil diskusi hari ini dapat membantu DPRD Solok Selatan dalam menyusun naskah akademik dan ranperda.

“Kami berharap hasil sharing atau diskusi ini dapat menjadi masukan dan membantu anggota Bapemperda DPRD Solok Selatan dalam menyusun Program Peraturan Daerah di Provinsi Sumatera Barat”, tutup Raflis. (st)

Author Name

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.