PADANG, Lintas Media News
Menekan kasus terjadi secara berulang sekaligus memastikan penanganan dan pemulihan korban kekerasan berbasis gender terjadi secara komprehensif, Nurani Perempuan Women’s Crisis Center (NPWCC) Sumatera Barat (Sumbar) mendatangi DPRD Sumbar.
Kedatangan NPWCC ini diterima langsung Ketua DPRD Sumbar Muhidi dan dihadiri stakeholder terkait di ruangan khusus I DPRD Sumbar.Senin (13/1/2024).
Pada kesempatan itu,Muhidi mengajak semua pihak untuk meningkatkan pengawasan terhadap anak,dan peduli dengan permasalahan yang disampaikan NPWCC Kepedulian semua pihak sangat dibutuhkan.
Muhidi menekankan, permasalahan yang disampaikan Nurani Perempuan Women’s Crisis Center (NPWCC) Sumatera Bara, perlu ditindaklanjuti dengan terlebih dahulu mengetahui akar permasalahannya.
“Semua masukan ini perlu ditindak lanjuti, sehingga kekerasan terhadap perempuan dan anak tidak terjadi berulang-ulang,” tegas Muhidi.
Ia juga meminta semua komponen masyarakat untuk bisa berpartisipasi dalam menekan kekerasan terhadap wanita, jika ini dilakukan secara masif maka semua akan dapat teratasi.
“Kita juga menghimbau semua komponen masyarakat, agar bisa berpartisipasi secara masif dalam menekan angka kekerasan pada wanita dan anak, sehingga dapat menekan kasus-kasus serupa,” kata Muhidi.
Direktur NPWCC Sumbar Rahmi Meri Yenti mengatakan, Nurani Perempuan sejak Juli 2024 rutin melakukan pertemuan dengan stakeholder yang terdiri dari pemerintah, aparat penegak hukum, akademisi dan organisasi masyarakat sipil dalam rangka memastikan penanganan dan pemulihan korban kekerasan berbasis gender terjadi secara komprehensif.
“Berdasarkan data Nurani Perempuan sejak 2015-2023 ada sebanyak 952 kasus kekerasan berbasis gender yang dilaporkan. Pelaporan kasus kekerasan berbasis gender terus meningkat, sedangkan penangan dan pemulihan belum terjadi secara komprehensif sehingga rentan terjadinya keberulangan kekerasan pada korban,” Terangnya.
Menurut Meri, berbagai hambatan dan tantangan dalam penanganan dan pemulihan korban kekerasan berbasis gender tantangan terbesarnya adalah ketersediaan anggaran penanganan dan pemulihan korban kekerasan berbasis gender.
Pertemuan tersebut membahas optimalisasi penanganan dan pemulihan korban kekerasan berbasis gender di Sumbar,untuk itu,NPWCC menaruh perhatian besar terhadap penghapusan segala bentuk diskriminasi dan kekerasan terhadap perempuan, karena kasus kekerasan berbasis gender terus meningkat.Tutup Merry.(st)