Padang,Lintas Media News
Kordinator Wilayah Gerakan PemudaTani (Gempita) Sumbar, Nurkhalis resmi mendaftar ke KPU sebagai bakal calon Anggota DPD RI, Kamis 29/12-2022.
Calon DPD RI Pemilu 2019 yang mendapat suara cukup signifikasi menjadi buah bibir para pemerhati politik, karena Nurkhalis membrending diri sesuai organisasinya dengan topi caping petani. Pendaftaran DPD RI pada Pemilu 2024, Nurkhalis kembali dengan stylenya yakni Topi Caping Petani.
Si Topi Caping itu tak sendiri, para pengiringnya jug memakai topi caping petani juga, Kamis 28/11-2022 siang, Nurkhalis mendaftar dan serahkan dukungan ke KPU Sunbar.
Khalis sapaan akrab tokoh petani tersebut diantar ratusan tokoh pemuda, tokoh petani dan simpatisan hampir dari seluruh wilayah Sumbar ke kantor KPU yang terletak di Jalan Pramuka, Padang itu.
Pada saat pendaftaran, Khalis serahkan 4.379 dukungan dari 2.000 yang disyaratkan, serta berkas lainnya.
Usai mendaftar, Khalis menegaskan, ia sengaja kembali ikut bertarung dalam konstelasi Pemilu 2024 untuk DPD RI untuk melanjutkan dan menguatkan perjuangan untuk kemajuan dan peningkatan kesejahteraan petani Sumatera Barat.
"Ini melanjutkan dan menguatkan perjuangan untuk petani dan masyarakat Sumatera Barat terhadap apa yang sudah kita lakukan bersama selama ini. Satu tujuan, petani Sumbar maju dan sejahtera. Dan atas dukungan para pak tani dan bu tni 2019, saya ucapkan banyak terima kasih banyak. 2024, ayo kita perbanyak suara sehingga saya bisa menjadi representatif petani Sumbar di DPD RI,"ujar Khalis disambut yel-yel ratusan pendukungnya yang hampir seluruhnya menggunakan atribut topi caping petani.
Pernyataan pria yang juga Ketua Wilayah Al Washliyah Sumbar itu tak berlebihan. Sudah bertahun-tahun ia bersama para pemuda dan petani melakukan berbagai terobosan untuk kemajuan petani. Mulai dari menjagungkan ribuan hektare lahan terlantar, memperjuangkan alat mesin pertanian, mengedukasi petani, budidaya bawang merah dan bawang putih, kentang dan lainnya.
Kemudian juga mendorong regulasi yang sehat bagi kemudahan usaha pertanian, dan dalam persiapan juga akan rumah pengaduan petani untuk bantuan hukum dan mengadvokasi petani Sumbar.
Selain itu, Khalis juga pendiri Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Gempita, tempat belajarnya anak-anak petani dan warga tak mampu untuk melanjutkan pendidikan. Ia pun berencana mendirikan sekolah formal hingga universitas untuk anak-anak petani dan yang berekonomi lemah. (rel)