50Kota Advertorial DPRD Kab. Banyuasin Advertorial DPRD Lahat Advertorial HUT ke-153 Kabupaten Lahat Advertorial Meranti Advertorial Pemkab Lahat Advertorial Pemkab Musi Rawas Advertorial Pemko Lubuklinggau Advertorial Pemko Pagar Alam Agam AROSUKA Bank Nagari Bantaeng Batusangkar BAWASLU SUMBAR Bengkalis BENGKULU BI Sumbar Bogor Bukittinggi Dewan Pers Dharmasraya DPRD Bengkalis DPRD Dharmasraya DPRD Kepulauan Meranti DPRD Kota Padang DPRD OKI DPRD Padang DPRD Padang Panjang DPRD Pessel DPRD RI DPRD Solok DPRD SUMBAR FJPI Sumbar HPN 2022 Jakarta Jawa Barat Kab.Dharmasraya Kabupaten Dharmasraya Kabupaten Kepulauan Meranti Kabupaten Lahat Kabupaten Solok KADIN SUMBAR kambang Kayu Agung Kepulauan Meranti Kota Padaang Kota Padang Kota Pagar Alam Kota Pariaman Kota Solok Kotapariaman KPU KPU Sumbar Lampung Lampung Timur lanud Sut Lanud Sud Lanud Sultan Sahrir Lanud Sultan Syahrir Lanud Sultan Syahrir Padang Lanud Sultan Syarir Lanud Sur lanud Sut Limapuluh Kota Liputan Lubuk Linggau Mentawai Meranti Miranti Muba Banyuasin Muratara Musi Rawas Nagari Lurah Ampalu Nasdem Sumbar Nasional Ogan Ilir Ogan Komering Ilir (OKI) OKI Opini Padang Padang Panjang Padang Pariaman Padangpanjang Painan Pariaman Parit malintang PARIWARA Pariwara DPRD Padang Panjang Pariwara Pemkab Solok PARIWARA PT Semen Padang Pasaman Pasaman - Pasaman Barat Pasaman Barat Pasbar Payakumbuh PDAM Padang Panjang Pekanbaru Pemkab Bengkalis Pemkab Lahat Pemkab Solok Pemko Padang Pemko Sawahlunto Pemko Solok Pemprov Sumbar Pemrov Sumbar Penas XVI KTNA Pertamina Pesisir Selatan Pessel PLN PMI Sumbar Polda Bali Polda Sumbar Polri Provinsi Bengkulu PT.ITA PT.Semen Padang PWI PWI Sumbar Redaksi Redaksi 2 Riau Sawahlunto Selat panjang Semen Padang Semen Padang.. Sijunjung SMSI Solok Solok Selatan Sumbar Sumsel sungai sarik TANAH DATAR Tanahdatar TSR III Pemkab Dharmasraya Tua Pejat Tulisan walikota solok

Perjuangan Dokter Paru SPH di Tengah Pandemi; Sempat Jadi Penyintas Namun Tetap Berjuang Kembali Layani Pasien

Padang, Lintas Media News

Tenaga kesehatan (nakes) adalah orang-orang yang menjadi garda terdepan dalam penanganan COVID-19 yang telah masuk ke Indonesia sejak 2020 lalu. Perjuangan nakes menjadi hal penting karena pasien  terinfeksi virus yang pertama kali teridentifikasi di Wuhan tersebut butuh perawatan medis.

Dokter Paru Semen Padang Hospital, dr. Russilawati, SP.P(K)

Semen Padang Hospital (SPH) ditetapkan Gubernur Sumbar sebagai salah satu rumah sakit yang menangani pasien COVID-19 dan telah menangani ratusan pasien COVID-19 yang terinfeksi. Dokter Paru Semen Padang Hospital, dr. Russilawati, SP.P(K) mengungkapkan, nakes di SPH mulai persiapan penanganan pasien virus corona sejak Maret 2020 lalu.

"Persiapan dilakukan semenjak munculnya kabar mengenai virus itu. Kami bahkan telah mengikuti pelatihan dan mencari info yang sebanyak-banyaknya," kata dokter Russi.

Sampai saat ini, kata Russi, ratusan pasien COVID-19 yang telah ditangani nakes SPH. Pasien yang terinfeksi virus itu datang dengan keluhan yang bervariasi seperti menderita sesak nafas, gangguan pada pembuluh darah, demam, flu, pilek, hingga tanpa gejala. Tidak seluruh pasien terinfeksi, lanjutnya, memiliki keluhan yang sama, sehingga pihak rumah sakit harus benar-benar memastikannya dengan swab jika dia adalah orang yang telah melakukan perjalanan ataupun bertemu dengan yang terinfeksi.

Russi juga mengungkapkan, ia sendiri sebagai nakes yang bertugas dalam menangani pasien COVID-19, telah berulang kali Russi dan sesama rekannya melakukan swab secara rutin tiap bulannya guna memastikan bahwa mereka tak tertular virus tersebut. Namun pada swab yang dilakukannya pada Agustus lalu ternyata hasilnya berbeda dari hasil swab yang ia dapat sebelumnya.

"Pada Agustus, saya terkonfirmasi positif COVID-19 sebagai pasien tanpa gejala. Saya tak tahu tertular dari mana karena saya telah berusaha sebaik mungkin untuk tidak tertular virus tersebut. Bisa jadi virus tersebut saya dapatkan saat melakukan perjalanan dari rumah ke tempat kerja atau perjalanan dari tempat kerja ke rumah," ujarnya.

Setelah mengetahui hal tersebut, ia melakukan isolasi mandiri selama 3 minggu di rumah sampai akhirnya ia kembali mendapatkan hasil swab negatif. Ia juga melakukan swab 2 kali guna memastikan benar-benar sudah tidak lagi terinfeksi virus tersebut, sehingga nantinya ia tidak menularkan pada pasiennya.

Saat mengetahui Russi terinfeksi COVID-19, keluarganya tidak begitu kaget karena mereka tahu bahwa itu adalah risiko yang didapatkannya yang berprofesi sebagai nakes di tengah pandemi virus corona yang tengah merebak. Namun keluarganya tetap memintanya untuk lebih berhati-hati dan menjaga diri agar tidak kembali tertular virus tersebut.

Russi menjelaskan pasien COVID-19 di SPH mendapatkan treatment khusus dalam pelayanan seperti penanganannya di ruangan isolasi. Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa nakes selalu berusaha membantu pasien COVID-19 dengan memberikan support terhadap pasien yang tengah menjalani isolasi .

Di sisi lain, ia mengimbau masyarakat yang masih abai terhadap protokol kesehatan untuk lebih menjaga diri agar tidak tertular virus corona. Ia mengungkapkan bahwa rata-rata 5 persen dari pasien COVID-19  berisiko menjadi pasien kritis bahkan bisa meninggal. "Dengan menjaga diri sendiri, kita sama dengan menjaga orang-orang yang kita sayangi," tuturnya. (*/b/hms)

Labels:
[facebook]

Author Name

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.