Pdg. Panjang, Lintas Media News

Dinilai memiliki komitmen yang tinggi menumbuhkan dan mengembangkan inovasi pelayanan publik, Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI menganugerahi  Inovasi Administrasi Negara (Inagara) Award  kepada Pemko Padang Panjang.

Inagara Award ini diterima Wakil Wali Kota, Drs. Asrul dari Kepala LAN RI, Dr. Adi Suryanto secara virtual, Jumat, (6/8) pada puncak peringatan  HUT LAN ke-64.

Wawako Asrul menyampaikan rasa syukur atas penghargaan tersebut. "Alhamdulillah, berkat kerja sama seluruh OPD berinovasi, hari ini kita meraih Inagara Award. Terima kasih dan apresiasi mendalam kepada seluruh OPD atas kerja kerasnya melaksanakan inovasi di masing-masing unit kerjanya dan berharap Inagara Award ini  akan lebih memotivasi OPD dalam melaksanakan inovasi yang telah didisain sekaligus melahirkan ide-ide inovasi lainnya yang lebih berkualitas. Selanjutnya selamat ulang tahun LAN RI ke-64,"  ujarnya.

Lebih lanjut, Asrul berharap sebagian besar inovasi yang dilaksanakan OPD mampu mencapai tingkat kematangan  sehingga memberi manfaat dan dampak positif bagi masyarakat. "Semoga inovasi ini memberikan manfaat yang luas dan secara nasional akan mampu menaikan indeks inovasi daerah Kota Padang Panjang sebagai salah satu indikator kinerja pemerintah daerah yang diukur oleh Kemendagri melalui penyelenggaraan Innovative Government Award (IGA) setiap tahunnya," sebutnya.

Sementara itu, Kepala Bappeda, Rusdianto, S.IP, MM menyampaikan, inovasi di lingkungan Pemerintah Kota Padang Panjang berjalan dengan cukup menggembirakan. "Ini tidak terlepas dari kerja sama Pemko dengan LAN melalui nota kesepahaman atau MoU yang ditandatangani  Wali Kota, H. Fadly Amran, BBM Datuak Paduko Malano bersama kepala LAN RI pada 5 Februari 2020 di Jakarta. Di mana salah satu tindak lanjut dari MoU tersebut adalah kerja sama pelaksanaan Laboratorium Inovasi di Kota Padang Panjang," katanya.

Dikatakannya lagi, hal itu guna meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik sesuai amanat Undang-Undang No 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah dan Peraturan Pemerintah No 38 Tahun 2017 tentang Inovasi Daerah. 

"Laboratorium Inovasi adalah semacam inkubasi untuk menggali ide inovasi, menentukan bentuk ide inovasi terbaik, merumuskan rencana aksi inovasi sampai pada pembimbingan implementasi yang sepenuhnya dibimbing dan didampingi LAN. Sehingga inovasi-inovasi memberi nilai manfaat kepada masyarakat maupun sasaran yang dituju," jelasnya

Pemko melalui Bappeda, lanjutnya, merespon cepat nota kesepahaman tersebut dengan memulai pelaksanaan Laboratorium Inovasi pada 25-27 Februari 2020.  Melalui penyelenggaraan tahapan Drum Up (menabuh genderang) dan Diagnose (fasilitasi ide). "Tahapan ini untuk membangun kesadaran berinovasi bagi segenap elemen Pemerintah Kota serta mengidentifikasi dan menfasilitasi ide inovasi dari seluruh perangkat daerah," ujarnya.

Dari tahapan pendampinan yang dilakukan LAN, jelasnya, terhimpun lebih kurang 200 ide inovasi dari seluruh OPD. Kegiatan Laboratorium Inovasi berlanjut ke tahapan Design (membangun rencana aksi) pada tanggal 13-15 Oktober 2020. Pada tahapan ketiga ini, pihak LAN melakukan verifikasi terhadap 200 ide inovasi beserta rencana aksi yang telah disusun. Maka terdapat 150 ide inovasi beserta rancang bangun dan rencana aksinya yang layak untuk diimplementasikan. 

"Sebanyak 150 ide inovasi tersebut  telah diluncurkan pada 1 Desember 2020 bertepatan dengan Peringatan HUT Kota ke-230. Peluncuran inovasi tersebut menandai dimulainya tahapan laboratorium keempat yaitu tahapan Delivery (pelaksanaan). Pada kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan komitmen antara kepala daerah dan kepala OPD untuk komit dan konsisten dalam melaksanakan inovasi yang telah direncanakan tersebut," terangnya.

Menurut Rusdianto, tahapan delivery merupakan tahapan yang paling berat dari semua rangkaian penguatan sistem inovasi daerah, lantaran tahapan delivery merupakan tahapan pelaksanaan atau implementasi sekaligus pembuktian bahwa rencana aksi inovasi yang telah didisain dapat berjalan sesuai rencana. "Banyak hal yang mempengaruhi kelancaran pelaksanaan inovasi di OPD, misalnya keterbatasan dukungan pembiayaan, keterbatasan personil maupun keterbatasan lain terkait pandemi Covid-19 yang masih berlangsung," tuturnya.

Walaupun di tengah suasana pandemi, lanjut Rusdianto, Bappeda terus berusaha mendampingi OPD dalam implementasi inovasi tersebut, dengan turun ke OPD melakukan monitoring, mengidentifikasi permasalahan, menawarkan solusi dan dukungan teknis maupun non teknis.  

"Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi yang dilakukan pada seluruh OPD dapat disimpulkan bahwa progres pelaksanaan inovasi cukup berjalan baik. Walaupun sebagiannya terkendala permasalahan yang sudah disebutkan sebelumnya. Atas upaya pendampingan ini sekaligus komitmen yang ditunjukan OPD untuk konsisten melaksanakan Inovasinya, maka LAN menilai Pemko, sangat serius dan berkomitmen kuat dalam mengembangan inovasinya," pungkasnya. (maison pisano)
 
Top