Pd, Panjang.LintasMrdiaNews.
Bulan Suci Ramadhan  Tahun 1442 Jijtiah tinggal hitungan bulan. Dengan, hitungan hari, tidak lebih dari
tujuh Puluh Dua hari lagi. Dengan, waktu yang tersisa, sejauh mana kesiapan kita dalam menyambutnya bulan penuh pengampunan itu.

Sama sama kita rasakan, pada Ramadhan tahun lalu, umat islam tidak dapat berbuat banyak, dikarenakan merabaknya covid 19 melanda negeri ini, tidak terkecuali Padang Panjang dan sekitarnya  mengalami hal yang sama. Beribadat, tidak dapat dilalaksanakan dengan leluasa semua serba dibatasi.

Masjid dan mushala selalu ramai, seketika itu mendadak menjadi sepi. Aktifitas keagamaan dibatasi, shalad lima waktu dikerjakan dirumah masing masing. Itulah, gambaran menjedihkan dialami umat islam pada bulan Ramadhan tahun lalu. Semoga, ramadhan tahun ini, kita  dapat menjalaninya dengan sempurna tanpa ada rasa takut yang membayangi kita dalam melakukan ibadah dibulan penuh pengampunan ini, ujar Buya Nasrulah Nukman,  menjawab LintasMedia.News, dikediamanya, Senin, 1/2/2021.

Covid 19 yang melanda kota ini, merusak sendi sendi kehidupan masyarakat kita. Lumpuhnya, perekonomian masyarakat, terganggunya tatanan agama,sosial dan budaya ditengah tengah masyarakat. Terganggunya, interaksi kita sesama umat dan pergerakan yang serba dibatasi.

Memasuki, adaptadi kebiasan baru, aktitas yang dahulu dibatasi sekarang mulai normal kembali seiring mulai meredanya penyebaran covid 19 dikota ini. Aktifitas, keagamaan mulai normal. Masjid, yang dahulu sepi dari kegiatan keagamaan kini mulai marak kembali, ujar Nasrulah Nukman. 

Semoga, suasana semacam ini bisa bertahan terus, jelang masuk bulan suci Ramadhan Tahun 1442 H. Semarak Ramadhan yang hilang dapat kita munculkan kembali dengan meramaikan masjid dan mushalla. Malam harinya, diisi dengan kegiatan keagamaan dengan pengajian dan ibadah malam. 

Lebih jauh Nasrulah Nukman mengatakan, kerja keras pemerintah daerah kota Padang Panjang dalam mutus mata rantai penyebaran Covid 19, perlu kita apresiasi tinggi
 Artinya, sangat kebersamaan untuk menjadikan Padang Panjang terbebas dari virus matikan itu berbuah manis. Jerih payah siang malam. Pengorbanan waktu dan tenaga petugas dilapangan tidak bisa diukur dengan materi. Yang bisa, kita 
berikan ucapan doa, kesehatan dan keselamatan bagi para pejuang kemanusian tersebut.

Jerih payah itu, membuahkan hasil. Puasa tahun ini, masyarakat dengan tenang menyambut dan melaksanakan ibadah dengan aman tanpa dibayangangi rasa takut. 

Cukup, tahun lalu kegiatan keagaamaan kita nyaris hilang. Pada tahun ini, ibadah puasa dan lebaran nanti berjalan penuh dengan hikmat. Masjid dan mushala yang dulu sepi.
Insyaalah, tahun ini, semarak Ramadhan itu muncul kembali seiring menipisnya penyebaran Cobid 19 melanda bumi serambi mekah pungkas Nasrulah Nukman.(maisonpisano)
 
Top