Padang.Lintas Media.
Adanya perbedaan harga Tandan Buah Segar (TBS) Sawit yang dijual ke Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di wilayah Sumatera Barat, menjadi perbincangan hangat anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumbar Bakri Bakar  dari Fraksi Partai PPP-Nasdem,Daerah Pemilihan (Dapil) Sumbar VIII.Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) dan Kabupaten Kepulauan Mentawai  dengan Lintas Media (LM) di ruang kerjanya Komisi V baru-baru ini.

Menurut Bakri,salah satu persoalan yang belum tuntas di Pesisir Selatan dan mungkin di kabupaten lainnya di Sumbar adalah, rendahnya harga TBS Sawit yang dijual ke PKS.

Namun demikian,jelas Bakri.Rendahnya harga TBS Sawit Pessel yang dijual ke PKS yang dimiliki Incasi Raya,bila dibandingkan dengan harga sawit yang sama di daerah lain.Seperti Dharmasraya,Pasama,Solok dan daerah lainnya di Sumbar tidaklah sama,sehingga banyak sawit Pessel yang diboyong para pedagang keluar untuk dijual di daerah tersebut.

"Dengan mengeluarkan ongkos angkut,pedagang masih mendapatkan untung kalau TBS Sawit tersebut dijual diluar Pessel",kata Bakri.

Dikatakan Bakri,kalau sawit tersebut dijual ke perusahaan yang ada di Pessel,petani dirugikan antara 300 s/d 700 rupiah per kilo.Kondisi saat ini,masyarakat menjual sawitnya ke perusahaan tersebut minimal sekitar 700 ton dalam satu hari.

"Kalau 700.000 kg kita kali rata-rata 500 rupiah saja,berakti petani telah dirugikan Rp.350 juta sehari,sebulan Rp.10,5 Milyar,setahun masyarakat Pessel rugi Rp,126 milyar",jelasnya.

Padahal,Gubernur Sumbar telah mengeluarkan Peraturan Gubernur (Pergub)nya tentang pedoman penetapan harga pembelian TBS Sawit di Sumbar.Namun,harga yang dipakai tetap harga PKS,keadaan ini telah berlangsung sejak berdirinya PKS di Pessel beberapa tahun lalu.Imbuh Bakri.

"Melihat kondisi inilah, yang menjadi salah satu misi saya untuk maju ke DPRD Sumbar,agar dapat memperjuangkan nasib petani sawit Pessel dengan harga TBSnya sesuai dengan biaya produksi yang dikeluarkan",tambahnya.

Selaku anggota DPRD Sumbar yang berasal dari Dapil Pessel,Bakri minta.Gubernur harus mengatasi keadaan yang ada di Pessel saat ini,cek kembali harga sawit yang ditetapkan dalam Pergub,kenapa harganya tidak sama,padahal sudah diatur oleh Gubernur yang sama yaitu Gubernur Sumatera Barat.Tutup Bakri Bakar.(Sri)





 
Top