Latest Post

50Kota Aceh Advertorial DPRD Kab. Banyuasin Advertorial DPRD Lahat Advertorial HUT ke-153 Kabupaten Lahat Advertorial Meranti Advertorial Pemkab Lahat Advertorial Pemkab Musi Rawas Advertorial Pemko Lubuklinggau Advertorial Pemko Pagar Alam Agam Alahan panjang AROSUKA Bali Balikpapan Bank Nagari Bantaeng Batam Batang anai Bateang Batu bara Batusangkar BAWASLU SUMBAR Bekasi Bengkalis BENGKULU BI Sumbar Bogor Bukit pamewa Bukittinggi Cilegon Deli serdang Dewan Pers Dharmasraya DPR RI DPRD Bengkalis DPRD Dharmasraya DPRD Kepulauan Meranti DPRD Kota Padang DPRD OKI DPRD Padang DPRD Padang Panjang DPRD Pessel DPRD RI DPRD Solok DPRD SUMBAR Dumai Enam lingkung FJPI Sumbar Hanura Sumbar HPN 2022 Jakarta Jambi Jawa Barat Jeneponto Kab.Dharmasraya Kabupaten Dharmasraya Kabupaten Kepulauan Meranti Kabupaten Lahat Kabupaten Solok KADIN SUMBAR kambang Karimun Kayu Agung Kayu tanam Kepulauan Meranti Kepulaun Mentawai Kota Padaang Kota Padang Kota Pagar Alam Kota Pariaman Kota Solok Kotapariaman KPU KPU Sumbar Kuala lumpur Labuhanbatu Lahat Lampung Lampung Timur lanud Sut Lanud Sud Lanud Sultan Sahrir Lanud Sultan Syahrir Lanud Sultan Syahrir Padang Lanud Sultan Syarir Lanud Sur lanud Sut Limapuluh Kota Liputan Lubuk alung Lubuk Linggau Magelang Medan Mentawai Meranti Merbau Minahasa utara Miranti Muara enim Muba Banyuasin Muratara Musi Rawas Nagari Lurah Ampalu Nasdem Sumbar Nasional Ogan Ilir Ogan Komering Ilir (OKI) OKI Ombilin Opini Padang Padang Panjang Padang Pariaman Padangpanjang Pagaralam Pagaruyung Painan Palangkaraya Palembang Pariaman Parik malintang Parit malintang PARIWARA Pariwara DPRD Padang Panjang Pariwara Pemkab Solok PARIWARA PT Semen Padang Pasaman Pasaman - Pasaman Barat Pasaman Barat Pasbar Pauh kamba Payakumbuh PDAM Padang Panjang Pekanbaru Pemkab Bengkalis Pemkab Lahat Pemkab Solok Pemko Padang Pemko Sawahlunto Pemko Solok Pemprov Sumbar Pemrov Sumbar Penas XVI KTNA Pertamina Pesisir Pesisir Selatan Pessel PJKIP Kota Padang PLN PMI Sumbar Polda Bali Polda Sumbar Polri Provinsi Bengkulu PT.ITA PT.Semen Padang Purwokerto PWI PWI Sumbar Rangsang Redaksi Redaksi 2 Riau samarinda Samosir Sawahlunto Selat panjang Semarang Semen Padang Semen Padang.. Serang Sicincin Sijunjung Sikucua Silungkang Simpang empat SMSI Solok Solok Selatan Sulawesi selatan Sumatera Barat Sumbar Sumsel Sumut sungai sarik Surabaya TANAH DATAR Tanahdatar Tangerang TSR III Pemkab Dharmasraya Tua Pejat Tulisan walikota solok


JAKARTA,Lintas Media News
Gabungan Pengusaha Optik Indonesia, sebuah organisasi nirlaba yang mewadahi para pengusaha fasilitas kesehatan optik di Indonesia. Organisasi ini berperan sebagai wadah untuk pelayanan kesehatan masyarakat di bidang optik, memperkuat hubungan antar pengusaha optik, dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan mata. GAPOPIN juga memiliki cabang di berbagai daerah dan telah mendirikan lembaga pendidikan seperti Akademi Refraksi Optisi dan Optometry (ARO) Gapopin.

Dalam menyusun kerangka kerja organisasi yang lebih profesioanal, Gapopin mengadakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dilaksanakan 27-31 Oktober 2025 di hotel Shangri-la, Jakarta, yang dihadiri ketua serta pengurus daerah Gapopin se-Indonesia.

Selain Rapat Kerja, juga diadakan pameran dan penilaian kinerja Gapopin berbagai daerah, dengan memberikan reward pada pengurusnya.

Diantara peraih reward tersebut, Sumatera Barat mendapat predikat terbaik 3 tingkat nasional, setelah Lampung dan Jabar, diikuti DKI serta Kepri.

Dengan prestasi ini, menunjukkan Gapopin Sumbar berada pada posisi yang baik, berdasarkan kinerja ketua dan pengurus lainnya.
Pemegang “komando Gapopin Sumbar” Indra Yunaidi, mengatakan akan terus meningkatkan profesionalisme dan kualitas organisasi setiap saat.

Pernyataan tersebut sudah dibuktikan dengan meraih predikat “juara” dengan berbagai kegiatan yang menyentuh langsung pada masyarakat, seperti, seminar, bakti sosial, serta ajakan terhadap pengusaha optik untuk tertib aturan.

“Optik bagian dari pelayanan kesehatan, maka harus tertib aturan, diantaranya izin, tenaga kesehatan, serta penanggung jawab di optik”, tegas Indra Yunaidi yang kerap dipanggil Oyon, Senin (27/10/2025).

Dia menambahkan, organisasinya juga memberikan edukasi pada masyarakat, agar memilih cerdas memilih optic, tentunya yang memiliki izin serta bisa bertanggung jawab.

Selain itu, Gapopin Sumbar juga terus melakukan kordinasi dengan berbagai stakeholder seperti dinas kesehatan dan perizinan.

“Kita akan terus memberikan edukasi pada masyarakat agar bisa memilih optic yang resmi dan berizin, selain itu terus melakukan kordinasi dengan semua stakeholder, ” tambah Oyon lagi.

Dia juga mengatakan, kemajuan organisasi tidak terlepas dari dukungan pengurus lainnya pada ketua, sehingga organisasi semakin berkibar dan dapat “berpacu” dengan daerah lain.

“Saya di dukung teman-teman pengurus lain untuk membawa organisasi Gapopin Sumbar berkibar di tingkat nasional, dan akan terus berusaha menjadi pemuncak disegala hal,” tutup Indra “Oyon” Yunaidi.(***)


Tuapeijat,Lintas Media News
Kodim 0319 Kepulauan Mentawai menggelar acara pisah sambut Komandan Kodim dari Letkol Inf. Restu Petrus Simbolon, S.I.P., M.I.P kepada Letkol Inf. Bambang Budi Hartanto Acara berlangsung khidmat dan penuh keakraban dengan dihadiri seluruh staf Kodim 0319 anggota TNI serta ibu-ibu Persit Kartika Chandra Kirana

Dalam sambutannya,Letkol Inf. Restu Petrus Simbolon menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang mendalam atas dukungan yang telah diberikan selama masa jabatannya. Ia juga menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada seluruh anggota, staf, serta masyarakat Kepulauan Mentawai apabila selama bertugas terdapat kesalahan atau kekhilafan.

Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh anggota dan masyarakat Mentawai apabila selama saya memimpin ada sikap atau kebijakan yang kurang berkenan. Saya sangat bangga pernah menjadi bagian dari keluarga besar Kodim 0319 Mentawai,” ujar Letkol Restu dalam sambutannya.

Sementara itu,Letkol Inf. Bambang Budi Hartanto selaku pejabat baru menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepadanya untuk memimpin Kodim 0319 Kepulauan Mentawai. Ia berkomitmen untuk melanjutkan program dan sinergi positif yang telah dijalankan oleh pejabat sebelumnya serta mempererat hubungan dengan seluruh elemen masyarakat.

Kami siap melanjutkan kerja baik yang sudah dirintis Letkol Restu. Dukungan dan kerja sama seluruh anggota serta masyarakat sangat kami harapkan demi menjaga keamanan dan kesejahteraan di Kepulauan Mentawai ucap Letkol Bambang.

Acara pisah sambut tersebut diakhiri dengan penyerahan cendera mata, sesi foto bersama, serta ramah tamah antara seluruh anggota dan tamu undangan, menandai semangat kebersamaan dan kekeluargaan di lingkungan Kodim 0319 Kepulauan Mentawai.(Fais)

 

Bukittinggi, Lintasmedianews.com

Kawasan Ngarai Sianok Geopark telah menjadi bagian dari jaringan geopark dengan nilai internasional, di mana Geopark sendiri merupakan brand yang diakui oleh UNESCO. Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat akan mendorong Ngarai Sianok Geopark untuk menjadi salah satu destinasi prioritas Provinsi Sumatera Barat. 

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat, Lila Yanwar ketika menghadiri Ngarai Sianok Festival 2025. Ia sangat mengapresiasi pelaksanaan festival ini yang dinilainya sebagai langkah besar dalam pengembangan pariwisata daerah. 

Kegiatan yang diselenggarakan Pemerintah Kota Bukittinggi melalui Dinas Pariwisata  tersebut dibuka secara resmi oleh Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, Jumat(24/10) malam di area parkiran Ngarai Sianok Janjang 1000. 

Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, mengatakan, Ngarai Sianok merupakan anugerah alam terindah yang dimiliki oleh Bukittinggi bahkan Sumatera Barat. Pemko Bukittinggi terus berupaya menjaga kelestarian kawasan tersebut melalui berbagai program pelestarian lingkungan dan pengembangan wisata berkelanjutan. Melalui Ngarai Sianok Festival diperkenalkan kekayaan budaya, kuliner, seni pertunjukan, serta produk kreatif lokal kepada dunia sebagai wujud kolaborasi alam, budaya, dan kreativitas Bukittinggi.

Ramlan menyebutkan, Festival ini lahir dari semangat masyarakat Bukittinggi untuk menjadikan pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai penggerak pembangunan yang berkelanjutan. Ia mengajak seluruh masayarakat untuk menjadikan festival tersebut sebagai momentum untuk menjaga keindahan alam, bukan sekadar acara seremonial.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Bukittinggi, Rofie Hendria, menjelaskan, Ngarai Sianok Festival 2025 merupakan bagian dari program unggulan 1001 Event Bukittinggi. Acara ini bertujuan memperkuat posisi Bukittinggi sebagai destinasi wisata budaya dan alam bertaraf internasional. Ia berharap kegiatan ini dapat menjadi agenda tahunan yang berkesinambungan serta menjadi kebanggaan bagi masyarakat Kota Bukittinggi. Kegiatan ini menjadi upaya untuk memadukan keindahan alam, kekayaan budaya, dan kreativitas masyarakat lokal. (Sandra)

 

Sawahlunto, Lintasmedianews.com

Di tengah keterbatasan anggaran daerah, semangat kolaborasi antara Pemerintah Kota Sawahlunto dan dunia usaha terus tumbuh. Senin (27/10), di Ruang Serbaguna RSUD Kota Sawahlunto, tiga perusahaan tambang yaitu PT Miyor Prima Abadi, PT Dasrat Arang Sejati, dan CV BMK menyalurkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) untuk memperbaiki ruang VIP dan fasilitas pendukung lainnya di RSUD Sawahlunto.

Wali Kota Sawahlunto Riyanda Putra menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada perusahaan tambang yang turut peduli pada peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat. “Kita berharap RSUD Kota Sawahlunto dapat berbenah menjadi rumah sakit yang memberikan pelayanan prima kepada pasien. Saya tidak ingin ada halangan karena terbatasnya biaya untuk perbaikan fasilitas,” ujar Riyanda dalam sambutannya.

Menurutnya, sinergi pemerintah dan pengusaha tambang menjadi bukti nyata bahwa kepedulian sosial masih hidup di tengah dunia industri. “Berkat adanya kolaborasi yang baik antara pemerintah dan para pengusaha tambang, kita berharap RSUD Sawahlunto kembali menjadi yang terbaik,” tambahnya.

Lebih jauh, Riyanda juga menyinggung rencana perluasan dukungan CSR dari pihak lain. “Kita ingin 10 ruangan VIP di RSUD dapat menjadi ruangan yang mewah dan nyaman bagi pasien. Ke depan, kita berharap PT Bukit Asam (Persero) Tbk juga dapat menyalurkan CSR-nya untuk perbaikan fasilitas pedagang di Kawasan Silo. Sedangkan Bank Nagari telah berkontribusi memperbaiki gerbang perbatasan antara Kota Sawahlunto dengan Kabupaten Tanah Datar di Kecamatan Talawi,” jelasnya.

Perwakilan perusahaan tambang, Revanda Utami Vininta dari PT Dasrat Arang Sejati, yang juga anggota DPRD Kota Sawahlunto Fraksi PPP, menegaskan komitmen dunia tambang dalam mendukung program pembangunan kota. “Perusahaan tambang di Kota Sawahlunto selalu siap mendukung pemerintah untuk kemajuan RSUD. Semoga apa yang kami berikan dapat sejalan dengan visi dan misi Wali Kota Sawahlunto dalam membangun kota, terutama dalam peningkatan pelayanan kesehatan,” ungkapnya.

Sementara itu, Direktur RSUD Kota Sawahlunto Adrian Amri menyampaikan apresiasi atas perhatian pemerintah dan dunia usaha. Ia menyebut duet kepemimpinan Riyanda–Jeffry menunjukkan komitmen tinggi terhadap sektor kesehatan. “Bapak wali kota dan wakil wali kota sangat serius menjalankan roda pemerintahan, terutama memastikan RSUD Sawahlunto bisa kembali menjadi yang terbaik,” ujarnya.

Kehadiran bantuan CSR ini menjadi bukti bahwa kebersamaan antara pemerintah dan pelaku usaha dapat melahirkan manfaat besar bagi masyarakat. Bukan hanya pembangunan fisik, tetapi juga memperkuat rasa memiliki dan tanggung jawab bersama terhadap kemajuan layanan publik di Kota Sawahlunto. (Nova)

 

TBNews Sumbar, Padang, Lintasmedianews.com

Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Barat menggelar aksi bersih pantai bertajuk “Sinergi Demi Pantai Lestari” di sepanjang Pantai padang, pada  Minggu (26/10/2025). Kegiatan ini berhasil mencatatkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai aksi bersih pantai dengan jumlah peserta terbanyak yang melibatkan lintas instansi dan masyarakat.

Aksi yang dimulai pukul 07.00 WIB ini melibatkan ribuan peserta, termasuk personel Kepolisian, pemerintah daerah, komunitas lingkungan, pelajar, dan masyarakat umum. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan pantai serta memperkuat sinergi antar-elemen masyarakat dalam pelestarian lingkungan.

Kapolda Sumatera Barat, Irjen Pol. Gatot Tri Suryanta, menyampaikan bahwa hari ini, kita berkumpul dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-97 tahun 2025, sekaligus melaksanakan aksi nyata menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan melalui kegiatan bersih pantai. 

Acara ini tidak hanya melibatkan anggota kepolisian, tetapi juga TNI, pelajar, mahasiswa, pelaku UMKM, serta berbagai elemen masyarakat Sumatera Barat. Kehadiran ribuan peserta dari lintas generasi menunjukkan semangat gotong royong dan tanggung jawab sosial yang kuat untuk menjaga kebersihan, khususnya di Pantai Padang.  

"Kegiatan ini bukan sekadar membersihkan pantai dari sampah, tetapi juga menjadi cerminan untuk membersihkan hati dan menanamkan budaya peduli lingkungan sejak dini. Kami ingin menegaskan bahwa Kepolisian tidak hanya bertugas menjaga keamanan masyarakat, tetapi juga menjadi pelopor perubahan positif dalam menjaga lingkungan dan memupuk solidaritas sosial," ujarnya

Lebih lanjut Kapolda mengatakan, Kepada para pemuda dan pelajar, saya sampaikan pesan: Teruslah menjadi generasi yang kreatif, tangguh, dan peduli. Semangat Sumpah Pemuda mengajarkan kita untuk bersatu demi persatuan Indonesia. Mari kita buktikan bahwa dengan kebersamaan dan kepedulian, kita mampu menciptakan kekuatan besar untuk negeri yang kita cintai.  

"Kami menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi, mulai dari Forkopimda, instansi pemerintah, hingga masyarakat luas, Kegiatan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk melaksanakan aksi sosial dan lingkungan yang berkelanjutan," kata Irjen Pol Gatot.

Selain itu, tambah Kapolda, Kami juga berencana menjadikan acara ini sebagai gerakan nasional. Insya Allah, pada awal tahun depan, kami akan mengundang seluruh elemen masyarakat Indonesia untuk menggelar kegiatan serupa, dengan target melibatkan minimal 40.000 peserta, menjadikan aksi bersih lingkungan ini sebagai event nasional yang bermakna.  

"Akhirnya, dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, pada hari ini, 26 Oktober 2025, saya nyatakan kegiatan aksi sosial bersih pantai oleh anggota kepolisian beserta masyarakat Sumatera Barat tahun 2025 resmi dimulai. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala meridhai usaha kita bersama untuk menjaga alam dan memperkuat persaudaraan bangsa," tutup Kapolda Sumbar. 

Dalam waktu tiga jam, peserta berhasil membersihkan pantai dari sampah, mulai dari plastik, kayu, hingga limbah rumah tangga. Untuk mendukung kelancaran aksi, Polda Sumbar mengerahkan truk pengangkut sampah, bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Padang.

Puncak acara ditandai dengan penyerahan piagam rekor MURI oleh perwakilan MURI kepada Kapolda Sumbar melalui GM PLN Sumbar Ajrun Karim. Rekor ini diberikan atas keberhasilan mengorganisir aksi bersih pantai dengan jumlah peserta terbanyak, mencapai ribuan orang, yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat. 

Kajati Sumbar Muhibuddin, yang turut hadir, menyampaikan dukungannya terhadap kegiatan tersebut, terutama gagasan seperti ini patut dikembangkan di seluruh Pprovinsi Sumatera Barat sebab kita ini terbatas bukan milik kita.

 “Aksi ini menjadi contoh nyata bagaimana sinergi antara kepolisian, pemerintah, dan masyarakat dapat menciptakan dampak positif bagi lingkungan. Kami berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut,” ujarnya.

Salah seorang pengunjung menyambut positif kegiatan ini. “Saya senang melihat pantai kami jadi lebih bersih. Semoga ke depan kita semua bisa lebih peduli menjaga lingkungan,” ujar cici, disela-sela kegiatan.

Aksi “Sinergi Demi Pantai Lestari” ini diharapkan menjadi momentum untuk terus memupuk kesadaran kolektif dalam menjaga kelestarian lingkungan pesisir Sumatera Barat, sekaligus memperkuat peran kepolisian sebagai penggerak perubahan positif di masyarakat.(tim)

 

 

PADANG, LINTASMEDIANEWS.COM

PT Semen Padang terus menunjukkan komitmennya terhadap pemberdayaan masyarakat di lingkungan sekitar perusahaan. Melalui program Basinergi Mambangun Nagari (BMN), perusahaan semen pertama di Asia Tenggara yang merupakan anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG ini, menyerahkan bantuan peralatan pertanian dan modal usaha kepada masyarakat di Kelurahan Koto Lalang, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang.

Bantuan senilai Rp64 juta itu terdiri dari satu unit mesin hand tractor, satu unit mesin potong rumput, dan dua unit mesin semprot hama dengan total nilai Rp50 juta. Kemudian, bantuan modal usaha sebesar Rp7 juta untuk pengembangan usaha itik petelur yang akan dikelola oleh organisasi kepemudaan Karang Taruna Koto Lalang, dan bantuan sebesar Rp7 juta untuk peningkatan kapasitas UMKM pengrajin arang batok kelapa.

Penyerahan bantuan dilaksanakan di halaman Kantor Forum Nagari Koto Lalang dan bertepatan dengan kegiatan Launching Program Forum Nagari Tahun 2025 Tahap I beberapa waktu lalu. Bantuan tersebut diserahkan Staf TJSL Unit CSR PT Semen Padang, Nurwan, kepada Ketua Forum Nagari Koto Lalang, Maulana Sardi, dan turut dihadiri oleh berbagai unsur masyarakat dan aparat pemerintah setempat.

Di antaranya, perwakilan Polsek Lubuk Kilangan, Koramil 04, Ketua Forum Nagari Kecamatan Lubuk Kilangan Ivan Arizal, Lurah Koto Lalang Hartati, Ketua LPM Basrul, serta sejumlah Ketua RT dan RW. Kehadiran para tokoh masyarakat ini tentunya semakin memperlihatkan dukungan kuat terhadap kolaborasi yang telah dibangun antara PT Semen Padang dan Forum Nagari Koto Lalang dalam memperkuat pembangunan sosial ekonomi masyarakat setempat.

Kepala Unit Komunikasi & Kesekretariatan PT Semen Padang, Ilham Akbar, mengatakan bahwa bantuan ini merupakan wujud tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) perusahaan yang berorientasi pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) dengan mengacu pada standar ISO 26000 Social Responsibility. “Kami berharap program ini memberikan dampak langsung bagi masyarakat, khususnya petani dan pelaku UMKM, agar lebih produktif dan sejahtera,” katanya.

Lebih lanjut, Ilham menambahkan bahwa program ini juga selaras dengan Asta Cita Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, yang menekankan pada penguatan ekonomi masyarakat berbasis kemandirian serta penciptaan kesejahteraan melalui pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. “Semangat ini sejalan dengan komitmen PT Semen Padang dalam mendorong kemandirian masyarakat sekitar perusahaan,” ujarnya.

Program bantuan ini juga sejalan dengan Asta Cita Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang menekankan pentingnya penguatan ekonomi masyarakat berbasis kemandirian. “Seperti bantuan peralatan pertanian ini misalnya, diharapkan dapat meningkatkan semangat petani Koto Lalang dalam mengolah sawah dan ladang agar hasil panen lebih maksimal,” ujarnya.

Sementara itu, Staf TJSL Unit CSR PT Semen Padang, Nurwan menambahkan bahwa berbagai bantuan tersebut merupakan bentuk dukungan konkret perusahaan terhadap peningkatan kapasitas masyarakat di bidang ekonomi produktif. Terkait bantuan peralatan pertanian yang disalurkan, ia berharap agar peralatan tersebut dapat dijaga dan dimanfaatkan sebaik-baiknya.

“Harapan kami, peralatan pertanian ini tidak hanya dipakai sesaat, tetapi dijaga dan dirawat dengan baik agar manfaat dari peralatan ini bisa dirasakan dalam jangka panjang. Dengan demikian, dampak sosial dari peralatan ini bisa berkelanjutan bagi para petani dan masyarakat Koto Lalang,” kata Nurwan di sela-sela acara.

Kemudian, terkait bantuan peningkatan kapasitas usaha arang batok kelapa, Nurwan juga memberikan dorongan agar penerima manfaat bantuan ini tidak berhenti hanya pada tahap produksi arang saja. Ia berharap usaha ini bisa dikembangkan lebih jauh dengan inovasi produk yang memiliki nilai jual lebih tinggi. “Kami ingin UMKM arang batok kelapa bisa naik kelas, misalnya dengan memproduksi briket atau olahan lainnya yang bisa menembus pasar lebih luas,” ujarnya.

Sedangkan untuk bantuan budidaya itik petelur yang dikelola oleh Karang Taruna, Nurwan memberikan pesan agar para pengelola benar-benar mempersiapkan diri dengan pengetahuan yang cukup sebelum memulai usaha tersebut. Menurutnya, beternak itik petelur membutuhkan ketekunan dan keterampilan khusus.

“Budidaya itik petelur ini tidak mudah, karena akan ada tantangan-tantangan ke depan. Jadi, sebelum memulai, tingkatkan dulu pengetahuan dan kemampuan tentang teknik beternak yang baik. Jangan sampai karena hasil telurnya tidak maksimal, akhirnya itiknya dijual jadi bebek goreng,” ucapnya sambil tersenyum.

Dia juga mengajak masyarakat dan pengurus Forum Nagari untuk terus bersinergi dalam menjaga keberlanjutan program yang telah dijalankan. Nurwan menegaskan pentingnya pengawasan dan pendampingan masyarakat agar setiap program yang dijalankan bisa memberikan hasil yang optimal.

“Kami dari PT Semen Padang tentu tidak bisa berjalan sendiri. Kami mengajak semua pihak untuk terlibat, mengawasi, dan mendukung agar semua program yang dijalankan oleh Forum Nagari Kelurahan Koto Lalang ini berjalan sesuai tujuan dan bermanfaat bagi masyarakat luas,” katanya.

Ketua Forum Nagari Kelurahan Koto Lalang, Maulana Sardi, menyampaikan rasa terima kasih kepada PT Semen Padang atas komitmen dan kepedulian yang terus diberikan. Menurutnya, bantuan ini menjadi angin segar bagi masyarakat yang mayoritas berprofesi sebagai petani dan pelaku usaha mikro. “Di wilayah kami, terutama di Gurun Kudu dan Koto Duku, sebagian besar masyarakat adalah petani. Dengan adanya bantuan peralatan pertanian ini, mereka bisa lebih semangat dan efisien dalam menggarap sawah dan ladang,” katanya.

Maulana juga menyoroti pentingnya bantuan modal bagi pelaku UMKM pengrajin arang batok kelapa. Menurutnya, selama ini mereka memiliki keterampilan, namun terkendala modal dan kapasitas produksi. “Bantuan ini diharapkan mampu meningkatkan kapasitas produksi sekaligus pendapatan mereka. Apalagi, usaha arang batok kelapa ini melibatkan masyarakat Rumah Tangga Miskin (RTM) yang membutuhkan dukungan modal untuk berkembang,” ujarnya.

Sementara untuk bantuan budidaya itik petelur, Maulana menjelaskan bahwa inisiatif tersebut diharapkan menjadi sumber pendapatan berkelanjutan bagi Karang Taruna Koto Lalang. “Tujuan dari program ini tidak hanya menghasilkan telur, tetapi juga menciptakan kemandirian organisasi kepemudaan. Maka dari itu, kami dari forum juga siap untuk mendampingi dan mencarikan solusi jika nanti ada kendala,” katanya optimis.

Lurah Koto Lalang, Hartati, juga memberikan apresiasi terhadap kolaborasi antara PT Semen Padang dan Forum Nagari. Ia menilai sinergi tersebut menjadi model pemberdayaan masyarakat yang patut dicontoh dan terus dipertahankan. “Kerja sama seperti ini harus terus dijaga. Masih banyak masyarakat yang membutuhkan perhatian, dan kami berharap PT Semen Padang tidak bosan memperhatikan warga Koto Lalang,” ujarnya.

Salah satu penerima manfaat yang merupakan pelaku usaha arang batok kelapa bernama Riko, mengaku sangat terbantu dengan adanya bantuan modal dari PT Semen Padang yang disalurkan melalui Forum Nagari Kelurahan Koto Lalang. Karena sebelumnya, kapasitas produksinya terbatas akibat keterbatasan modal untuk membeli bahan baku.

“Selama ini kami hanya bisa memproduksi sekitar 100 kilogram arang setiap tiga hari. Harga jualnya Rp13 ribu per kilogram, tapi modalnya cukup besar. Dengan adanya bantuan ini, kami bisa menambah kapasitas produksi dan mempercepat proses pembakaran,” ujarnya.

Menurut Riko, usaha arang batok kelapa memiliki prospek cerah, karena permintaan pasar cukup tinggi, baik dari pedagang lokal maupun luar daerah. Ia berharap dengan peningkatan produksi, pendapatannya juga akan meningkat. “Terima kasih kepada PT Semen Padang dan Forum Nagari Kelurahan Koto Lalang. Bantuan ini bukan hanya soal uang, tapi merupakan bentuk kepercayaan agar kami bisa mandiri,” pungkas Riko.(*)






Padang,Lintas Media News
Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Muhidi, menegaskan pentingnya memperkuat sektor ekspor daerah melalui pemberdayaan pelaku usaha dan penguatan produk unggulan lokal.

Untuk itu, ia menggagas penyelenggaraan Sumbar Expo 2025 Komoditi Ekspor: Gerak Cepat Ekspor Sumbar, sebagai langkah untuk membuka ruang yang luas bagi produk Sumbar agar mampu menembus pasar global.

Hal tersebut disampaikan Muhidi dalam sambutannya saat memberikan sambutan kegiatan Sumbar Expo 2025, Senin (27/10)di Hotel Truntum Padang.

Ia menekankan bahwa kegiatan ini bukan sekadar agenda tahunan, tetapi wujud nyata komitmen pemerintah daerah dan DPRD dalam memperluas akses produk lokal ke pasar internasional.

“Sumbar Expo Komoditi Ekspor adalah wujud komitmen kita untuk membuka ruang yang lebih luas bagi produk-produk unggulan Sumatera Barat agar mampu berkompetisi di pasar global,” ujar Muhidi.

Ia menyebut, Sumatera Barat memiliki potensi ekonomi yang luar biasa di berbagai sektor seperti pertanian, perikanan, peternakan, industri kreatif, serta produk olahan seperti rendang, kopi, dan hasil laut. Namun, potensi tersebut akan sia-sia tanpa konektivitas yang kuat dengan pasar ekspor. Karena itu, kegiatan expo ini menjadi jembatan antara kualitas lokal dengan permintaan global.

Muhidi menambahkan, peningkatan kontribusi ekspor menjadi salah satu indikator penting dalam memperkuat struktur ekonomi daerah. “Ekspor memberikan dampak berlapis. Pendapatan daerah meningkat, lapangan kerja bertambah, dan kesejahteraan pelaku usaha serta UMKM semakin membaik. Ini tujuan besar yang ingin kita capai bersama,” ujarnya.

DPRD Sumbar, lanjut Muhidi, memiliki komitmen kuat mendukung kebijakan yang berpihak pada penguatan sektor ekspor. Ia menyebut beberapa program prioritas yang tengah dikawal, seperti Desa Devisa Gambir, UMKM Naik Kelas, serta program transformasi industri dan penguatan infrastruktur logistik.

“Regulasi yang memudahkan investasi, penyederhanaan perizinan, dan pemberdayaan UMKM adalah agenda penting yang terus kami dorong. Kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, perguruan tinggi, perbankan, dan komunitas UMKM harus semakin erat agar ekosistem ekspor kita kokoh,” tegasnya.

Melalui kegiatan ini, Muhidi berharap terbangun jejaring kerja sama ekspor yang nyata dan berkelanjutan. Para pelaku usaha, katanya, dapat memanfaatkan forum ini untuk menggali informasi pasar, memperkuat branding, serta menyerap teknologi baru agar produk Sumbar mampu bersaing di tingkat internasional.

Selain itu, Muhidi menilai penguatan ekspor juga memiliki kaitan langsung dengan pendapatan asli daerah (PAD). Dengan menumbuhkan ekspor dan mendorong UMKM naik kelas, Sumbar dapat mengantisipasi berkurangnya Dana Transfer ke Daerah (TKD) dan Dana Bagi Hasil (DBH) dari pusat.

“Salah satu cara menghadapi kendala fiskal daerah adalah memperkuat basis ekonomi lokal. Ketika UMKM naik kelas dan ekspor meningkat, otomatis PAD kita akan tumbuh. Ini bagian dari transformasi ekonomi daerah yang harus kita kawal bersama,” jelasnya.

Ia menutup sambutannya dengan ajakan kepada seluruh pihak agar menjadikan momentum Sumbar Expo 2025 sebagai gerakan kolektif menuju Sumbar yang lebih produktif dan berdaya saing global.

“Semoga kegiatan ini membawa manfaat besar bagi perekonomian daerah serta kesejahteraan masyarakat. Mari kita jaga semangat ini agar ekonomi Sumatera Barat terus bergerak maju,” tutup Muhidi. (*/St)



Padang,Lintas Media News
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Barat ( Sumbar ) Muhammad Iqra Chissa Putra Sosialisasikan Peraturan Daerah (Sosper) Nomor 16 Tahun 2019 tentang Pemberdayaan dan Perlindungan Koperasi dan UMKM (usaha Mikro Kecil dan Menengah) di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial Kemensos Kelurahan Kepalo Koto Kecamatan Pauh Kota Padang, Minggu (26/10/2025).

Dalam sambutannya Iqra Chissa menyebutkan bahwa, seluruh anggota DPRD Sumatera Barat saat ini  sedang melaksanakan Sosper. Sosper merupakan agenda dari DPRD untuk menjelaskan Peraturan Daerah yang telah dipilihnya kepada masyarakat.

Menurut Iqra,karena sebagian dari warga kota Padang merupakan pelaku usaha UMKM, maka perlu disosialisaikan tata cara mendapatkan bantuan modal dan pengembangannya.

"Kita berharap dengan Sosper No16 Tahun 2019 ini bisa meningkatkan perekonomian masyarakat, sehingga masyarakat naik tingkat," ujar Iqra.

Pada kesempatan itu, Iqra juga berdialog dengan peserta dan memberikan bantuan langsung kepada mereka yang memiliki usaha untuk menambah modal serta untuk membeli peralatan masaknya.

Hadir pada kesempatan itu,Narasumber dari Dinas Kopersi dan UMKM Provinsi Sumbar untuk menerangkan bagaimana cara kerja UMKM dan koperasi serta bagai proses untuk mendapatkan bantuan atau pinjaman dana.(St)

 


Padang, lintasmedianews.com

Lahir di tanah Dharmasraya, saya membawa latar belakang tersebut ke Kota Padang melanjutkan pendidikan di kampus hijau Universitas Andalas. Berangkat dari kampung halaman, harapan saya mencari pengalaman dan menuntut ilmu merupakan implementasi dari warisan tradisi leluhur masyarakat Minangkabau. 

Merantau bukan sekadar meninggalkan kampung halaman, tapi juga soal membawa visi dan peluang untuk kemajuan. Menggali ilmu dan menaikkan derajat dah harkat martabat orang tua. Dan satu harapan yang ada di kepala saya, adalah membawa harus nama keluarga dengan cara meraih pendidikan dengan nilai yang sangat memuaskan serta mendapatkan pekerjaan yang layak kelak. 

Sejak dahulu, masyarakat Minangkabau dikenal dengan perantaunya di penjuru Nusantara. Warisan leluhur ini menjadi suatu kewajiban bagi mereka yang mulai menginjak usia dewasa. Maka oleh sebab itu, ada sebuah nilai yang terbangun di dalam kultur budaya minang kabau bahwa merantau adalah bagian dari tanda kecintaan kepada kampung halaman.

Hal ini sebagaimana yang tertuang di dalam ungkapan berikut :

Sayang jo anak dilacuik i

Sayang jo kampuang ditinggakan

Ujan ameh di nagari urang

Ujan batu di nagari awak

Kampuang nan jauah dibantu juo

Dari pepatah di atas dapat disimpulkan bahwa pemikiran yang dibangun oleh masyarakat Minangkabau adalah merantau merupakan bagian dari upaya untuk membangun kembali kampung halaman. Sebab itu, tidak mengherankan bahwa ikatan sosial yang dimiliki oleh masyarakat Minangkabau amat kuat sekali.

Perantau Minang tidak hanya peduli pada kelompoknya saja. Banyak di antara mereka menjadi tokoh masyarakat setempat, berikhtiar dan berjuang bersama dengan masyarakat sekitar. 

Layaknya Mohammad Hatta, pemuda asal Bukittinggi yang dijuluki sebagai Bapak Ekonomi Indonesia, sejak muda merantau ke Belanda. Untuk menimba ilmu ekonomi, dan mengasah pemikiran politiknya. Di sanalah Hatta belajar tentang keadilan sosial dan sistem ekonomi yang kemudian ia bawa untuk membangun Indonesia merdeka.

Selain itu, Tan Malaka. Pemuda asal Sumatera Barat yang menjunjung tinggi pendidikan dan tradisi merantau. Juga merupakan tokoh penggerak revolusi Indonesia yang gigih menyuarakan perlawanan terhadap Belanda. Dan memperjuangkan revolusi sosial pada tahun-tahun setelah proklamasi kemerdekaan Soekarno pada tahun 1945.

Karatau madang di hulu

Babuah babungo balun

Karantau bujang daulu

Dirumah paguno alun

Pepatah di atas bagi masyarakat Minangkabau bukan hanya rangkaian kata semata. Melainkan sebagai filosofi kehidupan yang menjadi sumber spirit yang meresap ke jiwanya masyarakat Minangkabau. 

Istilah merantau berarti meninggalkan kampung halaman atau meninggalkan tanah kelahiran. Seorang pemuda Minangkabau dianggap belum lengkap pengalaman hidupnya, sebelum ia meninggalkan kampung halamannya. Hal ini disebabkan karena sejak dulu bagi orang Minangkabau, merantau menjadi ajang pembuktian diri bisa mandiri, beradaptasi, dan bawa pulang ilmu atau rezeki buat keluarga. Bagi pemuda Minangkabau, merantau merupakan suatu budaya yang sudah mendarah daging.

Ditinjau dari sudut pandang ekonomi, perantau asal Minangkabau yang tersebar di seluruh penjuru tanah air dan di luar negeri. Merupakan aset terbesar bagi tanah kelahiran mereka. Kontribusi ekonomi perantau Minang terhadap daerah asal mereka, cukup signifikan. Dengan perbaikan ekonomi, seeorang dapat membangun nagari dengan materi yang mereka punya.

Seiring berjalannya waktu, pola perantau orang Minang mengalami evolusi. Sebelum kemerdekaan, mengingat keamanan bagi perantau perempuan kurang baik, sebab di rantau  kondisi keamanan yang tidak baik, merantau hanya diperuntukkan bagi laki-laki. Setelah kemerdekaan, para perantau sudah mulai berangsur-angsur membawa keluarga atau saudara perempuan ke perantauan dengan berbagai alasan.

Kebiasaan merantau sudah menjadi suatu tradisi yang diturunkan ke generasi generasi berikutnya di Minangkabau. Oleh karena itulah merantau sudah menjadi suatu hal yang tidak asing lagi bagi masyarakat Minangkabau. Seperti yang diungkapkan oleh Nabila Oktaf Putri, mahasiswa perantau asal Payakumbuh dari Fakultas Peternakan Universitas Andalas.

"Sudah tidak tabu lagi jika menemukan perantau dengan asal yang sama dengan saya, baik untuk meneruskan pendidikan maupun bekerja".

Sama halnya dengan saya, banyak mahasiswa Universitas Andalas yang meninggalkan daerah asalnya untuk melanjutkan pendidikan. Maksudnya, di era modern sekarang. Merantau bukan hanya sebagai ajang perbaikan ekonomi semata. Namun saat ini, terlihat meningkatnya minat pemuda-pemudi Minangkabau untuk menuntut ilmu di perantauan.

Begitu kuat jiwa perantau bagi orang Minangkabau, sehingga tidak mengherankan jika banyak orang Minang yang pada awalnya hanya berjualan di kaki lima menjadi kaya raya dengan bermodalkan ketekunan dan keuletan. Oleh sebab itulah tidak sedikit perantau asal Minang menempati posisi penting di kawasan nusantara bahkan sampai ke Malaysia, Brunai, Jepang, Thailand dan ke negara lainnya. 

Adanya cerita orang-orang terdahulu yang sukses dalam perantauan merupakan motivasi tersendiri bagi kami mahasiswa Sastra Jepang, terkhususnya yang berlatarbelakang sebagai masyarakat Minangkabau untuk berperan menjadi pelaku terjadinya tradisi merantau di dalam masyarakat Minang.(maulita Putricia)

 

Jakarta, Lintasmedianews.com

Sepanjang Januari-Oktober 2025, Polri berhasil mengungkap 38 ribu kasus narkoba dan menyita hampir 200 ton barang bukti. 

Pengajar dan peneliti tetap program studi Hubungan Masyarakat Vokasi Universitas Indonesia, Devie Rahmawati, mengatakan angka itu menunjukkan ketangguhan polisi dalam melindungi masyarakat dari ancaman narkoba.

Devie menerangkan Polri telah menyelamatkan anak muda dari jebakan percobaan pertama dan membuat lingkungan kota dan kampus lebih aman. Tantangan berikutnya yakni harus meningkatkan daya cegah dan daya selamat di masyarakat, terutama menahan masuknya barang berbahaya.

"Ini bukan sekadar operasi rutin, tetapi penjagaan nyata atas masa depan anak-anak muda Indonesia," terang Devie, Sabtu (25/10/2025). 

Devie mengungkapkan bahaya ancaman narkoba kini sudah berubah jauh lebih kejam dan mematikan. Devie memaparkan menurut studi global, banyak remaja tidak rutin memakai narkoba tapi saat mereka mencoba sekali, barang yang beredar sering jauh lebih berbahaya.

"Barang-barang ini, banyak beredar lewat media sosial dan toko online sehingga anak muda mudah tertipu. Inilah sebabnya, menurut riset global, walau penggunaan narkoba di kalangan muda tidak meningkat, jumlah overdosis justru naik," ungkapnya.

Pengamat sosial ini lalu membuka hasil penelitian dari Australia dan Amerika Serikat. Katanya, memasuki usia 18-24 tahun (kuliah atau kerja awal), risikonya melonjak mulai dari pesta minum berlebihan (binge drinking) sampai vaping dan eksperimen zat baru.

"Di sinilah peran polisi, sekolah, kampus, orang tua, dan komunitas sangat penting untuk mencegah anak muda terjerumus," paparnya.

Devie menegaskan keberhasilan Polri dalam menangkap jaringan narkoba adalah wujud pilar pelindung. Ia mengatakan penegakan hukum harus tetap tegas untuk memutus jaringan pengedar.

Ia menyarankan dilakukan edukasi di sekolah dan kampus agar anak muda paham risiko dan tahu ke mana mencari bantuan. Kesiapsiagaan darurat, katanya, harus dilakukan supaya overdosis bisa cepat ditangani.

"Dengan kolaborasi seperti ini, keberhasilan polisi akan terasa langsung dampaknya dalam kehidupan masyarakat," tegasnya.

"Sekarang, saatnya kita semua ikut menjaga benteng ini dengan edukasi, kepedulian, dan kesiapsiagaan di lingkungan terdekat. Karena perang melawan narkoba bukan hanya soal menangkap pelaku, tapi menyelamatkan generasi," imbuhnya.


Padang,Lintas Media News
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Barat (Sumbar) Nanda Satria mensosialisasikan Perda Nomor 16 Tahun 2019 tentang Pemberdayaan dan Perlindungan Koperasi dan Usaha Kecil di  Museum Adityawarman Padang.Sabtu (25/10/2025).

Nanda mengatakan,Sosialisasi Perda (Sosper) merupakan agenda rutin yang dilaksanakan DPRD Sumbar yang dilakukan tiga kali dalam setahun dengan tujuannya untuk memberikan informasi tentang perda-perda yang telah ditetapkan DPRD sehingga dapat  dipahami dan diterima oleh masyarakat. 

"Hari ini kita laksanakan sosialisasi Perda Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perlindungan Koperasi dan Usaha Kecil dengan mengundang tokoh masyarakat dan tokoh penggerak di Kota Padang, diharapkan mereka yang diundang sebagai peserta dapat menyebarluaskan aturan yang ada ke tengah masyarakat,”ujar Nanda.

Pada kesempatan itu,Nanda mengajak masyarakat yang jadi peserta sosialisasi untuk ikut berperan menyebarkanluaskan aturan tentang perlindungan koperasi dan usaha kecil yang telah dimiliki Pemerintah Provinsi Sumbar,tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah daerah bersama DPRD, tapi butuh keterlibatan banyak pihak dalam menjalankannya. 

Perda Nomor 16 Tahun Tahun 2019, ruang lingkup yang diatur dalam regulasi ini memuat tentang pemberdayaan dan perlindungan terhadap koperasi dan usaha kecil, pengembangan usaha kecil, partisipasi masyarakat, pembiayaan, pembinaan, dan juga pengawasan. Jelas Nanda.

Menurut Nanda,upaya perlindungan terhadap koperasi dan usaha kecil oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat bersama DPRD sejalan juga dengan program nasional yang dicanangkan Presiden Prabowo yaitunya memperkuat ekonomi kerakyatan melalui koperasi merah putih, dan mendorong usaha kecil naik kelas.

Sebagai wujud keberpihakan terhadap koperasi dan usaha kecil, melalui pokirnya untuk tahun 2026 Nanda Satria sendiri telah mengusulkan anggaran untuk koperasi dan usaha kecil bisa terakomodir di APBD.

Dalam sosper yang menghadirkan pihak Dinas Koperasi DAN UMKM Provinsi Sumbar tersebut dipaparkan  informasi tentang program-program yang dimiliki Pemprov Sumbar untuk melindungi koperasi dan usaha kecil, sehingga masyarakat bisa mengaksesnya. 

Perwakilan Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumbar, Syamsul Bahri menyampaikan, Perda Nomor 16 Tahun 2019 menjadi pedoman bagi Pemda Sumbar dalam menumbuhkan dan perlindungan keperasi dan usaha kecil, serta menjadikan koperasi sebagai pelaku ekonomi yang tangguh, profesional dan mandiri. 

Dikatakannya untuk mensejahterakan rakyat saat ini Presiden Prabowo tengah menjalankan program koperasi merah putih. Program Nasional ini  bertujuan memangkas tata niaga barang-barang yang dibutuhkan koperasi. Di Sumbar sendiri sebanyak 1.265 koperasi merah putih telah resmi dibentuk.

"Koperasi merah putih diharapkan bisa memberikan manfaat mensejahterakan masyarakat, karena pengelolaannya juga melibatkan masyarakat. Dalam pengembangannya, jika membutuhkan kerja sama dengan pihak ketiga, kami dari dinas akan membantu menjembatani," ucap Syamsul Bahri. (St)





Pasaman,Lintas Media News
Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Sumatera Barat H. Muzli M. Nur, S.Pd. sosialisasikan Perda No 1 tahun 2025 Tentang Cara Pengelolaan Sampah Organik, An-Organik dan Sampah B3 kepada masyarakat Nagari Durian Tinggi Kecamatan Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman. Sabtu (25/10/2025).

Ketua Badan Kehormatan DPRD Provinsi Sumbar ini menjelaskan kepada warga masyarakat Durian Tinggi, kalau tidak cermat menanganinya akan menjadi masalah kesehatan dan lingkungan. Tetapi kalau cermat maka sampah juga bisa membawa manfaat dan memberikan penghasilan ekonomi keluarga.

Menurut H. Muzli M. Nur, pengelolaan sampah tidak hanya soal kebersihan, tetapi juga menyangkut kesehatan dan ekonomi masyarakat.

Sampah bisa menjadi berkah bila dikelola dengan baik, jadikan gerakan pengelolaan sampah ini sebagai jawab bersama demi Pasaman yang bersih dan sehat.Ujarnya.

Kegiatan sosialisasi Perda No.1 tahun 2025 ini dihadiri langsung oleh mitra kerja dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat yakni Yosmike Yusra, M.Si dan Devi Hendra, M.Si, serta diikuti Camat Lubuk Sikaping Lotfriedo Rama, Wali Nagari Durian Tinggi Hendra Gunawan, tokoh masyarakat J. Imam Majolelo, Bamus, KAN, TP-PKK, LPM, perangkat nagari, tokoh pemuda, perempuan dan pelajar.

Antusiasme warga mengikuti sosialisasi ini terlihat tinggi karena isu pengelolaan sampah kini menjadi perhatian utama ditengah meningkatnya volume sampah rumah tangga.

Dalam sambutannya, J. Imam Majolelo mewakili tokoh masyarakat menyampaikan dukungan penuh terhadap penerapan Perda tersebut. Ia menilai kebersihan lingkungan adalah tanggung jawab bersama yang harus dimulai dari rumah tangga dan komunitas terkecil di nagari.

Wali Nagari Durian Tinggi Hendra Gunawan mengatakan bahwa nagari terus berupaya membangun kesadaran warga untuk memilah sampah sejak dari sumbernya. Ia juga menyoroti pentingnya pembentukan Bank Sampah Nagari agar sampah anorganik dapat dimanfaatkan menjadi barang bernilai ekonomi.

Sementara itu, Camat Lubuk Sikaping Lotfriedo Rama menegaskan pentingnya kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah. “Perubahan perilaku dalam mengelola sampah menjadi kunci utama. Pemerintah nagari tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan aktif warga,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Yosmike Yusra, M.Si dari DLH Provinsi Sumbar menjelaskan bahwa Perda ini mengatur pemilahan sampah organik, anorganik, dan B3K (Bahan Berbahaya, Beracun, dan Kritis).

Sampah organik seperti sisa makanan dan daun dapat dijadikan kompos, sedangkan sampah anorganik seperti plastik, logam, dan kaca bisa didaur ulang. Sementara itu, sampah B3K memerlukan penanganan khusus agar tidak mencemari lingkungan.

Pemaparan materi dilanjutkan oleh Devi Hendra, M.Si yang menyoroti kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di berbagai daerah yang sudah melebihi kapasitas dan masih menggunakan sistem terbuka (open dumping). Ia menekankan perlunya perubahan menuju sanitary landfill serta pemberdayaan masyarakat melalui Bank Sampah agar pengelolaan lebih berkelanjutan.(*/St)

Author Name

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.