Pemprov Sumbar
[Pemprov Sumbar][column2]
PARIWARA
Padang, Lintasmedianews.com
Menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru (Nataru) 2026, Wakil Ketua DPRD Kota Padang dari Fraksi Partai Gerindra, Mastilizal Aye, mengajak seluruh masyarakat untuk merayakan Nataru secara sederhana dan penuh kepedulian, mengingat Kota Padang masih berada dalam suasana duka pascabencana banjir bandang.
Mastilizal menyampaikan bahwa kondisi masyarakat saat ini belum sepenuhnya pulih, baik secara fisik maupun ekonomi.
Oleh karena itu, ia menilai perayaan Nataru tidak perlu dilakukan secara besar-besaran, melainkan cukup dirayakan bersama keluarga inti.
“Kota Padang saat ini masih berduka. Perayaan Natal dan Tahun Baru sebaiknya cukup sederhana saja bersama keluarga. Tidak perlu bepergian ke luar kota karena kondisi cuaca masih ekstrem dan berisiko,” ujar Mastilizal Aye saat diwawancarai, Rabu (24/12/2025).
Ia juga menegaskan bahwa Pemerintah Kota Padang tidak mengizinkan adanya hiburan orgen tunggal pada malam pergantian tahun.
Kebijakan tersebut, menurutnya, merupakan bentuk penghormatan terhadap warga yang terdampak bencana sekaligus upaya menjaga keamanan dan ketertiban.
“Untuk malam Nataru, tidak ada izin menggelar orgen tunggal. Ini adalah bagian dari komitmen kita bersama untuk menjaga suasana tetap kondusif dan menghormati saudara-saudara kita yang sedang tertimpa musibah,” katanya.
Selain imbauan terkait perayaan Nataru, Mastilizal juga mengajak masyarakat untuk memanfaatkan momentum akhir tahun sebagai waktu berdoa dan berbagi empati kepada para korban banjir bandang, baik yang kehilangan harta benda maupun anggota keluarga.
“Mari kita sama-sama mendoakan para korban banjir bandang yang meninggal dunia, serta berdoa agar saudara-saudara kita yang terdampak diberi kekuatan dan perekonomian mereka bisa segera pulih,” ungkapnya.
Lebih jauh, Mastilizal menegaskan komitmennya dalam mengawal proses pemulihan pascabencana. Ia meminta Pemerintah Kota Padang tidak hanya berhenti pada penyediaan hunian sementara, tetapi juga memikirkan pembangunan rumah permanen bagi warga yang kehilangan tempat tinggal.
“Jangan hanya hunian sementara. Warga membutuhkan kepastian rumah permanen di lokasi yang aman. Apalagi ada rumah yang sebelumnya berada di bibir sungai, bahkan kini sudah di tengah sungai. Mereka harus direlokasi demi keselamatan,” ujarnya.
Ia juga mendorong percepatan normalisasi sungai dan pembangunan kanal sebagai langkah jangka panjang untuk mengurangi risiko bencana serupa.
Selain itu, Mastilizal mengingatkan agar penyaluran bantuan dilakukan secara tepat sasaran dan berkelanjutan.
“Bantuan jangan hanya menumpuk di posko. Yang paling penting adalah sampai ke warga yang membutuhkan. Pemerintah juga harus memikirkan fase pascatanggap darurat, jangan sampai bantuan habis sementara masyarakat masih membutuhkan,” tegasnya.
Menutup pernyataannya, Mastilizal memastikan bahwa seluruh anggota DPRD Kota Padang tetap hadir di tengah masyarakat untuk mengawasi proses penanganan bencana dan pemulihan.
“Kami tidak punya kepentingan lain selain memastikan masyarakat tertangani dengan baik, mulai dari bantuan dasar, pemulihan ekonomi, hingga kepastian hunian dan relokasi yang layak,” pungkasnya. (ADV)
PARIWARA
Padang, Lintasmedianews.com
Kurangnya air bersih yang ada dibeberapa wilayah di Kota Padang pascabanjir bandang mendapat perhatian serius dari Ketua dan Komisi II DPRD Kota Padang.
Sebagai bentuk tanggung jawab terhadap kebutuhan dasar masyarakat, Ketua bersama Komisi II DPRD Padang meninjau langsung Intake Perumda Air Minum (AM) Padang untuk melihat dan membahas kondisi kerusakan instalasi serta merumuskan langkah percepatan pemulihan layanan.
Sebelumnya, DPRD Padang telah memanggil pihak manajemen Perumda AM untuk menggelar rapat kerja membahas permasalahan air bersih di ruang rapat komisi II.
Muharlion menjelaskan bahwa banjir besar yang terjadi beberapa hari lalu menyebabkan 15 instalasi intake Perumda AM terganggu, terutama di wilayah utara Kota Padang yang kini mengalami kondisi paling kritis.
“Dari tujuh intake di wilayah utara yang sebelumnya mampu memproduksi sekitar 800 liter per detik, saat ini hanya sekitar 210 liter per detik yang bisa beroperasi. Artinya, terjadi defisit hampir 600 liter per detik dan ini sudah masuk kondisi darurat bagi warga,” ujar Muharlion, Selasa (2/12/2025).
Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Padang, Rachmad Wijaya, menyampaikan bahwa DPRD mendorong Perumda AM untuk melakukan pemulihan secara bertahap, baik jangka pendek maupun jangka menengah, agar dampak krisis dapat segera ditekan.
“Kami meminta Perumda AM memaksimalkan intake yang masih memungkinkan direkayasa. Salah satunya intake Palukahan yang diharapkan bisa menambah suplai darurat sekitar 250 liter per detik. Ini sangat krusial untuk membantu masyarakat dalam waktu dekat,” jelas Rachmad.
Ia juga menyoroti kondisi intake Latung yang mengalami kerusakan cukup parah pada tiga unit pompa. Padahal, fasilitas tersebut sebelumnya menjadi salah satu penopang utama suplai air untuk wilayah utara Kota Padang.
“Pompa pengganti memang sudah dipesan, tetapi estimasi waktu kedatangan dua bulan jelas terlalu lama bagi warga yang saat ini kesulitan air bersih,” katanya.
Menyikapi hal tersebut, DPRD Kota Padang mendorong langkah alternatif dengan mengusulkan peminjaman atau penyewaan pompa dari daerah lain yang memiliki cadangan peralatan.
“Kami minta Perumda AM segera berkoordinasi dengan daerah lain seperti Bekasi, Tangerang, Medan, atau Bogor. Jika ada pompa yang bisa dipinjam sementara, itu harus segera diupayakan demi kepentingan masyarakat,” tegas Muharlion.
Selain upaya penambahan pasokan darurat, DPRD Padang juga meminta Perumda AM menyusun peta wilayah yang belum terlayani secara optimal serta menerapkan sistem distribusi air secara bergilir.
Dengan pola ini, warga diharapkan dapat menyiapkan penampungan air dan setidaknya memperoleh pasokan air bersih secara rutin, minimal dua hari sekali.
Di akhir pertemuan, DPRD Padang menegaskan komitmennya untuk terus mengawal proses pemulihan. Selain itu, DPRD juga akan menurunkan tim ke lapangan guna memantau langsung perkembangan perbaikan instalasi serta memastikan setiap langkah berjalan sesuai rencana.
Krisis air bersih pascabanjir bandang ini menjadi salah satu persoalan paling mendesak bagi warga Kota Padang.
Oleh karena itu, DPRD Padang memastikan akan terus hadir, mengawasi, dan mendorong percepatan pemulihan hingga layanan air bersih kembali normal dan kebutuhan masyarakat terpenuhi. (ADV)
. Menyikapi hal tersebut, DPRD Kota Padang mendorong langkah alternatif dengan mengusulkan peminjaman atau penyewaan pompa dari daerah lain yang memiliki cadangan peralatan.
“Kami minta Perumda AM segera berkoordinasi dengan daerah lain seperti Bekasi, Tangerang, Medan, atau Bogor. Jika ada pompa yang bisa dipinjam sementara, itu harus segera diupayakan demi kepentingan masyarakat,” tegas Muharlion.
Selain upaya penambahan pasokan darurat, DPRD Padang juga meminta Perumda AM menyusun peta wilayah yang belum terlayani secara optimal serta menerapkan sistem distribusi air secara bergilir.
Dengan pola ini, warga diharapkan dapat menyiapkan penampungan air dan setidaknya memperoleh pasokan air bersih secara rutin, minimal dua hari sekali.
Di akhir pertemuan, DPRD Padang menegaskan komitmennya untuk terus mengawal proses pemulihan. Selain itu, DPRD juga akan menurunkan tim ke lapangan guna memantau langsung perkembangan perbaikan instalasi serta memastikan setiap langkah berjalan sesuai rencana.
Krisis air bersih pascabanjir bandang ini menjadi salah satu persoalan paling mendesak bagi warga Kota Padang.
Oleh karena itu, DPRD Padang memastikan akan terus hadir, mengawasi, dan mendorong percepatan pemulihan hingga layanan air bersih kembali normal dan kebutuhan masyarakat terpenuhi. (ADV)
PADANG, LINTASMEDIANEWS.COM
PT Semen Padang terus memperluas pasar produk turunannya dengan mengirimkan kontainer berisi Semen Padang Bata Interlock (SEPABLOCK) ke Kota Medan, Sumatera Utara. Produk turunan semen tersebut dipesan oleh PT Mulia Saktiperkasa dan dikirim melalui jalur laut via Pelabuhan Teluk Bayur, Padang, menggunakan Kapal Oriental Samudra, pada Minggu (28/12/2025).
Pengiriman SEPABLOCK ini menjadi tonggak penting bagi PT Semen Padang karena merupakan pengiriman pertama ke Medan menggunakan jalur laut. Langkah ini sekaligus menandai semakin luasnya jangkauan distribusi SEPABLOCK ke berbagai wilayah di Indonesia, khususnya di Pulau Sumatera.
Sekretaris Perusahaan PT Semen Padang, Win Bernadino, mengatakan bahwa SEPABLOCK yang dikirim ke Medan akan digunakan untuk pembangunan rumah tinggal dan pagar. Pengiriman ini sekaligus menjadi langkah awal penjajakan kerja sama dengan PT Mulia Saktiperkasa untuk menghadirkan produk SEPABLOCK di pasar Kota Medan.
“Ini merupakan kontainer pertama yang kami kirim ke Medan melalui jalur laut. Ke depan, pengiriman SEPABLOCK ini berpeluang berkembang menjadi proyek pembangunan perumahan yang bisa menjadi pionir penggunaan SEPABLOCK di Medan, bahkan di Sumatera Utara pada umumnya,” kata Win.
Lebih lanjut, Win menegaskan bahwa SEPABLOCK juga sejalan dengan Asta Cita Presiden, khususnya agenda pembangunan infrastruktur dan perumahan rakyat yang berkualitas serta berkelanjutan. Inovasi ini diyakini dapat mendukung percepatan penyediaan hunian layak dengan biaya yang lebih terjangkau.
“Produk turunan semen ini mendukung agenda pemerintah dalam menyediakan infrastruktur yang ramah lingkungan dan efisien. Makanya, SEPABLOCK ini adalah kontribusi nyata PT Semen Padang untuk menjawab tantangan pembangunan sekaligus mendukung arah kebijakan nasional,” ujar Win.
Sementara itu, Kepala Unit Produksi BIP & Aplikasi PT Semen Padang, Yelmi Arya Putra, menjelaskan bahwa pemasangan SEPABLOCK nantinya akan melibatkan tukang bangunan setempat. Mengingat masih terbatasnya tenaga yang berpengalaman, pihaknya akan memberikan supervisi secara daring.
“Supervisi akan dilakukan oleh tim teknikal BIP & Aplikasi PT Semen Padang yang sudah berpengalaman. Pada prinsipnya, SEPABLOCK sangat mudah dipelajari dalam aplikasinya, sehingga tukang bangunan tidak membutuhkan waktu lama untuk bisa menguasainya,” jelas Yelmi.
Selain ke Kota Medan, Yelmi melanjutkan, minat terhadap produk SEPABLOCK juga datang dari sejumlah daerah lain di Sumatera. Saat ini, PT Semen Padang tengah menjajaki kerja sama dengan pengembang perumahan di Batam untuk pengiriman SEPABLOCK pada proyek rumah komersial.
“Penjajakan kerja sama juga tengah dilakukan untuk pembangunan rumah bantuan bencana di Aceh dan Sumatera Utara. Karena salah satu keunggulan dari SEPABLOCK adalah efisiensi biaya, sehingga sangat cocok dimanfaatkan untuk pembangunan rumah bantuan bencana,” bebernya.
SEPABLOCK, sebut Yelmi, berbeda dengan bata merah. SEPABLOCK memiliki bentuk presisi, pemasangan lebih cepat, hasil estetik, dan mampu menekan biaya pembangunan hingga 10 persen. Untuk rumah tipe 36, pembangunan bisa selesai dalam tiga minggu dengan kebutuhan sekitar 4.000 keping SEPABLOCK, 50 zak semen, dan 50 batang besi ukuran 10 mm.
“Efisiensi inilah yang membuat SEPABLOCK menjadi pilihan tepat di tengah tuntutan pembangunan yang serba cepat dan hemat biaya. Apalagi, SEPABLOCK ramah lingkungan karena diproduksi tanpa pembakaran. Bahkan, produk ini juga sudah melalui uji siklik dinding 1:2D atau lateral load test Kementerian PUPR, yang menempatkannya sebagai material ramah gempa,” ujarnya.
“Selain itu, kami juga sudah melakukan Uji Tingkat Ketahanan Api, Uji Insulasi Suara, dan Uji Termal di laboratorium Kementerian PUPR, di mana semua hasil pengujian menunjukkan dinding SEPABLOCK lebih berkualitas dibandingkan dengan dinding konvensional,” sambung Yelmi.
Sebagai bagian dari strategi pemasaran dan edukasi, Yelmi menambahkan bahwa PT Semen Padang juga aktif memperkenalkan penggunaan SEPABLOCK melalui pembangunan rumah contoh di berbagai wilayah Indonesia. Rumah contoh tersebut telah dibangun di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), DKI Jakarta, Pekanbaru, Jambi, serta di area emplasemen PT Semen Padang.
Khusus di lingkungan PT Semen Padang, kata dia, rumah contoh yang dibangun merupakan rumah tipe 36 komersial yang terdiri dari dua kamar tidur, satu ruang tamu, satu dapur, dan satu kamar mandi. Rumah ini juga dilengkapi dengan mock-up struktur bangunan SEPABLOCK, seperti pola pemasangan SEPABLOCK, pembesian sloof-kolom vertikal dan balok horizontal, aplikasi bukaan jendela, dan utilitas.
“Rumah contoh ini kami lengkapi dengan showcase bagaimana struktur bangunan SEPABLOCK diaplikasikan agar dapat menjadi sarana edukasi yang komprehensif bagi aplikator, pengembang, stakeholder, dan masyarakat. Dengan melihat langsung, mereka bisa memahami keunggulan dan aplikasi SEPABLOCK secara lebih nyata,” pungkas Yelmi. (*)
Pasbar,Lintas Media News Com.
Wali Nagari Air Haji,Kecamatan Sungai Aur Drs. Ayat Rahadian buktikan komitmen upaya serta usaha nyata bersama para anggotanya dan pihak terkait untuk membua contoh atau tgerakan tanaman Cabai sebanyak 250 batang di Pekarangan atau pun berbentuk Polibag dalam rangka mengatasi Inflasi Daerah di depan Kantor mereka.
Tentunya Kepada seluruh Masyarakat,khususnya di lingkungannya ,agar dapat memberikan contoh atau Sosialisasi,seraya mengajak masyarakat dapat menanam Cabai di pekarangan masing-masing ,demi mengatasi kondisi ekonomi keluarga ungkapnya kepada Media ini di ruang kerjanya jln Raya Simpang Empat- Ujung Gading saat di dampingi Wahyu Putera selaku staf.
Harapannya ,tak hanya mereka saja yang berbuat,akan tetapi mengajak para Stokholder, baik tokoh masyarakat,Ninik Mamak ,Bundo Kandung para kader PKK khususnya di lingkungan masyarakatnya untuk dapat bergerak membuat gerakan menanam Cabai di pekarangan atau di polibag dalam rangka mengatasi infelasi ekonomi keluarga dan masyarakat.
Ayat lebih jauh mengatakan program yang digagas oleh Gubernur Provinsi Sumatera Barat Mahyeldi ini dengan Nomor: 08/ED/GSB/2025 tgl 15 Oktober yang seterusnya ditindak lanjuti melalui Surat Edaran Bupati Pasaman Barat Yulianto Nomor:188.45/943/Bup-Pasbar/2025 tegasnya.
Surat edaran ini berisi beberapa poin penting ,antara lain, dihimbau kepada masyarakat bisa berperan aktif ,Kepada Wali nagari dapat menganggarkar Dana melalui kegiatan serta berkelanjutan ,dan terkait dengan pendampingan dan penanganan hama penyakit dibantu oleh Balai Penyuluh Pertanian masing-masing.
Dharmasraya, Lintasmedianews.com
Pemerintah Kabupaten Dharmasraya menghadirkan terobosan baru dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Dharmasraya ke-22.
Atas gagasan Bupati Dharmasraya Annisa Suci Ramadhani, ucapan selamat HUT tahun ini diarahkan tidak lagi dalam bentuk karangan bunga, melainkan diganti dengan pengiriman bibit tanaman.
Kebijakan tersebut dituangkan dalam Surat Edaran Nomor 100.3.4.2/969/SE/DLH-2025, tanggal 28 Desember 2025, tentang Himbauan Ucapan Selamat Hari Jadi Kabupaten Dharmasraya Tahun 2026.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya membangun budaya perayaan yang lebih bermakna, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Dharmasraya, Budi Waluyo, menjelaskan bahwa kebijakan ini mencerminkan arah kepemimpinan Bupati Annisa yang menekankan substansi dan dampak nyata.
“Karangan bunga biasanya hanya bertahan beberapa hari dan pada akhirnya menjadi sisa material dekoratif yang tidak lagi termanfaatkan. Bibit tanaman justru tumbuh dan memberi manfaat jangka panjang, sekaligus memperkuat gerakan penghijauan daerah,” ujar Budi Waluyo.
Dalam surat edaran tersebut, bibit tanaman yang dianjurkan meliputi bibit tanaman buah seperti durian, alpukat, mangga, kelengkeng, dan manggis; tanaman hutan seperti tabebuya, ketapang kencana, mahoni, dan sejenisnya; serta tanaman hias seperti bougenvil, palem, adenium, pucuk merah, dan anggrek.
Bibit yang diserahkan minimal memiliki tinggi satu meter dan ditempatkan dalam pot atau planter bag. Menariknya, kebijakan ini tetap menghidupkan sektor UMKM, meski dengan pendekatan yang berbeda.
Jika sebelumnya peringatan HUT identik dengan pelaku usaha karangan bunga, kini peluang ekonomi justru terbuka bagi UMKM pembibitan, nursery tanaman, petani tanaman hias, kelompok tani, hingga pelaku usaha media tanam lokal.
“Ini bukan mematikan UMKM, tetapi menggeser orientasinya ke arah ekonomi hijau. Permintaan bibit dalam jumlah besar justru menciptakan pasar baru yang lebih berkelanjutan,” jelas Budi Waluyo.
Seluruh bibit tanaman yang diterima akan dihimpun oleh Dinas Lingkungan Hidup untuk kemudian ditanam di lokasi-lokasi strategis di Kabupaten Dharmasraya, sebagai bagian dari upaya memperkuat kualitas lingkungan hidup dan menekan timbulan sisa material dekoratif dari kegiatan seremonial.
Melalui terobosan ini, Pemkab Dharmasraya berharap peringatan HUT daerah tidak hanya menjadi momentum perayaan, tetapi juga meninggalkan warisan hijau yang berdampak ekologis, sosial, dan ekonomi bagi masyarakat Dharmasraya.(el)
Sekitar 10 (sepuluh) orang remaja, ibu-ibu rumah tangga dan Bapak-bapak dari Hongkong datang berkunjung ke Galeri Permata Hati Sabtu (27/12). Kedatangan mereka untuk belajar ilmu membuat Deta Rancak dan Tingkuluak Kreasi serta juga belajar alat musik tradisional seperti bansi dan saluang.
Kedatangan mereka tentu saja disambut gembira Ibu Welly Nofi Sastera selaku Pimpinan dan sekaligus pemilik Galeri Permata Hati Grup. Sesuai keinginan dari orang-orang Hongkong yaitu belajar membuat deta dan tingkuluak serta belajar musik tradisional, ia pun menyediakannya.
"Alhamdulillah apa yang mereka kehendaki bisa kita sediakan. Awalnya juga ada yang ingin belajar tari tradisional Minangkabau. Namun mungkin karena waktu tak memadai sehingga mereka hanya belajar membuat Deta dan Tingkuluak serta bermain musik," ujar Ibu Welly.
Dijelaskannya, galerinya yang berasal dari Sanggar Permata Hati, pada prinsipnya siap menerima kedatangan tamu-tamu lokal maupun internasional untuk belajar. Hal itu karena sejauh ini Permata Hati memang bergerak di bidang kriya, musik, kuliner dan juga literasi.
"Makanya kita tak kesulitan menghadapi mereka. Sebab semua yang mereka butuhkan memang kita punya," ujar Ibu Welly.
Selama proses belajar hari itu, ada dua kelompok yang terbentuk. Untuk belajar Deta dan Tingkuluak, mereka diajar oleh Eni Emilia, staf Ibu Welly. Sementara untuk musik tradisional, mereka dilatih oleh Irwandi, jebolan Fakultas Sastera Universitas Andalas Padang.
"Sulit belajar saluang. Karena memadankan saluang dengan bibir saja, sudah demikian sulitnya. Hahaha..." ujar Iven Wong yang belajar musik dan didampingi isterinya Cherry.
Koordinator tim Hongkong Tang Chang Yan yang memang sudah hampir 10 tahun tinggal di Indonesia mengaku kedatangan teman-temannya dari Hongkong memang sudah direncanakan jauh-jauh hari. Dan kedatangan ke Galeri Permata Hati Grup juga sudah direncanakan, karena mereka biasanya ke Sawahlunto dan Bukittinggi.
"Kita memang tidak mau memaksakan mereka ingin belajar apa. Tapi prinsipnya semua yang berbau kebudayaan Minangkabau mereka suka. Karena itu sesuai dengan keadaan Sumatera Barat yang saat ini berduka karena ada bencana banjir dan longsor, maka mereka hanya berkunjung ke Galeri Permata Hati dan ke Pariaman," ujar Tang Chang Yan, atau akrab dipanggil Jum, dengan bahasa Indonesia yang fasih.
Cuma karena waktu belajar yang tidak lama, akhirnya mereka hanya bisa menerima "kulit-kulit" luarnya. Akhirnya mereka memanfaatkan waktunya untuk berfoto dan membeli oleh-oleh dari Galeri Permata Hati Grup.
"Memang tidak gampang belajar budaya dan musik Minang. Tapi Alhamdulillah, mereka sudah berkunjung dan mau belajar. Lebih dari itu, mereka juga belanja oleh-oleh Minang," ujar Ibu Welly mengakhiri.