Bukittinggi, Lintasmedianews.com
Kawasan Ngarai Sianok Geopark telah menjadi bagian dari jaringan geopark dengan nilai internasional, di mana Geopark sendiri merupakan brand yang diakui oleh UNESCO. Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat akan mendorong Ngarai Sianok Geopark untuk menjadi salah satu destinasi prioritas Provinsi Sumatera Barat.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat, Lila Yanwar ketika menghadiri Ngarai Sianok Festival 2025. Ia sangat mengapresiasi pelaksanaan festival ini yang dinilainya sebagai langkah besar dalam pengembangan pariwisata daerah.
Kegiatan yang diselenggarakan Pemerintah Kota Bukittinggi melalui Dinas Pariwisata tersebut dibuka secara resmi oleh Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, Jumat(24/10) malam di area parkiran Ngarai Sianok Janjang 1000.
Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, mengatakan, Ngarai Sianok merupakan anugerah alam terindah yang dimiliki oleh Bukittinggi bahkan Sumatera Barat. Pemko Bukittinggi terus berupaya menjaga kelestarian kawasan tersebut melalui berbagai program pelestarian lingkungan dan pengembangan wisata berkelanjutan. Melalui Ngarai Sianok Festival diperkenalkan kekayaan budaya, kuliner, seni pertunjukan, serta produk kreatif lokal kepada dunia sebagai wujud kolaborasi alam, budaya, dan kreativitas Bukittinggi.
Ramlan menyebutkan, Festival ini lahir dari semangat masyarakat Bukittinggi untuk menjadikan pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai penggerak pembangunan yang berkelanjutan. Ia mengajak seluruh masayarakat untuk menjadikan festival tersebut sebagai momentum untuk menjaga keindahan alam, bukan sekadar acara seremonial.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Bukittinggi, Rofie Hendria, menjelaskan, Ngarai Sianok Festival 2025 merupakan bagian dari program unggulan 1001 Event Bukittinggi. Acara ini bertujuan memperkuat posisi Bukittinggi sebagai destinasi wisata budaya dan alam bertaraf internasional. Ia berharap kegiatan ini dapat menjadi agenda tahunan yang berkesinambungan serta menjadi kebanggaan bagi masyarakat Kota Bukittinggi. Kegiatan ini menjadi upaya untuk memadukan keindahan alam, kekayaan budaya, dan kreativitas masyarakat lokal. (Sandra)
Sawahlunto, Lintasmedianews.com
Di tengah keterbatasan anggaran daerah, semangat kolaborasi antara Pemerintah Kota Sawahlunto dan dunia usaha terus tumbuh. Senin (27/10), di Ruang Serbaguna RSUD Kota Sawahlunto, tiga perusahaan tambang yaitu PT Miyor Prima Abadi, PT Dasrat Arang Sejati, dan CV BMK menyalurkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) untuk memperbaiki ruang VIP dan fasilitas pendukung lainnya di RSUD Sawahlunto.
Wali Kota Sawahlunto Riyanda Putra menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada perusahaan tambang yang turut peduli pada peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat. “Kita berharap RSUD Kota Sawahlunto dapat berbenah menjadi rumah sakit yang memberikan pelayanan prima kepada pasien. Saya tidak ingin ada halangan karena terbatasnya biaya untuk perbaikan fasilitas,” ujar Riyanda dalam sambutannya.
Menurutnya, sinergi pemerintah dan pengusaha tambang menjadi bukti nyata bahwa kepedulian sosial masih hidup di tengah dunia industri. “Berkat adanya kolaborasi yang baik antara pemerintah dan para pengusaha tambang, kita berharap RSUD Sawahlunto kembali menjadi yang terbaik,” tambahnya.
Lebih jauh, Riyanda juga menyinggung rencana perluasan dukungan CSR dari pihak lain. “Kita ingin 10 ruangan VIP di RSUD dapat menjadi ruangan yang mewah dan nyaman bagi pasien. Ke depan, kita berharap PT Bukit Asam (Persero) Tbk juga dapat menyalurkan CSR-nya untuk perbaikan fasilitas pedagang di Kawasan Silo. Sedangkan Bank Nagari telah berkontribusi memperbaiki gerbang perbatasan antara Kota Sawahlunto dengan Kabupaten Tanah Datar di Kecamatan Talawi,” jelasnya.
Perwakilan perusahaan tambang, Revanda Utami Vininta dari PT Dasrat Arang Sejati, yang juga anggota DPRD Kota Sawahlunto Fraksi PPP, menegaskan komitmen dunia tambang dalam mendukung program pembangunan kota. “Perusahaan tambang di Kota Sawahlunto selalu siap mendukung pemerintah untuk kemajuan RSUD. Semoga apa yang kami berikan dapat sejalan dengan visi dan misi Wali Kota Sawahlunto dalam membangun kota, terutama dalam peningkatan pelayanan kesehatan,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Kota Sawahlunto Adrian Amri menyampaikan apresiasi atas perhatian pemerintah dan dunia usaha. Ia menyebut duet kepemimpinan Riyanda–Jeffry menunjukkan komitmen tinggi terhadap sektor kesehatan. “Bapak wali kota dan wakil wali kota sangat serius menjalankan roda pemerintahan, terutama memastikan RSUD Sawahlunto bisa kembali menjadi yang terbaik,” ujarnya.
Kehadiran bantuan CSR ini menjadi bukti bahwa kebersamaan antara pemerintah dan pelaku usaha dapat melahirkan manfaat besar bagi masyarakat. Bukan hanya pembangunan fisik, tetapi juga memperkuat rasa memiliki dan tanggung jawab bersama terhadap kemajuan layanan publik di Kota Sawahlunto. (Nova)
TBNews Sumbar, Padang, Lintasmedianews.com
Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Barat menggelar aksi bersih pantai bertajuk “Sinergi Demi Pantai Lestari” di sepanjang Pantai padang, pada Minggu (26/10/2025). Kegiatan ini berhasil mencatatkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai aksi bersih pantai dengan jumlah peserta terbanyak yang melibatkan lintas instansi dan masyarakat.
Aksi yang dimulai pukul 07.00 WIB ini melibatkan ribuan peserta, termasuk personel Kepolisian, pemerintah daerah, komunitas lingkungan, pelajar, dan masyarakat umum. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan pantai serta memperkuat sinergi antar-elemen masyarakat dalam pelestarian lingkungan.
Kapolda Sumatera Barat, Irjen Pol. Gatot Tri Suryanta, menyampaikan bahwa hari ini, kita berkumpul dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-97 tahun 2025, sekaligus melaksanakan aksi nyata menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan melalui kegiatan bersih pantai.
Acara ini tidak hanya melibatkan anggota kepolisian, tetapi juga TNI, pelajar, mahasiswa, pelaku UMKM, serta berbagai elemen masyarakat Sumatera Barat. Kehadiran ribuan peserta dari lintas generasi menunjukkan semangat gotong royong dan tanggung jawab sosial yang kuat untuk menjaga kebersihan, khususnya di Pantai Padang.
"Kegiatan ini bukan sekadar membersihkan pantai dari sampah, tetapi juga menjadi cerminan untuk membersihkan hati dan menanamkan budaya peduli lingkungan sejak dini. Kami ingin menegaskan bahwa Kepolisian tidak hanya bertugas menjaga keamanan masyarakat, tetapi juga menjadi pelopor perubahan positif dalam menjaga lingkungan dan memupuk solidaritas sosial," ujarnya
Lebih lanjut Kapolda mengatakan, Kepada para pemuda dan pelajar, saya sampaikan pesan: Teruslah menjadi generasi yang kreatif, tangguh, dan peduli. Semangat Sumpah Pemuda mengajarkan kita untuk bersatu demi persatuan Indonesia. Mari kita buktikan bahwa dengan kebersamaan dan kepedulian, kita mampu menciptakan kekuatan besar untuk negeri yang kita cintai.
"Kami menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi, mulai dari Forkopimda, instansi pemerintah, hingga masyarakat luas, Kegiatan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk melaksanakan aksi sosial dan lingkungan yang berkelanjutan," kata Irjen Pol Gatot.
Selain itu, tambah Kapolda, Kami juga berencana menjadikan acara ini sebagai gerakan nasional. Insya Allah, pada awal tahun depan, kami akan mengundang seluruh elemen masyarakat Indonesia untuk menggelar kegiatan serupa, dengan target melibatkan minimal 40.000 peserta, menjadikan aksi bersih lingkungan ini sebagai event nasional yang bermakna.
"Akhirnya, dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, pada hari ini, 26 Oktober 2025, saya nyatakan kegiatan aksi sosial bersih pantai oleh anggota kepolisian beserta masyarakat Sumatera Barat tahun 2025 resmi dimulai. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala meridhai usaha kita bersama untuk menjaga alam dan memperkuat persaudaraan bangsa," tutup Kapolda Sumbar.
Dalam waktu tiga jam, peserta berhasil membersihkan pantai dari sampah, mulai dari plastik, kayu, hingga limbah rumah tangga. Untuk mendukung kelancaran aksi, Polda Sumbar mengerahkan truk pengangkut sampah, bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Padang.
Puncak acara ditandai dengan penyerahan piagam rekor MURI oleh perwakilan MURI kepada Kapolda Sumbar melalui GM PLN Sumbar Ajrun Karim. Rekor ini diberikan atas keberhasilan mengorganisir aksi bersih pantai dengan jumlah peserta terbanyak, mencapai ribuan orang, yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat.
Kajati Sumbar Muhibuddin, yang turut hadir, menyampaikan dukungannya terhadap kegiatan tersebut, terutama gagasan seperti ini patut dikembangkan di seluruh Pprovinsi Sumatera Barat sebab kita ini terbatas bukan milik kita.
“Aksi ini menjadi contoh nyata bagaimana sinergi antara kepolisian, pemerintah, dan masyarakat dapat menciptakan dampak positif bagi lingkungan. Kami berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut,” ujarnya.
Salah seorang pengunjung menyambut positif kegiatan ini. “Saya senang melihat pantai kami jadi lebih bersih. Semoga ke depan kita semua bisa lebih peduli menjaga lingkungan,” ujar cici, disela-sela kegiatan.
Aksi “Sinergi Demi Pantai Lestari” ini diharapkan menjadi momentum untuk terus memupuk kesadaran kolektif dalam menjaga kelestarian lingkungan pesisir Sumatera Barat, sekaligus memperkuat peran kepolisian sebagai penggerak perubahan positif di masyarakat.(tim)
PADANG, LINTASMEDIANEWS.COM
PT Semen Padang terus menunjukkan komitmennya terhadap pemberdayaan masyarakat di lingkungan sekitar perusahaan. Melalui program Basinergi Mambangun Nagari (BMN), perusahaan semen pertama di Asia Tenggara yang merupakan anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG ini, menyerahkan bantuan peralatan pertanian dan modal usaha kepada masyarakat di Kelurahan Koto Lalang, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang.
Bantuan senilai Rp64 juta itu terdiri dari satu unit mesin hand tractor, satu unit mesin potong rumput, dan dua unit mesin semprot hama dengan total nilai Rp50 juta. Kemudian, bantuan modal usaha sebesar Rp7 juta untuk pengembangan usaha itik petelur yang akan dikelola oleh organisasi kepemudaan Karang Taruna Koto Lalang, dan bantuan sebesar Rp7 juta untuk peningkatan kapasitas UMKM pengrajin arang batok kelapa.
Penyerahan bantuan dilaksanakan di halaman Kantor Forum Nagari Koto Lalang dan bertepatan dengan kegiatan Launching Program Forum Nagari Tahun 2025 Tahap I beberapa waktu lalu. Bantuan tersebut diserahkan Staf TJSL Unit CSR PT Semen Padang, Nurwan, kepada Ketua Forum Nagari Koto Lalang, Maulana Sardi, dan turut dihadiri oleh berbagai unsur masyarakat dan aparat pemerintah setempat.
Di antaranya, perwakilan Polsek Lubuk Kilangan, Koramil 04, Ketua Forum Nagari Kecamatan Lubuk Kilangan Ivan Arizal, Lurah Koto Lalang Hartati, Ketua LPM Basrul, serta sejumlah Ketua RT dan RW. Kehadiran para tokoh masyarakat ini tentunya semakin memperlihatkan dukungan kuat terhadap kolaborasi yang telah dibangun antara PT Semen Padang dan Forum Nagari Koto Lalang dalam memperkuat pembangunan sosial ekonomi masyarakat setempat.
Kepala Unit Komunikasi & Kesekretariatan PT Semen Padang, Ilham Akbar, mengatakan bahwa bantuan ini merupakan wujud tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) perusahaan yang berorientasi pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) dengan mengacu pada standar ISO 26000 Social Responsibility. “Kami berharap program ini memberikan dampak langsung bagi masyarakat, khususnya petani dan pelaku UMKM, agar lebih produktif dan sejahtera,” katanya.
Lebih lanjut, Ilham menambahkan bahwa program ini juga selaras dengan Asta Cita Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, yang menekankan pada penguatan ekonomi masyarakat berbasis kemandirian serta penciptaan kesejahteraan melalui pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. “Semangat ini sejalan dengan komitmen PT Semen Padang dalam mendorong kemandirian masyarakat sekitar perusahaan,” ujarnya.
Program bantuan ini juga sejalan dengan Asta Cita Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang menekankan pentingnya penguatan ekonomi masyarakat berbasis kemandirian. “Seperti bantuan peralatan pertanian ini misalnya, diharapkan dapat meningkatkan semangat petani Koto Lalang dalam mengolah sawah dan ladang agar hasil panen lebih maksimal,” ujarnya.
Sementara itu, Staf TJSL Unit CSR PT Semen Padang, Nurwan menambahkan bahwa berbagai bantuan tersebut merupakan bentuk dukungan konkret perusahaan terhadap peningkatan kapasitas masyarakat di bidang ekonomi produktif. Terkait bantuan peralatan pertanian yang disalurkan, ia berharap agar peralatan tersebut dapat dijaga dan dimanfaatkan sebaik-baiknya.
“Harapan kami, peralatan pertanian ini tidak hanya dipakai sesaat, tetapi dijaga dan dirawat dengan baik agar manfaat dari peralatan ini bisa dirasakan dalam jangka panjang. Dengan demikian, dampak sosial dari peralatan ini bisa berkelanjutan bagi para petani dan masyarakat Koto Lalang,” kata Nurwan di sela-sela acara.
Kemudian, terkait bantuan peningkatan kapasitas usaha arang batok kelapa, Nurwan juga memberikan dorongan agar penerima manfaat bantuan ini tidak berhenti hanya pada tahap produksi arang saja. Ia berharap usaha ini bisa dikembangkan lebih jauh dengan inovasi produk yang memiliki nilai jual lebih tinggi. “Kami ingin UMKM arang batok kelapa bisa naik kelas, misalnya dengan memproduksi briket atau olahan lainnya yang bisa menembus pasar lebih luas,” ujarnya.
Sedangkan untuk bantuan budidaya itik petelur yang dikelola oleh Karang Taruna, Nurwan memberikan pesan agar para pengelola benar-benar mempersiapkan diri dengan pengetahuan yang cukup sebelum memulai usaha tersebut. Menurutnya, beternak itik petelur membutuhkan ketekunan dan keterampilan khusus.
“Budidaya itik petelur ini tidak mudah, karena akan ada tantangan-tantangan ke depan. Jadi, sebelum memulai, tingkatkan dulu pengetahuan dan kemampuan tentang teknik beternak yang baik. Jangan sampai karena hasil telurnya tidak maksimal, akhirnya itiknya dijual jadi bebek goreng,” ucapnya sambil tersenyum.
Dia juga mengajak masyarakat dan pengurus Forum Nagari untuk terus bersinergi dalam menjaga keberlanjutan program yang telah dijalankan. Nurwan menegaskan pentingnya pengawasan dan pendampingan masyarakat agar setiap program yang dijalankan bisa memberikan hasil yang optimal.
“Kami dari PT Semen Padang tentu tidak bisa berjalan sendiri. Kami mengajak semua pihak untuk terlibat, mengawasi, dan mendukung agar semua program yang dijalankan oleh Forum Nagari Kelurahan Koto Lalang ini berjalan sesuai tujuan dan bermanfaat bagi masyarakat luas,” katanya.
Ketua Forum Nagari Kelurahan Koto Lalang, Maulana Sardi, menyampaikan rasa terima kasih kepada PT Semen Padang atas komitmen dan kepedulian yang terus diberikan. Menurutnya, bantuan ini menjadi angin segar bagi masyarakat yang mayoritas berprofesi sebagai petani dan pelaku usaha mikro. “Di wilayah kami, terutama di Gurun Kudu dan Koto Duku, sebagian besar masyarakat adalah petani. Dengan adanya bantuan peralatan pertanian ini, mereka bisa lebih semangat dan efisien dalam menggarap sawah dan ladang,” katanya.
Maulana juga menyoroti pentingnya bantuan modal bagi pelaku UMKM pengrajin arang batok kelapa. Menurutnya, selama ini mereka memiliki keterampilan, namun terkendala modal dan kapasitas produksi. “Bantuan ini diharapkan mampu meningkatkan kapasitas produksi sekaligus pendapatan mereka. Apalagi, usaha arang batok kelapa ini melibatkan masyarakat Rumah Tangga Miskin (RTM) yang membutuhkan dukungan modal untuk berkembang,” ujarnya.
Sementara untuk bantuan budidaya itik petelur, Maulana menjelaskan bahwa inisiatif tersebut diharapkan menjadi sumber pendapatan berkelanjutan bagi Karang Taruna Koto Lalang. “Tujuan dari program ini tidak hanya menghasilkan telur, tetapi juga menciptakan kemandirian organisasi kepemudaan. Maka dari itu, kami dari forum juga siap untuk mendampingi dan mencarikan solusi jika nanti ada kendala,” katanya optimis.
Lurah Koto Lalang, Hartati, juga memberikan apresiasi terhadap kolaborasi antara PT Semen Padang dan Forum Nagari. Ia menilai sinergi tersebut menjadi model pemberdayaan masyarakat yang patut dicontoh dan terus dipertahankan. “Kerja sama seperti ini harus terus dijaga. Masih banyak masyarakat yang membutuhkan perhatian, dan kami berharap PT Semen Padang tidak bosan memperhatikan warga Koto Lalang,” ujarnya.
Salah satu penerima manfaat yang merupakan pelaku usaha arang batok kelapa bernama Riko, mengaku sangat terbantu dengan adanya bantuan modal dari PT Semen Padang yang disalurkan melalui Forum Nagari Kelurahan Koto Lalang. Karena sebelumnya, kapasitas produksinya terbatas akibat keterbatasan modal untuk membeli bahan baku.
“Selama ini kami hanya bisa memproduksi sekitar 100 kilogram arang setiap tiga hari. Harga jualnya Rp13 ribu per kilogram, tapi modalnya cukup besar. Dengan adanya bantuan ini, kami bisa menambah kapasitas produksi dan mempercepat proses pembakaran,” ujarnya.
Menurut Riko, usaha arang batok kelapa memiliki prospek cerah, karena permintaan pasar cukup tinggi, baik dari pedagang lokal maupun luar daerah. Ia berharap dengan peningkatan produksi, pendapatannya juga akan meningkat. “Terima kasih kepada PT Semen Padang dan Forum Nagari Kelurahan Koto Lalang. Bantuan ini bukan hanya soal uang, tapi merupakan bentuk kepercayaan agar kami bisa mandiri,” pungkas Riko.(*)
Padang, lintasmedianews.com
Lahir di tanah Dharmasraya, saya membawa latar belakang tersebut ke Kota Padang melanjutkan pendidikan di kampus hijau Universitas Andalas. Berangkat dari kampung halaman, harapan saya mencari pengalaman dan menuntut ilmu merupakan implementasi dari warisan tradisi leluhur masyarakat Minangkabau.
Merantau bukan sekadar meninggalkan kampung halaman, tapi juga soal membawa visi dan peluang untuk kemajuan. Menggali ilmu dan menaikkan derajat dah harkat martabat orang tua. Dan satu harapan yang ada di kepala saya, adalah membawa harus nama keluarga dengan cara meraih pendidikan dengan nilai yang sangat memuaskan serta mendapatkan pekerjaan yang layak kelak.
Sejak dahulu, masyarakat Minangkabau dikenal dengan perantaunya di penjuru Nusantara. Warisan leluhur ini menjadi suatu kewajiban bagi mereka yang mulai menginjak usia dewasa. Maka oleh sebab itu, ada sebuah nilai yang terbangun di dalam kultur budaya minang kabau bahwa merantau adalah bagian dari tanda kecintaan kepada kampung halaman.
Hal ini sebagaimana yang tertuang di dalam ungkapan berikut :
Sayang jo anak dilacuik i
Sayang jo kampuang ditinggakan
Ujan ameh di nagari urang
Ujan batu di nagari awak
Kampuang nan jauah dibantu juo
Dari pepatah di atas dapat disimpulkan bahwa pemikiran yang dibangun oleh masyarakat Minangkabau adalah merantau merupakan bagian dari upaya untuk membangun kembali kampung halaman. Sebab itu, tidak mengherankan bahwa ikatan sosial yang dimiliki oleh masyarakat Minangkabau amat kuat sekali.
Perantau Minang tidak hanya peduli pada kelompoknya saja. Banyak di antara mereka menjadi tokoh masyarakat setempat, berikhtiar dan berjuang bersama dengan masyarakat sekitar.
Layaknya Mohammad Hatta, pemuda asal Bukittinggi yang dijuluki sebagai Bapak Ekonomi Indonesia, sejak muda merantau ke Belanda. Untuk menimba ilmu ekonomi, dan mengasah pemikiran politiknya. Di sanalah Hatta belajar tentang keadilan sosial dan sistem ekonomi yang kemudian ia bawa untuk membangun Indonesia merdeka.
Selain itu, Tan Malaka. Pemuda asal Sumatera Barat yang menjunjung tinggi pendidikan dan tradisi merantau. Juga merupakan tokoh penggerak revolusi Indonesia yang gigih menyuarakan perlawanan terhadap Belanda. Dan memperjuangkan revolusi sosial pada tahun-tahun setelah proklamasi kemerdekaan Soekarno pada tahun 1945.
Karatau madang di hulu
Babuah babungo balun
Karantau bujang daulu
Dirumah paguno alun
Pepatah di atas bagi masyarakat Minangkabau bukan hanya rangkaian kata semata. Melainkan sebagai filosofi kehidupan yang menjadi sumber spirit yang meresap ke jiwanya masyarakat Minangkabau.
Istilah merantau berarti meninggalkan kampung halaman atau meninggalkan tanah kelahiran. Seorang pemuda Minangkabau dianggap belum lengkap pengalaman hidupnya, sebelum ia meninggalkan kampung halamannya. Hal ini disebabkan karena sejak dulu bagi orang Minangkabau, merantau menjadi ajang pembuktian diri bisa mandiri, beradaptasi, dan bawa pulang ilmu atau rezeki buat keluarga. Bagi pemuda Minangkabau, merantau merupakan suatu budaya yang sudah mendarah daging.
Ditinjau dari sudut pandang ekonomi, perantau asal Minangkabau yang tersebar di seluruh penjuru tanah air dan di luar negeri. Merupakan aset terbesar bagi tanah kelahiran mereka. Kontribusi ekonomi perantau Minang terhadap daerah asal mereka, cukup signifikan. Dengan perbaikan ekonomi, seeorang dapat membangun nagari dengan materi yang mereka punya.
Seiring berjalannya waktu, pola perantau orang Minang mengalami evolusi. Sebelum kemerdekaan, mengingat keamanan bagi perantau perempuan kurang baik, sebab di rantau kondisi keamanan yang tidak baik, merantau hanya diperuntukkan bagi laki-laki. Setelah kemerdekaan, para perantau sudah mulai berangsur-angsur membawa keluarga atau saudara perempuan ke perantauan dengan berbagai alasan.
Kebiasaan merantau sudah menjadi suatu tradisi yang diturunkan ke generasi generasi berikutnya di Minangkabau. Oleh karena itulah merantau sudah menjadi suatu hal yang tidak asing lagi bagi masyarakat Minangkabau. Seperti yang diungkapkan oleh Nabila Oktaf Putri, mahasiswa perantau asal Payakumbuh dari Fakultas Peternakan Universitas Andalas.
"Sudah tidak tabu lagi jika menemukan perantau dengan asal yang sama dengan saya, baik untuk meneruskan pendidikan maupun bekerja".
Sama halnya dengan saya, banyak mahasiswa Universitas Andalas yang meninggalkan daerah asalnya untuk melanjutkan pendidikan. Maksudnya, di era modern sekarang. Merantau bukan hanya sebagai ajang perbaikan ekonomi semata. Namun saat ini, terlihat meningkatnya minat pemuda-pemudi Minangkabau untuk menuntut ilmu di perantauan.
Begitu kuat jiwa perantau bagi orang Minangkabau, sehingga tidak mengherankan jika banyak orang Minang yang pada awalnya hanya berjualan di kaki lima menjadi kaya raya dengan bermodalkan ketekunan dan keuletan. Oleh sebab itulah tidak sedikit perantau asal Minang menempati posisi penting di kawasan nusantara bahkan sampai ke Malaysia, Brunai, Jepang, Thailand dan ke negara lainnya.
Adanya cerita orang-orang terdahulu yang sukses dalam perantauan merupakan motivasi tersendiri bagi kami mahasiswa Sastra Jepang, terkhususnya yang berlatarbelakang sebagai masyarakat Minangkabau untuk berperan menjadi pelaku terjadinya tradisi merantau di dalam masyarakat Minang.(maulita Putricia)
Jakarta, Lintasmedianews.com
Sepanjang Januari-Oktober 2025, Polri berhasil mengungkap 38 ribu kasus narkoba dan menyita hampir 200 ton barang bukti.
Pengajar dan peneliti tetap program studi Hubungan Masyarakat Vokasi Universitas Indonesia, Devie Rahmawati, mengatakan angka itu menunjukkan ketangguhan polisi dalam melindungi masyarakat dari ancaman narkoba.
Devie menerangkan Polri telah menyelamatkan anak muda dari jebakan percobaan pertama dan membuat lingkungan kota dan kampus lebih aman. Tantangan berikutnya yakni harus meningkatkan daya cegah dan daya selamat di masyarakat, terutama menahan masuknya barang berbahaya.
"Ini bukan sekadar operasi rutin, tetapi penjagaan nyata atas masa depan anak-anak muda Indonesia," terang Devie, Sabtu (25/10/2025).
Devie mengungkapkan bahaya ancaman narkoba kini sudah berubah jauh lebih kejam dan mematikan. Devie memaparkan menurut studi global, banyak remaja tidak rutin memakai narkoba tapi saat mereka mencoba sekali, barang yang beredar sering jauh lebih berbahaya.
"Barang-barang ini, banyak beredar lewat media sosial dan toko online sehingga anak muda mudah tertipu. Inilah sebabnya, menurut riset global, walau penggunaan narkoba di kalangan muda tidak meningkat, jumlah overdosis justru naik," ungkapnya.
Pengamat sosial ini lalu membuka hasil penelitian dari Australia dan Amerika Serikat. Katanya, memasuki usia 18-24 tahun (kuliah atau kerja awal), risikonya melonjak mulai dari pesta minum berlebihan (binge drinking) sampai vaping dan eksperimen zat baru.
"Di sinilah peran polisi, sekolah, kampus, orang tua, dan komunitas sangat penting untuk mencegah anak muda terjerumus," paparnya.
Devie menegaskan keberhasilan Polri dalam menangkap jaringan narkoba adalah wujud pilar pelindung. Ia mengatakan penegakan hukum harus tetap tegas untuk memutus jaringan pengedar.
Ia menyarankan dilakukan edukasi di sekolah dan kampus agar anak muda paham risiko dan tahu ke mana mencari bantuan. Kesiapsiagaan darurat, katanya, harus dilakukan supaya overdosis bisa cepat ditangani.
"Dengan kolaborasi seperti ini, keberhasilan polisi akan terasa langsung dampaknya dalam kehidupan masyarakat," tegasnya.
"Sekarang, saatnya kita semua ikut menjaga benteng ini dengan edukasi, kepedulian, dan kesiapsiagaan di lingkungan terdekat. Karena perang melawan narkoba bukan hanya soal menangkap pelaku, tapi menyelamatkan generasi," imbuhnya.