Dharmasraya, Lintas Media News
penemuan kerangka manusia dewasa di kebun sawit milik warga Padang Bintungan III Nagari Sialang Gaung, Kecamatan Koto Baru, Kabupaten Dharmasraya, Provinsi Sumatera Barat, pada Rabu (8/12/2021) sekira pukul 11.00 WIB kemaren oleh salah satu warga Sialang gaung.
Diungkapkan bahwa dari bentuk kerangka yang ditemui oleh saksi bernama Wakimin (40) dan Sri Utami (39). Didapati kerangka manusia tersebut seorang dewasa yang sudah tidak utuh lagi dan berupa tulang dan tengkorak kepala manusia.
Dan dilanjutkan penelusuran oleh Kapolsek Koto Baru, Iptu Iin Cendri. SH. MM, beserta Personil mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang membuahkan hasil.
Kapolres Dharmasraya, AKBP Anggun Cahyono mengungkapkan,"Kronologis penemuannya, saat itu berlokasi di kebun sawit milik Wakimin sekitar pukul 11.00 WIB".
"Saksi yang sedang membuang pelepah dari pohon sawit, tidak jauh dari tempat bekerja wakimin melihat seperti kerangka manusia berupa tulang tengkorak kepala. Merasa penasaran lalu saksi melihat dengan dekat setelah yakin bahwa Kerangka tersebut adalah tengkorak manusia"lanjutnya.
Bedasarkan penelusuran kerangka ditemukan dengan barang bukti berupa baju warna merah maron dan celana panjang warna cream serta BH warna cream. Yang diyakini milik Herawati merupakan warga Nagari Koto Salak, Kemacatan Koto Salak yang dilaporkan hilang sejak September 2021 lalu.
"Dari keterangan pihak keluarga, baju, celana, dan pakaian dalam yang ditemukan di TKP merupakan pakaian terakhir yang dikenakan korban pergi meninggalkan rumah," kata Kasat Reskrim Polres Dharmasraya Iptu Dwi Angga, di Pulau Punjung, Kamis.
Ia mengatakan, atas permintaan keluarga korban untuk tidak dilakukan autopsi dan telah membuat pernyataan untuk tidak dilakukan autopsi mayat.
Sementara itu, sekitar pukul 16.15 WIB atas keluarga almarhumah Herawati yakni paman Almarhumah yang bernama Ali, mengungkapkan kerangka tubuh dari Korban akan dibawa kerumah duka di Nagari Koto Salak untuk disemayamkan. “Mayat korban telah dibawa ke rumah keluarganya untuk di tempatkan diperistirahatannya yang terakhir, sesuai permintaan keluarga korban,” tutur Kapolsek Koto Baru, Iin Cendri. (elda)
Sejumlah pekerja memasang panel surya Solar Cell di atas atap Pabrik Kantong PT Semen Padang di Bukit Putus, Kelurahan Pampangan Nan XX, Kecamatan Lubeg, Kota Padang. |
Padang, Lintas Media News
Guna mendorong program efisiensi energi dan pemanfaatan energi yang ramah lingkungan, PT Semen Padang membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 10 kWp (kilowatt peak) di Pabrik Kantong Bukit Putus. Pembangunan PLTS itu ditargetkan selesai pada pertengahan Desember ini.
"PT Semen Padang terus melakukan terobosan-terobosan baru dalam rangka penghematan energi dan juga untuk mendukung program pemerintah
untuk percepatan peningkatan pemanfaatan energi baru dan energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan," kata Kepala Unit Humas & Kesekretariatan PT Semen Padang Nur Anita Rahmawati, Jumat (10/12/2021).
Nur Anita menjelaskan pengerjaan proyek PLTS sekitar 2 minggu dan dimulai sejak 4 Desember 2021. "Saat ini pengerjaannya sudah selesai 70 persen," katanya.
Kepala Unit Waste Heat Recovery Power Generation (WHRPG) & Utilitas PT Semen Padang Erick Reza Alandri menambahkan, pembangunan PLTS tersebut dilakukan oleh PT Sobat Bangun yang merupakan anak usaha dari PT Sistem Informatika Semen Indonesia (PT.SISI)
PLTS atau solar cell yang dibangun adalah sistem On Grid yang berfungsi untuk mengubah energi dari panas matahari menjadi energi listrik. Sistem ini merupakan paling efektif untuk efisiensi biaya listrik karena mampu menghemat biaya listrik bulanan secara signifikan.
"Rata-rata kebutuhan energi listrik di Pabrik Kantong dalam sebulan mencapai 61000 kilowatt hour (kWh). Jika PLTS ini selesai dan mulai dioperasikan, maka efisiensi energi untuk Pabrik Kantong dalam sebulan bisa mencapai rata-rata 1200 kWh," katanya.
Angka efisiensi sekitar 1200 kWh ini, sebut Erick, dihitung berdasarkan kondisi cuaca, karena dalam sebulan cuaca tidak selalu panas. "Kadang mendung dan kadang-kadang ada hujan," ujarnya.
Untuk jumlah panel solar cell yang dipasang, katanya melanjutkan, berjumlah 28 panel dan pemasangannya dilakukan pada bagian atap Pabrik Kantong dengan tujuan, supaya panel solar cell menerima panas matahari secara optimal.
Kemudian, panas yang diterima akan diubah menjadi arus listrik searah DC dan oleh inverter diubah menjadi arus bolak-balik AC. Setelah itu, barulah disinkronkan dengan arus listrik dari PLN.
"Jadi, PLTS sistem On Grid ini tidak pakai baterai. Energi dari PLTS ini langsung terhubung ke PLN, supaya pemanfaatan energi dari energi terbarukan ini dapat maskimal untuk efesiensi listrik di Pabrik Kantong," katanya. (*/b)
Riau, Lintas Media News
Temu business meeting selain dijadikan ajang silaturahmi bagi para pengusaha yang tergabung dalan Kadin Riau dengan Pemerintah Provinsi Sumarea Barat, juga sebagai ajang untuk menarik investasi dari anggota Kadin dan pengusaha Riau.
"Dengan temu business meeting ini diharapkan dapat berlanjut untuk kunjungan lapangan dan pengurusan izin untuk berinvestasi di Sumatera Barat" hal ini disampaikan Kadis DPMPTSP Provinsi Sumatera Barat yang di wakili oleh Sekretaris DPMPTSPProv Sumbar, Widya Sari Selasa 7 Desember 2021 di Pekanbaru.
Pada kesempatan itu, Widya Sari menyampaikan Pemprov sumbar menyajikan potensi dan peluang investasi yang terdapat di kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Dharmasraya di bidang perkebunan, industri pertambangan dan pariwisata maupun wisata sejarah.
Kita memilih melakukan business meeting ke Riau, karena Riau daerah tetanga dengan sumatera barat, banyak komoditi yang di bawa ke daerah tersebut. Karena itulah kita melakukan pendekatan ke Kadin Riau dengan mengikut sertakan Kabupaten tanah Datar dan Kabupaten Dharmasraya. Sedangkan untuk kab/kota yang lain akan kita fasilitasi juga sesuai dengan kebutuhan investor.
Pada kesempatan itu Kabupaten Dharmasraya dan Tanah Datar mempromosikan potensi dan peluang investasi unggul daerah masing-masing yang bergerak disektor pariwisata, pertanian dan industri hilir
Dampak keterkaitan dengan investasi cukup besar, baik pada investor sendiri, maupun pemprov sumbar dan masyarakat. Makin tinggi nilai investasi sangat berdampak dan menyerap tenaga kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tutur Widya Sari.
Hadir pada kesempatan itu ketua Kadin Riau Supianto S,Sos MM, Kabid Promosi Penanaman Modal Prov Sumbar Alrifjon,S,Sos., MM, kadis DPMPTSP Kab Dharmasaraya Naldi,S,STP, MSi, Kadis DPMPTSP dan Naker kab Tanah Datar Zaratul Khairi SE MM, para Kasi dilingkungan Bidang Promosi Penanaman Modal dan pengusaha asal Riau.
Sementara Kabid Promosi Penanaman Alrifjon yang selaku ketua pelaksana acara tersebut, mengatakan kegiatan business meeting yang kita laksanakan di Riau merupakan langkah awal sejak pandemi covid 19 dalam menjaring minat inestasi yang berkelanjutan.
"potensi sumbar cukup banyak, daerah tetanga cukup membutuhkan tinggal kita mengemas sesuai aturan berinvestasi, sehinga investor nyaman dan aman nenanamkan modal di sumbar, ucap Alrifjon.
Dalam sambutan kadin Riau Supianto,S,Sos,MM, siap memfasilitasi Pertemuan yang sama di Riau karena ini akan mendatangkan peluang bisnis bagi kedua provinsi utk meningkatkan pertumbuhan ekonomi
Diharapkan setelah kegiatan ini dilakukan akan ada tindak lanjut bagi tawaran investasi yang disampaikan oleh masing-masing Kabupaten yang difasilitasi.
Dalam penyampaian peluang investasi dari Kabupaten Dharmasraya mewakili bupati Dharmasraya, kepala DPMPTSP kab Dharmasraya menawarkan sektor pertambangan seperti emas, dan batu kapur. Sektor pariwisata, dan industri hilir. Begitu pula dari Kabupaten Tanah datar Kadis DPMPTSP dan Naker sangat berharap adanya pabrik saus, dan bidang pertanian dan peternakan yang sangat berpeluang untuk di kerjasamakan. (*/b)
Dharmasraya, Lintas Media News
Ratusan Bundo Kanduang (kaum ibu) Kabupaten Dharmasraya memasak rendang sebanyak satu ton untuk korban erupsi Gunung Semeru, Rabu (8/12). Rendang ini akan diantar dan dibagikan langsung Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan ke Kabupaten Lumajang.
“Ini sebagai bukti bahwa kita bersaudara. Para Bundo Kanduang ini dengan sukarela berkumpul di sini untuk berpartisipasi dalam meringankan beban korban terdampak erupsi Gunung Semeru,” kata Sutan Riska.
Sutan Riska ikut hadir dan aktif dalam kegiatan memasak satu ton rendang dari 9 ekor sapi yang digelar di kawasan Sentra IKM Logam ini. “Kenapa kita memilih rendang, karena daging sapi penuh protein. Kemudian masakan rendang juga penuh dengan antioksidan yang diproduksi dari bumbu rempah,” tambah Sutan Riska yang sekarang juga menjabat Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) ini.
Selain penuh gizi, menurut Sutan Riska, rendang juga praktis, bisa dimakan langsung dan tahan lama. “Kita berharap dengan makan rendang, para korban yang terdampak, terutama di camp pengungsian, bisa terjaga imun mereka. Karena masakan Minang, apalagi rendang, mengandung banyak rempah yang baik untuk kesehatan,” tambah Sutan Riska.
Menurut Sutan Riska kegiatan sosial ini adalah bentuk gotong royong sesama rakyat Indonesia dalam membantu meringankan beban keluarga sebangsa yang sedang terkena musibah.
“Mungkin bantuan ini tidak seberapa, tapi semangat gotong royong dan kepedulian dengan sesama ini yang membuat saya terharu. Bayangkan kalau kita satu bangsa ini selalu hadir dan bergandeng tangan untuk saling membantu, Insyaallah tidak kita bisa melewati tiap ujian dan cobaan ini,” kata Sutan Riska.
Sutan Riska berharap rendang ini menjadi pesan kepada korban erupsi Gunung Semeru bahwa mereka tidak sendiri. “Rendang ini bukti bahwa kami dari pelosok Dharmasraya hadir untuk menguatkan sanak saudara di Lumajang yang terdampak.
Sutan Riska akan mengantarkan langsung rendang ini ke Lumajang sekaligus menyerahkan bantuan dari APKASI bersama bupati pengurus APKASI lainnya.
Sementara itu, para Bundo Kanduang yang terlibat sangat antusias mengikuti kegiatan sosial ini. “Ketika saya mendapat kabar Bupati mengajak Bundo Kanduang memasak rendang untuk dikirim ke Lumajang, dengan sukarela saya datang ke sini membawa alat dan bahan masak semampu saya,” kata Refi, salah satu Bundo Kanduang yang ikut acara tersebut.
Menurut Refi, rendang ini akan dimasak sekaligus dan di-packing secara bagus agar aman selama perjalanan menuju Lumajang, sehingga dapat dinikmati para korban erupsi Gunung Semeru. “Saya dengan penuh semangat mengaduk rendang ini selama tiga jam. Saya aduk dengan sepenuh hati sambil membayangkan nasib saudara-saudara kita yang berada di sana. Semoga mereka bisa makan yang lahap dengan rendang ini,” tambah Refi. (elda)