Sawahlunto, Lintas Media News
Jajaran Kementerian Hukum dan Ham (Kemenkumham) Wilayah Kota Sawahlunto menggelar Deklarasi Janji Kinerja 2021, Rabu siang (17/2/2021).
Deklarasi disaksikan Forkopimda Kota Sawahlunto itu merupakan pencanangan Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK), dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).
Kepala Lapas Narkotika Klas III Sawahlunto, Nasir, menyampaikan, pihaknya ingin membangun komitmen untuk mencapai predikat WBK dan WBBM di 2 satuan kerja yaitu Lapas Narkotika Klas III Sawahlunto dan Rutan (Rumah Tahanan Negara) Klas II B Sawahlunto.
"Kita bertanggung jawab menciptakan zona integritas dilingkungan kerja masing- masing sehingga mendapatkan predikat WBK dan WBBM, tentu menjadi prioritas kita untuk bisa mendapat predikat tersebut," ujar Nasir saat memberikan sambutan pada Apel Deklarasi Janji Kinerja, Rabu (17/2), di Lapas Narkotika Klas III Sawahlunto.
“Dengan tantangan yang kita hadapi saat ini, mari kita satukan visi, terus perkuat sinergitas dan kolaborasi untuk Kementerian Hukum dan HAM yang semakin PASTI (Profesional, Akuntabel, Sinergi, Transparan dan Inovatif), tutur Nasir.
"Kepada masyarakat kami berusaha memberikan pelayanan yang terbaik. Seandainya ada pelayanan kami yang kurang berkenan. tolong kritik kami dan sampaikan saran. Saran dari masyarakat menjadi langkah kami perbaikan perbaikan kedepan," pesannya.
Sementara itu, Deri Asta, Walikota Sawahlunto, mengatakan, ini merupakan langkah maju bagi insan Kemenkumham dalam memberikan pelayanan yang terbaik di Sawahlunto.
"Dari internal Kemenkumham saya lihat banyak perbaikan yang sudah dilakukan dan terbukti, penerimaan laporan terkait Kemenkumham relatif lebih sedikit ketimbang masalah lain," ungkapnya.
Untuk internal jajaran Kemenkumham Sawahlunto harus memahami, bahwa harapan masyarakat sangat tinggi terhadap pelayanan publik. Melalui Deklarasi Janji Kinerja ini satuan kerja Lapas Narkotika Klas III Sawahlunto dan Rutan Klas II B dapat meningkatkan kinerjanya serta mampu mendapatkan predikat WBK dan WBBM.
"Masyarakat mengadukan layanan publik bisa lewat media sosial yang kemudian di share. Mungkin perlu diantisipasi oleh internal. Bagi masyarakat kalau masuk ke sosmed perlu hati-hati karena ada UU ITE bisa menjadi jerat hukum," pesannya. (Nova)
Padang, Lintas Media News
Dalam rangka meningkatkan pengetahuan karyawan/ti terkait aturan perundangan kecelakan kerja, PT Semen Padang menggelar webinar edukasi dan sosialisasi secara virtual melalaui aplikasi zoom, Rabu (17/2/2021).
Menghadirkan Direskrimum Polda Sumbar Kombes Pol Imam Kabut Sariadi S.I.K, M.M sebagai pemateri, webinar dengan tema Aturan Perundangan Terkait Kecelakaan Kerja itu dibuka oleh Direktur Operasional PT Semen Padang Asri Mukhtar .
Selain Asri Mukhtar, pada webinar series #01 yang digelar dalam rangka Bulan K3 Nasional dan Mutu itu, juga hadir Direktur Keuangan PT Semen Padang Muhammad Tubagus Dharury, dan webinar tersebut juga diikuti ratusan karyawan/ti Semen Padang Group.
Asri Mukhtar dalam sambutannya menyampaikan bahwa webinar yang digelar ini mengambil momentum peringatan Bulan K3 Nasional dan Bulan Mutu PT Semen Padang yang rutin dilaksanakan setiap tahunnya, yaitu tanggal 12 Januari-12 Februari.
Webinar ini digelar dengan tujuan, membangun kesadaran dan kepedulian karyawan terhadap K3, memberikan pemahaman terhadap insan perusahaan tentang peraturan perundangan terkait Kecelakaan Kerja dan mendorong komitmen bersama seluruh insan perusahaan untuk menerapkan peraturan perundang-undangan terkait Kecelakaan Kerja.
Asri berharap webinar ini dapat menjadi salah satu sarana untuk mempengaruhi, mengubah perilaku individu, membangun dan menciptakan budaya kerja yang lebih "aware" terhadap K3.
"Mari patuhi seluruh norma dan aturan perundangan terkait K3, serta SOP yang berlaku. Kepada para pimpinan unit kerja, saya ingatkan untuk melakukan pengawasan terhadap pekerja di lingkungannya dalam pelaksanaan SOP dan seluruh peraturan yang terkait dengan K3," katanya.
Kemudian kepada pimpinan unit kerja yang ada di lingkungan PT Semen Padang, Asri Mukhtar juga berharap untuk meningkatkan pengawasan dan jangan sampai lalai dalam pengawasan, karena risikonya bisa fatal dan bisa merenggut nyawa karyawan/mitra kerja yang bekerja di lingkungannya.
Direskrimum Polda Sumbar Kombes Pol Imam Kabut Sariadi dalam webinar tersebut, membeberkan bahwa tentang kecelakaan atau accident, adalah suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga yang menimbulkan korban manusia dan harta benda.
Kecelakaan kerja terjadi, karena suatu pekerjaan atau melaksanakan pekerjaan. "Kecelakaan kerja dalam prespektif hukum terbagi dua, yaitu laka kerja sengaja dan tidak sengaja," ungkap mantan Ka. SPN Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) itu.
Untuk laka kerja karena kesengajaan, sebut Imam Kabut, merupakan perbuatan yang dikehendaki dan diketahui. Hal ini berarti, seseorang berbuat sengaja karena kehendaknya. Kemudian, dia sendiri juga mengetahui apa yang akan terjadi akibat kesengajaan tersebut.
Sedangkan kecelakaan kerja yang tidak disengaja, merupakan kelalaian. Namun di samping itu, kecelakaan kerja yang tidak disengaja merupakan bentuk dari kealpaan dan juga dapat diterjemahkan sebagai kurang hati-hati.
"Kelalaian bersifat tidak adanya niat dalam hati dari pihak pelaku untuk menimbulkan kerugian. Bahkan, mungkin ada keinginan dari pelaku untuk mencegah kerugian tersebut," ujarnya.
Imam Kabut pada kesempatan itu juga menyampaikan beberapa faktor pencegahan kecelakaan kerja. Di antaranya, faktor lingkungan, faktor mesin dan peralatan kerja, faktor perlengkapan kerja dan faktor manusia.
Untuk faktor lingkungan, Imam Kabut menjelaskan bahwa kecelakaan kerja dapat dicegah kalau lingkungan kerja sudah memenuhi syarat aman, memenuhi syarat keselamatan dan memenuhi penyelenggaraan ketata rumah tanggaan.
Kemudian untuk faktor mesin dan peralatan kerja, didasarkan pada perencanaan yang baik dengan memperhatikan ketentuan yang berlaklu. Sedangkan untuk faktor perlengkapan kerja, harus adanya APD yang harus terpenuhi bagi pekerja.
"Sementara itu, untuk faktor manusia, meliputi peraturan kerja, mempertimbangkan batas kemampuan dan keterampilan pekerja, meniadakan hal-hal yang mengurangi konsentrasi kerja, menegakkan disiplin kerja, dan menghindari perbuatan yang mendatangkan kecelakaan kerja," tuturnya.
Di samping beberapa faktor tersebut, Imam kabut juga menyebut bahwa peningkatan kemampuan dan pelatihan profesional bagi pekerja juga menjadi hal yang penting dalam mencegah terjadinya laka kerja. Begitu juga dengan fisik dan mental.
Menurutnya, jangan sampai orang yang bekerja dalam kondisi fisik dan mental yang tidak stabil, misalnya kurang tidur dan lain sebagainya, melakukan pekerjaan yang berisiko. "Kondisi seperti ini berbahaya dan berpotensi mengalami laka kerja," katanya.
Kemudian, lanjut Imam Kabut, manfaatkan teknologi informasi peralatan safety. Lakukan revitalisasi sistem, seperti metode kerja dan dokumen prosedur keselamatan kerja. Melakukan lintas koordinasi eksternal, konsistensi dan pembenahan SOP.
"Di samping itu, tingkatkan kualitas dan manajemen pengawasan, serta lakukan evaluasi berkala dari sistem yang diterapkan di lokasi kerja," ujarnya.
Bagi pimpinan perusahaan, Imam Kabut menyarankan untuk memberikan motivasi kepada pekerja dan juga memberikan prioritas dan perhatian kepada pekerja. "Misalnya melalui bonus dan lain sebagainya," kata Imam Kabut.
"Kalau pekerja termotivasi dari apa yang disampaikan pimpinan dan cara kerjanya juga terampil, maka tidak hanya dapat mencegah terjadinya laka kerja, tapi juga akan berdampak kepada peningkatan profit bagi perusahaan," imbuhnya.
Perwira polisi kelahiran Semarang 3 Januari 1974 silam itu juga mengingatkan agar seluruh insan perusahaan PT Semen Padang, juga dapat memahami regulasi tentang kecelakan kerja, baik itu undang-undang maupun KUHP.
Antusiasme Karyawan
Webinar tersebut diikuti dengan antusias oleh sebanyak 178 karyawan Semen Padang dari awal hingga akhir acara. Hal itu terlihat dari komentar positif yang ditulis karyawan pascawebinar.
“Webinar memberikan pengetahuan mengenai aturan perundangan terkait kecelakaan kerja sehingga perusahaan mendapatkan masukan untuk meningkatkan awareness tentang apa yang harus dilakukan dalam mencegah kecelakaan kerja terjadi dan apa yang harus perusahaan lakukan jika kecelakaan kerja terjadi Safety di pabrik semen,” kata Indria Hapsari, karyawan dari Departemen Pemeliharaan.
Karyawan lainnya, Dani Darma Putra mengatakan, kegiatan ini sangat bermanfaat dan berfungsi sebagai reminder pentingnya arti K3 dalam lingkungan kerja dan dampak kecelakaan kerja baik terhadap diri pribadi dan perusahaan.
Menurut Effendi dari Departemen Produksi Semen, webinar ini sangat baik,karena kita bisa memahami tentang kecelakaan kerja dan hubungannya dengan hukum,agar kita bisa lebih disiplin dalam bekerja.
“Sangat bagus untuk penguatan dan pemahaman tentang hukum kecelakaan kerja,” komentar Hendro Priparis dari Departemen Tambang. (*/b/hms)
Tumpukan pipa dan ban bekas terbakar sehingga asap hitam pekat membumbung tinggi di PLN UPK Ombilin Sijantang Sawahlunto. Kebakaran yang berlangsung sekitar 2 (satu) jam tersebut telah berakibat putusnya jaringan transmisi.
Ahmadi, Manager SDM PLN UPK Ombilin membenarkan, kebakaran tersebut telah berakibat putusnya jaringan transmisi listrik dari Pembangkit ke gardu induk. Namun putusnya kabel tersebut tidak mengganggu suply listrik.
“Kita memiliki 4 jaringan transmisi untuk suply listrik dari pembangkit ke gardu induk. Setelah kebakaran tersebut jaringan sudah dialihkan sehingga suply listrik tetap berjalan normal,” ujar Ahmadi melalui telepon selulernya, Rabu (17/2).
Mengenai penyebab kebakaran Ahmadi menjelaskan, sampai saat ini belum diketahui secara pasti karena masih dalam proses investigasi namun yang jelas lokasi kebakaran berada disekitar tumpukan sampah. Menurutnya, kerugian yang ditimbulkan akibat kebakaran tersebut tidak terlalu banyak karena hanya barang bekas.
“Kita bersyukur pihak pemadam kebakaran Kota Sawahlunto setelah 2 jam dapat memadamkan api. Kebakaran terjadi sekitar jam 11. 45 WIB,” tuturnya. “Yang membuat heboh itu, akibat asap hitam pekat yang membumbung tinggi di kawasan pembangkit listrik berkapasitas 200 megawatt.” (Nova)
Pdg. Panjang, Lintas Media News
Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda), Rusdianto, menyebutkan, ada tujuh prioritas pembangunan jangka panjang dan jangka menengah Kota Padang Panjang.
Tujuh prioritas itu, peningkatan produktivitas ekonomi masyarakat berbasis potensi daerah, percepatan penanggulangan kemiskinan dan pengangguran, peningkatan kualitas pendidikan yang berakhlak dan berkarakter, peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
“Selanjutnya, peningkatan kualitas infrastruktur kota yang berkelanjutan, peningkatan kualitas tatanan kehidupan masyarakat yang agamais dan berbudaya, dan peningkatan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah yang anti KKN,” paparnya dalam acara Forum Konsultasi Publik (FKP) Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Padang Panjang Tahun 2022, Selasa (16/2).
FKP RKPD ini berlangsung secara virtual melalui zoom meeting yang dibuka Sekdako, Sonny Budaya Putra, A.P, M.Si, diikuti ketua Komisi di DPRD, asisten dan staf Ahli, kepala OPD, camat, lurah serta unsur masyarakat terkait lainnya.
Dijelaskan Rusdianto, fokus pembangunan daerah dari tahun 2019 yakni peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pertumbuhan ekonomi dan penurunan kemiskinan. Di tahun 2020 meningkatkan daya saing daerah berbasis ekonomi kerakyatan. Lalu di tahun 2021 terwujudnya Padang Panjang unggul melalui peningkatan kualitas SDM.
"Sementara, untuk tahun 2022, fokus pembangunan pada terwujudnya Padang Panjang sejahtera melalui peningkatan ekonomi, kualitas SDM," terangnya.
Sebelumnya, Sonny saat membuka kegiatan ini berharap dalam forum rancangan awal RKPD ini, diperoleh masukan untuk penyempurnaan rancangan RKPD tahun 2022.
"Optimalkan sumber daya yang terbatas seefektif dan semaksimal mungkin, demi menghasilkan pembangunan yang baik. Sebab sama kita ketahui, saat ini kita berada dalam masa pandemi Covid-19,” imbaunya. (maison pisano)
Tenaga kesehatan (nakes) adalah orang-orang yang menjadi garda terdepan dalam penanganan COVID-19 yang telah masuk ke Indonesia sejak 2020 lalu. Perjuangan nakes menjadi hal penting karena pasien terinfeksi virus yang pertama kali teridentifikasi di Wuhan tersebut butuh perawatan medis.
![]() |
Dokter Paru Semen Padang Hospital, dr. Russilawati, SP.P(K) |
Semen Padang Hospital (SPH) ditetapkan Gubernur Sumbar sebagai salah satu rumah sakit yang menangani pasien COVID-19 dan telah menangani ratusan pasien COVID-19 yang terinfeksi. Dokter Paru Semen Padang Hospital, dr. Russilawati, SP.P(K) mengungkapkan, nakes di SPH mulai persiapan penanganan pasien virus corona sejak Maret 2020 lalu.
"Persiapan dilakukan semenjak munculnya kabar mengenai virus itu. Kami bahkan telah mengikuti pelatihan dan mencari info yang sebanyak-banyaknya," kata dokter Russi.
Sampai saat ini, kata Russi, ratusan pasien COVID-19 yang telah ditangani nakes SPH. Pasien yang terinfeksi virus itu datang dengan keluhan yang bervariasi seperti menderita sesak nafas, gangguan pada pembuluh darah, demam, flu, pilek, hingga tanpa gejala. Tidak seluruh pasien terinfeksi, lanjutnya, memiliki keluhan yang sama, sehingga pihak rumah sakit harus benar-benar memastikannya dengan swab jika dia adalah orang yang telah melakukan perjalanan ataupun bertemu dengan yang terinfeksi.
Russi juga mengungkapkan, ia sendiri sebagai nakes yang bertugas dalam menangani pasien COVID-19, telah berulang kali Russi dan sesama rekannya melakukan swab secara rutin tiap bulannya guna memastikan bahwa mereka tak tertular virus tersebut. Namun pada swab yang dilakukannya pada Agustus lalu ternyata hasilnya berbeda dari hasil swab yang ia dapat sebelumnya.
"Pada Agustus, saya terkonfirmasi positif COVID-19 sebagai pasien tanpa gejala. Saya tak tahu tertular dari mana karena saya telah berusaha sebaik mungkin untuk tidak tertular virus tersebut. Bisa jadi virus tersebut saya dapatkan saat melakukan perjalanan dari rumah ke tempat kerja atau perjalanan dari tempat kerja ke rumah," ujarnya.
Setelah mengetahui hal tersebut, ia melakukan isolasi mandiri selama 3 minggu di rumah sampai akhirnya ia kembali mendapatkan hasil swab negatif. Ia juga melakukan swab 2 kali guna memastikan benar-benar sudah tidak lagi terinfeksi virus tersebut, sehingga nantinya ia tidak menularkan pada pasiennya.
Saat mengetahui Russi terinfeksi COVID-19, keluarganya tidak begitu kaget karena mereka tahu bahwa itu adalah risiko yang didapatkannya yang berprofesi sebagai nakes di tengah pandemi virus corona yang tengah merebak. Namun keluarganya tetap memintanya untuk lebih berhati-hati dan menjaga diri agar tidak kembali tertular virus tersebut.
Russi menjelaskan pasien COVID-19 di SPH mendapatkan treatment khusus dalam pelayanan seperti penanganannya di ruangan isolasi. Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa nakes selalu berusaha membantu pasien COVID-19 dengan memberikan support terhadap pasien yang tengah menjalani isolasi .
Di sisi lain, ia mengimbau masyarakat yang masih abai terhadap protokol kesehatan untuk lebih menjaga diri agar tidak tertular virus corona. Ia mengungkapkan bahwa rata-rata 5 persen dari pasien COVID-19 berisiko menjadi pasien kritis bahkan bisa meninggal. "Dengan menjaga diri sendiri, kita sama dengan menjaga orang-orang yang kita sayangi," tuturnya. (*/b/hms)