Latest Post

50Kota Aceh Advertorial DPRD Kab. Banyuasin Advertorial DPRD Lahat Advertorial HUT ke-153 Kabupaten Lahat Advertorial Meranti Advertorial Pemkab Lahat Advertorial Pemkab Musi Rawas Advertorial Pemko Lubuklinggau Advertorial Pemko Pagar Alam Agam Alahan panjang AROSUKA Bali Balikpapan Bank Nagari Bantaeng Batam Batang anai Bateang Batu bara Batusangkar BAWASLU SUMBAR Bekasi Bengkalis BENGKULU BI Sumbar Bogor Bukittinggi Cilegon Dewan Pers Dharmasraya DPR RI DPRD Bengkalis DPRD Dharmasraya DPRD Kepulauan Meranti DPRD Kota Padang DPRD OKI DPRD Padang DPRD Padang Panjang DPRD Pessel DPRD RI DPRD Solok DPRD SUMBAR Dumai Enam lingkung FJPI Sumbar HPN 2022 Jakarta Jambi Jawa Barat Jeneponto Kab.Dharmasraya Kabupaten Dharmasraya Kabupaten Kepulauan Meranti Kabupaten Lahat Kabupaten Solok KADIN SUMBAR kambang Karimun Kayu Agung Kepulauan Meranti Kota Padaang Kota Padang Kota Pagar Alam Kota Pariaman Kota Solok Kotapariaman KPU KPU Sumbar Kuala lumpur Labuhanbatu Lahat Lampung Lampung Timur lanud Sut Lanud Sud Lanud Sultan Sahrir Lanud Sultan Syahrir Lanud Sultan Syahrir Padang Lanud Sultan Syarir Lanud Sur lanud Sut Limapuluh Kota Liputan Lubuk alung Lubuk Linggau Magelang Medan Mentawai Meranti Merbau Miranti Muba Banyuasin Muratara Musi Rawas Nagari Lurah Ampalu Nasdem Sumbar Nasional Ogan Ilir Ogan Komering Ilir (OKI) OKI Ombilin Opini Padang Padang Panjang Padang Pariaman Padangpanjang Pagaralam Pagaruyung Painan Palembang Pariaman Parik malintang Parit malintang PARIWARA Pariwara DPRD Padang Panjang Pariwara Pemkab Solok PARIWARA PT Semen Padang Pasaman Pasaman - Pasaman Barat Pasaman Barat Pasbar Pauh kamba Payakumbuh PDAM Padang Panjang Pekanbaru Pemkab Bengkalis Pemkab Lahat Pemkab Solok Pemko Padang Pemko Sawahlunto Pemko Solok Pemprov Sumbar Pemrov Sumbar Penas XVI KTNA Pertamina Pesisir Selatan Pessel PJKIP Kota Padang PLN PMI Sumbar Polda Bali Polda Sumbar Polri Provinsi Bengkulu PT.ITA PT.Semen Padang Purwokerto PWI PWI Sumbar Rangsang Redaksi Redaksi 2 Riau samarinda Samosir Sawahlunto Selat panjang Semarang Semen Padang Semen Padang.. Sijunjung Sikucua Silungkang SMSI Solok Solok Selatan Sulawesi selatan Sumatera Barat Sumbar Sumsel Sumut sungai sarik Surabaya TANAH DATAR Tanahdatar Tangerang TSR III Pemkab Dharmasraya Tua Pejat Tulisan walikota solok


PADANG.Lintas Media News.
Untuk mencegah penularan Virus Corona atau Covid-19 di lingkungan Pasar Bandar Buat, Kecamatan Lubuk Kilangan (Luki), Kota Padang, PT Semen Padang membagikan masker sebanyak 500 pcs kepada pedagang, Sabtu (2/5/2020) siang.

Bantuan itu awalnya  diserahkan secara simbolis oleh Staf CSR PT Semen Padang Haria Putra kepada Camat Lubuk Kilangan Yalmasril, dan disaksikan Kepala Puskesmas Luki Linda Hasymi dan Kapolsek Luki Kompol Zulkafde.

Setelah itu,  ratusan masker itu langsung dibagikan oleh Camat beserta Kepala Puskesmas dan Kapolsek Luki kepada pedagang Pasar Bandar Buat.

 "Alhamdulillah, masker ini bermanfaat bagi kami dalam mencegah penularan Covid-19," kata Harmen, salah seorang pedagang ikan di Pasar Bandar Buat.

Selain Harmen, pedagang Pasar Bandar Buat lainnya bernama Iwan, juga menyebut bahwa penggunaan masker sudah menjadi keharusan bagi para pedagang, maupun pengunjung pasar, apalagi di Pasar Bandar Buat ini sudah ada pedagang yang positif terinfeksi Covid-19.

"Jujur, Covid-19 ini semakin dekat dengan kami. Untuk itu, kami sebagai pedagang berterima kasih kepada PT Semen Padang yang telah menyalurkan bantuan masker. Selain masker, sebelumnya kami juga dibantu oleh PT Semen Padang fasilitas cuci tangan yang dilengkapi dengan tandon air bersi," ujarnya.

Kepala Puskesmas Luki Linda Hasymi mengapresiasi PT Semen Padang yang telah menyalurkan bantuan ratusan masker kepada pedagang Pasar Bandar Buat.  Ia pun berharap agar bantuan dari Semen Padang itu dapat meningkatkan kesadaran pedagang untuk selalu menggunakan masker.

"Saya pun juga meminta agar para pedagang rajin cuci tangan dan lakukan social distancing dengan pembeli, maupun dengan sesama pedagang, supaya mata rantai penularan Covid-19 dapat diputus," kata Linda Hasymi di sela-sela penyerahan masker kepada pedagang Pasar Bandar Buat.

Hal yang sama juga disampaikan Camat Luki Yalmasril. Kata dia, sebagai wakil Pemerintah Kota Padang di tingkat Kecamatan Luki,  ia berterimakasih kepada PT Semen Padang yang telah memberikan bantuan ratusan masker kepada pedagang Pasar Bandar Buat.

"Saya bangga dengan apa yang telah dilakukan PT Semen Padang untuk masyarakat Luki, khususnya Pedagang Pasar Bandar Buat. Mudah-mudahan, bantuan masker dari PT Semen Padang ini dapat mencegah penularan Covid-19 di lingkungan pedagang Pasar Bandar Buat maupun Kecamatan Luki pada umumnya," katanya.

Yalmasril juga menyebut bahwa PT Semen Padang melalui Tim Reaksi Cepat (TRC), juga rutin melakukan penyemprotan cairan disenfektan di seluruh area Pasar Bandar Buat dan Pasar Indarung dua kali dalam seminggu.Penyemprotan itu rutin dilakukan dua kali seminggu.

 Mudah-mudahan, berbagai upaya yang telah dilakukan PT Semen Padang itu dapat mencegah penularan wabah Covid-19 di Luki. Saya  berharap adanya kesadaran masyarakat terhadap bahaya Covid-19 dengan mematuhi imbauan Pemerintah," ujarnya.

Kepala Unit Humas & Kesekretariatan PT Semen Padang Nur Anita Rahmawati mengatakan, bantuan masker yang diberikan kepada pedagang Pasar Bandar Buat itu diharapkan dapat mencegah penyebaran Covid-19 di Pasar Bandar Buat.

Apalagi sebelumnya, salah seorang pedagang di pasar tersebut, sudah ada yang positif terinfeksi Covid-19.
Bantuan ratusan masker itu merupakan sebagai wujud dukungan PT Semen Padang kepada Pemerintah dalam melawan penyebaran wabah Covid-19 di Indonesia yang semakin menghawatirkan. "Wabah Covid-19 harus dilawan. PT Semen Padang, akan terus mendukung Pemerintah melawan wabah tersebut," katanya.

Anita juga memaparkan berbagai bantuan yang telah diserahkan PT Semen Padang dalam melawan penularan wabah Covid-19. Diantaranya, bantuan fasilitas cuci tangan untuk tiga Puskesmas di Kota Padang, yaitu Puskesmas Lubuk Kilangan, Puskesmas Pauh dan Puskesmas Lubuk Begalung.

"Selain puskesmas, bantuan yang sama juga disalurkan oleh PT Semen Padang untuk Mako Satpol PP Padang, Balai Kota Padang, Pasar Bandar Buat, Pasar Indarung, Pasar Raya Padang, Pasar Lubuk Buaya dan Pasar Nanggalo Siteba, serta Pos PSBB yang ada di perbatan Kota Padang," ujar Anita.

Kemudian bantuan lainnya, lanjut Anita, yaitu berupa bilik sterilisasi untuk rumah sakit-rumah sakit di Sumbar, melakukan penyemprotan disinfektan di 145 titik fasilitas umum yang ada di Luki, pemberian vaksin influenza gratis untuk karyawan/wati Semen Padang Group.

Pemberian bantuan hand sanitizer, menggelar seminar tentang Covid-19, melakukan imbauan kepada masyarakat untuk membiasakan mencuci tangan pakai sabun, gunakan masker dan jaga jarak 1, 5 meter serta di rumah saja. "Imbauan itu disampaikan melalui spanduk yang dipajang di beberapa lokasi di Kota Padang," bebernya.(*)

Teks foto:
Ketua FKPT Sumbar Dr. Zaim Rais menyerahkan bantuan kepada pengurus Rumah Asuh Khairul Ummah Al Islamiyah, Nurbaiti.

Padang.Lintas Media News.
Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sumatera Barat, Dr. Zaim Rais ingatkan.Masyarakat tidak boleh lengah,tidak tertutup kemungkinan,ditengah Pandemi covid-19 ada penyusup terorisme.

Meskipun secara global, dunia sedang terancam wabah Covid-19 dan semua daya upaya dihimpun untuk melawan meluasnya wabah ini, namun kewaspadaaan terhadap aksi-aksi teror harus tidak boleh dilepaskan dari perhatian.

“Cikal bakal terorisme itu dari radikalisme. Dan paham itu tidak bisa lenyap begitu saja oleh wabah Covid-19 ini. Karena itu kewaspadaan terhadap ‘serangan’ ajaran radikal tetap harus diutamakan,” kata Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sumatera Barat, Dr. Zaim Rais, ketika menyerahkan bantuan sembako untuk empat panti asuhan di Padang, Sabtu (2/5/2020).

Zaim mengatakan seperti tahun-tahun sebelumnya, program FKPT di seluruh Indonesia masih dalam bentuk sosialisasi tentang bahasa radikalisme dan terorisme untuk lima bidang yang ada di FKPT.

Namun, kata Zaim yang didampingi Sekretarisnya Arsland, karena bersamaan dengan permulaan tahun ini juga terjadi wabah pandemi Covid-19 maka sesuai arahan Kepala BNPT (Badan Nasional Pananggulangan Terorisme) semua kegiatan yang sudah terjadwal sebelumnya terpaksa ditunda sampai batas waktu yang belum bisa ditentukan.

“Maka dalam jeda dan masa PSBB ini, FKPT di seluruh Indonesia diminta ikut serta melakukan kegiatan sosial membantu masyarakat yang terdampak Covid-19. Kita lakukan fundraising untuk mengumpulkan dana buat sembako dan kita bagikan ke panti asuhan,” kata Zaim.

Pengurus Rumah Asuh Khairul Ummah Al Islamiyah di Gunung Pangilun, Nurbaiti menyampaikan terimakasih atas bantuan dari FKPT Sumbar tersebut.

“Ini sangat bermanfaat bagi kelangsungan anak-anak di panti ini, aak kami ada 18 orang. Beberapa panti memulangkan anak, tetapi kami adalah rumah asuh yatim piatu, praktis mereka tidak bisa pulang ke rumah mereka karena tak ada orang tuanya lagi. Dalam situasi seperti ini agak sulit bagi bagi untuk bergerak mencari donasi,” kata Nurbaiti.

Tadinya rumah asuh itu mengontrak rumah, tapi kemudian ketika bertemu dengan mantan Mendagri Gamawan Fauzi, akhirnya oleh keluarga Gamawan rumah itu dibeli dan sejak itu anak-anak itu mulai tenteram tidak cemas lagi akan pindah karena harus bayar sewa lagi.

“Alhamdulillah pak Gamawan menyerahkan semua uang pensiunnya untuk rumah asuh ini. Tapi meski demikian kami harus terus berusaha mencari donasi untuk mencukupinya,” kata Nurbaiti.

Kabid Media FKPT Sumbar, Heranof Firdaus dalam siaran persnya menyebutkan, bahwa dengan segala keterbatasannya FKPT Sumbar hanya bisa menyerahkan bantuan untuk empat panti asuhan saja di Padang.

“Masing-masing Panti Asuhan Muhammadiyah Anduriang, Panti Asuhan Aisyiah Ampang, Rumah Asuh Khairul Ummah Al Islamiyah Gunung Pangilun dan Panti Asuhan Aisyiah Simpang Pasir Jambak Padang,” kata Heranof Firdaus.

Bantuan itu terdiri dari beras, susu, gula, minyak goreng, telur dan mi instan. Masing-masing diterima oleh para pengurus panti yang didatangi oleh tim FKPT Sumbar, Sabtu pagi.(*)



Padang.Lintas Media News.
Mengikuti Rapat Koordinasi Operasi Percepatan Penanganan Covid-19.Gubernur Sumbar Irwan Prayitno diberi kesempatan pertama untuk melaporkan kondisi masyarakat Sumbar dalam menghadapi Virus Corona atau Covid-19.

Rapat yang dipimpin langsung oleh Letnan Jenderal TNI Doni Monardo GTPP Covid-19 Nasional,dihadiri Wagub Sumbar Nasrul Abit, Asisten III Setda Sumbar Nasril Ahmad, Kalaksa BPBD Sumbar Erman Rahman dan Kepala Dinas Kesehatan Merry Yuliesday.

Pada Rapat Koordinasi Operasi  menggunakan Video Conference (VidCon) di ruangan kerjanya,Gubernur Irwan Prayitno menyampaikan.Di Provinsi Sumatera Barat sampai saat ini, tercatat Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 8.137 orang, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sejumlah 416 orang, sementara untuk Kasus Terkonfirmasi Covid-19 Provinsi Sumbar sejumlah 172 orang, untuk yang meninggal 15 orang dan 30 orang yang sudah sembuh terhitung per Jum'at (1/5/2020).

Gubernur  mengucapkan terima kasih pada pemerintah pusat yang selalu mendukung dalam penanganan Virus Corono atau Covid-19 di Sumbar. Terutama berlakunya Permenhub No 25 Tahun 2020 tentang Larangan Mudik untuk mencegah penyebaran Covid-19. Penjagaan wilayah perbatasan Provinsi Sumbar dengan provinsi tetangga diambil alih oleh TNI dan Polri.

Upaya memperketat 9 pintu masuk jalur darat sudah dilakukan. Dengan memberhentikan setiap kendaraan masuk ke Sumbar dan disuruh putar balik.

"Bagi pengendara yang nekat tetap masuk atau keluar Sumbar akan disuruh putar balik sesuai dengan aturan Peraturan Menteri Perhubungan No. 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Mudik Idul Fitri 1441 H dalam rangka Pencegahan Penyebaran Covid-19"
Sebelumnya masyarakat Sumbar yang sudah mudik ke kampung halaman kita lakukan isolasi mandiri dan mereka diawasi langsung puskesmas terdekat.

Dari hasil data dan laporan sejauh ini arus kedatangan orang masuk ke Sumbar lewat jalur darat di perbatasan sudah mulai sepi. Hanya dilalui oleh kendaraan truck membawa kebutuhan pokok dan material lainnya. Termasuk jalur Udara di Bandara Internasional Minangkabau. Sudah tidak ada lagi penerbangan domestik yang ke Sumbar.

Semua berjalan dengan baik. Sampai hari ini, semua penerbangan tidak ada. Semuanya telah mematuhi Permenhub No 25 Tahun 2020.

Selanjutnya Gubernur Sumbar melaporkan pencairan dana Jaring Pengaman Sosial (JPS) kepada masyarakat terdampak Covid-19 sudah diserahkan ke masyarakat via PT. Pos Indonesia dengan mengantarkan langsung ke alamat masing-masing penerima.

Dana dari Pemprov ini besarannya adalah Rp600.000 per KK selama 3 bulan ( April, Mei dan Juni), untuk pencairan pertama ini langsung diberikan untuk dua bulan April dan Mei sebesar Rp1.200.000 / KK. Setelah menerima bantuan rumahnya akan ditempel stiker penerima JPS dari dana Provinsi Sumbar. Hal ini bertujuan untuk transparansi dan agar jangan terjadi pemberian ganda.

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini bantuan tersebut sudah bisa diterima oleh masyarakat Sumbar",kata Gubernur.

Selanjutnya untuk permasalahan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Sumbar masih belum berjalan maksimal, kemungkinan akan diperpanjang, pernyataan ini hampir di seluruh wilayah kabupaten dan kota yang ada di Sumbar.

Imbauan dan instruksi yang disampaikan oleh pemerintah masih banyak yang dilanggar oleh masyarakat misalnya terkait penggunaan masker dan aturan berkumpul. Selain itu tidak sanksi tegas bagi mereka yang melanggar aturan.

Sesuai dengan aturan untuk melakukan ibadah di masjid seperti sholat Jum'at ditiadakan sementara, dan diganti dengan salat dzuhur di rumah masing-masing. Upaya ini adalah bentuk kepedulian kita dalam menekan penyebaran virus corona.

Sekarang timbul pertanyaannya, Apakah umat Islam tidak rindu beribadah dimasjid? Apakah mereka tidak rindu melantunkan ayat-ayat alquran di rumah Allah atau tadarus di bulan Ramadhan ini.
Ulama tentunya melakukan analisa secara mendalam, terutama dari petunjuk-petunjuk yang telah dilakukan, dalil-dalil yang telah dipahami dengan cara yang lakukan oleh rosulullah.

Terkait imbauan MUI tersebut bukan berarti menutup masjid untuk selamanya, bukan menutup masjid menyebut nama-nama allah dalamnya, tapi menutup masjid untuk kemaslahatan umat, untuk umat ini tetap sehat dan terhindar dari wabah virus Corona.

Kemudian gubernur Irwan Prayitno menyampaikan, dalam penanganan Covid-19 di rumah sakit rujukan Sumbar masih kekurangan masker standar kesehatan yaitu N95.

Mendengar hal itu, Kepala BNPB Dony Manardo akan menindaklanjuti permintaan gubernur. Dony mengucapkan terima kasih atas kerjasama gubernur dan jajarannya, sehingga jumlah ODP dan PDP yang begitu banyak di Sumbar bisa tertangani segera. Kesiapsiagaan Sumbar dalam mengatasi Bencana Kesehatan ini memang luar biasa.

Dony menambahkan, permintaan pemprov Sumbar terkait APD masker N95 akan ditindaklanjuti. Sementara untuk penutupan perbatasan, pihaknya akan meneruskan kepada Kementerian Perhubungan.

Terkahir untuk PSBB Sumbar untuk sementara kita akan dorong lagi, dan apa yang dilakukan pak gubernur bisa memutus mata rantai covid-19 di Sumbar.(rel)


Padang.Lintas Media News.
Bantuan Jaring Pengamanan Sosial (JPS) Pemprov Sumbar untuk masyarakat terdampak COVID-19 sudah mulai disalurkan kemaren oleh PT Pos Indonesia dengan mengirimkan langsung ke alamat penerima di tiga daerah kabupaten Kota.

“Tiga daerah yang paling awal melengkapi data dan persyaratannya yaitu Padang Panjang, Sawahlunto dan Agam sudah mulai disalurkan hari ini,”ujar Irwan Prayirno.

Hal ini disampaikan oleh Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno saat melepas petugas POS dalam rangka penyaluran JPS Pemprov Sumbar terhadap masyarakat terdampak Covid-19 di kantor Gubernur, Sabtu (2/4/2020).

Gubernur mengatakan ada beberapa daerah lagi yang juga telah menyerahkan data adalah Kabupaten Pesisir Selatan, Dharmasraya, Pasaman, Pasaman Barat, Kabupaten Tanah Datar, Kota Padang, Pariaman, Solok, dan Kota Payakumbuh.

Sementara untuk yang belum memyampaikan datanya ada tujuh Kabupaten, yaitu Mentawai, Solok, Sijunjung, Padang Pariaman, Solok Selatan, Bukittinggi dan Kabupaten Limapuluh Kota.

"Semua daerah yang memasukkan data harus melalui proses verifikasi oleh tim, agar tidak ada kekeliruan dalam pemberian bantuan," ucap gubernur.

Gubernur Sumbar tegas mengatakan tidak ada sedikitpun keinganan Pemprov untuk menahan-nahan bantuan langsung tunai dari APBD Sumbar. Bantuan ini jelas untuk masyarakat yang tekena dampak Covid-19.

Pada tahap pertama ini bantuan diserahkan untuk jatah dua bulan yaitu April dan Mei 2020 masing-masing Rp600 per Kepala Keluarga (KK) per bulan, total Rp1,2 juta.

Dan bagi rumah penerima JPS dari Sumbar itu ditempeli sticker yang bertujuan agar tidak terjadi bantuan ganda kepada masyarakat.(rel)


Padang, Lintas Media News.
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Sumbar Drs Jasman Rizal, MM menyampaikan.Sampai Jum’at 1 Mei 2020 pukul 16.00 WIB telah terjadi penambahan 24 orang lagi warga Sumbar positif terinfeksi Covid-19.sehinga menjadi 172 orang warga Sumbar yang positif.

Jasman Rizal menyampaikan hal itu pada wartawan usai mendapat laporan dari Dr. dr. Andani Eka Putra, M.Sc sebagai penanggungjawab pemeriksaan swab test di laboratorium Fakultas Kedokteran Unand yang dari kemaren telah memeriksa ratusan sample spesimen, warga yang dinyatakan positif terinfeksi covid-19. Jumat (30/4) sore.

Menurut Jasman,dari 24 yang positif tersebut, Kota Padang 8 orang
1. Wanita 37 tahun, Pagambiran Kota Padang. Ibu rumah tangga. Terinfeksi dari kontak positif. Isolasi mandiri di rumah.

2. Wanita 11 th. Pagambiran Kota Padang. Pelajar. Terinfeksi karena pernah kontak dengan warga yang telah positif sebelumnya. Isolasi di rumah.

3. Pria 54 tahun, Padang Barat, Dagang. Isolasi mandiri di rumah.

4. Pria 26 tahun, Sawahan Kota Padang, isolasi mandiri di rumah.

5. Wanita 40 th, Sawahan Kota Padang, Pedagang Pasar Raya, Isolasi Mandiri di rumah.

6. Pria 58 th, Tarandam kota Padang Isolasi di rumah.

7. Wanita 57 th, alamat Gaduik Kota Padang, berdagang di Banda Buek, Isolasi di rumah.

Pria 57 tahun, Koto Tangah, dirawat di M Jamil Padang.

Kota Payakumbuh 3 (tiga) orang

1. Pria 68 th, kota Payokumbuah, tukang ojek, isolasi di rumah.

2. Wanita 52 th, Payokumbuah Barat, Ibu rumah tangga, terpapar karena anak dan suami sering ke Bukittinggi, Isolasi di rumah.

3. Pria 60 th, Payokumbuah Barat, sopir angkot, isolasi di rumah

Kota Padang Panjang 13 (tiga belas) orang

Terbanyak yang dinyatakan positif terinfeksi covid-19 hari ini adalah dari kota Padang Panjang, yaitu 13 orang. Mereka adalah tenaga kesehatan di RSUD Kota Padang Panjang mulai dari dokter, bidan dan bperawat sebanyak 11 orang. Anggota satpol PP 1 orang dan sekuriti 1 orang. Rincian jenis kelaminnya adalah, 8 orang wanita dan 5 orang pria.

Disamping itu, kita patut bersyukur, karena terdapat penambahan pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 5 (lima) orang, 4 orang pasien RSUP M Jamil dan 1 orang dari Laboratorium Fakultas Kedokteran Unand.

Mereka berasal dari Pasie Nan Tigo, Sawahan, Kuranji, Korong Gadang dan Anduriang.

Dengan demikian total yang telah dinyatakan positif terinfeksi covid-19 di Provinsi Sumatera Barat sampai hari ini Jumat 01 Mei 2020 adalah 172 orang, dengan rincian 64 orang dirawat di berbagai rumah sakit, isolasi mandiri di rumah 36 orang, karantina di Bapelkes Gunuang Pangilun 16 orang dan BPSDM 11 orang, meninggal dunia 15 orang dan sembuh 30 orang.

Berikut perkembangan Covid-19 di Sumbar yang datanya kami himpun dari berbagai rumah sakit dan gugus tugas kabupaten kota se Sumatera Barat, Jumat, 1 Mei 2020, pukul 16.00 WIB.

Total Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 8.137 orang. Proses pemantauan 379 orang.
Selesai Pemantauan 7.758 orang.

Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 416 orang. Dari 416 PDP tersebut, 45 orang masih dirawat di berbagai rumah sakit rujukan sambil menunggu hasil laboratorium. Dinyatakan negatif, pulang dan sehat dari infeksi covid-19 sebanyak 361 orang dan isolasi diri di rumah 10 orang. (St/rel)







 Padang.Lintas Media News.
Bantuan Jaring Pengamanan Sosial (JPS) dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar untuk masyarakat terdampak COVID-19 sudah mulai disalurkan oleh PT Pos Indonesia dengan mengirimkan langsung ke alamat penerima.

"Tiga daerah yang paling awal melengkapi data dan persyaratannya yaitu Padang Panjang, Sawahlunto dan Agam sudah mulai disalurkan hari ini," kata Gubernur Sumbar Irwan Prayitno di Padang, Jumat (1/5/2020).

Sementara,untuk beberapa daerah lagi yang juga telah menyerahkan data juga akan segera dikirimkan ke rumah penerima melalui jasa PT Pos Indonesia.

Daerah itu masing-masing Kota Padang, Pariaman, Solok, Payakumbuh, Kabupaten Pesisir Selatan, Dharmasraya, Kabupaten Solok, Pasaman, Pasaman Barat, dan Kabupaten Tanah Datar.

Beberapa daerah lagi memasukkan data pada Kamis (30/4) malam dan sedang proses verifikasi oleh tim.

Irwan mengatakan. Pemprov Sumbar tidak pernah menahan bantuan untuk masyarakat selagi data valid berdasarkan nama dan alamat sudah diserahkan oleh daerah. Buktinya, tiga daerah yang menyerahkan pertama, bantuan sudah mulai disalurkan hari ini atau sehari setelah data masuk.

Bantuan itu untuk jatah dua bulan yaitu April dan Mei 2020 masing-masing Rp.600 per Kepala Keluarga (KK) per bulan, total Rp1,2 juta.

Rumah penerima JPS dari Sumbar itu akan ditempeli sticker yang bertujuan agar  tidak terjadi bantuan ganda kepada masyarakat.(rel)


Padang.Lintas Media News.
Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Sumatera Barat kemungkinan akan diperpanjang. Tapi itu perlu kajian lebih mendalam. Kemungkinan PSBB akan menerapkan sanksi lebih tegas. Nanti kita tunggu saja keputusan pada tanggal 5 Mei mendatang.

Hal itu disampaikan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno saat mengelar rapat terbatas menggunakan Video Conference (VidCon) dengan Bupati dan Walikota se Sumbar di ruang kerjanya, Jum'at (1/5/2020).

Pada kesempatan itu Gubernur minta pada semua Bupati dan Walikota se Sumbar untuk mengevaluasi penyelenggaraan SPBB.

Kalau PSBB diperpanjang,tentu penekanannya lebih kepada penindakan hukum yang humanis dan membuat efek jera bagi masyarakat yang melanggar. Karena sebelumnya kita lebih kepada edukasi, sosialiasi dan penyebaran informasi kepada masyarakat.

Selain itu, perlu peningkatan pengawasan dan pengamanan di setiap perbatasan 9 (sembilan) jalur darat sembilan dan 1 (satu) jalur udara Bandara Internasional Minangkabau.

Untuk PSBB sesi kedua ini diharapkan lebih ketat lagi dan membuat masyarakat lebih disiplin lagi dalam penerapan PSBB.

PSBB belum berjalan maksimal karena sebagain masyarakat belum memiliki pemahaman krisis yang baik. Bagi orang yang punya kesadaran tinggi dia akan tetap menjalankan protokol kesehatan seperti tidak keluar rumah, menjaga jarak, menggunakan masker dan hindari perkumpulan warga,  juga memberi andil tidak pengaruhnya PSBB untuk memutus mata rantai Covid-19.

Sepanjang masih ada yang melakukan kegiatan yang mengumpulkan banyak orang, tidak pakai masker, mengabaikan physical distancing, maka PSBB tidak efektif.

Gubernur Irwan Prayitno menyampaikan, masyarakat banyak yang masih belum paham akan peraturan PSBB karena banyak sekali masyarakat yang melanggar.

Saya mengimbau kepada petugas PSBB untuk lebih tegas lagi, dan melakukan patroli untuk menyisir warga yang masih membandel. Sekaligus memberikan pemahaman kembali tentang PSBB.

Harus ada sanksi yang membuat efek jera bagi pelanggar, sehingga PSBB ini berjalan dengan lancar, agar kita benar-benar bisa memutus rantai penyebaran Covid-19 di Sumbar.

Selain itu gubernur Sumbar menyampaikan permasalahan perbatasan, kembali gubernur tegaskan, tidak ada lagi kendaraan yang keluar masuk di wilayah Sumbar.

Kalau ada yang ingin masuk disuruh kembali, begitu juga yang ingin keluar Sumbar tetap tidak boleh dan akan di suruh masuk kembali.

Sementara itu, Kapolda Sumbar Irjen Pol Toni Hermanto menyampaikan, ada tiga point yang menjadi bahan evaluasi pelaksanaan PSBB. Pertama bila penerapan PSBB tahap dua harus diperkuat petugas dan dilakukan penambahan chek point di beberapa titik.

Kedua menutup setiap jalan-jalan di perbatasan termasuk jalan alternatif (jalur tikus). Untuk itu perlu tingkatkan pemberdayaan gugus tugas tingkat RW/RT untuk kampanyekan penanganan Covid-19 dari rumah ke rumah. Ini sangat membantu pencegahan.

Saya tetap optimis dengan melibatkan masyarakat bergotong royong pelaksanaan PSBB akan berhasil pencegahan Covid-19. Karena masyarakat adalah tameng terakhir dalam pemberantasan Covid-19 ini.

Selanjutnya untuk yang ketiga perilaku masyarakat juga harus jadi perhatikan. Masih banyaknya masyarakat yang melanggar PSBB

Kapolda Sumbar berharap pelaksanaan PSBB di wilayahnya diikuti tegas bagi pelanggar. Hal ini semata mengintervensi angka penularan covid-19.

Kalau ada sanksi tegas, mungkin akan lebih optimal. Tapi kita juga lihat sekarang masyarakat sudah mulai tertib pakai masker.

Hadir pada kesempatan itu,Wagub Sumbar Nasrul Abit, Kapolda Sumbar Irjen Pol Toni Hermanto, Danrem 032/Wirabraja Kolonel Inf. Arief Gajah Mada, Kejati Sumbar Amran, Kabinda Sumbar Nur Djatmiko, Asisten III Setda Sumbar Nasril Ahmad, dan Kepala Dinas Kesehatan Merry Yuliesday.(rel)

 Pariaman.Lintas Media News.
Kota Pariaman terbilang daerah hebat, yang merupakan daerah pertama di Sumatera Barat (Sumbar), menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp 600 ribu bagi masyarakat terdampak Covid-19 bersumber dari dana Desa.

Pencairan Dana secara simbolis diberikan lansung oleh Wali kota Pariaman Genius Umar didampingi Kepala DPMD Provinsi Sumbar Syafrizal  Ucok yang ditandai dengan pemasangan stiker (sticker) ke rumah warga dan penempelan daftar nama penerima di Kantor Desa Kurai Taji. Kamis (30/4/2020).
 
“Alhamdulilah Pemko Pariaman telah menyalurkan BLT yang bersumber dari Dana Desa melalui Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) kepada warga Kota Pariaman, diberikan sebanyak Rp 600 ribu setiap bulan per keluarga selama tiga bulan,” ucap Genius.

Lanjut Genius, BLT dari alokasi dana desa ini uangnya telah berada di Bank BNI dan sudah dibuatkan buku tabungan BNI secara kolektif berdasarkan nama penerima BLT yang telah ditetapkan.

“Dana BLT itu saat ini sudah berada di Bank, mereka penerima langsung diberikan buku tabungan dan ATM, sudah itu bisa langsung diambil penerima. Bantuan itu juga bebas biaya administrasi,” katanya.

Dengan adanya stiker tersebut maka dapat diketahui jenis BLT yang diterima keluarga ter“Jadi warga dapat melihat daftarnya apakah dirinya mendapat bantuan atau tidak. Sedangkan pendaftaran rekening bank gratis dan tanpa biaya administrasi,” Tegas Wako.

 “Kami sudah melakukan pengecekan data ditingkat bawah sehingga kemungkinan dua kali penerimaan bantuan pada orang yang sama itu tidak akan ditemui. Besaran bantuan sosial yang akan diterima untuk tahap awal 3 (tiga) bulan dengan nominal Rp 600 rb/bulannya. Bagi rumahnya yang sudah diberi sticker sebagai tanda bantuan, sudah bisa mengambil bantuan tersebut di tempat yang ditunjuk dan semua proses pengambilan bantuan tidak dikenakan biaya apapun dan setiap KK hanya dapat satu jenis bantuan, jelas Genius.

Genius menghimbau  masyarakat Kota Pariaman untuk tidak terpancing isu, ayo lihat data penerima bantuan sosial yang telah ditempel di kantor desa masing – masing. Dan apabila ada yang belum terdata namun layak mendapat bantuan agar segera laporkan kekantor desanya untuk didata kembali dan akan diberi bantuan.

Sementara,Gubernur Sumatera Barat yang diwakili oleh kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Sumatera Barat, Syafrizal mengapresiasi kinerja Pemerintah Kota Pariama yang cepat dan tanggap dalam menyelesaikan data warganya sehingga bantuan sosial bisa dicairkan.

Syafrizal berharap dengan telah dicairkannya bantuan sosial ini oleh Kota Pariaman, juga dapat diikuti oleh daerah lainnya dan segra dapat melengkapi datanya agar bantuan sosial lekas bisa cair dan dapat dimanfaatkan secepatnya oleh masyarakat.

Pihaknya mengingatkan apabila ada yang belum terdata namun layak mendapat bantuan agar segera laporkan kekantor desanya untuk didata kembali dan akan diberi bantuan.

Penerima bantuan secara simbolis mengungkapkan terima kasih kami ucapkan kepada Walikota Pariaman Genius Umar yang cepat menyelesaikan data warga di Kota Pariaman sehingga telah bisa mencairkan bantuan sosial tersebut agar semuanya diberikan berkah dari Allah Swt amin dengan wajah terlihat gembira. ( Nurdin Tanjung)


Padang.Lintas Media News.
Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno didampingi Wakil gubernur Nasrul Abit mengikuti Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) Nasional Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2021, melalui Virtual Meeting dengan video conference (VidCon), Kamis (30/4/2020) di ruang kerja gubernur.

 Dalam rapat tersebut, Pemerintah pusat menetapkan empat skala prioritas pembangunan, sesuai dengan perubahan RKP tahun 2021 akibat dampak Covid-19, yaitu, Percepatan Penurunan Kemiskinan, Pembangunan kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia.

 Pemulihan Ekonomi yang Inklusif didukung oleh Kualitas Infrastruktur, UMKM, Investasi, Industri, Kebudayaan dan Pariwisata.Peningkatan Produktivitas Pertanian, Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup dan Ketahanan Bencana,Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik, Stabilitas Keamanan dan Kehidupan Beragama.

Menyadari perkembangan pandemik Covid-19 di Indonesia saat ini dimungkinkan melakukan pemerintah daerah menyesuaikan tema RKP Nasional Tahun 2021 yaitu "Mempercepat Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Sosial.

Agar ada keselarasan tema pembangunan antara Pusat dan Daerah,diharapkan target pembangunan baik nasional maupun daerah dapat sinergis tercapai.

Berdasarkan hal tersebut pula menurutnya,  RKPD Tahun 2021 akan mengalami dampak dan membutuhkan penyesuaian. Seperti, penentuan usulan kegiatan harus yang benar-benar mendukung prioritas nasional dan prioritas Provinsi Tahun 2021 dan mempunyai daya ungkit bagi pemulihan perekonomian daerah dan mendorong transformasi ekonomi.

Presiden Joko Widodo meyakini Indonesia akan pulih dan bangkit dari krisis virus corona yang menyebabkan wabah Covid-19 pada 2021. Presiden mencanangkan Tahun 2021 adalah tahun recover (pemulihan) dan tahun rebound.

Jokowi menuturkan, negara yang akan menjadi pemenang bukan hanya negara yang berhasil mengatasi pandemi covid-19 dengan cepat melainkan negara yang cepat melakukan pemulihan.

Beberapa negara maju yang awalnya bilang sudah pulih justru mengalami gelombang yang kedua. Untuk itu pemerintah menyiapkan diri dengan berbagai skenario, skenario yang paling ringan, sedang, dan skenario yang paling berat.

Dalam masa pandemi ini pemerintah harus lihat seberapa kuat ketahanan sosial, ketahanan ekonomi, ketahanan pangan. Perlu dihitung lagi berbagai potensi dalam negeri yang belum terkelola dengan maksimal dapat dimanfaatkan secara baik.

Untuk itu, ia meminta gubernur, bupati dan walikota serta kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) untuk mengidentifikasi secara cermat sektor apa yang terkena dampak paling parah wabah corona, sektor apa yang kena dampak sedang dan sektor apa yang bertahan. Dengan demikian, daerah bisa mengambil peluang.

Jokowi sebelumnya telah meyakini pandemi covid-19 bakal selesai pada akhir 2020. Ia juga optimis sektor pariwisata akan kembali booming pada 2021.

Hadir pada kesempatan itu.Sekda Sumbar Alwis, anggota DPRD Sumbar, Forkompinda, Bappeda, Bakeuda, dan kepala OPD lainnya.(rel)


JAKARTA.Lintas Media News.
lewat program PT. ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI (EMTEK)
Peduli Corona,Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih (YPP) terus berusaha mengumpulkan bantuan dari pemirsa SCTV,INDOSIAR, pengguna Bukalapak dan Liputan6.com.

Dari hasil donasi tersebut,tercatat hingga hari Kamis, 30 April 2020, telah terhimpun uang senilai Rp 11,404,213,898.Yang akan digunakan untuk pemerataan penyebaran bantuan vovid-19.

Untuk itu,mulai kemaren YPP sudah mendistribusikan 200 Hazmat, 160 masker N95, dan 1,000 masker bedah bagi tenaga medis yang tersebar di sejumlah rumah sakit umum daerah (RSUD) dan puskesmas di Jawa Tengah antara lain RSUD Bendan Pekalongan dan RSUD Bagas Waras. Sementara di hari yang sama, bantuan berupa cairan disinfektan serta sprayer juga telah disalurkan ke wilayah Bogor, yakni Ciawi dan Tajur Halang.

Jumlah Rumah Sakit dan Puskesmas Penerima APD dari Emtek Peduli Corona Kian Bertambah Hingga Pelosok Tanah Air dan penyaluran bantuan alat kesehatan terus berlanjut,dengan jumlah bantuan yang diberikan,sebanyak 400 Hazmat, 280 Masker N95, dan 2,200 masker bedah telah diterima langsung oleh para pejuang medis di beberapa Puskesmas di wilayah Banten antara lain Pulo Ampel, Pajagan dan Citangkil, termasuk di Rumah Sakit Panti Rapih-Yogyakarta dan Komunitas Dhuha Umat Jumat Berbagi untuk kemudian disebar ke sasaran lain yang membutuhkan di sekitaran Purworejo.

Direncanakan pada hari Senin 4 Mei 2020, EMTEK Peduli Corona akan kembali menyerahkan 400 Hazmat, 300 Masker N95 dan 3,400 masker bedah kepada Puskesmas Bogor Selatan, Puskesmas Jatiwarna-Bekasi, Puskesmas Ketapang-Tangerang, RS Harapan Keluarga-Cikarang, dan Puskesmas Bumi Emas-Lampung. Diharapkan ragam APD dapat langsung dimanfaatkan untuk melindungi tim kesehatan dari bahaya penyebaran COVID-19.

Mari wujudkan kepedulian kita untuk para pahlawan medis yang berjuang di garda terdepan serta saudara-saudara kita akibat pandemik yang masih berlangsung, melalui beberapa pilihan nomor rekening antara lain BCA (500.557.2000) – SCTV, BCA (162.633.8888), BRI (0376.01.001220.30.7), Mandiri (122.00.5578.2000) – INDOSIAR atas nama Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih, serta Serbu Seru Bukalapak.(st/rel)



PADANG,Lintas Media News.
Tiga fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Barat (Sumbar)sepakat.Sampai hari Senin tanggal 4 Mai,bantuan untuk masyarakat yang terdampak Covid-19 belum juga cair,maka gubernur Sumbar Irwan Prayitno (IP) dianggap gagal sebagai Panglima penanganan covid-19 di Sumbar.

Pernyataan ketiga Fraksi itu disampaikan anggota Fraksi Partai Gerindra Hidayat pada wartawan saat menggelar jumpa pers di ruangan khusus I DPRD Sumbar.Kamis (30/4),sehubungan belum turunnya bantuan untuk masyarakat Sumbar yang terdampak covid-19.

"Dana bantuan Jaringan Pengaman Sosial (JPS) tersebut harus cair paling lambat Senin (4/5) besok",kata Hidayat tegas.

Tiga fraksi yang sepakat untuk memperjuangkan bantuan covid-29 tersebut adalah, Gerindra, Golkar dan Fraksi Demokrat.Dan tiga orang yang mewakili fraksinya yaitu,Hidayat,Ketua Fraksi Gerindra. H. M. Nurnas, Sekretaris Fraksi Demokratdan  dan Sekretaris Fraksi Golkar Afrizal.

Sekretaris Fraksi Demokrat H. M. Nurnas menegaskan, yang mengajukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) itu pemerintah provinsi. Dengan demikian, harus siap dan seluruh pemerintah kabupaten/kota juga harus siap.

“Tapi,sampai hari ini kesiapan itu tidak tampak,termasuk kesiapan dalam koordinasi pendataan, bagaimana komunikasi antara provinsi dengan kabupaten/ kota sehingga hal ini menjadi kendala,” kata Nurnas menimpali.

Sementara, Afrizal dari Fraksi Golkar mengungkapkan  kegeramannya terhadap lambannya proses pencairan bantuan tersebut.Yang menurut Afrizal  sudah berkali–kali pihaknya mendesak  pemerintah provinsi untuk segera mencairkan dana bantuan tersebut.

“Saya sudah sangat geram melihat situasi ini. Mestinya, ini sudah bisa diselesaikan karena ketika mengajukan PSBB harusnya sudah menyadari konsekwensinya bahwa semua harus siap,” tegas Afrizal.

Ketua Fraksi Gerindra Hidayat kembali meminta ketegasan Gubernur dalam koordinasi sebagai Ketua Gugus Tugas Provinsi. Situasi saat ini adalah darurat bencana, dan membutuhkan kesigapan dalam penanganannya.

“Gubernur sebagai Ketua Gugus Tugas harus tegas dalam koordinasi dengan pemerintah kabupaten/ kota. Kalau ini tidak bisa dilakukan, sementara kondisi masyarakat semakin sulit, Gubernur telah gagal sebagai ketua gugus tugas,” kata Hidayat

Dia memperkuat anggaran sudah disiapkan, sesuai dengan kebutuhan. Eksekusi anggaran ada di tangan gubernur. Sesuai dengan aturan, jika terjadi peristiwa bencana dan anggaran tidak terduga sudah habis maka bisa dilakukan pengalihan anggaran.

Ini sudah dilakukan, termasuk untuk kebutuhan pembelian alat pelindung diri (APD) serta peralatan penunjang medis lainnya. ada sekitar Rp600 miliar anggaran untuk itu. Sebanyak Rp209 miliar lebih untuk bantuan JPS bagi warga terdampak Covid-19.

“Lalu apa lagi? masih soal data penerima? Ini yang menjadikan kepala daerah terlihat lamban! Koordinasi tidak jalan!” ujarnya.

Lebih jauh, baik Hidayat, Nurnas maupun Afrizal mewanti – wanti pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten dan kota. Kondisi kesulitan ekonomi belum akan bisa membuat masyarakat disiplin dalam mematuhi aturan pemerintah. Bahkan, bisa saja akan berdampak kepada kerawanan sosial jika hal itu tidak segera ditanggulangi.(Sri)


Padang.Lintas Media News.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno melakukan kunjungan bersama Staf Khusus BNPB RI Marsekal Pertama Emanuel ke beberapa fasilitas yang telah dipersiapkan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dalam penanganan penyebaran Covid-19.Kamis (30/4).

Dalam kunjungan ke Bapelkes Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menyebutkan. Bapelkes Padang dikhususkan untuk menerima pasien positif ringan. total tempat tidur sebanyak 24 buah, sudah di isi sebanyak 20 orang, dengan keterangan 3 orang sudah sembuh, 1 orang hasil tes negatif dan 16 orang dalam perawatan. dan kegiatan yang dapat dilakukan pasien sehari-hari yaitu seperti berjemur, senam dan konseling.

Selanjutnya, dalam kunjungan ke RS. Unand. Direktur RS. Unand Dr. Yevri Zulfiqar melaporkan, fasilitas penanganan pasien covid-19 terletak di basement dengan ketersediaan kamar sebanyak 12 buah dengan keterangan 5 kamar untuk PDP Positif dan 7 kamar untuk PDP. Sejauh ini RS Unand telah memeriksa pasien ODP sebanyak 51 orang, dan pasien PDP 14 orang.

Pasien PDP Positif yang sedang diisolasi sekarang sebanyak 4 orang. Permasalahan sekarang RS. Unand berharap dapat mengembangkan ruang operasi dan diharapkan dapat menjadi rujukan untuk membantu penanganan pasien yang memperlukan tindakan operasi selain fasilitas ruang operasi yang ada di RS. M. Djamil.  Selain itu, RS. Unand juga menjadi RS yang mengadakan pelatihan SWAP test bagi tenaga medis.

Kunjungan di Laboratorium FK. Unand Gubernur Sumbar menyampaikan, RS. Unand memiliki sarana penunjang penangan yaitu 3 mesin PCR yang dapat memeriksa maksimal 480 spesimen per hari dengan 4 kali tahapan dengan target minimal 200 spesimen per harinya.

Terkait hal tersebut, Provinsi Sumatera Barat juga akan mengajukan bantuan kepada pemerintah pusat melalui BNPB RI untuk membuat mesin ekstraksi robotik (automatic spin column extraction) yang berfungsi untuk mendekteksi spesimen terjangkit atau tidak Covid-19. Dengan adanya penambahan mesin tersebut Provinsi Sumatera Barat dapat memproses sampai dengan 700 spesimen dalam satu hari. Dengan kemampuan tersebut, Provinsi Sumatera Barat diharpkan dapat membantu provinsi tetangga dalam pemeriksaan spesimen Covid-19.

 Staf khusus BNPB RI Emmanuel S. menyebutkan, dari 9 Provinsi yang dikunjungi Provinsi Sumatera Barat telah melakukan terobosan yang luar biasa secara masif dalam penanganan penyebaran covid-19. Salah satunya Provinsi Sumatera Barat juga dapat membantu Provinsi tetangga dalam mengidentifikasi status ODP yang terjangkit.

Provinsi Sumatera Barat tidak hanya melibatkan rumah sakit saja untuk penanganan covid-19 tetapi juga menyediakan tempat karantina sebanyak 9 tempat yang sudah beroperasi dan tersebar di kabupaten kota yang ada di Provinsi Sumatera Barat dan beberapa tempat tambahan apabila tempat karantina yang ada sudah penuh. Oleh karena itu, kunjungan ini akan kami buatkan laporannya dan akan kami himpun kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan oleh Provinsi Sumatera Barat dan memprosesnya di pusat.

Dalam kesempatan ini, Kepala Lab. FK Unand (dr. Andani) juga menyampaikan ada kebahagiaan tersendiri ketika menemukan hasil pemeriksaan atau uji spesimen yang memperlihatkan jumlah spesimen yang positif. Alasannya yaitu, temuan spesimen positif tersebut selain berasal dari orang yang PDP, juga ditemukan pada orang yang berstatus ODP dan OTG, dan otomatis kita dapat melakukan tracking secara masif siapa saja orang yang bertemu dengan orang memiliki spesimen positif tersebut.(rel)

Author Name

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.