Pasbar, Lintasmedianews.com
12 Sekolah LSB Negeri dan Swasta dengan peserta 31 Tenaga pendidik di wilayah VI Cabang Dinas Pendidikan Pasaman dan Pasaman Barat ikuti pengimbasan Training Of Trainer pengajaran Al- quran Isyarat di Aula PL Hud Kamenag ,Senin17/11 2025.
Program ini digagas oleh Basnaz RI dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melalui Dinas Pendidikan ,dengan mendatangkan Nara Sumber mumpuni dari LPMQ Basnaz RI Jakarta.
Mustafa sebelum menyampaikan materinya ,ia lebih fokus menyampaikan latar belakang program kegiatan ini ,tidak lepas dari adanya beberapa komunitas memberikan usul, agar adanya perhatian kepada para Disabilitas untuk diberikan pembelajaran Al-Quran dengan pedoman bagi penyandang Disabilitas Sensorik Rungu Wicara (PDSRW) dapat memanfaatkan kemampuan Visual melalui syarat tangan ,membaca ujaran ,ekspresi wajah serta gestur tubuh dalam melaksanakan fungsi berbicara ,mendengarnya.
Ia pun menjelaskan latar belakangnya , termasuk landasan hukum UU ,landasan agama ,
selain materi yang tak kalah penting adanya praktek langsung dari para peserta ,termasuk Kepala Sekolah, bagaimana cara yang pas untuk diberikan mengenai huruf ijaiyah ,membaca Mushaf al-quran ,sehingga sampai kepada anak didiknya , diperaktekkan dengan tangan melalui isyarat sampai baik ,oleh pemateri, fasilitator (Yusuf Al Hakim dan Imran).
Efri Syahputra,SAg,M.Pd Kacabdin mengawali dengan dua pantun, mengatakan,bahwa pesertanya adalah orang pilihan ,bisa menyiapkan generasi yang qur'ani ke depan,sangat mengapresiasi, atas pencerahan ini ,bisa meresposibiltas yang tinggi dengan harapan, pemateri dapat memberikan transformasi Ilmu dan Praktik baik kepada peserta ,kendati pun ada keterbatasan para anak Tuna rungu ini dapat membaca ,memahami Al-Quran dengan baik.
Di tempat yang sama Rina Widiya Sari Kepsek,sekaligus ketua pelaksana menambahkan tujuan dari TOT pengimbasan pengajaran Al-Quran dengan Isyarat ini,agar mendapat ilmu ,wawasan ,keterampilan,bisa menyamakan persepsi,anak didik dapat terlayani dengan baik, sehingga mampu membaca al-Quran dengan bahasa isyarat.
Tidak hanya itu,tapi memiliki akses pendidikan dan informasi , adanya standar kompetensi yang sama dalam pengajarannya,secara umum adanya kenyamanan lingkungan inklusif bagi anak-anak Tuna rungu ,dengan harapan melalui pelatihan ini dapat menjadi pemahaman yang mendalam serta ajang bersama untuk lebih siapnya melahirkan generasi kita ke depan ungkap mantan kepsek SLB Panti ini.
