Bukittinggi, Lintasmedianews.com
Pemerintah Kota Bukittinggi menggelar rapat koordinasi terkait upaya penurunan angka stunting di Bukittinggi. Rapat yang dipimpin Pjs Wali Kota itu dilaksanakan di Bukittinggi Command Center, Jumat (11/10).
Berdasarkan data dari elektronik Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) angka prevalensi stunting Bukittinggi per Agustus 2024 berada pada 10,3 persen. Angka tersebut sesuai dengan target RPJMN yaitu di bawah 14 persen.
Pjs Wali Kota Bukittinggi, H. Hani Syopiar Rustam mengatakan, harus ada data yang kongkrit terhadap persoalan stunting dan bagaimana upaya penurunan angka prevalensinya. Untuk itu Ia meminta dinas kesehatan untuk mendampingi pihak ketiga dalam setiap proses penimbangan anak, karena harus ada cross check ulang terkait data yang diambil dan diupload ke kementrian.
Berbagai upaya untuk menurunkan prevalensi stunting di Bukittinggi yang telah dilakukan diantaranya, pemberian imunisasi pemberian makanan tambahan (PMT) pada ibu hamil dan balita, monitoring pertumbuhan balita di posyandu pada sasaran 1000 HPK.
Menurut Hani, untuk menyusun strategi yang bijak agar upaya pencegahan stunting dapat dilakukan dengan maksimal, diperlukan koordinasi antara Dinkes, DP3APPKB serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. (Sandra)