Denpasar,Lintas Media News
Study tiru ke Pulau Dewata Bali,sebanyak 20 orang anggota Forum Wartawan Parlemen Sumbar (FWP-SB) berkunjung ke Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara Provinsi Bali. Senin (28/8/2023).
Rombongan yang dipimpin Ketua FWP-SB Novrianto Ucok disambut langsung oleh Kepala LKBN Antara Provinsi Bali Widodo didampingi wartawannya yang bisa meliput di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bali Risma.
Kepada rombongan,Widodo menjelaskan bahwa, wartawan LKBN Antara yang melakukan peliputan di lapangan, wajib membuat laporannya paling lambat satu jam setelah kegiatan selesai. Setelah itu baru melanjutkan liputan lainnya.
Menurut Widodo,sebagai Kepala LKBN Antara Bali, dirinya harus pintar membagi pos liputan dan penugasan reporter LKBN Antara di lapangan. Hal itu juga disebabkan masih kurangnya jumlah personil yang ada.
Widodo menjelaskan,di tengah keterbatasan jumlah personil,agar peristiwa dan beberapa kegiatan di lapangan dapat terliput dengan baik, maka kita harus mengaturnya dengan baik ,sebagai media online, kita juga mewajibkan reporter untuk mengirim berita paling lambat 1 jam setelah kegiatan selesai.
Di sisi lain, Widodo mengakui, saat ini media tumbuh begitu pesat, khususnya media online. Hal itu juga berdampak pada makin banyak pula pembagian kue kerjasama di masing-masing pemda yang dikelola oleh Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) atau pihak sekretariat DPRD.
"Karena itu kita selalu dituntut untuk berkreativitas dan berinovasi agar celah untuk mendapatkan pemasukan bagi perusahaan selalu terjaga. Karena, dengan kemajuan teknologi saat ini, sebenarnya banyak ruang bagi media untuk mendapatkan pemasukan. Tinggal kreativitas kita saja," jelas Widodo.
Apalagi saat ini, lanjut Widodo, pembaca nyaris tak ada lagi membuka situs-situs atau portal berita secara langsung. Mereka hanya mengklik dari link link berita yang ada di media-media sosial atau grup WhatsApp.
"Nah, peluang inilah yang kita manfaatkan dengan mengshare link berita ke media media sosial. Karena pembaca sekarang hanya mau membaca berita, mana yang disukainya saja. Mereka membaca judul berita yang kita share, mereka suka lalu mereka klik," terang Widodo.
Pada kesempatan yang sama.Ketua FWP-SB Novrianto Ucok mengakui,semakin ketatnya persaingan antar media, khususnya dalam mencari peluang pemasukan. FWP-SB selaku lembaga bernaungnya wartawan liputan di DPRD Sumbar yang telah berbadan hukum, selalu berusaha mencarikan solusi untuk meningkatkan kesejahteraan wartawan anggotanya.
"Tadi di DPRD Bali juga sudah saya sampaikan, bahwasanya DPRD Sumbar selalu membuka ruang bagi wartawan yang bertugas untuk meningkatkan kesejahteraannya",jelas Novrianto.
Menurut Novrianto,peningkatan kesejahteraan tersebut harus diiringi dengan kreativitas dan inovasi dari wartawan itu sendiri. Karena DPRD Sumbar telah menganggarkan biaya liputan, pembayarannya harus dilengkapi kliping berita yang ditayangkan. Jadi, bagi yang tidak menayangkan berita kegiatan DPRD, ya.. rugi sendiri.
Kegiatan study banding yang dilakukan setiap tahunnya ini, menurut Ucok sapaan akrab Novrianto, Pemegang Kartu wartawan Utama Dewan Pers yang sudah lebih 20 tahun menjabat Ketua FWP-SB,juga dalam upaya menambah wawasan para wartawan liputan di DPRD dan terkait juga dengan peningkatan kesejahteraannya, karena dari study banding yang diikutinya, ada uang perjalanan dinas yang bisa diterimanya.
"Kemana kita study banding, kita selalu melakukan diskusi diskusi dan bertukar pikiran, tentunya untuk perbaikan ke depannya serta berbagi pengalaman dengan masing-masing daerah," pungkas Ucok.
Rombongan yang dipimpin Ketua FWP-SB, Novrianto Ucok ini juga mengikutsertakan 4 staf Humas dan Protokoler DPRD Sumbar, diantaranya,Ida Wulansari, Arnelly Amran, Nelly Asna dan Rita Suzana,
(St)