PAYAKUMBUH,Lintas Media News
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Barat (Sumbar) Supardi mengatakan. Festival Silat Tradisi Nusantara yang akan berlangsung pada 31 Juli ini merupakan Program Musyawarah Tuo Silek.
Menurut Supardi,Sumatera Barat akan kedatangan 7 provinsi luar Sumbar yang akan mengikuti acara Festival Silat Tradisi Nusantara. pada 31 Juli-3 Agustus 2023.
Tercatat daerah yang akan mengikuti festifal ini yaitu,Kepulauan Riau, Riau, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur dan Bali yang akan menemani Sumbar sebagai tuan rumah.Jelas Supardi saat menghadiri Musyawarah Tuo Silek di Payakumbuh kemaren.
“Keputusan Musyawarah Tuo Silek (MTS) tahun lalu memutuskan untuk memperbanyak program yang berkaitan dengan tradisi. Saya menjalankan amanat itu (MTS),” ujar Supardi lagi.
Ia juga mengatakan, program ini merupakan gabungan silat tradisi yang ada di IPSI dan silek yang ada di tengah masyarakat. “Dengan begitu akan terjadi saling ‘lirik, apakah ada trik dari silek yang bisa disaring untuk silat prestasi atau sebaliknya,” tambah Ketua IPSI Sumbar 2022-2026 ini.
Festival terdiri dari dua kategori; berpasangan dan tradisi. Berpasangan untuk putra/putri remaja. Sedangkan Silek akan menampilkan kekayaan silek yang belum muncul selama ini.
“Seluruh keterampilan di sasaran berkaitan dengan silek,” ujar Buya Zuari Abdullah, kurator festival.
“Kami ingin mencari variasi yang masih hidup di tengah masyarakat. Misal, rantai api. Atau malah kami saat berkeliling Sumbar mendengar ada Silek Karo. Memang keranya yang bersilat. Menurut orang yang sempat menyaksikan, simpia-nya tak kalah halus dengan manusia,” tambahnya.
Menurut rencana, acara pembukaan akan berlangsung sejak sore. Pawai keliling kota Payakumbuh dengan sasaran-sasaran yang ada serta pesilat dari daerah lain. “Ini untuk mengabarkan, ada helat penting di Payakumbuh,” ujar Sexri Budiman, ketua panitia.
ASN UPT Taman Budaya Sumbar itu menyebutkan, kegiatan festival akan berlangsung dari pagi. “Lomba silat berpasangan akan terjadi pagi hari, sedangkan pertunjukan pada malam hari,” ujar lelaki yang juga pencipta lagu Minang ini.
“Akan banyak atraksi menarik dari Sumbar dan tujuh provinsi lainnya. Kami menunggu masyarakat Sumbar yang akan menyaksikan,” tambahnya. (*/st)