Pdg. Pariaman, Lintas Media News
Seiring dengan kemajuan zaman teknologi yang canggih
dan serba modren sangat berdampak pada kehidupan generasi muda sekarang. Bagai mana kita mensiasati agar adanya
kreatifitas para anak muda yang di landasi oleh akhlak dan keimanan yang
mengandung nilai unsur budaya, agar mereka kembali mengenal unsur dan nilai budaya
yang ada di Ranah Minang.
Untuk mengembalikan nilai dan unsur budaya di tengah
era globalisa Media sosial yang mengalahkan segala bentuk menjadi sesimpel
mungkin, Pemerintah Padang Pariaman melalui program Pemilihan Duta Budaya guna
memilih Rang Mudo dan Puti Bungsu, yang di laksanakan oleh Dinas Pendidikan dan
kebudayaan (Disdikbud) Padang Pariaman.
Bagian Seni dan Budaya di
Dinas Pendidikan menggelar
iven ini sejak tanggal 20 Juli 2021 dan
finish pada 2 Agustus
2021, usia peserta terbatas, bagi muda mudi yang berusia 15- 25 tahun yang
ingin mengikuti angenda, segera mendaftarkan
diri dengan persyaratan yang telah dilampirkan di formulir
yang tersedia.
Bagi peserta yang telah lulus administrasi, panitia
mengundang 37 orang untuk mengikuti babak penyisihan pada tanggal 26 juni yang
berlansung di Aula Disdikbud di Paritmalintang. Pada kesempatan tersebut Tim penilai
menetapkan 20 finalis terpilih, di antaranya 10 orang pria dan 10 orang putri.
Sebagai lanjutannya panitia kembali mengundang para
finalis untuk mengikuti pembekalan yang berlangsung selama dua hari, dan menginap
di hotel Fafari- In di Pariaman. Tokoh-Tokoh
yang berkompeten di undang, mereka memberikan pembekalan pada finalis, para
tokoh tersebut di datangkan ke hotel tersebut, tutur panitia penyelenggara Ade
Novalia MPd kepada media ini, Alhamdulillah rangkaian kegiatan berlangsung
sukses hingga acara puncak nanti tanggal 2 Agustus 2021 yang bertempat di aula
kantor Bupati nantinya.
Memahami dari paparan yang di sampaikn oleh para
tokoh adat, hendaknya jangan sampai pula Duta Budaya yang terpilih tak mengerti
dengan kato nan ampek, sarato ereang jo gendeang, memahami rukun 20 atau rukun
13 di kampuang, Duta Budaya menjadi pionir dan figur-figur yang memberi contoh
di tengah masyarakat dan mampu memahai nilai
kaidah sumbang 12, diantaranya, sumbang
bapakaian, sumbang kato, sumbang duduak, sumbang tagak, dan seterusnya,
sangat perlu di terap masing-masing kita, dan akan terbawa nanti ketengah
masyarakat ( ini disampaikan dalam
bahasa minang) ungkapnya.
Rang Mudo dan Puti Bungsu harus bisa menerpkan akan
kato mandaki, kato manurun, kato mandata sarato kato maleng itu harus di pami,
dan di harapka bisa menjadi corong untuk mengembalikan kejayaan adat dan budaya
minang kabau ini. Kepada juri agar bisa memberikan penilaian secaraadil tampa
memandang adanya hubungan dan kekerabatan, dan propesional dalam memberikan
nilai pintannya.
Dalam kagenda tersebut di hadiri oleh PLt Kepala
Dinas Pendidikan Anwar, Suhatman ,Msi (Kabidbudaya Disdikbud), Yusrita SPd
(Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga, dan Abdul gani Arif
Dt Rangkayo Mudo bertindak sekaligus sebagai
juri pada waktu itu
Di grenfinal, 20 peserta di persilakan
memperkenalkan identitas diri, dilanjutkan dengan mempesentasikan situs-situs
budaya dan menyebutkan objek wisata di daerah masing-masing, dan di lanjutkan
mengambil satu loting nomor yang berisikan pertanyaan yang di bacakan oleh
pembawa acara, dan lansung di jawab dalam rentan waktu lima menit, babak
peyisihan mensisakan kearah lima besar.
Hasil penilaian juri menyimpulkan para pemenang,
dengan hadiah berupa tropy,piagam dan uang, Rp 1.500,000- (juara pertama),Rp
1.000.000- (juara ke dua) dan Rp 750,000- (juara).Wahyu Septio dengan nilai 925
di nobatkan sebagai Rang Mudo dan Nadila Rahma Yanti dengan Nilai 919 sebagai Puti
Bungsu masa bakti 2021-2022. (len)