Dharmasraya, Lintas Media News

Tercatat Per tanggal 17 April 2020, diperkirakan 91,3% atau sekitar 1,5 miliar siswa di seluruh dunia tidak dapat bersekolah karena munculnya pandemi Covid-19 (UNESCO, 2020). Dalam jumlah tersebut termasuk di dalamnya kurang lebih 45 juta siswa di Indonesia atau sekitar 3% dari jumlah populasi siswa yang terkena dampak secara global (Badan Pusat Statistik, 2020).

Meluasnya penyebaran Covid-19 telah memaksa pemerintah untuk menutup sekolah-sekolah dan mendorong pembelajaran jarak jauh di rumah. Berbagai inisiatif dilakukan untuk memastikan kegiatan belajar tetap berlangsung meskipun tidak adanya sesi tatap muka langsung.

Sebagai ujung tombak di level paling bawah suatu lembaga pendidikan, kepala sekolah dituntut untuk membuat keputusan cepat dalam merespon surat edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang mengharuskan sekolah untuk memberlakukan pembelajaran dari rumah.

Sejalan dengan surat edaran Kemendikbud Nomor 37 tahun 2020, Tentang Akun Akses Layanan Pembelajaran bagi Peserta Didik, Pendidik dan tenaga Kependidikan. Jauh sebelum surat edaran itu keluar, Sekolah Menenga Pertama (SMP) Negeri 1 Pulau Punjung kabupaten Dharmasraya Sumatera Barat dibawah kepemimpinan kepala sekolah Riwahono, Spd, sudah melakukan, artinya, sebelum orang lain memikirkan tentang sekolah berbasis digital, sementara kepala SMPN 1 Pulau Punjung itu, telah terlebih dahulu berbuat, terbukti ujian sekolah yang berbasi teknologi digital sudah dua tahun yang lalu dilaksanakan di SMPN1 ini, sebut keluarga yang sangat mencintai dunia pendidikan itu, kepada Lintas Media News Rabu, 04-08-2021di kantornya.

"Semenjak tahun 2019, kata Riwahono SMP ini sudah melaksanakan ujian berbasis teknologi digital", ucapnya.

Sosok yang inovator itu, mengatakan kita harus berani memulai karena Tampa keberania untuk memulai akan selalu ketinggalan. Karena pendidik itu bercokol orang-orang cerdas dan pintar, tegasnya.

Program inovasi BerbaGi itu, artinya Belajar Berbasis Digital, dengan memakai aplikasi ke Acun belajar aidi. Dengan memakai acun tersebut anak-anak tidak susah lagi dalam belajar karena aplikasi tersebut sudah terkoreksi dengan sendirinya, kata sosok kepala sekolah yang muda senyum tersebut.

Lebih jelas, lanjutnya, yang kedua Proses Belajar Mengajar ( PBM) sudah memakai jaringan Android , muri dan guru tidak lagi susah memakai kertas dan Poto coffi, baik belajar pengajardan yang ketiga Program digital itu mendidik anak-anak  dan guru-guru melek digital, kareana permintaan sekarang ini selagi kita  hidup mau tak mau pasti bersentuhan dengan dunia digital, dan ditambah lagi sekarang namanya pustaka berbasis digital, sebut  keluarga cinta pendidikan anak ke tujuh dari lapan bersaudara itu.

Terpisah Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan kabupaten Dharmasraya, H. M Syukri, S.Pd, MM, mengatakan kepada media ini Rabu, 04-08-2021 dikantor nya. "Riwahono merupakan sosok kepala sekolah yang Inovator, lanjutnya disamping itu ia mampu memberdayakan potensi yang ada di sekolah tersebut", sebut M.Syukri.

Lebih jelas dikatakannya, metode yang dikemas dalam program inovasi Belajar Berbasis Digital (BerbaGi) itu, merupakan tindak lanjut instruksi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nadiem Makarim, ujarnya.

Sekolah dituntut untuk mampu membangun sistem pembelajaran secara daring dalam menghadapi situasi pandemi disamping memberlakukan sistem pembelajaran tatap muka dengan menerapkan prinsip kehati-hatian, penerapan protokol kesehatan secara ketat dan tetap mengedepankan materi ajar yang berkualitas,” ungkapnya.

Hal itu, merupakan bentuk pemberian layanan pendidikan bagi anak usia sekolah di Dharmasraya agar tetap bisa bersekolah dan menuntut ilmu ditengah pemberlakuan pembatasan kegiatan sosial dalam rangka memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19.

Dinas Pendidikan Kabupaten Dharmasraya  menetapkan, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Pulau Punjung Berbasis Digital (Spensa  BerbaGi), artinya SMP 1 tersebut Proses Belajar Mengajar (PBM), maupun ujian di sekolah tidak lagi menggunakan kertas dan pensil tapi sudah menggunakan komputer hal ini dapat menghemat pembiayaan sekolah, ungkap Kabid Dikdas yang mudah senyum itu.

Lebih tegas maantan Sekretaris Bawaslu kabupaten itu, lanjutnya, menetapkan SPENSA SMP 1 Pulau Punjung sebagai Role Model Sekolah berbasis digital di kabupaten Dharmasraya,  kedepan Dinas Pendidikan akan memprogram satu sekolah satu chanel you tube insyaallah, ucap H.Muhammad Syukri S.Pd MM. (Sutan)

 
Top