Jakarta.Lintas Media News.
Misi Pertama dari program pembangunan pemerintah provinsi (Pemprov) Sumatera Barat periode 2021-2024, meningkatkan pembangunan sumberdaya manusia yang berakhlak mulia, sehat, berpengetahuan, terampil dan berdaya saing. Sektor pendidikan merupakan prioritas yang paling utama dan berkelanjutan. Ini menyikapi perkembangan kemajuan zaman, kita ingin pembangunan sumberdaya manusia Sumbar mampu berprestasi,  berdaya saing  tinggi dalam persaingan global saat ini. 

Untuk memaksimalkan percepatan misi ini, kita butuh program unggulan disektor pembangunan sumberdaya manusia dengan mensinergikan masukan dan pandangan dari berbagai Universitas dan berbagai kalangan di Sumbar

Hal ini dikatakan Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah saat memaparankan , Visi dan Misi nya yang telah dituangkan dalam RPJM Propinsi Sumatera Barat 2021-2024, Percepatan RPJM ini adalah salah satu program 100 hari kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih. Dan juga memprioritaskan penanganan Covid-19, dan pemulihan  ekonomi, dalam acara Sarasehan Ikatan Alumni Sekolah Menengah Atas (IASMA) 1Landbouw Bukittinggi di ruang Pagaruyung hotel Balairung Jakarta. Jum’at (19/3/2021).

Gubernur Mahyeldi juga mengapresiasikan apa yang telah dibangun oleh Gubernur sebelumnya Irwan Prayitno  dalam pembangunan stadion olah raga di Sikabu Padang Pariaman. Dan upaya pemerintah Sumbar mencari event dan menjadi agenda olah raga yang mana memaksimalkan sarana olah raga, juga melibatkan beberapa atlet serta peserta didik yang mempunyai prestasi prestasi dibidang keolahragaan. 

“Dengan adanya Stadion Olahraga Sikabu Padang Pariaman, kita juga berkeinginan pemerintah pusat, juga memberikan pelaksanaa penyelenggarkan Pekan Olah Raga ( PON) di Sumatera Barat. Tentunya pelaksanaan PON di Sumbar juga menjadi sesuatu momen besar dalam pembangunan melengkapi sarana - dan fasilitasi Olahraga daerah upaya melahirkan atlit-atlit berprestasi di tingkat nasional dan internasional.” Ujarnya.
 
Mahyeldi juga sampaikan Sumbar memiliki kearifan local spasifik dengan berfalsafahkan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK), merupakan agenda kedua dalam RPJMD, sebagai hal yang mendasar kehidupan bagi masyarakat Sumbar. 

“Dengan adanya Mesjid Raya Sumatera Barat sebagai salah satu simbol kekuatan dan potensi agama, adat, budaya, ketokohan ulama. Semuanya menyatu di dalam wadah ABS-SBK. Alhamdulillah di kawasan mesjid Raya tersebut sudah ada kantor LKAAM, Bundo Kanduang, dan kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga nantinya akan bertempat di Mesjid Raya tersebut,” harapnya.

Gubernur juga mengupas tentang potensi pertanian merupakan program unggulan yang mana 57 % masyarakat  Sumatera Barat bertani, persolan kedepan adalah bagaimana para petani mendapat kesahjetaraan yang baik dalam menjual hasil taninya, Produksi gambir Sumbar adalah penghasil produksi gambir terbesar di Dunia, namun harga gambir belum cukup untuk meningkatkan kesahjetraan petani.

Diharapkan akan menghadirkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sebagai pendamping agar ada jaminan untuk para petani.  Pemerintah akan mengalokasikan 10% APBD untuk penguatan pertanian yang mana di dalamnya kebutuhan tani seperti bibit, lahan, dan irigasinya, ini sektor pertanian yang harus di perhatikan yang juga tertuang dalam visinya.

Mahyeldi juga katakana, akan menghadirkan 100.000 Milenial dan Human Enterprens yang mana 40% dengan bonus demografi yang memungkinkan pedagang, industry kecil / menengah berbasis digital yang tangguh dan berdaya saing. Pemerintah propinsi dan Kabupaten / kota serta OJK sudah bekerja sama dalam penanganan digitalisasi agar masyarakat mudah mengakses dan mengelola keuangan melalui internet. 

Penguatan ekonomi masyarakat, penguatan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk modal usaha. Saat ini ada 590 ribu UMKM di Sumatra Barat. Untuk  melakukan penguatan ekonomi masyarakat, salah satunya, UMKM ini mendapatkan modal usaha.

Masalah Infrastruktur pembangunan jalan tol juga menjadi perhatian khusus, pemerintah akan mempersiapkan Padang Pariaman - Sicicin tahun 2022 sudah selesai, saat ini hampir selesai untuk pembebasan lahan. 

Mengenai pembangunan Fly Over Padang - Solok ini juga target pemerintah dengan biaya 1,1 trilyun , hal ini sdh di sepakati dengan kementrian Maritim dan Investasi untuk pembangunan Fly Over yang berada di sitijau lauik. Beberapa akses pembangunan daerah timur sumatera barat juga merupakan percepatan dalam pembangunan Infrastruktur.

“Ada kabar baik setelah bertemu dengan KemenkoPolhukam, saat ini sedang dirancang Inpres Percepatan  Pembangunan Monument Nasional Bela Negara di Gunung Omeh jorong aia angek kecamatan gunung omeh kabupaten Lima puluh Kota. Dalam penyelesaian Inpres ini akan melibatkan delapan Kementrian dan lembaga Negara untuk percepatan penyelesaian Monument tersebut dan akan di selesaikan pada tanggal 25 Maret 2021 ini. Pemerintah juga akan membangun akses ke riau, agam, palupuah, dan menuju Lima Puluh Kota serta daerah kawasan timur Sumatera Barat,” ungkapnya.

Di paparan terakhir dalam Visi dan misi ini gubernur Sumbar juga menekankan pentingnya program mewujudkan tata kelola Pemerintahan dan pelayanan yang bersih, akuntable dan berkualitas. Kemaren kita sudah bertemu dengan KPK dalam pembentukan Pemerintahan yang bersih untuk pengawasan dan meminimalisir perilaku penyimpangan seperti korupsi terhadap pegawai dilingkungan Pemerintahan Propinsi sumatera Barat. 

“ Harapan kita setelah pengoptimalan visi misi ini, ditawarkan kepada masyarakat dan tertuang pada RPJM. Kesepakatan yang  dilaksanakan melalui DPRD propinsi untuk terus mempertajam peluang peluang dalam percepatan pelaksanaan program kerja dalam waktu tiga bulan kedepan. Masukan dari Masyarakat, dukungan, termasuk kritikan. Karena bagi kami kritikan ini merupakan sebuah bentuk kepedulian masyarakat, rasa tanggung jawab dalam rangka mencari solusi dalam penyelesaian pekerjaan.“ himbaunya.

Hadiri oleh para IASMA 1 Bukittinggi dan juga sebagai narasumber diantaranya Dirjen Otonomi Daerah Kementrian Dalam Negri Dr. Akmal Malik M.Si, Deputi Mentri UMKM Ir. Edi Satriya MA, Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Ir. Nurhaida MBA, dan beberapa narasumber lainya yang semuanya merupakan IASMA 1 Bukittinggi dari beberapa angkatan. Juga hadir beberapa Kepala OPD dilingkungan pemprov Sumbar.(rel)
 
Top