PADANG.Lintas Media News.
Keluarga pemulung, Zulfat Hengki bersama istrinya bernama Marianis yang tinggal di RT01/RW02, Jalan Baru, Depan PDAM Ulu Gadut, Kelurahan Limau Manis Selatan, Kecamatan Pauh, Kota Padang, kini bisa bernafas lega setelah rumah semi permanen miliknya, dibedah oleh UPZ Baznas Semen Padang.  Kini, ia bias menempati rumah yang layak huni.

Dengan bantuan anggaran sebesar Rp18 juta dari lembaga pengumpul zakat karyawan/ti perusahaan semen plat merah di Kota Padang itu, rumah milik pasangan pemulung seluas 8x9 meter itu kini sudah menjadi tempat yang layak untuk dihuninya bersama istri, anak serta beberapa orang cucunya.
"Alhamdulillah, sekarang saya sekeluarga sudah merasa nyaman tinggal di rumah ini. Terimakasih UPZ Baznas Semen Padang. Semoga, ini menjadi ladang amal bagi UPZ, maupun karyawan/ti Semen Padang yang telah menyalurkan zakatnya kepada UPZ Baznas Semen Padang," kata Zulfat Hengki saat ditemui di rumahnya, Senin (27/7/2020). 

Pria berusia 61 tahun itu mengakui sudah 30 tahun lebih tinggal di rumah ini. Sebelum rumahnya dibedah oleh UPZ Baznas Semen Padang, rumahnya ibarat gubuk tua yang sudah reot dan tidak layak untuk dihuni, karena atap rumah bocor. Jika hujan, sebagain rumah basah karena rembesan air hujan masuk ke dalam rumah. 

Kemudian di samping itu, katanya, fasilitas rumah seperti kamar mandi, WC dan dapur juga tidak ada. Bahkan untuk mandi, cuci, kakus (MCK), Ia bersama keluarganya harus pergi ke Sungai Ulu Gadut yang jaraknya sekitar 100 meter dari rumahnya. 
Sedangkan untuk tempat memasak, Ia pun terpaksa harus memanfaatkan bagian sudut rumahnya untuk dijadikan dapur. "Sekarang semua sarana sudah ada dan kami sekeluarga tidak lagi MCK di sungai. Kami bersyukur sekali atas bantuan bedah rumah yang kami dapatkan ini," ujar pria yang biasa disapa Pak Jun itu.

Pak Jun sendiri adalah warga pribumi Nagari Limau Manis Selatan yang merupakan bagian dari masyarakat lingkungan PT Semen Padang. Ia bersama istrinya, dikaruniai lima orang anak. Dua di antaranya meninggal dunia karena kecelakaan di kawasan Ladang Padang beberapa tahun lalu. 

"Di rumah ini selain saya dan istri, dua anak saya yang perempuan juga tinggal di rumah ini dan yang laki-laki tinggal di rumah istrinya di Surian, Kabupaten Solok. Alhamdulillah, anak saya yang perempuan sudah bekerja membuat keripik kentang di Perumnas HO, Indarung dan satu lagi kerja membuat serbet (sapu tangan) di kawasan Aur Duri," bebernya. 
Selain memulung, Pak Jun mengakui bahwa dirinya kadang-kadang juga bekerja membuat batu giling cabe di kawasan sungai Ulu Gadut ini. Untuk membuat satu buah batu giling cabe, Ia pun digaji Rp65 ribu, tergantung ukurannya. Namun begitu, kerja membuat batu giling cabe bagi Pak Jun, cukup menguras tenaga.
"Usia saya kan sudah kepala enam. Dan, tentunya membuat batu giling cabe bagi saya cukup melelahkan, apalagi proses pembuatannya memakan waktu yang cukup lama. Mulai dari mencari jenis batu untuk dijadikan batu giling, sampai batu tersebut dirapikan dengan pahat hingga akhirnya menjadi batu giling," tuturnya. 

Sementara itu, istri Pak Jun, Marianis juga mengaku bersyukur atas bantuan bedah rumah dari UPZ Baznas Semen Padang. "Kami sama sekali tidak terpikir kapan kami punya rumah seperti ini, karena untuk kebutuhan makan sehari-hari saja kami susah mencarinya," kata Marianis. 
Meski bentuk rumah yang direhab UPZ Baznas Semen Padang nampak sederhana, tapi bagi wanita berusia 54 tahun itu, kondisi rumah yang sekarang ini jauh lebih baik dari rumah sebelumnya. 

"Kalau dulu, rumah kami hanya kecil dan sudah reot. Sekarang setelah dibedah, rumah kami menjadi lebih besar dan sangat layak untuk kami tempati," ujarnya. 
Kepala Pelaksana Harian UPZ Baznas Semen Padang Muhammad Arif mengatakan bahwa bantuan bedah rumah milik Zulfat Hengki itu merupakan salah satu dari lima program UPZ Baznas Semen Padang, yaitu program Bidang Kemanusiaan yang di dalamnya terdapat program Bedah Rumah. 

Selain bedah rumah, juga ada beberapa program yang ada pada Bidang Kemanusiaan. Di antaranya, penyaluran bantuan biaya hidup rutin dan non rutin, peduli hunian, rehab sedang dan ringan, serta bantuan bencana alam.
"Program bedah rumah ini, sudah berlangsung sejak 1996 dan program ini termasuk program unggulan UPZ Baznas Semen Padang selain bantuan pendidikan dan bantuan modal usaha untuk kaum dhuafa," kata Muhammad Arif.

Selain rumah milik Zulfat Hengki, UPZ Baznas Semen Padang untuk bulan Juli ini juga melakukan bedah rumah warga. Dua di antaranya berada di Kecanatan Pauh, yaitu di Lubuk Perahu Batu Busuk, Kelurahan Lambung Bukit dan di Lubuk Gajah, Kelurahan Pisang. "Kemudian satu rumah lagi, berada di Kelurahan Padang Besi," pungkas Muhammad Arif.(*)
 
Top