Latest Post

50Kota Aceh Advertorial DPRD Kab. Banyuasin Advertorial DPRD Lahat Advertorial HUT ke-153 Kabupaten Lahat Advertorial Meranti Advertorial Pemkab Lahat Advertorial Pemkab Musi Rawas Advertorial Pemko Lubuklinggau Advertorial Pemko Pagar Alam Agam Alahan panjang AROSUKA Bali Balikpapan Bank Nagari Bantaeng Batam Batang anai Bateang Batu bara Batusangkar BAWASLU SUMBAR Bekasi Bengkalis BENGKULU BI Sumbar Bogor Bukittinggi Cilegon Deli serdang Dewan Pers Dharmasraya DPR RI DPRD Bengkalis DPRD Dharmasraya DPRD Kepulauan Meranti DPRD Kota Padang DPRD OKI DPRD Padang DPRD Padang Panjang DPRD Pessel DPRD RI DPRD Solok DPRD SUMBAR Dumai Enam lingkung FJPI Sumbar HPN 2022 Jakarta Jambi Jawa Barat Jeneponto Kab.Dharmasraya Kabupaten Dharmasraya Kabupaten Kepulauan Meranti Kabupaten Lahat Kabupaten Solok KADIN SUMBAR kambang Karimun Kayu Agung Kepulauan Meranti Kota Padaang Kota Padang Kota Pagar Alam Kota Pariaman Kota Solok Kotapariaman KPU KPU Sumbar Kuala lumpur Labuhanbatu Lahat Lampung Lampung Timur lanud Sut Lanud Sud Lanud Sultan Sahrir Lanud Sultan Syahrir Lanud Sultan Syahrir Padang Lanud Sultan Syarir Lanud Sur lanud Sut Limapuluh Kota Liputan Lubuk alung Lubuk Linggau Magelang Medan Mentawai Meranti Merbau Minahasa utara Miranti Muara enim Muba Banyuasin Muratara Musi Rawas Nagari Lurah Ampalu Nasdem Sumbar Nasional Ogan Ilir Ogan Komering Ilir (OKI) OKI Ombilin Opini Padang Padang Panjang Padang Pariaman Padangpanjang Pagaralam Pagaruyung Painan Palembang Pariaman Parik malintang Parit malintang PARIWARA Pariwara DPRD Padang Panjang Pariwara Pemkab Solok PARIWARA PT Semen Padang Pasaman Pasaman - Pasaman Barat Pasaman Barat Pasbar Pauh kamba Payakumbuh PDAM Padang Panjang Pekanbaru Pemkab Bengkalis Pemkab Lahat Pemkab Solok Pemko Padang Pemko Sawahlunto Pemko Solok Pemprov Sumbar Pemrov Sumbar Penas XVI KTNA Pertamina Pesisir Pesisir Selatan Pessel PJKIP Kota Padang PLN PMI Sumbar Polda Bali Polda Sumbar Polri Provinsi Bengkulu PT.ITA PT.Semen Padang Purwokerto PWI PWI Sumbar Rangsang Redaksi Redaksi 2 Riau samarinda Samosir Sawahlunto Selat panjang Semarang Semen Padang Semen Padang.. Sijunjung Sikucua Silungkang SMSI Solok Solok Selatan Sulawesi selatan Sumatera Barat Sumbar Sumsel Sumut sungai sarik Surabaya TANAH DATAR Tanahdatar Tangerang TSR III Pemkab Dharmasraya Tua Pejat Tulisan walikota solok


AGAM,Lintas Media News
PT Semen Padang bersama Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh (PPNP) mensosalisasikan tanaman kaliandra merah kepada kelompok tani se-Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Jumat (21/7/2023). 

Bertempat di aula MDA Langguang Nagari Koto Kaciak, sosialisasi yang digelar oleh Yayasan Hutan Lestari Indinesia (YHLI) itu, diikuti antusias oleh puluhan kelompok tani yang berada di daerah salingka Danau Maninjau tersebut. Hal itu, terlihat dari banyaknya kelompok tani yang ingin tahu manfaat dari kaliandra merah. 

Kepala Departemen Komunikasi & Hukum Perusahaan PT Semen Padang Iskandar Z Lubis mengapresiasi YHLI yang telah menfasilitasi sosialisasi kaliandra kepada kelompok tani di salingka Danau Maninjau. Dan, sosialisasi ini sejalan dengan program Pemprov Sumbar tentang Pemberdayaan Masyarakat sekitar Perhutanan Sosial. 

"Semen Padang juga sudah MoU dengan Pemprov Sumbar terkait Pemberdayaan Masyarakat sekitar Perhutanan Sosial. Nah, menindaklanjuti MoU tersebut, kami melaksanakan program kaliandra merah untuk ditanam oleh masyarakat sekitar perhutanan sosial di Sumbar," kata Iskandar.

Kaliandra merah ini, kata Iskandar melanjutkan, dimanfaatkan untuk mendukung pemberdayaan masyarakat sekitar hutan, karena bernilai ekonomis. Bahkan, kayunya dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi baru terbarukan (EBT). Karena, tanaman ini memiliki kalori tinggi.
"Kayu kaliandra ini merupakan bahan biofuel yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif yang dapat mensubstitusi bahan bakar batubara. Dan, Semen Padang sangat membutuhkan kayu kaliandra merah ini sebagai bahan bakar pembuat semen. Maka dari itu, kami di Semen Padang siap menjadi offtaker dari kayu kaliandra ini," ujarnya.

Kepala UPT Perbaikan dan Pemeliharaan PPNP, Auzia Asman, S.P., M.P., yang menjadi narasumber sosialisasi menyampaikan bahwa kaliandra merah dengan nama latin Calliandra calothyrsus adalah semak berbunga (shrub) dan termasuk ke dalam keluarga Fabaceae (suku kacang-kacangan).

Kaliandra merah ini dapat tumbuh hingga 12 meter jika lingkungan memungkinkan. Daun kaliandra berwarna hijau gelap, kanopi melebar ke samping, dan sangat padat. "Kaliandra merah ini memiki kalori tinggi yang tentunya bermanfaat sebagai sumber energi baru terbarukan (EBT)," kata Auzia. 

Pemanfaatan kaliandra merah, sebut Auzia, selain dapat dijadikan sebagai bahan bakar alternatif pengganti batubara, tanaman kaliandra ini sangat baik dalam konservasi lingkungan (tanah dan air), sehingga bisa memproduktifkan lahan-lahan marginal atau lahan yang tidak produktif. Sebab, dengan menanam kaliandra merah, akan membuat mutu dari kondisi tanah meningkat. 

Selain itu, bunga kaliandra juga bermanfaat untuk beternak madu galo-galo. Karena, bunganya bisa dijadikan sebagai konsumsi lebah madu. Sedangkan daunnya, juga bisa dijadikan pakan ternak dan bahan baku membuat kompos. Bahkan di Payakumbuh, ada pengusaha ternak ayam yang tertarik untuk menjadikan daun kaliandra sebagai bahan baku membuat pakan alternatif untuk ayam.

"Jadi, kalau kita memanfaatkan kaliandra untuk kebun galo-galo dan kita juga punya ternak sapi maupun kambing, maka potensi pemanfaatan kaliandra secara finansial akan semakin besar. Apalagi, kalau nantinya daun kaliandra ternyata juga memiliki potensi untuk dijadikan sebagai bahan baku untuk membuat pakan alternatifnya, tentu akan semakin besar potensinya," kata Auzia.

Potensi lainnya, sebut Auzia, adalah ranting kaliandra yang bisa dijadikan sebagai wood pellet yang merupakan komoditas ekspor ke negara empat musim. Karena, wood pellet ini sebagai kebutuhan rumah tangga yang kegunaanya sebagai sumber energi penghangat tubuh bagi masyarakat yang berada di negara empat musim tersebut. 

"Kalau pemanfaatannya sampai ke ranting, bunga dan daun, maka tidak akan ada lagi bagian dari kaliandra yang tidak bisa dimanfaatkan. Karena, kayunya bisa dijual ke Semen Padang sebagai bahan bakar alternatif yang dapat mensubstitusi bahan bakar batubara, bunganya untuk konsumsi madu, daunnya sebagai pakan ternak, dan rantingnya untuk wood pellet," ujarnya.

Pada kesempatan itu, Auzia juga menyampaikan pola penanaman kaliandra. Untuk penanaman Kaliandra, dapat dilakukan dengan jarak tanam 1x2 meter hingga 1x1 meter paling rapat. Dan, setelah ditanam, perawatan kaliandra merah harus diperhatikan, terutama kebutuhan airnya. 

"Jadi, setelah ditanam harus kita pastikan kebutuhan airnya. Kemudian setelah uratnya senyawa dengan tanah, maka untuk perawatan selanjutnya menjadi mudah, cukup kita hanya mengontrol sekali 2 hari. Untuk masa panen perdananya, dilakukan pada usia kaliandra merah 8-10 bulan. Saat dipanen, kita harus menyisakan tinggi batangnya sekitar 50 cm," katanya. 

Untuk umur produksinya, sebut Auzia, sampai 15 tahun, bahkan lebih. Kemudian puncak produksinya, pada umumnya di usia 5-7 tahun dengan jumlah produksi 35-50 ton/ha. Sedangkan untuk panen perdana setelah ditanam, estimasi produksi terendahnya sekitar 15 ton/ha, tergantung faktor kesuburan tanahnya. "Kalau kesuburan tanahnya sangat bagus, maka jumlah produksinya bisa lebih dari 15 ton/ha," ujarnya. 

Sementara itu, Ketua YHLI Ardedi Tanjung mengucapkan terima kasih kepada PT Semen Padang yang telah mendukung sosialisasi tanaman kaliandra merah. Apalagi dalam sosialisasi ini, PT Semen Padang juga memberikan 1.500 bibit kaliandra merah untuk dibagikan kepada kelompok tani di sakingka Danau Maninjau.

"Nah, 1500 bibit kaliandra merah ini baru tahap pertama. Artinya, akan ada ribuan bibit kaliandra merah yang akan dibagikan Semen Padang kepada kelompok tani di sakingka Danau Maninjau ini. Dan, para kelompok tani sangat senang bisa mendapatkan bibit kaliandra merah ini secara gratis," katanya.

Ia pun juga menyampaikan latar belakang kenapa sosialisasi kaliandra merah ini dilakukan. Kata dia, kaliandra merah ini adalah tanaman ramah lingkungan dan sangat cocok ditanam di salingka Danau Mninjau. Ditambah lagi, tidak butuh waktu lama untuk menunggu masa panen, dan di salingka Danau Maninjau juga sangat banyak lahan kosong. 

"Ada sekitar 500 ha lahan kosong di salingka Danau Maninjau ini. Dan, lahan ini lah yang akan kami manfaatkan untuk ditanami kaliandra merah. Karena, kaliandra merah ini sangat dapat membantu menambah pendapatan masyarakat sekitar salingka Danau Maninjau," ujarnya. 

Sementra itu, Kelompk Tani dari Jorong Lubuk Sao, Nagari Dama Gadang Koto Panjang, Kecamatan Tanjuang Raya, bernama Suhendri mengatakan bahwa dirinya tertarik ikut sosialisasi kaliandra merah ini, karena tanaman kaliandra merah ini merupakan yang sangat banyak manfaatnya. Terutama, bermanfaat untuk menyuburkan lahan dan dapat menahan erosi. 

"Di areal pertanian kami, ada lahan yang miring dan berpotensi terjadinya longsor. Makanya kami tertarik dengan kaliandra ini. Apalagi dari paparan narasumber, disampaikan bahwa tidak ada bagian dari kaliandra merah yang tidak bisa dimanfaatkan. Kayunya untuk bahan bakar pengganti batubara, daunnya untuk pakan ternak, dan bunganya untuk madu," katanya. 

Hal yang sama juga disampaikan peserta sosialisasi lainnya bernama Zul Abrar, yang mengaku berasal dari Lubuk Basuang. "Saya bukan dari Tanjung Raya, tapi dari Lubuk Basuang. Saya sengaja datang ke sini, karena saya pemerhati kelompok tani galo-galo Lubuk Basuang, dan saya tertarik dengan kaliandra merah ini, karena bunganya bermanfaat untuk konsumsi madu galo-galo," katanya. 

Di Lubuk Basuang, tambahnya, belum ada petani madu galo-galo yang memanfatkan bunga kaliandra merah. "Jadi, saya akan dorong bagaimana petani madu galo-galo di Lubuk Basuang juga menanam kaliandra merah ini. Terutama di Jorong Anam Parit Panjang. Karena, di sana terdapat banyak masyarakat yang menjadi petani madu galo-galo," pungkasnya.(*)


Padang,Lintas Media News
 PWI Sumbar dan Dispora Sumbar matangkan persiapan Porwanas 2024. Langkahnya, dibicarakan di Dispora Sumbar, Jumat (21/7).

Pembicaraan tersebut merupakan tindaklanjut dari pertemuan pengurus PWI Sumbar dengan Gubernur Sumbar Mahyeldi, beberapa hari sebelumnya.

"Secara prinsip, Sumbar sebagai tuan rumah tidak  ada masalah. Tindaklanjut posting anggarannya akan dibicarakan teknis dengan Ketua TPAD," jelas Kadispora Sumbar Maifrizon saat pertemuan dengan Ketua PWI Sumbar Basril Basyar bersama Ketua DKP PWI Sumbar Zul Effendi, Wk Ketua Bid Kesra Widya Navies dan Ketua SIWO Syaiful Husein.

Sebelumnya Gubernur Sumbar Mahyeldi memberikan apresiasi kepada kabupaten dan kota yang bersedia menjadi tuan rumah untuk beberapa Cabang Olahraga (Cabor) Porwanas 2024.
“Keinginan tersebut patut diapresiasi, sebab bagian dari komitmen untuk membangun dan bergerak secara bersama,” kata Mahyeldi, ketika menerima pengurus PWI Sumbar, di Istana Gubernur Sumbar, Kamis (13/7).
Apresiasi tersebut disampaikan Mahyeldi setelah mendengarkan penjelasan Ketua PWI Sumbar Dr Basril Basyar, ketika bersilaturrahmi dengan Gubernur Sumbar yang didampingi Kadispora Maifrizon dan Plt Kabiro Adpim.
“Kesediaan tersebut sekaligus bukti nyata, bahwa kabupaten dan kota di Sumbar memiliki komitmen untuk sama-sama membangun daerah,” kata Mahyeldi sembari menyebutkan, jika ada kabupaten kota yang bersedia, maka pertandingan Porwanas nanti tidak hanya di Padang, ibukota Provinsi Sumbar, saja. 
Basril Basyar juga menyampaikan perkembangan dari rencana Sumbar sebagai tuan rumah Porwanas, tahun 2024. 

Sejak Gubernur Sumbar Mahyeldi menyampaikan ide dan keinginan agar Sumbar menjadi tuan rumah Porwanas, ketika pelantikan pengurus PWI Sumbar, Januari 2023, berbagai langkah langsung dilakukan.

Langkah awal, melakukan loby ke SIWO PWI seluruh Indonesia, saat Rapat Kerja SIWO PWI bersamaan dengan HPN 2023, di Medan. Ketika itu, Sumbar sudah mengantongi surat dukungan dari Gubernur Sumbar dan Ketua DPRD Sumbar. Ketika itu, selain Sumbar, calon lain Solo, Aceh dan Kaltim. 

“Setelah kelengkapan administrasi dibahas, kemudian bersamaan dengan rapat koordinasi SIWO seluruh Indonesia, April lalu, diputuskan Sumbar sebagai tuan rumah,” kata Basril Basyar sembari menyebutkan, PWI Sumbar sudah melakukan komunikasi dan koordinasi dengan PWI Pusat, khususnya dengan SIWO PWI Pusat.( *)

Lintasmedia news.com, Dharmasraya -Dalam rangka mempercepat realisasi dunia usaha memperoleh Nomor Induk Berusaha (NIB), Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Dharmasraya, sejak tahun lalu telah meluncurkan berbagai inovasi. Salah satunya Gerbu NIB. 

Gerbu NIB yang merupakan akronim Gerakan Seribu Nomor Induk Berusaha, sejak diluncurkan sejak Juli 2022 itu telah menerbitkan 1026 NIB bagi pelaku UMKM.

Menurut keterangan Kepala Dinas PMPTSP, Naldi, Gerbu NIB ini menyasar pelaku-pelaku usaha yang berada di pusat-pusat perbelanjaan di setiap  nagari, seperti pasar dan lokasi-lokasi pedagang makanan dan minuman menggelar produknya. 

“Polanya kerjanya, DPMPTSP meminta data lokasi pelaku UMKM kepada pemerintah nagari, kemudian petugas kami didampingi perangkat nagari mendatangi lokasi tersebut untuk dilakukan verifikasi dan pengimputan data ke portal online penerbitan NIB,” terang Naldi.

Adapun syarat penerbitan NIB kata Naldi adalah KTP, data usaha, dan email aktif. Sedangkan yang dimaksud dengan data usaha, seperti nama usaha, modal awal, luas lokasi usaha, omset, karyawan dan perkiraan omset perbulan.

“Semua data tersebut, petugas kita yang input, pelaku cukup menjawab pertanyaan atau menyerahkan salinan dokumen yang dimaksud kepada petugas. Kalau seandainya pelaku usaha tidak punya atau tidak bisa membuat email sendiri, akan dibantu petugas,” ungkap Naldi.

Naldi mengungkapkan, untuk melancarkan pelaksanaan Gerbu IMB, DPMPTSP telah membentuk lima tim yang ditugaskan untuk menyusur pusat UMKM di seluruh penjuru Dharmasraya. Masing-masing beranggotakan 3 orang petugas ini diharapkan mampu melaksanakan tugas dengan maksimal dalam rangka mengejar target UMKM 100% ber NIB.

“Alhamdulillah, Gerbu NIB ini telah membantu mempercepat realiasi UMKM ber-NIB di Kabupaten Dharmasraya, dan pada akhir tahun lalu pak bupati secara simbolik telah menyerahkan dokumen NIB kepada ratusan pelaku usaha”, ungkapnya.

Naldi juga menegaskan komitmen pelayanan DPMPTSP, dimana pihaknya melakukan seluruh pelayanan NIB secara gratis, petugas tidak dibenarkan melakukan pemungutan atau pemberian apapun dari kepada pelaku usaha. Pasalnya proses Gerbu NIB seluruhnya telah ditanggung Pemkab Dharmasraya.

“Intinya mengurus NIB di Kabupaten Dharmasraya mudah, cepat dan gratis,” tutupnya.

Sementara itu, salah seorang pelaku usaha yang telah memperoreh NIB adalah Andi (33). Pria eks THL Dinas Kesehatan itu memulai usaha di bidang Furniture dan Desain Interior itu sejak awal 2021 lalu. 

Usaha yang didirikan di Komplek Perumahan Taratak Permai, Nagari Siguntur, Kecamatan Sitiung itu mulai berkembang dan mulai menerima pesanan dan pekerjaan, baik dari dalam dan luar Kabupaten Dharmasraya.

Dalam menjalankan usahanya, Andi yang sudah mempunyai 2 orang karyawan itu mengaku mengeluarkan biaya listrik ekstra. Namun setelah memperoleh NIB pada awal tahun 2023, Ia menggunakan dokumen itu untuk mengurus keringanan tarif listik ke PLN.

“Alhamdulillah, setelah itu kami memperoleh keringanan pembayaran listrik, dan menghemat biaya produksi kami,” ucap bos BMW Furniture Interior Design itu.(elda)

Padang,Lintas Media News
MENJAUHKAN masyarakat dari bencana, menjauhkan bencana dari masyarakat, atau bersahabat dengan bencana, itulah opsi bagi pengambil kebijakan di Sumatera Barat saat ini. Karena "ranah bundo", pada Jum'at (14/7/23) dikepung bencana besar, kalau di Padang masyarakatnya berkutat menghadapi banjir besar dan longsor, bahkan di daerah Agam malah ada kampung yang "dihondo" galaodo.

Melihat kondisi tersebut, DPW MOI Sumbar bersama pihak Provinsi yang diwakili Eko Faisal dari Diskominfotik, Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) V Sumatera V Padang Muhammad Dian Al Makruf, dan Komunitas Peduli Sungai Sumatera Barat Yuda Putra, mengadakan diskusi, Senin (17/7/23) di Gedung LKAAM Sumatera Barat kompleks Masjid Raya Sumbar, Jalan Ahmad Dahlan, Kota Padang.

Dalam diskusi tersebut, Eko Faisal dari Diskominfotik Sumbar mengatakan, "Yang pas untuk hadir dalam diskusi ini adalah pihak Dinas SDA dan BK, bukannya dari Diskominfotik. Tetapi, pimpinan berpesan untuk penanganan banjir di Kota Padang bisa melalui pengadaan pompa penyedot air, dan memperbanyak akses air untuk bisa sampai ke laut", katanya singkat.

Sejatinya, dalam hal ini pemerintah harus berperan sebagai pihak yang memberikan solusi dalam pencegahan bencana banjir dan masyarakat berperan sentral sebagai pihak yang bertanggung jawab untuk melakukan solusi yang diberikan oleh pemerintah meskipun dimulai dari hal kecil, ungkap Yuda Putra dari Kumunitas Peduli Sungai (KPS).

Silanjutkannya, masyarakat haruslah dapat merefleksikan diri apakah mereka telah menjadi pihak yang bertanggung jawab dalam hal pencegahan banjir atau malah menjadi penyebab datangnya banjir. Karena tanggung jawab terhadap banjir ada pada semua pihak dengan perannya masing-masing.

Disinilah peran KPS sebagai wadah untuk merangsang masyarakat bisa lebih peduli terhadap keberlangsungan dan kebersihan sungai. “Tujuan dibentuknya komunitas peduli sungai adalah agar masyarakat dapat mandiri, peduli akan lingkungan dan aktif dalam kegiatan memelihara sungai dan menjaga sungai,” katanya.

"Peran serta KPS sebagai ujung tombak dalam menjaga kelestarian SDA di lingkungan sungai menjadi penting, sebagai bentuk upaya pelestarian SDA dan lingkungan sekitarnya", ungkap Yuda selaku Ketua KPS Sumbar.

Diterangkanya lagi, pada dasarnya kegiatan konservasi sumber daya air dapat dikelompokkan ke dalam 3 hal penting yang meliputi, perlindungan dan pelestarian lingkungan SDA, dengan meminimalisir gangguan maupun kerusakan yang kemungkinan disebabkan oleh perilaku manusia atau faktor alam.

Pengelolaan kualitas dan kuantitas air dengan pengendalian pencemaran air baik yang berada di permukaan maupun yang masuk ke dalam tanah. Sehingga diperlukan langkah reboisasi, membuat biopori, menjaga sanitasi serta menghilangkan kebiasaan BAB dan membuang sampah di sungai maupun bantarannya, pungkasnya.

Sementara Kepala BWS Sumatera V Padang Muhammad Dian Al Makruf menyampaikan, Komunitas Peduli Sungai diharapkan dapat mengajak masyarakat untuk selalu menjaga sungai, dengan menyebarluaskan pengetahuan kepada masyarakat mengenai pentingnya sungai. Sehingga masyarakat mau menjaga dan merawat sungai agar fungsi sungai tidak terus menurun dan mengalami kerusakan, dengan peduli terhadap penataan lingkungan sungai, peduli terhadap kualitas air sungai atau pencemaran, peduli terhadap pencegahan penyalahgunaan bantaran dan sempadan, sehingga muncul rasa memiliki terhadap sungai di lingkungannya

Menurutnya, kondisi penurunan fungsi sungai apabila terus dibiarkan akan mengakibatkan kerusakan yang lebih besar dari hulu sampai ke hilir sehingga fungsi layanannya semakin menurun. Jika sudah mengalami kerusakan yang besar maka untuk mengembalikan fungsi sungai tersebut diperlukan biaya yang sangat besar.

"Bahkan, resiko bencana banjir akan makin diperparah oleh kondisi lingkungan permukiman di daerah bantaran sungai yang sangat padat,” ujarnya.

Belum lagi tambah dia, sistem tata bangunan dan sirkulasi tidak teratur, tanggul sungai dan drainase yang tidak memadai atau sudah menyatu dengan bangunan hingga terjadi alih fungsi lahan. Untuk itu, memperketat semua perizinan.

“Penanganan pemukiman dan perbaikan infrastruktur pendukung serta penataan saluran drainase, diharapkan menjadi salah satu fokus pemerintah agar bencana banjir ini tidak semakin parah, atau tidak terjadi lagi", sebut Dian.

Melihat dan belajar dari kondisi terkini banjir Kota Padang pada Jum'at (14/7/23) tersebut, dalam upaya pengurangan resiko dan penangulangan banjir Kota Padang sangat membutuhkan penambahan polder-polder baru, karena saat ini di Kota Padang hanya baru ada empat buah. Serta penambahan beberapa unit pempa penyedot air, karena saat ini baru ada satu unit, beber Dian.

Kini, sudah saatnya semua pihak harus berkerja bersama untuk mencegah terjadinya banjir yang lebih besar lagi kedepannya. Kini, yang harus dilakukan adalah mencari bagaimana solusi untuk mengatasi permasalahan banjir tersebut, pungkas Dian.(***)



Padang,Lintas Media News
dr. H.Suir Syam, M.Kes.MMr Anggota DPR RI Komisi IX pada Jumat (21/7) mengadakan Sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) di Gedung IPCC STIKIP PGRI  Gunung Pangilun Kota Padang Sumbar.

Kegiatan Sosialisasi tersebut dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Barat, Kadis Kesehatan  Kota Padang, dr Melinda Wilma, MPPM, camat Kecamatan Nanggalo.
Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Barat Sumbar mengatakan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat harus ada tujuh langkah yang harus dilakukan, yaitu harus membiasakan pola hidup sehat, selanjutnya masyarakat harus membiasakan makan buah dan sayur – sayuran , tidak merokok, dan tidak boleh membiasakan meminum minuman beralkohol, menjaga kebersihan lingkungan serta membiasakan buang kecil atau besar  di tempat yang wajar dilarang buang air besar di sungai supaya tidak adanya sumber penyakit sungai .MASUK
SELAMAT DATANG!Masuk ke akun Anda
nama pengguna
kata sandi Anda
Lupa kata sandi Anda?
PEMULIHAN PASSWORD
Memulihkan kata sandi anda
email Anda
 
Beranda  Kesehatan

KesehatanUncategorized
dr. H.Suir Syam, M.Kes.MMr Anggota DPR RI Komisi IX : dokter yang lalai menangani Pasien dituntut 2 tahun Penjara denda 200 juta Rupiah
Penulis Padang Time -21 Juli 202304

PadangTIME com – dr. H.Suir Syam, M.Kes.MMr Anggota DPR RI Komisi IX pada Jumat (21/7) mengadakan Sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) di Gedung IPCC STIKIP PGRI  Gunung Pangilun Kota Padang Sumbar.

Kegiatan Sosialisasi tersebut dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Barat, Kadis Kesehatan  Kota Padang, dr Melinda Wilma, MPPM, camat Kecamatan Nanggalo.
Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Barat Sumbar mengatakan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat harus ada tujuh langkah yang harus dilakukan, yaitu harus membiasakan pola hidup sehat, selanjutnya masyarakat harus membiasakan makan buah dan sayur – sayuran , tidak merokok, dan tidak boleh membiasakan meminum minuman beralkohol, menjaga kebersihan lingkungan serta membiasakan buang kecil atau besar  di tempat yang wajar dilarang buang air besar di sungai supaya tidak adanya sumber penyakit sungai .


Lebih lanjut Suir Syam mengatakan membiasakan polah hidup sehat sangat penting dalam kelangsungan hidup sehari_ hari.
Kegiatan Sosialisasi ini dihadiri 500 warga masyarakat kecamatan Nanggalo Kota Padang,
Sosialisasi Anggota DPR RI Komisi IX dari Partai Gerindra disambut antusias oleh masyarakat Kecamatan Nanggalo, mengapa demikian? ya selama ini masyarakat Sumatera Barat di kenal seorang dr yang ramah pada pasien.

Dijelaskan Suir Syam  tingginya angka Stunting   di Indonesia  akan berakibat buruk terhadap perkembangan  Kemajuan mengapa demikian ungkap Suir Syam ?,

Diungkapkan Suir Syam  bahwa  Stunting sangat berpengaruh terhadap pendidikan  generasi, seorang anak   Stunting tentu akan mempengaruhi pola pikir dan cara berpikirnya yang mengakibatkan kebodohan karena  tidak dapat berpikir dengan cerdas yang juga dapat mengalami kebodohan yang disebabkan kurang gizi, apabila masyarakat lebih banyak yang bodoh tentu  daerahnya tidak akan maju.

Dikatakan Suir Syam Satu Tahun  yang lalu  masyarakat telah berhasil melewati masa Covid 19, namun saaat ini lain lagi persoalan kesehatan yang dihadapi masyarakat Indonesia yaitu masalah stunting pada masyarakat yaitu masalah kekurangan Gizi atau gizi buruk pada masyarakat.

Bagi dokter  yang tidak memberikan pelayanan pada pasien   maka dokter tersebut akan mendapat hukuman penjara selama 2 tahun penjara  dan denda 200 juta Rupiah ungkap Suir Syam .

dr Melinda Wilma, MPPM  menjelaskan 7 langkah yang harus diterapkan pada masyarakat, yaitu gerakan masyarakat untuk berolah raga, budayakan  membiasakan hidup tidak merokok, karena merokok sangat berbahaya pada manusia, terutama pada ibu hamil dan anak -anak. asap rokok dapat mengakibatkan pembuluh darah dapat mengecil, kemudian langkah melarang untuk tidak meminum meminum minuman beralkohol, lebih lanjut Suir Syam menjelaskan pada saat ini masyarakat dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan tubuh masyarakat secara rutin, dan masyarakat dianjurkan untuk menjaga kebersihan lingkungan rumah agar terhindar dari penyakit, selanjutnya masyarakat harus jauh dari penyakit, apabila masyarakat tidak sehat maka kehidupan masyarakat tersebut tidak akan tenang sehingga pikiran tidak akan konsentrasi untuk mencari nafkah ungkap Suir Syam seorang dokter yang ramah pada pasien.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang, menjelaskan tentang mengenal stres yang dapat menimbulkan gangguan jiwa. Stres dapat terjadi apabila seseorang tidak mempunyai  keseimbangan antara keinginan atau harapan dengan kenyataan yang dialami  manusia, Stres dapat diatasi dengan jurhat pada manusia dan Allah, namun pada kenyataannya orang stres dapat melakukan jurhat pada yang maha Kuasa, dengan jalan berdoa, hal ini obat yang paling ampuh dalam mengatasi stres ungkap kadis kesehatan kota Padang.

dr Melinda Wilma  menjelaskan , tanda tanda orang yang mengalami stres antara lain : Susah tidur,  Nafsu makan berkurang, mengalami kelisahan  dan mempunyai rasa cemas dan kekhawatiran yang cukup tinggi.

Lebih lanjut  disampaikan juga mengenai Ancaman Penyakit tidak menular seperti penyakit gula yang disebabkan makanan dan minuman siap saji yang beredar di tengah masyarakat, yang semuanya dapat menimbulkan penyakit. masyarakat pada saaat ini sebaiknya menjauhkan diri dari asap rokok, hindari dari obesitas, dan membiasakan pola hidup sehat.
Lebih lanjut dikatakan rutin melakukan cek kesehatan badan ke rumah sakit atau dokter. (Rel)

Padang,Lintas Media News
Jelang pelaksanaan  World Islamic Enterpreuner Summit (WIES) 2023 bulan September mendatang, di kota Padang , beberapa pebisnis ASEAN dan Negara Timur Tengah mulai memperlihatkan antusiasme nya untuk ikut bergabung . Salah satunya Marcello Hidalgo seorang General Manager Pusat Halal / Sertifikasi Halal di Chile yang juga  pebisnis di perusahaan Aliansyah Agro .

Bersama tim WIES , kunjungan perdana Hidalgo ke Sumbar ini dijamu oleh Walikota Padang Hendri Septa di Kediaman Rumah Dinasnya, Jumat (21/7).

"Masyaallah, thank you for the mayor's warm welcome, this is a pleasant first impression for me visiting West Sumatra and I am very flattered (terima kasih atas sambutan hangat walikota, ini kesan pertama yang menyenangkan bagi saya berkunjung ke Sumatera Barat dan saya sangat tersanjung)" Ucap Hidalgo .

Walikota Hendri Septa mengaku senang dengan kedatangan tamu bersama tim WIES, karena baginya ini menandakan agenda internasional yang diadakan di kota Padang berhasil merebut perhatian pebisnis-pebisnis dunia untuk datang.

" Pemerintah Kota Padang akan mendukung penuh penyelenggaraan iven WIES ini dengan ikut mempromosikan  serta mensukseskan iven internasional ini". Tutur Hendri Septa yang lama menempuh pendidikan di Australia ini.

Ketua pelaksana WIES Sari Lenggogeni menyampaikan kedatangan Hidalgo ke Sumbar selaras dengan tujuan WIES yaitu menjembatani pelaku bisnis buyer dengan umkm terutama Sumbar, 99% dan 1% dengan mengangkat produk halal untuk bisa mendunia. Jadi kita mempromosikan pariwisata Sumbar sebagai destinasi MICE yang punya potensi dagang kelas dunia.
" Disamping itu kita berharap output WIES ini bisa membuat terbentuknya Global Muslimpreneur Forum, Kerjasama, dan transaksi dengan dunia perdagangan internasional sehingga  tourism impact memperkuat Sumbar sebagai pusat MICE Indonesia dan Intellectual Property WIES" harap Sari.

Terakhir Walikota Hendri Septa mengajak Hidalgo makan siang dan mengunjungi beberapa tempat potensial produk unggulan di kota Padang yang mempunyai peluang untuk dikembangkan di pasar dunia.

Ikut mendampingi Head Media Center WIES Yulviadi 'Adek' , Mona Sisca, Rahmi dan Ayi serta pengurus HIPMI. (*)



Pekanbaru, Lintas Media News
Hubungan yang elok antara Provinsi Riau dan Sumatera Barat, yang telah terbina sejak lama, harus terus diisi dengan hal-hal positif dalam bidang ekonomi dan budaya sehingga terwujud kemajuan dan kesejahteraan masyarakat di kedua daerah.

Apresiasi dan sekaligus harapan ini diungkapkan Gubernur Riau H. Syamsuar ketika menerima Ketua LKAAM Sumbar Dr Fauzi Bahar, M.Si Datuak Nan Sati bersama Pengurus LKAAM di Rumah Dinas Gubernur, Jalan Diponegoro Pekanbaru, Kamis (20/7/2023).

Transportasi yang makin lancar antar kedua provinsi, kata Gubernur Syamsuar, akan memacu peningkatan kegiatan ekonomi. Bahan kebutuhan pokok didatangkan dari Provinsi Sumbar, sebaliknya orang Riau akan datang ke Sumbar untuk berwisata dan menikmati kuliner. 

"Kedepan akan terdapat tiga jalan poros antara Riau dengan Provinsi Sumbar, yaitu melalui Kuantan Sengingi-Kiliran Jao, melalui Pangkalan terus ke Payakumbuh dan melalui Ujung Batu-Pasaman. Ketiga poros ini harus dimaksimalkan kualitas jalannya sehingga menjadi memicu peningkatan ekonomi, apalagi nanti kalau selesai jalan tol," kata Gubernur Syamsuar bersemangat.
Karena itu kunjungi LKAAM Sumbar kepada Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau kiranya dapat mendorong hal-hal elok dari kedua provinsi. "Ninik dan Datuk Datuk saya harapkan dapat menjaga hubungan baik kedua provinsi yaitu Riau dan Sumatera Barat. Jika program-program elok dapat didorong maka kemajuan dan kesejahteraan pasti akan didapatkan oleh masyarakat kedua daerah," kata Gubernur Riau Syamsuar. 

Gubernur Riau yang bergelar Datuk Seri Setia Amanah ini mengaku telah menjalin komunikasi yang bagus dengan Gubernur Sumbar Buya Mahyeldi, dan bertukar informasi selalu untuk kemajuan kedua provinsi.

Sementara itu, Ketua LKAAM Sumbar Dr. Fauzi Bahar, M.Si Datuak Nan Sati mengatakan, bahwa hubungan harmonis dan historis antara Sumbar dan Riau harus terus direkat, tidak saja dalam bidang ekonomi tetapi juga budaya sesama etnis Melayu. 

Karena itu, kata Fauzi Bahar Dt Nan Sati, kerjasama yang telah terjalin dengan LAM Riau akan terus dipertahankan, terutama dalam menitipkan dan menjaga anak kemenakan Minangkabau yang telah menjadi warga Provinsi Riau. 

"Atas dasar hubungan historis kedua provinsi selama ini dan pengayoman yang dilakukan kepada masyarakat Riau asal Minangkabau, kami LKAAM Sumbar akan memfasilitasi pemberian gelar Sangsako Adat Minangkabau kepada Bapak Gubernur Riau Haji Syamsuar dari salah satu nagari di Sumbar," kata Fauzi Bahar Datuak Nan Sati sembari menghadiahkan Buku Tambo Minangkabau. 

Gubernur Riau Syamsuar mengaku haru dan mengucapkan terima kasih atas perhatian yang diberikan oleh masyarakat adat Minangkabau melalui LKAAM Sumbar kepadanya. "Saya berterima kasih, dan saya serahkan penilaiannya kepada yang memberi gelar," kata Syamsuar. 

Apresiasi atas rencana pemberian gelar itu juga disampaikan oleh Pengurus LAM Riau, yang juga merencanakan memberikan Gelar Kehormatan Adat Melayu Riau kepada Gubernur Sumbar Buya Mahyeldi. "Kami dari LAM sudah bersepakat memberikan gelar kepada Gubernur Sumbar Buya Mahyeldi," kata Ketua DPH LAM Riau Datuk Seri H. Taufik Ikram Jamil.

Teknis rencana pemberian gelar kepada Gubernur Riau dan Gubernur Sumbar ini sedang dirumuskan secara matang oleh LKAAM Sumbar dan LAM Riau. Direncanakan puncak pemberian gelar itu di akhir bulan Agustus 2023 mendatang.

Tim LKAAM Sumbar yang ikut dalam pertemuan dengan Gubernur Riau Syamsuar dan LAM Riau adalah Ketum LKAAM Sumbar Dr Fauzi Bahar Dt Nan Sati, Ketua Harian Dr. Amril Amir Dt Lelo Basa, Waketum Drs. Syafrizal Ucok, MM Dt. Nan Batuah, Waketum Reflidon Dt. Kayo, Ketua-ketua yaitu Ir. Dahler Dt. Panghulu Sati, Adius Saleh Dt. Rajo Mudo, Aresno Dt. Andomo, jajaran Sekretaris Jasril Jack Dt. Pintu Langik, Chairul Anwar Dt. Mulia, Misral Dt. Rajo Batuah dan Arfa Kasni Dt. Tumangguang, Biro-biro Azhar Nuri Dt. Rajo Nan Putiah, AK Jailani Dt. Sinaro Panjang, Hardi Siswan Dt. Marah Bangso, Zulhikmi Dt. Rajo Suaro dan Sidi Gusfen Khairul. Tim ini didampingi oleh Sekretaris Dinas Kebudayaan Sumbar Yayat Wahyudi A, S.T, M.Si., tokoh Minang di Riau Syamsul Rakan Chaniago, SH.MH., Ketua IKPS Riau Jhon Satri Dt Rajo Nan Sati dan Sekretaris IKMR H. Marjoni Hendri. Tampak hadir pula pengusaha nasional asal Minang Firdaus HB. (*)




LIMAPULUHKOTA,,Lintas Media News
Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Supardi membuka Focus Group Discussion (FGD) Diskusi Kelompok Terpumpun Menggali Potensi Budaya Maek, Kecamatan Bukik Barisan Kabupaten Limapuluhkota di Kenagarian Maek  selama dua hari (20-21/7).

Dalam kesempatan tersebut terungkap, Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) akan melakukan Radiocarbon dating untuk mengetahui usia gugusan menhir yang terletak di Nagari Maek.  

Radiocarbon dating merupakan metode penelitian yang memperkirakan usia obyektif bahan berbasis karbon yang berasal dari organisme hidup. Metode ini sangat cocok untuk diaplikasikan guna menentukan usia benda purbakala yang telah mencapai ribuan tahun.
“ FGD yang melibatkan para pakar dan pemangku adat ini, bertujuan untuk memecahkan misteri Maek yang belum terpecahkan hingga sekarang. Jadi kita sepakat untuk mengangkat Maek menjadi objek destinasi peradaban tertua di nusantara dan dunia,” katanya.

Dia mengatakan dua bulan yang lewat dirinya datang ke Maek dan bertemu dengan salah seorang tokoh masyarakat, dari perempuan itu terungkap, sudah banyak pakar-pakar yang datang, namun belum ada hasil penelitiannya yang mebuahkan hasil. Pada tahun 1985 UGM juga mengabil beberapa sampel yaitu gigi,tengkorak kepala dan tanah untuk diteliti, namun hingga sekarang belum ada hasil.

“ Jadi saya sudah datang ke UGM untuk melihat sampel itu secara langsung, hingga sekarang masih ada,” katanya.

Untuk lebih memperdalam, pihaknya datang ke BRIN dan menemui kepala untuk mengurus situs-situs pra sejarah, bahkan mereka berencana untuk melakukan  Radiocarbon dating, sehingga tengkorak itu akan di autopsi kembali untuk menentukan usia dari fosil itu.

Tidak hanya peradaban, pihaknya juga ingin mengungkapkan misteri menhir yang ada di Maek telah berumur berapa tahun.

Jadi dengan metode penelitian yang dilakukan oleh BRIN, bisa dilakukan di Indonesia atau Amerika, kalau di sini bisa, namun waktunya panjang dan sering tidak diakui dunia, sementara di Amerika  waktunya satu atau dua bulan namun harus membayar  untuk satu sampel.
Beberapa fosil yang tersimpan di UMG itu layak untuk dilakukan Radiocarbon dating, namun tinggal memikirkan untuk membayar sampel itu, satu sampel itu kisaran Rp 15 juta, tiga sampel itu Rp 45 juta,” katanya.

Dia mengatakan, angka nya tidak terlalu mahal, namun kita tidak menggarkan dalam komposisi APBD Sumbar. Namun untuk penelitian itu BRIN tidak hanya menerima uang pemerintah saja, namun juga pihak swasta.

“ Jadi pihak BRIN hingga UNESCO sangat tertarik untuk menggali hal-hal yang ada di Maek,”katanya.

Pihak nya juga mengunjungi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, bahkan mereka berkomitmen  untuk mengangkat Maek untuk menemukan sejarah baru peradaban di Indonesia. Dulu pada tahun 1985 menhir di sini lebih dari empat ribu dan  banyak tersebar. Namun, karena masyarakat tidak tahu itu batu apa, digunakanlah untuk keperluan pondasi, tempat duduk di rumah, dan lain-lain.

Dari jumlah sebanyak itu artinya ada banyak manusia yang telah dikuburkan di daerah ini dan bisa disimpulkan bahwa Maek dahulunya merupakan peradaban besar yang ada sebelum tahun masehi.

Jadi untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan optimalisasi pembangunan pariwisata di Sumbar , pihaknya melaksanakan sejumlah kegiatan besar seperti FGD dan yang lainya. Kenapa FGD yang melibatkan tokoh adat Maek dan lainya karena, kita tidak ingin terjadi sejarah kelam ketika Maek menjadi destinasi internasional, masyarakat setempat tidak menjadi penonton saja, namun ikut mengelola tanpa melibatkan pihak lain.  

Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar Saifullah mengatakan, kita mengapresiasi kepedulian banyak pihak untuk pelestarian peninggalan situs kebudayaan yang dilindungi, termasuk Ketua DPRD Sumbar. Banyak misteri yang belum terungkap pada Kenagarian seribu menhir Maek ini belum terungkap, sehingga kegiatan ini penting dilaksanakan.

" Jadi dalam pelestarian situ warisan itu ada tiga yaitu perlindungan, pemeliharaan hingga pelikasikan, semoga FGD ini memberikan banyak manfaat," katanya.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh pakar-pakar, salah satunya pakar pariwisata dunia Ridwan Tulus.(rel/St)


Lintasmedia news.com, Dharmasraya -Wakil Presiden (Wapres) RI KH. Ma'ruf Amin secara resmi membuka Apkasi Otonomi Expo (AOE) 2023 dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) ke-XV, yang dilangsungkan di Hall Indonesia Conventions Exhibitions (ICE) Bumi Serpong Damai, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (20/07/2023).

Dalam kesempatan itu Wapres menyampaikan apresiasi atas diselenggarakannya AOE 2023. Menurut Wapres, Indonesia memiliki beragam potensi lokal yang terbentang luas di daerah nusantara. Dengan adanya Otonomi Daerah maka setiap pimpinan daerah merupakan suatu kesempatan bagi daerah untuk mengaktualisasikan dan mengoptimalkan potensi yang ada di daerah.

“Saya berharap, otonomi akan memacu pemimpin daerah untuk mengakselerasi pembangunan di daerahnya, meningkatkan kemakmuran, dan mengurangi ketimpangan,” ujar Wapres.

Lebih lanjut Wapres menuturkan, guna mewujudkan otonomi daerah yang bermanfaat bagi masyarakat, Pemerintah Kabupaten diharapkan dapat terus meningkatkan gagasan dan langkah inovatif, baik pada tataran kebijakan maupun penggunaan anggaran yang tepat guna, sehingga pertumbuhan ekonomi daerah yang inklusif dan berkelanjutan dapat terwujud.

“Pastikan implementasi program dan anggaran yang efektif dan akuntabel hingga di tingkat kecamatan, kelurahan dan desa, sebagai ujung tombak perangkat pemerintah yang berhubungan langsung dengan masyarakat,” tegas Wapres.

Wapres juga meminta Pemerintah Kabupaten agar terus mendorong terciptanya ekosistem usaha yang sehat dan ramah investor di daerahnya.

“Terus perkuat rantai pasok lokal dan akses pasar hingga mampu menjangkau pasar nasional hingga global,” imbuhnya.

Selanjutnya, Wapres meminta pemerintah kabupaten untuk fokus kepada komoditas- komoditas unggulan dari hulu ke hilir secara terpadu serta memperkuat peluang di bidang ekonomi dan keuangan syariah.

“Kontribusi kabupaten dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah akan turut menentukan keberhasilan kita dalam mewujudkan visi menjadi Pusat Halal Dunia pada tahun 2024,” urai Wapres.

Wapres juga memberikan arahan kepada para pemimpin daerah agar ajang ini dimanfaatkan untuk mempromosikan destinasi wisata, komoditas, dan investasi unggulan daerah, tidak terkecuali produk dan jasa halal, seperti makanan dan minuman, fesyen, farmasi, kosmetik dan wisata halal.

“Banyak kabupaten yang memiliki potensi wisata yang layak dikembangkan untuk menarik investor, menumbuhkan ekonomi kreatif, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan penghasilan warga setempat, sekaligus melestarikan budaya lokal,” tutur Wapres.

“Selain itu, wisata halal juga layak untuk dikembangkan mengingat jumlah wisatawan muslim dunia terus melonjak, hingga mencapai 110 juta wisatawan pada tahun 2022,” imbuhnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Apkasi, Sutan Riska Tuanku Kerajaan mengungkapkan, penyelenggaraan Apkasi Otonomi Expo (AEO) 2023 merupakan upaya pemerintah daerah untuk mencari sumber pendapatan, selain penambahan dana dari pusat melalui DAU dan DAK, salah satunya adalah melalui perdagangan dan investasi.

“Sebagai bentuk peran dan fungsi Apkasi dalam memfasilitasi peningkatan kapasitas anggotanya, termasuk memfasilitasi kebangkitan perekonomian anggotanya, Apkasi telah melaksanakan sejumlah forum bisnis yang mempertemukan pemerintah daerah dengan para buyer dan investor potensial,” urai Sutan Riska.

Sutan Riska menyampaikan AEO 2023 diikuti, 150 Kabupaten, 3 Provinsi, 2 Kementerian, 15 BUMN, 7 Perusahaan Swasta Nasional dan Multi Nasional dan 30 UMKM, yang secara keseluruhan 248 stan pameran, dan digelar mulai hari ini sampai tanggal 23 Juli 2023.

Sutan Riska juga melaporkan, selain AEO 2023, Apkasi juga mengadakan Rakernas XV yang akan membahas pemasalahan-permasalahan strategis bersama beberapa menteri terkait. Secara khusus akan membahas kesiapan pemerintah kabupaten dalam menyonsong Pemilu dan Pilkada serentak tahun 2024 dengan harapan dapat terselenggara dengan lancar aman dan kodusif.

Usai menabuh gong tanda peresmian pembukaan Rakernas dan Apkasi Otonomi Expo, Wapres beserta rombongan terbatas mengunjungi beberapa stand yang menyuguhkan informasi perdagangan dan investasi para anggota Apkasi

Turut hadir dalam acara ini, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri, dan Pj. Gubernur Banten Al Muktabar, Ketua Umum Apeksi Bima Arya, dan sejumlah duta besar Negara sahabat(elda)


Padang,Lintas Media News
World Islamic Entrepreneurs Summit (WIES) mengangkat produk berpotensi  di Indonesia khususnya di Sumatera Barat yang bisa mendunia dengan menjembatani peluang kerjasama  antara buyer dengan produsen.

Kota Padang yang beruntung ditunjuk  sebagai tuan rumah iven internasional ini didatangi   pengusaha muslim dari Chile, Marcello Hidalgo seorang General Manager Pusat Halal / Sertifikasi Halal, seorang pebisnis di perusahaan Aliansyah Agro . Ia tertarik untuk menggarap potensi Minuak Atsiri dimiliki Sumatra Barat (Sumbar).

"Meski kita sedang mempersiapkan  persiapan WIES kita juga melakukan pendekatan kepada pengusaha muslim asing untuk berkolaborasi garap potensi Sumbar, dan malam ini kita gandeng pengusaha dari Chile AM Hidalgo,"ujar Ketua Panitia WIES 2023 Dr Sari Lenggogeni, Kamis 20/7-2023 di Media Center WIES 2023  Kupi Batigo.

Kata Sari Hidalgo tertarik ke Sumbar setelah Sari Lenggogeni bertemu pada MoU Expo Halal di Penang Malaysia beberapa waktu lalu.
"Mr Hidalgo inj tertarik ketika kita sebut Sumbar potensi Minyak Atsiri nya terbaik di Indonesia, juga minyak serai wangi,"ujar Sari kepada crew Media Center WIES 2023.

"Ya saya ingin melihat langsung potensi minyak atsiri mulai dari penyulingan dan kapasitas produksinya. Dan siap menjadi buyyer untuk Chile dan dunia Islam dengan sertifikasi halal,"ujar Mr Hildago diterjemahkan Sari Lenggogeni dan Eveline dari Panitia WIES 2023.

Momentum Padang menjadi tuan rumah WIES 2023, kata pengusaha muslim dari Chile tentu menarik sekali karena menjadi ajang expo produk bersertifikat halal yang diterbitkan lembaga resmi diakui oleh dunia Islam,"ujar Hildago.

Adapun produk yang ingin di carinya adalah Patchouli Oil atau minyak atsiri yang dikenal dengan minyak nilam. Dan banyak di temui di Sumatra Barat terutama Kabupaten Pasaman.

Pada literasi dimiliki Media Center WIES 2023, Mr Hildago pernah memfasilitasi daging Chile ke Indonesia dengan standar halal.

"Sebelumnya negara kami, sudah pernah ekspor daging ke Indonesia yang awalnya terbuka setelah ada sertifikasi halal dikeluarkan lembaga di Chile,"ujar Mr Hildago.

Pada diskusi bisnis di Media Center WIES 2023, Sari Lenggogeni juga menghadiri pakar UNAND Prof Deddi Prima Putra dan eksportir Minyak Atsiri Dodi serta pelaku UMKM daging Sumbar.

Menurut Sari Lenggogeni, setelah melakukan peninjauan ke Sumbar, Mr Hildago ini akan membawa sample.untuk diuji dan diterbitkan sertifikat halalnya

"Nanti Mr Hidalgo ini akan membawa sample dari minyak nilam dan jika potensi bagus, siap bermitra dengan UMKM minyak nilam di Sumbar,"ujar Sari. (***)


 

Solsel,Lintas Media 
Mensosialisasikan Peraturan Daerah (Perda) No.12 tahun 2017 tentang kepemudaan,Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Barat (Sumbar) Mario Syahjohan temui masyarakat Nagari Lubuk Malako dan Nagari Pasar Muara Labuh.Senin- Selasa (17-18/7/2023).

Mario Syahjohan yang berasal dari daerah pemilihan (Dapil) Solok dan Solok Selatan tersebut pada kesempatan itu, mengajak masyarakat pemuda/pemudi untuk menjadi agen perubahan yang harus berperan aktif ditengah tengah masyarakat dengan menjalankan fungsi pengawasan pemberdayaan dan pengembangan SDM dan potensi masyarakat.

Pemuda hari ini adalah pemimpin masa datang yang akan melakukan terobosan kepada generasi melenial guna melakukan pengkaderan kepemimpinan.Ujar  Mario yang diercaya Partai Gerindra duduk di DPRD Sumbar.

Mario berharap,pemuda dan pemudi sekarang harus bisa menjadi parik paga nagari untuk membentengi generasi muda terhadap pengaruh narkoba dan pergaulan bebas yang bebas dari penyakit masyarakat yang akan menimbulkan keresahan dan LGB.

"Kita  harus kuat membentengi generasi muda dengan kekuatan moral dan agama serta menjaga norma norma adat",tambah Mario.

Mario syahjohan juga mengajak generasi muda menjalankan  kontrol sosial ditengah tengah warga masyarakat dengan memperkuat iman dan taqwa dan meningkatakan kesadaran hukum, kedisiplinan hidup di tengah masyarakat. 

”Jadi,kita berharap sinergisitas masyarakat dengan unsur terkait dengan menjalankan peran tigo tungku sajarangan dan peran masyarakat untuk mengatisipasi dedikasi moral dan krisis moral sangat penting,” tegas Mario syahjohan.

Mario juga menjelaskan, tujuan dari Perda Tentang kepemimpinan peran dan fungsi Tentang Kepemudaan secara garis besar adalah mengoptimalkan peran dan potensi pemuda sangat besar dalam kekuatan moral, kontrol sosial dan agen perubahan. Untuk itu pemuda harus disiapkan dan diberdayakan agar berkualitas dan unggul daya saing 
 
Sosialisasi perda No. 12 tahun 2017 tentang pentingnya peran dan fungsi Kepemudaan tersebut dihadiri tokoh masyarakat dan pemuda pemudi.
Salah seorang tokoh pemuda Ujang mengatakan, semua merasa mendapatkan pencerahan, karena bisa mengulas lebih dalam tujuan dari perda nomor 12 tahun 2017  tersebut.

“Kami semua merasa senang karena bisa mengetahui tentang aturan dalam perda tersebut secara dalam, karena bisa diskusi dan menanyakan semua manfaat dari peraturan tersebut, ,” ungkapnya.

Pertemuan berlangsung cukup baik, dan semua peserta merasa puas, karena mendapat pencerahan dalam sosialisasi tersebut, semua masyarakat antusias mengikuti sampai selesai.(sri)

Lintasmedia news.com,Bupati Dharmasraya-sekaligus Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi), Sutan Riska Tuanku Kerajaan mengakui, jalannya pemerintahan Presiden Joko Widodo sejak sembilan tahun lalu telah memberikan keadilan pemerataan pembangunan di Indonesia. 

Hal tersebut dikemukakan pada pembukaan Apkasi Otonomi Expo (AOE) 2023 dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XV Apkasi, di Hall Indonesia Conventions Exhibitions (ICE) Bumi Serpong Damai, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (20/07/2023).

Sutan Riska mengemukanan, semasa Pandemi Covid-19 melanda seluruh dunia, seluruh sendi perekonomian dunia luluh lantak termasuk Indonesia, namun berkat komando Presiden Jokowi dan Wapres Ma’ruf Amin, dengan slogan Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat, dapat dihadapi bersama secara berlahan, dan perekonomian Indonesia bangkit lebih cepat lagi.

“Kini kitapun turut merasakan pembangunan infrastruktur di hampir seluruh daerah Indonesia, sudah begitu banyak jalan tol dan proyek infrastruk strategis lainnya yang dibangun diberbagai daerah seperti pelabuhan, kawasan industri, bendungan hingga Bandar udara,” ujar Sutan Riska di depan Wapres Ma’ruf Amin.

Dikemukakan, disadari atau tidak, pembangunan infrastruktur jalan tol memiliki nilai strategis bagi daerah, terutama terkait konektifitas antar daerah untuk kelancaran transportasi barang dan jasa. 

“Bukti nyata jalan tol memiliki nilai strategis, adalah saat masa arus mudik Idul Fitri dan libur panjang tahun 2023, dengan jumlah pemudik terbesar sepanjang sejarah, yaitu lebih kurang 123 juta pemudik tidak terjadi kemacetan yang berarti seperti masa-masa sebelumnya,” ungkap Sutan Riska.

Untuk itu Sutan Riska mengemukakan diapresiasi bersama, dan atas nama Apkasi mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi dan Wapres Ma’ruf Amin beserta jaran, serta berharap konektifitas tersebut dapat dilanjutkan di wilayah-wilayah lainnya.

Kemudian, Sutan Riska juga mengemukakan, seringnya presiden dan wapres turun ke lapangan, berdialog langsung dengan masyarakat, dan mengunjungi daerah-daerah terpencil yang selama ini belum pernah dikunjungi presiden dan wapres, membuat rakyat sangat bahagia dan terharu, dan semakin memperkuat optimisme masyarakat mewujudkan Indonesia maju sebagaimana yang diharapkan.

“Maka tak heran, jika hasil survey menunjukkan kepuasan publik terhadap kinerja bapak Jokowi dan bapak Ma’ruf Amin hari ini 81,9 persen. Ini membuktikan masyarakat bahagia dan senang kepada bapak presiden dan wakil presiden”, urai bupati muda asal Provinsi Sumatera Barat ini.

Di hadapan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) M. Tito Karnavian, Sutan Riska juga menegaskan komitmen Apkasi untuk terus mendukung seluruh program-program pembangunan pemerintah pusat, karena sangat jelas hasilnya, yaitu demi kesejahteraan rakyat Indonesia.(elda)

Author Name

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.