Sebanyak 198.355 orang telah ditindak saksi dan teguran karena pelanggaran Protokol Kesehatan terhadap pelaksanaan peraturan daerah (Perda) No 6 Tahun 2020 tentang Adaptasi Kebiasaan Baru. Ini menandakan salah satu keseriusan Pemerintah provinsi Sumatera Barat (Sumbar) dalam pencegahan dan pengendalian covid 19 diberbagai daerah kabupaten kota se Sumbar.
Hal ini disampaikan Kepala Biro Administrasi Pimpinan (Adpim) Hefdi,SH.MSi disela-sela kesibukan kegiatan, Minggu (18/7/2021).
Hefdi juga menerangkan berdasarkan laporan Satpol PP Provinsi Sumbar terhitung tanggal 1 Januari - 16 Juli 2021, dari 198.355 orang, 196.266 orang saksi sosial, 2.129 orang denda administrasi (Rp.100 ribu perorang), pelaku usaha 2.389 unit dalam 578 penyelenggaraan. Daerah terguran tertulis dan denda didominasi Kota Padang 456 orang, Kota Padang Panjang 575 orang dan Kabupaten Tanah Datar 575 tertinggi teguran tertulis dan denda bagi pelaku usaha.
"Sementara sanki kerja sosial tertinggi terdapat di 6 daerah, Pesisir Selatan 35.085 orang, Padang 25.168 orang, Kota Solok 18.752 orang, Bukittinggi 16.149 orang, Dhamasraya 13.245 orang, Pasaman 13.189 orang dan Tanah Datar 11.862 orang," ungkapnya.
Hefdi juga mengatakan, gubernur dan wakil gubernur Sumbar dalam setiap kegiatannya baik dalam kota maupun luar kota selalu memberikan sosialisasi dan menghimbau masyarakat untuk taat protokol kesehatan.
"Disiplin protokol kesehatan sangat penting dalam menghadapi tantangan penyebaran wabah covid 19 ditengah-tengah masyarakat. Butuh kesadaran secara mandiri dari diri masyarakat untuk melindungi dirinya dari bahaya wabah covid," ajaknya.
Ia juga mengatakan untuk meningkatkan ketahanan dan imun tubuh, saat ini sosialisasi dan gerakkan vaksinasi bagi masyarakat telah berkembang dengan dengan baik. Antusias masyarakat sangat tinggi. Hal ini terlihat dalam pelaksanaan vaksin dibanyak tempat.
"Saat ini stok vaksin di Sumbar sudah habis dan dinas kesehatan provinsi sudahtelah menyurati kementeriaan untuk pertambahan jumlah vaksin. Surat sudah dikirim dengan permintaan sebanyak 50.000 vial setara 500.000 dosis vaksin kepada menteri kesehatan, mudah-mudahan dalam waktu cepat ini akan direspon pemerintah pusat," harap Hefdi. (b/hms)
Padang, Lintas Media News
Alhamdulillah, Sumatera Barat (Simbar) dapat kiriman 30,9 ribu dosis vaksin berdasarkan surat Kementerian Kesehatan Direktorat Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit yang dikirimkan tanggal 17 Juli 2021. Ini tentunya percepatan pelaksanakan vaksin dapat terus dilanjutkan karena kembali ada stok dosis vaksin ini.
Hal ini disampaikan Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah disela-sela kesibukan hari ini, Minggu (18/7/2021).
Gubernur Sumbar juga mengatakan sesuai arahan presiden RI pada rapat Pembelakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) beberapa waktu lalu, bahwa diperlukan percepatan laju vaksinasi sehingga cakupan vaksinasi covid 19 tinggi dan merata dalam rangka mencapai herd immunity.
"Pesentase alokasi distribusi vaksin antaranya 40 persen untuk Dinas Kesehatan termasuk sentra vaksinasi di provinsi, 30 persen masing-masing TNI dan Polri," ujar Mahyeldi.
Mahyeldi juga menyampaikan, surat permintaan tambahan vaksin yang disampaikan pada hari Jum'at lalu, tetap menjadi harapan kita dalam memberikan tambahan vaksin kepada masyarakat Sumbar.
"Pemprov Sumbar melalui Dinas Kesehatan provinsi telah menyurati Kementerian Kesehatan RI akan permintaan 50.000 vial vaksin setara 500 ribu vaksin tentu menjadi harapan masyarakat Sumbar," ungkapnya.
Ia menyatakan ikut senang minat pemberian vaksin masyarakat akhir-akhir cukup meningkat tinggi, tentu semua ini akan memudahkan kita mencapai target pelaksanaan vaksin Di Sumbar yang lebih baik lagi.
"Kita berterima kasih dan mengapresiasi pelaksanaan pemberian vaksin oleh TNI, Polri dan stakeholder lainnya yang berpartisipasi ikutserta dalam percepatan pemberian vaksin bagi masyarakat Sumbar, semoga menjadi amalan kebaikan bagi kita semua," harap doanya.
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI Dr.dr.Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS dalam suratnya menyampaikan, alokasi vaksin covid 19 agar dapat optimal untuk memenuhi kebutuhan dosis 2 (dua) bagi setiap peserta yang telah memenuhi waktu interval pemberian dosis 2 vaksin biofarma (Sinovac).
"Optimalisasi pemanfaatan vaksin covid 19 dalam rangka mencapai indeks pemakaian (IP) sebesar 10 dosis. Distribusi vaksin ini bertujuan mendukung pelayanan vaksinasi covid 19 sebagai bentuk penanggulangan pandemi covid 19 di Indonesia melalui intervensi vaksin dapat terlaksana dengan baik," himbaunya. (b/hms)
Payakumbuh, Lintas Media News
Kasus aktif Positif Covid-19 di Payakumbuh terus bertambah. Dimana sampai Sabtu (17/07) sudah 146 orang yang dinyatakan positif dan juga terjadinya tambahan satu orang masyarakat positif Covid-19 yang meninggal dunia.
I, laki-laki (68), warga Kelurahan Padang Tiakar, yang merupakan seorang Pensiunan. Almarhum telah merasakan gejala sejak (15/07) kemudian dilakukan pengambilan spesimen (16/07) dan dinyatakan Positif (17/07). "Almarhum sempat mendapat perawatan di RSUD Adnaan WD, dan meninggal tadi pagi," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh Bakhrizal kepada Media.
Dengan tambahan satu orang yang meninggal dunia Kedinkes (Kelala Dinas Kedehatan) mengatakan sudah 29 orang yang meninggal dunia karena Covid-19 di Payakumbuh.
Serta dari Tracing yang terus dilakukan Dinkes( Dinas Kesehatan) Kota Payakumbuh beberapa hari yang lalu kepada masyarakat, dan hasil Swabnya keluar hari ini, ditemukan tambahan kasus Positif Covid-19 sebanyak 19 orang, dan 5 orang dinyatakan bebas isolasi di Payakumbuh.
"Beberapa hari ini kasus Positif Covid-19 di Payakumbuh mengalami peningkatan yang cukup signifikan, berbanding terbalik dengan yang bebas isolasi. Maka dari itu diminta masyarakat selalu berhati-hati dan tetap patuhi Prokes ungkapnya.
Adapun untuk daftar dari 19 orang yang dinyatakan Positif Covid-19 hari ini adalah :
Sementara, lima orang yang dinyatakan bebas isolasi hari ini adalah :
Lebih lanjut Kepala Dinas Kesehatan kota (Kadiskes) Payakumbuh dr. Bakhrizal mengatakan Jangan lagi menganggap sepele dan enteng masalah Covid-19 ini, sudah sangat banyak sekali berita Hoax yang sangat meresahkan masyarakat. Sementara kasus Positif dan meninggal semakin bertambah banyak di Payakumbuh.
"Saat ini kita masih di Zona kuning, jangan sampai Payakumbuh juga diberlakukan pengetatan PPKM mikro, sehingga semua aktifitas akan dibatasi," ucapnya. "Maka dari itu kita minta peran aktif masyarakat untuk terus mematuhi imbauan pemerintah, dan saling mengingatkan satu sama lainnya," tukuknya.
Melihat tingginya angka perkembangan kasus yang terjadi, Kadinkes(Kepala Dinas Kesehatan) terus meminta kita semua untuk patuh terhadap protokol kesehatan ( prokes)dan terapkan 6M. Selalu gunakan Masker dan ikuti Vaksinasi covid-19.
"Diimbau kepada masyarakat yang belum diVaksin untuk datang ke Mega Gebyar Vaksinasi di Balai Kota Payakumbuh Senin hingga Sabtu mendatang. Cukup dengan membawa KTP Elektronik atau KK Kota Payakumbuh," pungkasnya.
Serta untuk laporan data Covid-19 Kota Payakumbuh sampai hari ini:
(H/Her)
Padang, Lintas Media News
Ketersediaan stok vaksin di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) sudah habis. Pemprov Sumbar melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumbar,segera mengirimkan surat permintaan penambahan vaksin hari ini, Jumat (16/7) kepada Menteri Kesehatan RI.
![]() |
Gubernur Sumbar H. Mahyeldi Ansharullah |
Hal tersebut diungkapkan Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah melalui Kepala Biro Administrasi Pimpinan (Adpim) Provinsi Sumbar, Jumat malam (16/7).
“Memang hari ini stok vaksin sudah nol. Kita sedang mengupakan untuk mengajukan penambahan vaksin sebanyak 150 ribu dosis ke menteri Kesehatan,” ungkap Hefdi.
Habisnya stok vaksin ini, disebabkan karena tingginya animo masyarakat Sumbar yang ikut program vaksinasi. Mahyeldi Ansharullah meminta masyarakat Sumbar agar bersabar untuk menanti penambahan vaksin dari Menteri Kesehatan RI.
“Kita sekarang sedang ajukan penambahan. Saya sangat apresiasi masyarakat yang menyambut baik program vaksinasi yang kita lakukan. Ini membuktikan masyarakat Sumbar cukup peduli dan antusias dalam mendukung program penanganan dan pencegahan Covid-19 yang dilakukan pemerintah selama ini,” ungkap Mahyeldi Ansharullah.
Mahyeldi Ansharullah juga mengapresiasi tenaga kesehatan yang tanpa kenal lelah telah memberikan pelayanan pemberian vaksin kepada masyarakat dengan baik.
Termasuk juga seluruh pihak dan stake holder yang telah ikut menyosialisasikan dan ikut terlibat program vaksinasi.
Sementara, Hefdi mengungkapkan, vaksin Covid19 yang masuk ke Dinkes Provinsi Sumbar selama ini berupa Vaksin Covid-19 Sinovac dengan rincian, tanggal 5 Januari 2021 lalu sebanyak 36.920 dosis. Berikutnya 26 Januari 2021 (29.880 dosis), 22 Febuari 2021 (99.700 dosis), 16 Maret 2021 (153.510 dosis), 8 April 2021 (20.000 dosis), 23 Mei 2021 (12.300 dosis).
Kemudian, 11 Juni 2021 (800 dosis), 17 Juni 2021 (5.300 dosis), 24 Juni 2021 (98.000 dosis), 1 Juli 2021 (7.800 dosis), 3 Juli 2021 (600 dosis), 7 Juli 2021 (52.200 dosis), 10 Juli 2021 (8.500 dosis), 14 Juli 2021 (64.800 dosis), 15 Juli 2021 (8.300 dosis), 16 Juli 2021 (7.000 dosis).
Sementara, Vaksin Covid-19 Astrazeneca yang masuk, yakni, 26 Maret 2021 sebanyak 500 dosis, 5 Mei 2021 (5.600 dosis), 4 Juni 2021 (500 dosis), 20 Juni 2021 (15.200 dosis).
Kemudian, vaksin masuk melalui perusahaan (sinovac), PT. IGM sebanyak 122.900 dosis, PT.Enseval (153.400 dosis). Jadi total vaksin yang sudah masuk ke Dinkes Provinsi Sumbar sudah mencapi 903.710 dosis. “Semuanya sudah terpakai, sehingga sekarang tidak ada lagi stok vaksin di Dinas Kesehatan Sumbar,” ujarnya.
Sementara, permintaan kabupaten kota yang sudah masuk saat ini, yakni Dinkes Kota Payakumbuh sebanyak 12.000 dosis, Dinkes Kota Padang (70.000 dosis) dan Dinkes Kabupaten Mentawai (10.000 dosis). “Tiga daerah ini sangat membutuhkan vaksin karena sedang yang melaksanakan vaksinasi massal,” ujarnya.
Hefdi juga mengungkapkan, secara keseluruhan, total sasaran vaksinasi di Sumbar sebanyak 4.408.509 jiwa. Dengan rincian, untuk SDM Kesehatan sebanyak 32.391 orang, petugas publik (400.274 orang), Lansia (489.575 orang), masyarakat rentan (2.896.546 orang) dan remaja (5879.723 orang). (*/b/hms)
Padang, Lintas Media News
Kunjungan Kerja kepala daerah ke daerah kabupaten kota dalam rangka sosialidasi dan melihat kesiapan Perberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro sebagai upaya membendung lajunya kenaikan angka positif virus corona, serta memotivasi gairah kehidupan masyarakat dimasa pandemi ini.
Hal ini disampaikan kepala Biro Administrasi Pimpinan (Adpim) Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Barat Hefdi,SH.MSi disela-sela kesibukannya diruang kerja, Jum'at (15/7/2021).
Hefdi menyakinkaan kehadiran pemerintah ditengah-tengah masyarakat bagian dari memotivasi agar aktifitas kehidupan masyarakat berjalan sesuai dengan PPKM dan masyarakat merasa ada kehadiran pemerintah.
"Kita menyadari wabah covid 19, belum ada tanda-tanda kapan berakhirnya, namun kita mesti optimis. Kondisi ini tentu pemerintah perlu membangun kesadaran masyarakat untuk menyakinkan pentingnya protokol kesehatan serta bagaimana meningkatkan imun tubuh dan iman sebagai benteng diri menghadapi wabah covid 19," ujarnya.
Hefdi juga menyakinkan kunjungan kerja Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar ke daerah-daerah selalu menerapkan prokes yang ketat dan semua rombongan yang mendamping telah menjalankan vaksin.
"Dan disetiap pertemuan dengan masyarakat gubernur dan wakil gubernur selalu menyampaikan ajakan dan himbauan masyarakat untuk menjalankan prokes yang benar serta juga mengajak mengikuti vaksin sebagai ikhtiar untuk sehat dan insya Allah terhindar dari wabah covid," ungkapnya. (*/b/hms)
Padang, Lintas Media News
![]() |
Dr. dr. Andani Eka Putra, M.Sc |
PT Semen Padang kembali menggelar webinar tentang Covid-19. Kali ini, Jumat (16/7/2021), webinar series#6 di tahun 2021 dengan tema “Waspada Covid-19 Varian Baru" itu, menghadirkan Tenaga Ahli Menkes Bidang Penanganan Pandemi Covid-19 Dr. dr. Andani Eka Putra, M.Sc.
Dibuka oleh Direktur Utama PT Semen Padang Yosviandri, webinar series itu, diikuti secara virtual melalui aplikasi
zoom oleh Direktur Keuangan Tubagus Muhammad Dharury, Direktur Operasi Asri
Mukhtar, serta karyawan dan keluarga karyawan Semen Padang Group.
Yosviandri dalam sambutannya mengucapkan terimakasih kepada
Dr. dr. Andani Eka Putra, M.Sc yang
telah berulang kali meluangkan waktunya untuk memberikan pengetahuan
kepada keluarga besar Semen Padang
Group, melalui webinar series yang rutin digelar PT Semen Padang.
Yosviandri mengatakan, webinar ini rutin dilakukan, karena
bagian dari upaya memutus rantai penularan Covid-19. Manajemen PT Semen Padang
juga tidak akan bosan-bosannya dan terus berupaya agar semua keluarga besar
Semen Padang Group tetap sehat dan terhindari dari Covid-19.
"Saat ini pemerintah sudah bekerja sangat keras supaya
kita masyarakat Indonesia ini mampu dengan benar menghadapi pandemi yang
terjadi di seluruh dunia. Untuk itu melalui webinar ini, mari bantu diri kita,
keluarga kita, saudara dan tetangga kita untuk menjaga diri," katanya.
Kondisi kasus Covid-19 saat ini, kata Yosviandri, trend-nya
di Kota Padang atau Sumbar terus meningkat. Dirut mengajak peserta
webinar untuk meresapi lebih dalam materi webinar yang disampaikan Dr.
dr. Andani Eka Putra, M.Sc.
"Pengetahuan yang disampaikan melalui webinar ini harus
kita jalankan. Jangan sampai kita lengah dengan hal ini. Ingatkan juga keluarga
kita untuk terus melaksanakan protokol kesehatan, karena klaster keluarga
berkontribusi sangat besar dalam meningkatnya jumlah kasus Covid-19,"
ujarnya.
Terkait dengan adanya informasi yang simpang siur soal
Covid-19, Yosviandri pada kesempatan itu, meminta agar seluruh karyawan dan
keluarga karyawan Semen Padang Group untuk tidak terpengaruh dengan informasi
yang salah atau hoax.
"Jangan percaya kepada informasi yang salah. Serahkan
pada ahlinya, serahkan kepada pemerintah. Kita hanya diminta untuk berikhtiar
dan taat terhadap aturan yang telah ditetapkan pemerintah," ujarnya.
Dr.dr Andani Eka Putra, M.Sc. menyampaikan bahwa kondisi Covid-19 di Sumbar sangat mengkhawatirkan. Bahkan dalam 3 hari terakhir ini, angka kasus Covid1-19 lebih dari 900 kasus per hari. Menurutnya, ini merupakan suatu masalah yang disebabkan rendahnya penerapan protokol kesehatan. "Kita mestinya berkomitmen bersama-sama mengatasi pandemi ini," katanya.
Selain protokol kesehatan, rendahnya realisasi masyarakat
yang divaksin, juga menjadi penyebab tingginya kasus Covid-19. Bahkan, Sumbar
merupakan daerah 3 terendah realisasi
vaksin dosis 1 di Indonesia. Kemudian, tracing yang tidak berjalan
optimal dan angka isolasi
mandiri 70 persen, juga menjadi penyebab
meningkatnya kasus Covid-19.
Kepala Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas
kedokteran Unand itu juga menyebut bahwa virus Covid-19 sebenarnya tidak
mematikan, berbeda dengan TBC yang angka kematiannya mencapai 5 persen dan SARS
serta MERS-Cov yang angka kematiannya mencapai 10 persen. Sementara Covid-19,
angka kematian hanya 2 persen.
"Pertanyaannya, kenapa virus Covid-19 menjadi ribut?
Karena penyebarannya yang cepat dan menjadi membahayakan, sehingga menyebabkan
kematian. Untuk itu, mari putus penyebaran Covid-19 dengan protokol kesehatan,
tracing, isolasi pasien dan sebagainya," kata Andani berharap.
Terkait masalah pandemi di Indonesia, Andani menyampaikan
bahwa itu disebabkan oleh varian baru virus Covid-19, seperti varian Delta dan
varian Beta, disamping rendahnya disiplin masyarakat.
Untuk di Indonesia, ada 761 sekuens varian yang menjadi
perhatian, terdiri dari varian Alpha,
varian Beta dan varian Delta yang lebih infeksius. Paling banyak, terdapat di
DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah. Sedangkan untuk di Sumatera, ada 9 varian yang menjadi
perhatian, yaitu di Sumatera Selatan.
"Saat ini, untuk menanggulangi pandemi, pemerintah
fokus pada 5 pilar penanganan pandemi, yaitu edukasi, tracing, testing dan
isolasi, pelayanan di rumah sakit, penegakan hukum dan vaksinasi melalui upaya
strategis," bebernya.
Upaya strategis tersebut, jelas Andani, yaitu berupaya
meningkatkan tes hingga 400 ribu/hari, melakukan surveilans suspek dan tracing
kontak erat dan surveilans genomik di daerah-daerah yang berpotensi lonjakan
kasus Covid-19, mengerahkan tenaga cadangan seperti dokter internsip, koas dan
mahasiswa kedokteran tingkat akhir.
Kemudian, melakukan pengetatan syarat masuk rumah sakit,
meningkatkan pemantauan isolasi mandiri dengan pemanfaatan telemedicine dan
alokasi vaksin 50 persen di daerah-daerah dengan kasus dan mobilitas tinggi,
serta menyediakan sentra vaksinasi di bandara-bandara, dan menjadikan syarat
kartu vaksin bagi pelaku perjalanan.
Andani menekankan bahwa tujuan vaksin itu adalah untuk membentuk sel
pengingat (memory) yang bersifat spesifik terhadap bahan atau bagian dari virus
yang diberikan Jika kita diinfeksi oleh virus paska vaksinasi, maka tubuh
dengan cepat akan mengidentifikasi virus yang masuk dan melawannya
Dalam
pengendalian pandemi, pelaksanaan vaksinasi merupakan bagian dari proses
pencapaian herd immunity (kekebalan
kelompok). “Vaksin memberikan perlindungan relatif dari kelompok
populasi yang dicapai dengan mengurangi atau memutus rantai penularan agen
infeksi karena sebagian besar populasi resisten terhadap infeksi melalui
imunisasi atau infeksi alami sebelumnya,” kata Andani.
"Vaksinasi itu menguatkan imun secara spesifik. Kalau
ada vitamin dan makanan dapat menguatkan imun, itu sifatnya general, bukan
spesifik. Makanya vaksinasi ini tujuannya melindungi tubuh kita secara spesifik dari Covid-19," katanya.
Webinar
itu diikuti dengan antusias oleh ratusan peserta. Hal itu terlihat dari
banyaknya pertanyaan yang diajukan para peserta
dari awal kegiatan. (*/b/hms)