Padang, Lintas Media News
Setelah bersitungkin (tekun) selama 2 hari, Senin dan Selasa (8/9) maka 46 dari 53 anggota PWI Sumbar dinyatakan kompeten oleh tim penguji UKW yang diinisiasi oleh Dewan Pers kerjasama PWI pusat dan Sumbar. UKW dilaksanakan di Inna Muara itu, Seninnya dibuka Gubernur Sumbar diwakili staf ahli M. Yani,SH.
Sedangkan penutupan, Selasa dilakukan oleh Wakil Ketua Bidang Pembelaan Wartawan PWI pusat Oktap Riadi yang antara lain menekankan, wartawan harus banyak membaca guna menambah wawasan. Jangan cepat puas dan sudah merasa hebat. Apalagi sudah dinyatakan kompeten.
Namun, kenyataannya pintar pula staf humas membuat berita dalam bentuk relis yang sering di muat di medianya tanpa koreksian. Wartawan adalah profesi yang harus terus ditingkatkan SDMnya.
Kita akan rencanakan KLW tingkat nasional nantinya untuk pengembangan SDM, kata Oktap. Wartawan harus memahami kode etik, UU Pers dan aturan lainnya, sebut Oktap yang juga ikut menguji.
Sedangkan, koordinator tim Dr. Iskandar Zulkarnain menegaskan, bagi yang dinyatakan kompeten harus lebih profesional lagi ke depannya. Jangan sampai ada yang melanggar kode etik, prilaku wartawan dan undang-undang lainnya. Bila ini terjadi kartu dan sertifikat UKWnya dicabut. Tidak ada lagi ruang untuk ikut UKW dalam tingkat apapun.
Dengan adanya penambahan wartawan yang kompeten sebanyak 46 dari Sumbar. Maka Dewan Pers telah mencatat sebanyak 13.176 wartawan secara nasional yang kompeten.
Adapun tim penguji terdiri dari Dr. Iskandar Zulkarnain merangkap koordinator menguji kelas utama, Firdaus Komar untuk kelas madya. Sedangkan tujuh kelas untuk muda diuji oleh Supriyadi Alfian, Rita Riana, Nurcholis Basyari, Oktap Riadi, Nizwar, Eka Putra dan Ati Suprihatin. (***)
Padang, Lintas Media News
Sedikitnya 165 orang jurnalis dan pekerja media di Sumatera Barat (Sumbar) sebagai garda terdepan dalam penyebarluasan informasi dimasa pandemi menerima vaksinasi Covid-19, di Aula Kantor Gubernur Sumbar, Rabu (10/3/2021).
Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Sumbar, John Nedy Kambang menjadi jurnalis yang pertama divaksin.
John Nedy mengaku lega bisa mendapatkan vaksin covid -19. Menurutnya, vaksin covid-19 bagi jurnalis adalah suatu keniscayaan, mengingat mobilitas jurnalis dilapangan sangat tinggi dan rawan terpapar covid.
"Berawal dari ada satu dua orang jurnalis yang vaksinasi mandiri, sehingga kita dari IJTI menginisiasi untuk vaksin massal jurnalis dan pekerja pers hari ini. Alhamdulillaah antusias kawan-kawan sangat baik. Kawan-kawan jurnalis ini garda terdepan yang berpotensi untuk terpapar. Dengan mereka divaksin hari ini mereka bisa bercerita dan akan sangat membantu sosialisasi vaksin," ujar John.
Ditambahkannya, saat ini terdaftar 165 jurnalis yang ikut. Tapi masih banyak jurnalis yang belum berkesempatan hari ini, akan diupayakan vaksinasi massal jurnalis tahap berikutnya.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada pak Gubernur dan pak Wagub Sumbar, yang telah memfasilitas dan hadir langsung melihat kami divaksin. Hal ini menambah semangat kami untuk di vaksin" tukuk Jon Nedi Kambang dengan bersemangat.
Gubernur Sumbar Mahyeldi didampingi Wakil Gubernur Audy Joinaldy, kepada wartawan menyampaikan apresiasi pada para jurnalis Sumbar yang mengikuti vaksinasi.
"Alhamdulillaah bahwa saat ini minat vaksinasi warga Sumbar cukup tinggi dan untuk cadangan vaksin kita memang kurang akan kita koordinasikan terus dengan pusat," kata Gubernur.
Lebih lanjut Gubernur Sumbar Buya Mahyeldi berharap, agar jurnalis mempublikasikan kepada masyarakat, bahwa vaksinasi covid-19 adalah suatu keniscayaan untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19.
"Vaksinasi adalah suatu keniscayaan agar mata rantai penyebaran covid-19 bisa diputus. Untuk itu saya berharap, kiranya kawan-kawan jurnalis dapat membantu menginformasikan kepada masyarakat, bahwa vaksinasi itu aman dan halal. Mari kita lawan informasi tentang vaksinasi covid-19 yang tidak benar itu dengan informasi yang benar. Informasi yang tidak benar akan memunculkan ketakutan masyarakat untuk divaksin. Kalau masyarakat sudah ketakutan, tentu imunitas tubuh akan menurun dan itu tidak baik bagi kesehatan tubuh" ujar Buya Mahyeldi penuh harap.
Sementara itu, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Sumbar Jasman Dt. Bandaro Bendang, menyatakan, vaksinasi untuk jurnalis pekerja media dilakukan sesuai instruksi Presiden Jokowi yang menempatkan jurnalis media sebagai institusi penting untuk mendapatkan vaksin Covid-19.
Jasman juga menyampaikan pasca vaksin tahap pertama, jurnalis tetap diminta disiplin menerapkan protokol kesehatan serta menjaga kondisinya. Hal ini perlu karena masih ada vaksin kedua yang harus diterima jurnalis.
"Saya minta teman-teman tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. Jangan sampai abaikan kondisi meski telah divaksin, karena masih belum sempurna dan butuh vaksin lanjutan," jelas Jasman. (b/rel)
Leader Cafe kembali digelar PT Semen Padang. Rabu (10/3/2021) pagi. Leader Cafe ke XXXII yang digelar secara virtual itu, mengupas tuntas sosok sang leader, yaitu Direktur Operasi PT Semen Padang Ir.Asri Mukhtar, M.M.
Dihadiri Direktur Utama Yosviandri, Direktur Keuangan Tubagus Muhammad Dharury dan Komisaris Khairul Jasmi, serta sejumlah staf dan ratusan karyawan/ti PT Semen Padang, Leader Cafe dengan tema Leading With Wisdom itu juga diikuti kerabat, keluarga, dan orang-orang terdekat Asri Mukhtar.
Asri Mukhtar lahir di Pariaman pada 23 Januari 1966 dan merupakan anak kedua dari tiga bersaudara, pasangan alm Sutan Muhktar dan Husnidar. Sejak kecil, Asri Mukhtar dikenal sebagai sosok disiplin, pekerja keras dan bertanggung jawab.
Meski ayahnya seorang pengusaha pabrik rokok Arjuna dengan karyawan mencapai 500 orang, namun Asri Mukhtar termasuk orang yang mandiri. Bahkan, Asri Mukhtar pernah membantu ayahnya dalam menjual rokok lokal yang diproduksi perusahaan ayahnya.
Perjalanan hidup Asri Mukhtar sempat diwarnai jatuh bangun. Menjalani hidup serba ada ketika sang ayah berjaya di bisnis rokoknya, namun kondisi itu berbanding terbalik tatkala perusahaan rokok milik ayahnya gulung tikar. Kondisi ekonomi keluarganya saat itu berada pada titik nol.
Di sinilah kemandirian Asri Mukhtar teruji. Ia pernah menjadi loper koran dan penjual es batu. Meski berstatus sebagai pelajar, Asri muda tidak gengsi menjalani pekerjaan sebagai loper koran dan penjual es batu.
Di mata keluarga, Asri Mukhtar tidak hanya pekerja keras, rajin bertanggung jawab, namun juga pintar dan berprestasi di sekolah. Ketika SMP Negeri 2 Padang, Asri Mukhtar selalu meraih juara umum. Begitu juga ketika di SMA Negeri 1 Padang, ia selalu juara 1.
Tamat SMA, Asri Mukhtar melanjutkan Pendidikan Sarjana (S1) di Teknik Elektro Arus Kuat Institut Teknologi (ITB) Bandung tahun 1989. Setelah itu, International Business Agder University Norwegia tahun 2001, dan Program S2 Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta tahun 2001 lulus dengan predikat cumlaude.
"Uda Asri ini sejak SD selalu juara. Waktu SMP, dia juara umum di sekolah dan ketika SMA juga sering dapat juara. Kami sebagai keluarganya, bangga dengan apa yang diraih Uda Asri," kata Aklima, adik kandung Asri Mukhtar melalui video yang diputar di aplikasi zoom acara Leader Cafe ke-XXXII itu.
Aklima sendiri, merupakan Wakil Direktur sekaligus Pejabat Direktur RSJ HB Saanin Sumatera Barat. Selain Aklima, pada Leader Cafe tersebut juga hadir kakak kandung Asri Mukhtar, yaitu Prof.Dr. Ismansyah, SH,MH, Guru Besar Fakultas Hukum Unand.
Ismansyah menyebut, Asri Mukhtar tidak hanya pintar, tapi juga selalu fokus dalam setiap hal, terutama pekerjaan.
Ismansyah berpesan kepada Asri Mukhtar untuk tidak berubah, meskipun kini Asri Mukhtar sudah menjadi leader di perusahaan semen kebangaan masyarakat Sumatera Barat dan Indonesia. "Dulu kita pernah menjalani masa-masa sulit, setelah ayah meninggal dunia dan kondisi ekonomi keluarga berada di tingkat paling rendah. Sekarang, Asri Mukhtar telah sukses menjadi seorang leader. Untuk itu, teruslah berbuat yang terbaik untuk keluarga, perusahaan, dan bangsa Indonesia. Kami bangga dengan apa yang telah diraih Asri Mukhtar," ujarnya.
Selain saudaranya, pada Leader Cafe tersebut juga hadir sahabat Asri Mukhtar, yaitu Ahmad. Melalui rekaman video yang diputar pada Leader Cafe virtual itu, Ahmad yang merupakan teman satu kos dengan Asri ketika kuliah di ITB mengatakan, meski Asri sosok yang fokus, tapi pandai bergaul.
Tidak hanya dengan sesama mahasiswa, tapi Asri Mukhtar juga dekat dengan dosen di kampus. "Asri Mukhtar pun termasuk orang pertama di angkatannya yang diwisuda dengan masa studi 4,5 tahun. Masa tersebut, termasuk masa studi yang paling cepat di ITB," katanya.
Sebelum bergabung di PT Semen Padang, Asri Mukhtar sempat bekerja di luar negeri, yaitu di perusahaan minyak asing. Namun karena permintaan sang ibu untuk kembali ke Indonesia, Asri kemudian memutuskan untuk berhenti bekerja di perusahaan minyak asing tersebut.
Setelah itu, Asri Mukhtar kemudian bergabung di PT Semen Padang pada tahun 1991. Sebelum menjadi Direktur Operasi PT Semen Padang sejak 9 November 2020, berbagai jabatan diamanahkan perusahaan kepada Asri. Di antaranya, menjadi Kepala Biro dan ikut membangun pabrik Indarung V.
Setelah itu, menjadi Pj Kepala Departemen Perbendaharaan (13 Mei 2004 - 12 Mei 2005) dan Kepala Departemen Perbendaharaan (13 Mei 2005 - 31 Agustus 2011). Kemudian, Kepala Departemen Distribusi & Transportasi (1 September 2011 - 28 Februari 2014).
Selanjutnya, dipercaya perusahaan untuk menjadi Kepala Departemen Penjualan (1 Maret 2014 - 31 Desember 2014), Kepala Departemen Legal & GRC/MR (1 Februari 2016 - 31 Desember 2017), dan Kepala Internal Audit (1 Januari 2018 - 9 November 2020).
Dari buah perkawinannya dengan Prof.Dr.dr.Rizanda Machmud, M.Kes, Asri Mukhtar dikaruniai 4 anak, masing-masing dr. Rizkia Chairani Asri, Fadhita Maisa Asri, Nabila Hana Asri, dan Faris Hadi Asri.
Pada Leader Cafe yang dipandu Andayani Joseph, Asri Mukhtar menyampaikan bahwa sebelum masuk ITB, dirinya diterima di Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur mahasiswa undangan. Namun begitu, dirinya memilih ITB melalui jalur PMDK.
"Saya memilih ITB, karena ITB merupakan perguruan favorit di Indonesia dan saya memilih ITB, karena melihat contoh yang telah ada. Orang yang sekolah di tempat yang baik, kehidupannya akan baik. Apalagi ketika itu, kondisi ekonomi keluarga sedang sulit. Jadi, itulah kenapa saya ambil ITB," kata Asri Mukhtar.
Apa yang diraih hari ini, lanjutnya, tidak terlepas dari kerja keras dan berusaha, serta dukungan dan doa dari orangtua serta keluarga. Namun di samping itu, juga ada prinsip dari orangtua. "Prinsip itu adalah, berbuatlah yang terbaik dan jangan memikirkan kesusahan di saat kita susah," ungkap Asri.
Pada kesempatan itu, Asri Mukhtar juga memotivasi insan perusahaan. Kata dia, di era industri 4.0 saat ini, insan perusahaan harus meningkatkan kemampuan, apalagi di tahun ini, PT Semen Padang telah berusia 111 tahun.
Untuk itu, direksi berusia 55 tahun ini juga mengajak seluruh insan perusahaan untuk terus maju dan sama-sama memikirkan tagline perusahaan, yaitu "Kita Telah Berbuat Sebelum yang Lain Memikirkannya". "Ada tagline yang sudah dibukukan sejak bertahun-tahun lalu. Dan saya rasa tagline ini harus dipahami bersama, supaya PT Semen Padang terus menjadi lebih baik ke depan," katanya.
Sebagai leader, Asri mengakui bahwa dirinya butuh dukungan dari seluruh insan perusahaan, meskipun dirinya punya kompetensi. Sebab, apapun yang dirinya lakukan, itu tidak bisa dilakukan tanpa adanya bantuan dan dukungan orang lain.
"Terkadang saya dibilang pemarah dan keras oleh bawahan, karena saya itu konsen dengan janji. Tapi sebetulnya, saya orangnya open dan cenderung untuk berdiskusi. Apa yang saya tahu, saya sharing dengan rekan-rekan," ujarnya.
Di akhir Leader Cafe, Asri mengajak seluruh insan perusahan untuk terus mendukung kinerja Semen Padang Group (SIG) saat ini, terutama dalam melakukan inovasi terhadap produk turunan semen. Karena kalau hanya untuk memproduksi semen, semua orang bisa melakukannya.
"Jadi, terkait inovasi SIG terhadap produk turunan, menurut saya hal ini merupakan peluang bagi kita untuk selangkah lebih maju dari pesaing, karena selangkah saja maju dari pesaing, kita dapat merebut pasar dan kita bisa menjadi leader di industri semen," pungkas Asri Mukhtar. (*/b)
Padang, Lintas Media News
Asupan gizi adalah hal yang sangat penting namun sering diabaikan oleh banyak orang. Ada banyak hal yang sebenarnya harus diketahui mengenai asupan gizi agar tubuh tetap sehat dan terhindar dari penyakit.
Kepala Ruangan Gizi di Semen Padang Hospital (SPH) Yusminatati, S.Gz mengungkapkan kondisi gizi yang tidak optimal dapat menyebabkan gangguan kesehatan dan kondisi kesehatan yang buruk, serta meningkatkan resiko penyakit infeksi, dan Penyakit Tidak Menular seperti penyakit kardiovaskular (penyakit jantung dan pembuluh darah, hipertensi dan stroke), diabetes serta kanker.
“Asupan gizi merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan, terutama di masa pandemik ini, dimana ada virus yang dapat menyerang saat tubuh berada dalam kondisi yang tidak baik,” ujar Yusminatati yang kerap disapa Utie ini.
Ia menjelaskan, bahkan asupan nutrisi sudah harus diperhatikan sejak 1.000 hari pertama kehidupan (dimulai dari kandungan) terhitung dari proses pembuahan hingga anak berusia 2 tahun sangatlah penting. 1.000 hari pertama adalah periode unik ketika fondasi kesehatan, pertumbuhan, dan perkembangan saraf yang optimal di seluruh umur ditetapkan. Jika kebutuhan nutrisi tersebut tidak dipenuhi, maka beresiko akan menyebabkan anak yang dilahirkan menjadi “Stunting”.
Stunting (malnutrisi) merupakan masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. Status gizi buruk pada ibu hamil dan bayi menjadi faktor utama yang menyebabkan anak balita mengalami stunting.
“Karena itu penting untuk mengetahui bagaimana asupan nutrisi yang cukup untuk kebutuhan, agar tidak mempengaruhi juga generasi penerus bangsa,” kata ahli gizi yang merupakan lulusan Universitas Perintis Indonesia ini.
Selain gejala stunting pada anak, tanda dari seseorang memiliki asupan gizi yang tidak bagus yakni kurangnya nafsu atau selera makan (selain diet) selama 2 minggu berturut-turut, mudah kelelahan, gelisah, kurang semangat dalam menjalani aktivitas dan terjadinya penurunan berat badan yang cukup signifikan sehingga tidak sesuai dengan acuan berat badan optimal dengan tinggi badan yang dimiliki.
Ia mengimbau, jika seseorang telah mengalami gejala tersebut, sebaiknya tidak usah menunda untuk segera melakukan pemeriksaan gizi ke fasilitas kesehatan yang ada. “Sebenarnya ada banyak hal yang mempengaruhi pola asupan gizi di masyarakat, yakni seperti pengetahuan, ekonomi, sosial dan budaya. Hal tersebut dapat menentukan bagaimana asupan gizi dirinya dan keluarganya yang tentunya dapat berdampak pada kesehatannya,” jelasnya lagi.
Menurutnya, pengetahuan yang bagus dari orang tua yang membesarkan anak-anaknya, secara tidak langsung juga akan memberikan pemahaman yang bagus juga pada anaknya jika tidak tinggal lagi bersama orang tuanya.Ekonomi dari suatu keluarga juga berpengaruh cukup besar dalam menjaga asupan gizi tiap anggota keluarganya. Ketika kondisi keuangan yang dimiliki bagus, tentunya orang tuanya dapat memenuhi nutrisi yang dibutuhkan anaknya dalam masa tumbuh kembangnya.
Kemudian, sosial atau budaya juga mempengaruhi asupan gizi tiap orang. Ketika lingkungan seseorang membuatnya menjadi suka mengonsumsi makanan cepat saji/junk food, maka dia akan terbiasa dengan makanan tersebut, padahal makanan tersebut tidak memenuhi gizi seimbang yang dibutuhkan tubuh.
“Gizi Seimbang adalah susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan memantau berat badan secara teratur dalam rangka mempertahankan berat badan normal untuk mencegah masalah gizi,” katanya lagi.
Ia menekankan, hal yang perlu juga diingat bahwa semua zat gizi penting untuk pertumbuhan, terutama protein, dan mikronutrien antara lain zinc, yodium, zat besi, vitamin A, vitamin D, vitamin B12, asam folat. Kebutuhan energi harus tercukupi agar protein tidak dimanfaatkan sebagai sumber energi oleh tubuh dan bisa digunakan untuk pertumbuhan. Selain jumlah yang cukup, perlu diperhatikan kualitas dan keberagaman jenisnya agar zat gizi yang terdapat dalam makanan lengkap sesuai kebutuhan
Utie menjelaskan, untuk masalah penanganan gizi di Semen Padang Hospital, rumah sakit tersebut memiliki dokter khusus dan nutritionist yang akan menangani pasien yang memiliki resiko malnutrisi atau masalah gizi, baik pada pasien rawat jalan maupun pasien rawat inap.
“Di SPH, dokter dan ahli gizi selalu melakukan visit ke pasien rawat inap guna memantau asupan nutrisi pasien terpenuhi, dan pasien merasa senang dan nyaman sehingga akan mempercepat proses penyembuhan pasien. Selain itu, pasien rawat inap di SPH dapat tetap menikmati makanan yang mereka sukai meski tengah menjalani pengobatan. Karena ahli gizi kami akan mengatur agar makanan tersebut dapat sesuai standar dari asupan gizi yang baik dan tidak mempengaruhi dampak kesehatan pasien yang tengah menjalani pengobatan,” katanya.
Utie juga menjelaskan, ada 10 Pedoman Gizi Seimbang yang direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan RI; yakni:
Padang, Lintas Media News
Ajang Semen Padang Improvement Event (SPIE) tahun 2019-2020 yang diselenggarakan di masa pandemi dan diikuti oleh 522 inovator yang terdiri lebih dari 200 tim inovasi di lingkungan PT Semen Padang, telah berakhir.
Pada ajang SPIE yang rutin digelar oleh PT Semen Padang itu, Tim Robinhood merupakan satu-satunya tim inovasi yang meraih predikat Platinum.
Ketua Tim Robinhood Peter Sazli mengaku bangga dengan predikat platinum yang diraih timnya, apalagi peserta pada ajang SPIE yang diadakan di masa pandemi ini, merupakan yang terbanyak sepanjang SPIE di gelar.
"Alhamdulillah, kami bangga dengan capaian ini. Dan tentunya, apa yang kami raih ini akan menjadi motivasi buat kami untuk terus berkarya," katanya didampingi Sekretaris Robinhood Indra dan anggota Erwin, Senin (8/3/2021).
Tim Robinhood, merupakan tim inovasi dari Departemen Produksi Terak. Pada ajang SPIE 2019/2020, tim yang melakukan inovasi terhadap coating (material yang bersifat melengket) pada main burner (sumber api utama, sebagai pemanas) di kiln (tanur/tungku putar) Indarung V itu, berhasil memberikan benefit bagi perusahaan mencapai Rp2,7 miliar lebih.
Benefit tersebut, diraih melalui upaya menghilangkan coating atau material yang menumpuk pada main burner di kiln Indarung V dengan cara membuat automatic purging air (tembakan udara tekan (kompresor) secara otomatis.
"Benefit Rp2,7 miliar lebih itu baru analisa. Inovasi kami ini berjudul Menghilangkan Coating Pada Main Burner Menggunakan Automatic Purging Air Untuk Menghindari Kerusakan Burner Equipment Sehingga Proses Pembakaran Optimal," ujarnya.
Inovasi yang dilakukan Tim Robinhood, kata Peter melanjutkan, sudah diimplementasikan sejak pertengahan 2018 di Kiln Pabrik Indarung V. Inovasi ini sengaja dilakukan, karena coating di ujung burner pada kiln selalu terjadi pada setiap industri semen.
Coating ini, sebut Peter, harus dihilangkan, karena kalau dibiarkan menumpuk akan menyebabkan burner kiln bengkok dan berdampak kepada penurunan performance burner, penurunan kualitas produksi, penurunan kapasitas produksi dan dapat merusak batu tahan api pada kiln.
"Kalau batu tahan api ini rusak, maka kiln akan stop tanpa terencana. Namun sejauh ini, kasus seperti itu belum pernah terjadi di PT Semen Padang, tapi di pabrik semen lain, kasus seperti ini pernah terjadi," katanya.
Sementara itu, anggota Robinhood Erwin menyampaikan, jika kasus burner kiln stop tanpa terencana akibat tumpukan coating itu terjadi, maka PT Semen Padang akan kehilangan benefit hingga mencapai Rp2,7 miliar lebih.
Kehilangan benefit itu bersumber dari kehilangan produksi klinker sebanyak 14.400 ton akibat burner kiln berhenti, kehilangan bahan bakar solar sebanyak 40.000 ton untuk pemasanan kiln, dan adanya upah bagi pekerja yang melakukan pergantian burner. "Jadi, itulah hitung-hitungannya, kenapa inovasi yang kami buat ini bisa memberikan analisa benefit bagi perusahaan yang nilainya, mencapai Rp2,7 miliar lebih," kata Erwin.
Sebelum dilakukan inovasi terhadap burner kiln, Erwin menyebutkan bahwa pembersihan coating atau material di atas burner kiln, dilakukan secara manual oleh tenaga manusia. Dan tentunya, pembersihan secara manual berisiko terjadinya kecelakaan kerja, karena suhu di burner sangat panas.
Pembersihan secara manual oleh tenaga kerja outsourching, juga menimbulkan biaya yang cukup besar, seperti upah tenaga kerja dan pembelian alat untuk menghilangkan coating di burner. Namun setelah dilakukan inovasi, pembersihan coating di atas burner kiln tidak lagi menggunakan tenaga manusia.
"Sejak dilakukan inovasi, pembersihan coating di atas burner kiln kini telah menggunakan automatic puging air, atau membersihkan coating dengan cara memberikan udara tekan (kompresor) secara otomatis 1 kali dalam 10 menit," tuturnya.
Pembuatan automatic puging air ini, sebutnya, diinisiasi oleh Sekretaris Tim Robinhood Indra. Ketika itu, Indra menyampaikan bahwa di burner kiln Indarung V, harus ada alat untuk mencegah terjadinya penumpukan coating dan alat itu juga harus dapat menggantikan peran tenaga manusia dalam menghilangkan coating tersebut.
"Kemudian, kami bentuklah tim untuk merumuskan bagaimana cara membuat alat tersebut. Alhamdulillah, ide yang diinisiasi oleh Pak Indra ini berhasil kami implementasikan dengan baik dan sekarang ini, pembersihan coating di burner kiln menggunakan tenaga manusia," ujarnya.
Erwin juga membeberkan asal mula nama Robinhood dijadikan sebagai nama tim pada ajang SPIE 2019/2020. Kata dia, nama tersebut digunakan, karena di lokasi inovasi terdapat area kiln yang bernama Hood.
Sedangkan nama Robin, karena Robinhood adalah tokoh utama dalam film bergenre laga dan pertualangan yang menjadikan panah sebagai senjatanya untuk melumpuhkan lawannya.
"Sementara di inovasi ini, auotomatic puging air lah yang kami jadikan senjata untuk menembak tumpukan coating di atas burner. Jadi, itulah kenapa nama Robinhood kami gunakan sebagai nama tim inovasi kami," bebernya.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Semen Padang Yosviandri pada acara anugerah SPIE 2019/2020, menyampaikan apresiasi kepada inovator yang ada di PT Semen Padang, termasuk Tim Robinhood yang berhasil meraih predikat Platinum pada ajang tahunan tersebut.
Ia berharap, Tim Robinhood dan para pemenang ajang SPIE tidak cepat puas, karena inovasi tiada henti, dan inovasi tersebut akan berdampak baik terhadap kemajuan perusahaan PT semen Padang ke depan.
"Pertahankan semangat inovasi. Dan saya mengucapkan terimakasih kepada panitia yang telah bekerja keras, termasuk kepada dewan juri yang juga telah bekerja keras dalam memilih inovasi terbaik," katanya ketika itu. (*/b)