Latest Post

50Kota Aceh Advertorial DPRD Kab. Banyuasin Advertorial DPRD Lahat Advertorial HUT ke-153 Kabupaten Lahat Advertorial Meranti Advertorial Pemkab Lahat Advertorial Pemkab Musi Rawas Advertorial Pemko Lubuklinggau Advertorial Pemko Pagar Alam Agam Alahan panjang AROSUKA Bali Balikpapan Bank Nagari Bantaeng Batam Batang anai Bateang Batu bara Batusangkar BAWASLU SUMBAR Bekasi Bengkalis BENGKULU BI Sumbar Bogor Bukittinggi Cilegon Dewan Pers Dharmasraya DPR RI DPRD Bengkalis DPRD Dharmasraya DPRD Kepulauan Meranti DPRD Kota Padang DPRD OKI DPRD Padang DPRD Padang Panjang DPRD Pessel DPRD RI DPRD Solok DPRD SUMBAR Dumai Enam lingkung FJPI Sumbar HPN 2022 Jakarta Jambi Jawa Barat Jeneponto Kab.Dharmasraya Kabupaten Dharmasraya Kabupaten Kepulauan Meranti Kabupaten Lahat Kabupaten Solok KADIN SUMBAR kambang Karimun Kayu Agung Kepulauan Meranti Kota Padaang Kota Padang Kota Pagar Alam Kota Pariaman Kota Solok Kotapariaman KPU KPU Sumbar Kuala lumpur Labuhanbatu Lahat Lampung Lampung Timur lanud Sut Lanud Sud Lanud Sultan Sahrir Lanud Sultan Syahrir Lanud Sultan Syahrir Padang Lanud Sultan Syarir Lanud Sur lanud Sut Limapuluh Kota Liputan Lubuk alung Lubuk Linggau Magelang Medan Mentawai Meranti Merbau Miranti Muba Banyuasin Muratara Musi Rawas Nagari Lurah Ampalu Nasdem Sumbar Nasional Ogan Ilir Ogan Komering Ilir (OKI) OKI Ombilin Opini Padang Padang Panjang Padang Pariaman Padangpanjang Pagaralam Pagaruyung Painan Palembang Pariaman Parik malintang Parit malintang PARIWARA Pariwara DPRD Padang Panjang Pariwara Pemkab Solok PARIWARA PT Semen Padang Pasaman Pasaman - Pasaman Barat Pasaman Barat Pasbar Pauh kamba Payakumbuh PDAM Padang Panjang Pekanbaru Pemkab Bengkalis Pemkab Lahat Pemkab Solok Pemko Padang Pemko Sawahlunto Pemko Solok Pemprov Sumbar Pemrov Sumbar Penas XVI KTNA Pertamina Pesisir Selatan Pessel PJKIP Kota Padang PLN PMI Sumbar Polda Bali Polda Sumbar Polri Provinsi Bengkulu PT.ITA PT.Semen Padang Purwokerto PWI PWI Sumbar Rangsang Redaksi Redaksi 2 Riau samarinda Samosir Sawahlunto Selat panjang Semarang Semen Padang Semen Padang.. Sijunjung Sikucua Silungkang SMSI Solok Solok Selatan Sulawesi selatan Sumatera Barat Sumbar Sumsel Sumut sungai sarik Surabaya TANAH DATAR Tanahdatar Tangerang TSR III Pemkab Dharmasraya Tua Pejat Tulisan walikota solok

Ampek Nagari, Lintas Media News

Kepala Puskesmas Bawan, Kecamatan Ampek Nagari, Kabupaten Agam Dr Wendra Saputra menjadi penerima vaksin pertama Covid-19 di Ampek Nagari.

Vaksin ini disuntikan pada pencanangan Bupati Agam, dihadiri oleh Kapolsek Ampek Nagari. Iptu Rezavalepi, Camat Ampek Nagari di wakili oleh Kasi Trantib Syofiardi, S.Pd, di aula puskesmas Bawan  Senin (1/2/2021).

Pencanangan Vaksinasi covid -19 di lingkungan Tenaga kesehatan Puskesmas Bawan dibuka secara simbolis Oleh Kasi trantib Kecamatan Ampek Nagari, Sofiardi Spd, dan Kepala Puskesmas Bawan, dr Wendra Saputra.

Dalam sambutannya, Kapolsek Ampek Nagari Berharap agar tenaga Kesehatan di lingkungan Puskesmas Bawan agar semangat dalam mengikuti vaksin, ini adalah ikhtiar kita agar terbebas dari pandemi-19.

Kepala Puskesmas Bawan, dr Wendra Saputra Menyatakan agar tenaga kesehatan bisa menjadi contoh untuk mau melaksanakan vaksin, jika Vaksinasi  ini sukses, nanti akan diikuti dengan kesuksesan vaksinasi ditengah masyarakat," ujar dokter tamatan universitas syiah Kuala ini.

Sebagai bukti keamanan dari vaksin, dr Wendra  Saputra bersedia menjadi orang yang pertama untuk divaksin dari barisan Tenaga Kesehatan dari Puskesmas," ujar dokter Wendra Saputra membangkitkan semangat anggotanya sesama tenaga Kesehatan.

Ditambahkan dokter wendra, Perlu juga kita ketahui bahwa guna vaksin adalah untuk melatih tubuh untuk terlatih membentuk antibodi terhadap virus covid-19. Vaksin yang digunakan adalan vaksin sinovac, yang telah teruji keamanan dan keefektifannya.

Sementara, Kasi Trantib Kecamatan Ampek Nagari, berharap pelaksanaan vaksin ini bisa berjalan dengan lancar sehingga nantinya bisa dilanjutkan dengan Vaksinasi ASN, TNI Polri dan perangkat Nagari.

Sofiardi juga memberikan semangat kepada Tenaga Kesehatan yang akan divaksin, ini merupakan hadiah dan perlindungan bagi tenaga kesehatan sebagai garda terdepan Penanggulangan covid- 19. (Fahmi /jr)

Pdg. Panjang, Lintas Media News

Sebagai pengelola keuangan terbaik, pemerintah kota Padang Panjang menjadi daerah pertama didatangi Tim Audit BPK RI. Pemeriksaan rutin saban tahun dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan, terhadap pengelola keuangan daerah transparan tanpa ada rekayasa. 

"BPK mengapresiasi Pemko atas pengelolaan keuangannya. Oleh karena itu, kami memilih  Kota Padang Panjang dalam mengawali pemeriksaan intern ini,"  ungkap Ketua Tim Audit BPK Perwakilan Sumbar, M. Ilyas saat pertemuan dengan Walikota Fadly Amran, BBA Datuak Paduko Malano di Balaikota, Silang Bawah,  Padang Panjang Barat, Kota Padang Panjang, Selasa (2/2). 

Pemeriksaan rutin yang dilakukan, ungkap  Ilyas, dilaksanakan selama 35 hari kerja. "Beberapa OPD akan dilakukan pemeriksaan, sejauh mana OPD bersangkutan efektif, tranparan dalam menggunakan angaran keuangan daerah" katanya.

Ilyas berharap, dalam pemeriksaan nanti berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan tidak terjadi sesuatu hal dalam pemeriksaan nanti.

Tidak ditemukan permasalahan signifikan. "Mudah-mudahan dapat mempertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). WTP bukan pemberian hadiah, tapi sebuah pengakuan atas kerja keras," lanjutnya.

Sejalan, dengan komitmen walikota bagaimana menjadikan Pemerintahan kota Padang Panjang terbebas dari yang namanya, korupsi, kolusi dan nepotisme, terangnya.

Usai pemeriksaan ini, kata Ilyas, Pemko akan menyerahkan laporan audit ke BPK, ditindaklanjuti dengan pemeriksaan lanjutan tim BPK. Dalam pemeriksaan kelak, Tim audit BPK akan memeriksa item peritem dari anggaran yag dibelanjakan masing masing OPD. Besar kecilnya, transparan atau tidak, dalam pemeriksaan kelak akan terurai dalam laporan keuangan masing masing OPD, tukuknya. 

Sementara,  Fadly Amran dengan tangan terbuka,  menyambut baik kunjungan tim pemeriksa BPK. " Selaku kepala daerah, kita sangat menginginkan masukan dari bapak dan ibu fari Tim Audit BPK, memberikan solusi agar tidak terjadi kesalahan yang sama di masa yang akan datang. Kalau bisa ada digitalisasi dalam pengelolaan aset," katanya.

Di samping itu, komitmen antikorupsi, sebut Fadly, akan terus dipertahankan. "Kami siap diperiksa. Insyaa Allah dan tidak akan memutip nutupi, transparansi anggaran yang kami tetapkan. Semua, komitmen ini untuk kepentingan masyarakat," terang Fadly. (maison  pisano)

Padang, Lintas Media News.
Pemprov Sumbar bersama-sama seluruh OPD, setiap tahun berkomitmen untuk terus membantu dan memberikan dukungan penuh, moril materil kepada kegiatan TMMD (TNI Manunggal Membangun Desa). Karena diyakini, TMMD dapat menjadi momentum untuk membuka desa atau nagari yang masih terisolasi.

Penegasan Pemprov Sumbar ini disampaikan oleh Sekretaris Daerah Provinsi yang diwakili Kadis Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Drs. H. Syafrizal Ucok, MM Datuak Nan Batuah, dalam Rapat Kordinasi TMMD ke-110/2021 di Aula Kantor Gubernur Jalan Sudirman Padang, Selasa (2/2).

Menurutnya Syafrizal Ucok, selain sasaran fisik berupa pembukaan jalan, Pemprov Sumbar selalu "gotong royong" setiap tahun membantu TMMD dengan program kegiatan penyuluhan, pelatihan dan bantuan fisik antara lain berupa dana, bibit tanaman, semen, listrik tenaga surya, bibit ikan, sembako, dan lain-lain. Juga ada pembangunan rumah tidak layak huni oleh Baznas dan bantuan pembangunan mushalla dari Kanwil Depag.

Karena itu, kata Syafrizal Ucok, selain membuka akses daerah terisolir, TMMD juga diharapkan dapat meningkatkan kegiatan perekonomian di nagari atau desa, yang tentunya akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat.

Kegiatan Rakor TMMD ke-110/2021 dihadiri Korem 032 Wirabraja yang diwakili Pasi Teritorial Kol (Kav) Husni Zon, Wakil Bupati Kepulauan Mentawai Kortanius Sabeleake, Sekda Padang Pariaman Drs. Jon Priadi, MM, Dandim Padang Pariaman Letkol (CZI) Titan Jatmiko, Dandim Mentawai Letkol (CZI) Bagus Mardiyanto, Kepala OPD, Kakanwil Kemenag, Kabid Kerjasama dan Pembangunan Kawasan Pedesaan PMD Sumbar Vera Irawati, ST.,MM., Ketua Baznas, utusan Bank Nagari dan PT Semen Padang.

Menurut Pasi Teritorial Korem 032 Wirabraja Kol (Kav) Husni Zon, penyelenggaraan TMMD adalah bukti kemanunggalan TNI dengan rakyat karena TNI lahir dari rakyat dan selalu bersama rakyat. Karenanya, dalam setiap TMMD prajurit TNI bersama dengan masyarakat bergotong royong melaksanakan kegiatan pembangunan sasaran.

Karena itu, kehadiran prajurit TNI di nagari dan desa harus menjadi motivasi. "Jangan dibiarkan prajurit TNI saja yang bergotong royong, tetapi masyarakat harus terlibat. TMMD adalah wujud kemanunggalan prajurit TNI dan rakyat," kata Kolonel (Kav) Husni Zon.

TMMD ke-110 tahun 2021 berlokasi di Bukit Pamewa Desa Sipora Utara, Kepulauan Mentawai dan Desa Salibutan, Nagari Lubuk Alung. TMMD ke-110 rencananya dibuka 2 Maret dan berlangsung hingga 31 Maret 2021. Sebelumnya di kedua daerah tersebut dilaksanakan Pra TMMD mulai tanggal 8 Februari mendatang. 

Sementara itu,
Wakil Bupati Kepulauan Mentawai Kortanius Sabeleake dalam eksposenya mengatakan, lokasi TMMD ke-110 di Bukit Pamewa Desa Sipora Utara sampai sekarang merupakan daerah yang terisolir. Untuk mencapai daerah Sipora Utara itu masyarakat harus melalui laut dengan perahu, sehingga membutuhkan biaya besar biaya speedboat.

Karena itu, pembukaan jalan baru menuju Bukit Pamewa Sipora Utara melalui TMMD ke-110, akan dapat melepaskan status terisolir. "Kami sangat berterima kasih kepada TNI dan Pemprov Sumbar, karena kendala utama ketertinggalan Mentawai adalah dari sisi infrastruktur transportasi," kata Wabup Kortanius Sabeleake, yang didampingi Kadis PU Ir. Elfi.

Sedangkan di Kabupaten Padang Pariaman lokasi TMMD ke-110 yaitu di Desa Salibutan Nagari Lubuk Alung. Sasaran utama adalah membuka jalan baru sepanjang 2,5 kilometer yang menghubungkan Salibutan dengan Gamaran, yang selama ini belum ada jalan.

Menurut Sekda Padang Pariaman Drs. Jon Priadi, MM., dengan terbukanya hubungan darat ke Salibutan tentu akan memudahkan masyarakat membawa hasil pertanian ke pusat kecamatan Lubuk Alung, begitu juga sebaliknya. "Nanti setelah jalan ke Salibutan ini terbuka maka akan dilakukan aspal atau pengerasan dengan dana APBD Padang Pariaman," kata Sekda Jon Priadi. (rls)


Pd, Panjang.LintasMedia.News.
Komisi I tinjau pekerjaan pengasapalan jalan dipasar dan bangunan mushalla SMPN 1
Senin (1/2) Komisi I DPRD Padang Panjang lakukan tinjauan pelaksanaan pengaspalan di area pasar dan bangunan mushalla di SMP 1 Padang Panjang. 
Tinjauan ini merupakan bentuk pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan salah satu mitra kerja Komisi I, Dinas PUPR Kota Padang Panjang. 

Tampak hadir dalam tinjauan lapangan ini Ketua DPRD Mardiansyah, A.Md, Wakil Ketua DPRD Imbral, S.E, Ketua Komisi I Hukemri, Sekretaris Hendra Saputra, SH., dan Anggota Mahdelmi, S.Sos, Kiki Anugerah Dia,SE dan Herman, Assisten II Iriansyah Tanjung, Kepala Dinas Pekerja Umum, Welda Yusar ST.

Dalam tinjauan ini Ketua DPRD, Mardiansyah A.Md mempertanyakan terkait kondisi aspal yang tidak rata dalam pengerjaan. “ Kenapa kondisi jalan yang baru diaspal tidak rata, apa pelaksanaan pengaspalan dilaksanakan pada cuaca hujan. tanyanya.

Menjawab pertanyaan itu Welda Yusar, ST, MT menyampaikan bahwa ada sebagian kecil permukaan jalan hasil pengaspalan yang tidak rata sehingga terjadi genangan setelah hujan, hal tersebut telah diatasi dengan melapis ulang aspal yang tidak rata. 

Begitu juga, untuk permukaan yg dominan kasar yang akan sulit menyatu walaupun sudah ada lalu lintas kendaraan, dilakuan pelapisan dengan material halus. “Secara keseluruhan, pengaspalan dilaksanakan dalam kondisi cuaca tidak hujan.

Jikapun turun hujan, maka proses penghamparan aspal distop menunggu hujan berhenti, tapi proses pemadatan terhadap aspal yang telah terhampar tetap dilanjutkan” terang Welda.

Terpisah, Ketua Komisi I, Hukemri juga mempertanyakan adanya masyarakat yang rumahnya terdampak banjir akibat pengerjaan pengasapalan diseputaran pasar Padang Panjang. “Melihat kondisi eksisting dimana pada pangkal saluran air yang tidak memiliki saringan, tentu hal ini akan menyebabkan saluran tersumbat sehingga dengan curah hujan yang tinggi akan menyebabkan tidak tertampungnya air pada saluran dan akan melimpah ke rumah masyarakat, hal ini perlu mendapat perhatian serius dari Dinas PUPR” ungkapnya.

Menanggapi hal tersebut Dinas PUPR membenarkan adanya keluhan masyarakat yang rumahnya terdampak pada saat pengerjaan saluran baru, hal tersebut telah diatasi dengan memasang pipa buangan saluran baru ke saluran lama. Sehingga tidak terjadi lagi limpasan air ke rumah warga tersebut. Saat ini terjadi rembesan dari titik pemasangan pipa, dan pipa yang tersumbat. “Hal tersebut akan kita atasi dengan memasang penyaring di pangkal pipa, dan menyempurnakan sambungan antaran saluran baru dengan pipa, dan halaman bagian samping rumah warga yang terdampak juga akan ditinggikan dengan dicor” tambah Welda yang didampingi Kabid CK, Andri ST.

Dalam kunjungan ke SMP 1 Kota Padang Panjang, Komisi I meninjau mushalla yang belum tuntas pengerjaannya dan belum termanfaatkan secara maksimal.
Assisten II, Iriansyah Tanjung, SE, M.Si menjelaskan kondisi ini terjadi disebabkan tidak selesainya pekerjaan oleh pelaksana pekerjaan pada tahun anggaran 2013 lalu.

Hendra Saptra, menyayangkan kenapa hal ini harus dibiarkan berlarut-larut dan harus ada tindak lanjut dari Pemko terkait permasalahan ini. “Kami minta kepada Dinas PUPR untuk melakukan penilaian serta penghitungan struktur kondisi eksisting dan meminta kepada Inspektorat untuk memberikan legal opinion terkait permasalahan ini, sehingga rencana penyelesaian pekerjaan dapat dianggarkan dan pelaksanaan lanjutan pembangunan nantinya tidak berakibat permasalahan hukum dikemudian hari” terang Hendra.

Dengan adanya tindaklanjut dari Pemko terkait permasalahan ini, akan memberikan dampak positif bagi masyarakat Kota Padang Panjang dan untuk bangunan mushalla di SMP 1 Kota Padang Panjang agar dapat diselesaikan segera sehingga dapat dimanfaatkan oleh diswa  serta para guru dan pegawai dilingkungan SMP 1, harap Mardiansyaj. (maisonpisano)





PADANG,Lintas Media News.
Dinas Sosial Kota Padang bersama timnya datang melakukan peninjauan lapangan ke Rumah Singgah Yayasan Semen Padang yang telah siap untuk digunakan, Senin, 01 Februari 2021.

Kabid Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial Kota Padang, Jufri mengungkapkan, kegiatan tersebut dilakukan berdasarkan prosedur yang dilakukan sebelum diresmikannya rumah singgah. 

Menurutnya, Rumah Singgah Yayasan Semen Padang tersebut sudah sangat layak untuk dihuni dan ditinggali oleh keluarga pasien dari luar daerah yang menemani pasien yang harus mendapatkan perawatan intensif di SPH, sehingga butuh tempat untuk menginap. 

"Selain itu, sarana dan prasarananya juga lengkap dan diyakini dapat memenuhi kebutuhan dari mereka yang nantinya menginap di rumah singgah ini," kata Jufri.

Ia juga menyampaikan rasa apresiasinya kepada Yayasan Semen Padang dengan menghadirkannya rumah singgah tersebut. Menurutnya hal itu akan sangat membantu bagi pasien luar daerah yang membutuhkan, apalagi jika mereka dalam kondisi memiliki keterbatasan biaya. 
Selain itu, rumah singgah untuk keluarga pasien yang dirawat belum begitu banyak di Sumbar, jadi suatu kebanggaan bagi Kota Padang memiliki rumah singgah yang didirikan oleh Yayasan Semen Padang tersebut.

"Kami sangat mendukung dan mengapresiasi Yayasan Semen Padang agar rumah singgah ini dapat berjalan dengan baik untuk membantu masyarakat," katanya.

Sementara itu,  Kepala Bagian SDM dan Umum, YSP, Defni Riza menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dinas Sosial setempat karena melakukan kunjungan ke Rumah Singgah Yayasan Semen Padang untuk melihat kesiapannya secara langsung.

"Alhamdulillah, berdasarkan pantauan dari Dinsos Padang, mereka mengatakan rumah singgah ini sangat layak, sehingga sudah bisa untuk dihuni oleh keluarga pasien SPH," kata Defni.

Di samping itu, ia menjelaskan, rumah singgah tersebut didirikan sebagai salah satu dari kegiatan sosial Yayasan Semen Padang. Tujuan adanya rumah singgah ini guna menampung keluarga pasien BPJS kelas III asal luar daerah yang dirawat di SPH dan tidak mempunyai keluarga di Padang. 

"Ini adalah benar-benar sosial. Kita tidak memungut biaya sepersenpun dari keluarga pasien. Bahkan kita juga menyediakan sarana untuk pengantaran keluarga pasien yang ingin mengunjungi keluarganya yang sedang dirawat di SPH pada jam bezuk.

Setelah dilakukannya kunjungan tersebut oleh Dinsos, Yayasan Semen Padang akan segera menyelesaikan perizinannya ke Dinas Pelayanan Terpadu Satu Pintu agar dapat segera diresmikan. Selain itu, juga akan dilakukan survei kepada pasien yang tengah dirawat di SPH dan keluarganya butuh tempat untuk menginap, yang mana sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.

 
Di sisi lain, Direktur Semen Padang Hospital, dr. Selfi Farisha juga menyampaikan ucapan teruma kasih atas kunjungan Dinsos Padang ke Rumah Singgah Yayasan Semen Padang yang dapat ditempati oleh keluarga pasien yang dirawat di SPH. 

"Hari ini, dengan telah dikunjunginya rumah singgah ini, menandakan bahwa kita telah layak beroperasional. Mudah-mudahan kita dapat memanfaatkan tempat ini untuk mensinergikan layanan-layanan yang ada di SPH, sehingga kita dapat membantu masyarakat yang membutuhkan tempat yang berobat ke SPH dalam mencari tempat saat berobat," ujarnya.

Bendahara Yayasan Semen Padang, Dasril juga bersyukur telah dilakukannya kunjungan tersebut. Ia mengungkapkan bahwa rumah singgah tersebut merupakan suatu program baru Yayasan Semen Padang  yang juga bersinergi dengan SPH dan Klinik Semen Padang.


"Semoga kehadiran rumah singgah ini bermanfaat bagi masyarakat dan dapat mendukung kegiatan SPH dan Klisepa," tuturnya.(rls)

 

Perjuangan Rosman dalam mensyiarkan Agama Islam di Desa Bulasat, Kecamatan Pagai Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, begitu mengharukan. Di bawah binaan UPZ Baznas Semen Padang, pria berusia 51 tahun itu mengaku nekat menjual seekor kerbaunya untuk berdakwah di pedalaman Mentawai tersebut. Bagaimana kisahnya?


Mentawai, Lintas Media News

Pekan lalu, Rabu (27/1/2021), rombongan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Baznas Semen Padang, menyambangi Desa Bulasat untuk meresmikan 13 unit rumah yang dibangun UPZ Baznas Semen Padang untuk da'i binaan UPZ Baznas Semen Padang di Kabupaten Kepulauan Mentawai. Satu di antara rumah yang diresmikan oleh lembaga yang menghimpun zakat karyawan/ti PT Semen Padang itu, adalah rumah yang ditempati Rosman. 

Bagi Rosman, dengan adanya peresmian rumah yang ditempatinya itu, maka ibarat menyatukan yang terpisah, karena sejak menjadi da'i binaan UPZ Baznas Semen Padang, dirinya tinggal di Masjid Darus Salam, Desa Bulasat. Sementara sang istri berserta anaknya, tinggal di Pasapuat, Kecamatan Pagai Utara. Selama menjadi da'i binaan, Rosman pulang ke Pasapuat untuk bertemu keluarnganya satu sampai dua kali sebulan, karena jarak Pasapuat dengan Bulasat cukup jauh, sekitar 6 jam perjalanan dengan mengendarai sepeda motor. 

"Alhamdulillah, dengan adanya bantuan rumah dari UPZ Baznas Semen Padang, sekarang saya bersama keluarga sudah tinggal bersama. Dan tentunya dengan berkumpul bersama keluarga, maka saya akan semakin fokus dalam mensyiarkan Agama Islam, termasuk dalam memberikan bimbingan kepada mualaf yang ada di Desa Bulasat ini," kata Rosman usai acara peresmian 13 unit rumah da'i binaan UPZ Baznas Semen Padang. 


Rosman merupakan pribumi Mentawai yang berasal dari Pasapuat. Ibunya seorang mualaf dan ayahnya pensiunan polisi angkatan 45 yang bertugas di Kabupaten Kepualuan Mentawai, berasal dari Pulau Jawa. Kepiawaiannya berdakwah, berawal di medio 1980-an, ketika Rosman sekolah di Kota Padang dan ditampung di Panti Asuhan Anak Mentawai Syafrie Moesa, Kecamatan Lubuk Kilangan. Kemudian di tahun 1989-1990, melanjutkan pendidikan di Pondok Pesantren Sumatera Thawalib Parabek, Banuhampu, Kabupaten Agam, Sumatra Barat. 

Setelah dari Thawalib, Rosman muda kembali ke kampung halamnnya di Pasapuat untuk mensyiarkan Islam. Di sela-sela mensyiarkan agama Islam, Rosman muda ketika tahun 1993, ditarik oleh Buya Pasaribu untuk menjadi da'i binaan MUI Sumatera Barat. "Buya Pasaribu itu mantan pendeta. Beliau berasal dari Barus, Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatera Selatan. Beliau membimbing saya menjadi da'i binaan MUI Sumatera Barat di Mentawai," ungkap Rosman. 

Selama menjadi da'i binaan MUI Sumbar, Rosman muda berkelana dari pulau ke pulau lainnya yang ada di Kabupaten Kepulauan Mentawai untuk berdakwah. Dan selama menjadi pendakwah, begitu banyak suka dan duka yang dialami oleh ayah empat orang anak orang ini. "Bahkan saya bersama rombongan jamaah yang hendak berdakwah, juga pernah dihadang oleh masyarakat pedalaman Mentawai, karena dikira sebagai teroris," tuturnya. 

Suami dari Nur Hayati (47) itu juga menuturkan bahwa niatnya berdakwah di pedalaman Mentawai tidak lain hanya untuk mencari bekal di akhirat nanti. Karena hidup di dunia hanya sementara dan akhirat adalah selama-lamanya. Dan karena itu jugalah pada tahun 2018, Rosman nekat menjual seekor kerbaunya. Kemudian hasil penjualan kerbau sebesar Rp9 juta, dia gunakan untuk biaya hidup selama berdakwah di Desa Bulasat. 

"Selain berdakwah, di Bulasat ini saya juga berladang di lahan Masjid Darus Salam. Hasil ladang pisang dan ubi saya jual ke Sikakap. Kemudian di samping itu, saya juga menjadi tukang pijat dan bekam. Saya belajar bekam berkat adanya pelatihan yang difasilitasi oleh UPZ Baznas Semen Padang. Semua sumber daya yang saya miliki ini, totalitas saya gunakan semata-mata untuk berdakwah," katanya. 

Terkait bantuan rumah dari UPZ Baznas Semen Padang, kata Rosman melanjutkan, merupakan buah dari do'a yang selalu diucapkannya ketika Salat Tahjud. Karena selama tinggal di Masjid Darus Salam, Rosman mengaku tak pernah berhenti untuk berdo'a kepada Allah SWT agar saya diberikan tempat tinggal. "Alhamdulillah, do'a saya setiap malam akhirnya dikabulkan Allah SWT melalui UPZ Baznas Semen Padang," ujarnya. 

Tidak hanya rumah, Allah SWT melalui UPZ Baznas Semen Padang, sebut Rosman, juga memberikan sepeda motor operasional untuk berdakwah. Sepeda motor baru dari lembaga penghimpun zakat karyawan/ti PT Semen Padang itu, diserahkan bersamaan pada acara peresmian rumah yang ditempati Rosman. "Apa yang saya dapatkan hari ini, adalah sebagai bukti bahwa Allah SWT mencukupi semua urusan orang yang bertawakal Kepada-Nya," tutur Rosman. 

Sepada motor dari UPZ Baznas Semen Padang ini, kata Rosman, sangat besar manfaatnya dalam berdakwah di pedalaman Mentawai, karena sepeda motor merupakan satu-satunya kebutuhan masyarakat pedalaman Mentawai sebagai moda transportasi untuk mengakses daerah-daerah lainnya di Pagai Selatan, termasuk Sikakap yang merupakan pusat perekonomian masyarakat Pagai Selatan. "Jangankan mobil, sepeda motor trabas saja sulit melewati medan jalan di pedalaman Mentawai ini, apalagi ketika hujan," bebernya. 

Kepala Unit Humas & Kesekretariatan PT Semen Padang Nur Anita Rahmawati mengatakan bahwa bantuan sepeda motor dan bantuan pembangunan rumah merupakan bentuk apresiasi UPZ Baznas Semen Padang kepada da'i binaan yang telah mendukung program UPZ Baznas Semen Padang di Mentawai, khususnya bidang Syiar Islam, dakwah dan advokasi. Apresiasi itu diberikan kepada da'i, karena perjuangan mereka dalam mensyiarkan Islam di Mentawai luar biasa berat. 

"Kondisi medan jalan yang rusak berat menjadi tantangan bagi da'i binaan UPZ Baznas Semen Padang dalam menjangkau umat Islam di pedalaman Kepulauan Mentawai. Seperti di Desa Bulasat itu contohnya. Jika hujan, kondisi jalan yang berlubang juga semakin becek dan berlumpur. Meski begitu, kondisi medan jalan yang buruk tidak menyurutkan langkah para da'i binaan UPZ Baznas Semen Padang untuk berdakwah," kata Nur Anita di Padang. 

Sementara itu, Ketua UPZ Baznas Semen Padang Ampri Satyawan menambahkan, dengan adanya bantuan rumah da'i dan sepeda motor itu, maka diharapkan dapat meningkatkan motifasi para da'i binaan yang ada di Kepulauan Mentawai. Apalagi bagi UPZ Baznas Semen Padang, para da'i binaan adalah ujung tombak berbagai program UPZ Baznas Semen Padang yang ada di Kepulauan Mentawai, khususnya di bidang Syiar Islam, dakwah dan advokasi. 

"Di Mentawai itu ada 51 orang da'i binaan kita dan mereka tersebar hingga ke pelosok-pelosok pedalaman di Kabupaten Kepulauan Mentawai, seperti Pulau Siberut, Pulau Sipora, Pulau Pagai Selatan dan Pulau Pagai Utara. Bagi kami di UPZ Baznas Semen Padang, para da'i binaan itu adalah ujung tombak UPZ Baznas Semen Padang untuk program dakwah dan advokasi," katanya. (*/b/hms)

Pd, Panjang.LintasMedia.News. 
Sebanyak 1.560 dosis vaksin Covid-19 sudah berada di Kota Padang Panjang, setelah dijemput dengan dikawal ketat pihak kepolisian dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar.

Tahap awal, Walikota, H. Fadly Amran, BBA Datuk Paduko Malano, Wakil Walikota, Drs. Asrul bersama Forkopimda menjadi orang pertama untuk divaksin. Usai. Oramg nomot satu dan monor dua kota Padamg Panjang,  selanjutnya ikuti seluruh tenaga kesehatan. 
 
Jika, tidak ada aral melintang “Vaksinasi dicanangkan, Rabu 3 Februari atau Kamis 4 Februari. Walikota dan Wawako, Sekda, bapak-ibu dari Forkopimda menyatakan siap untuk divaksinasi,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kota Drs. H. Nuryanuwar, menjawab LintasMedia. News. Senin(1/2/2021)
 
Nuryanuwar menjelaskan, rentang usia masyarakat yang boleh
divaksinasi yaitu umur 18 sampai 59 tahun. Kemudian, bagi masyarakat yang pernah terpapar Corona tidak diperboleh untik divaksinasi. 

“Bagi yang pernah terpapar Covid-19 tidak divaksinasi. Karena virusnya sudah ada dalam tubuhnya. Vaksin itu kan virus yang dimasukkan ke tubuh,” katanya.
 
Dalam melakukan vaksinasi, lanjut Nuryanuwar, ada beberapa tahapan. Di antanya pemeriksaan kesehatan. “Orang yang punya riwayat hipertensi, jantung tidak divaksinasi. Bila kondisi tubuh kurang fit sewaktu akan divaksinasi, maka akan ditunda,” urainya. 
 
Lebih jauh, Nuryanuwar mengatakan,  masyarakat tidak perlu ragu untuk divaksinasi karena tidak ada mudaratnya. Justru dengan divaksinasi akan memberikan manfaat banyak bahi kesehatan. 

“Efek bagi tubuh tidak begitu berarti. Paling nyeri sedikit pas kena jarum suntik. Setelah kita tanya kepada mereka yang pernah divaksinasi, yang dirasakan hanya sedikit mengantuk. Tidak apa-apa, jangan mudah terpengaruh propaganda yang tidak jelas kenenaranya.

Kelak, bagi masyarakat yang sudah di vaksin, jangan mengangap sudah terbebas dari covid 19. Justru, masyarakata tetap mematuhi segala protokol kesehatan yang telah diterapkan pemerintah. Tetap memakai masker, jaga jarak, hindari kerumunan banyak orang, rajin cuci tangan, pesanya. 

Meski, secara nyata, pemyebaran covid 19 di Kota Padang Panjang dalam tiga bulan belakangan cenderung mengalami penurunan. Walaupun, ada masyarakat yang terpapar jumlah tidak begitu banyak, bila dibanding bulan bulan lalu. 

Untuk memutus, mata rantai penyebaran covid 19, semua tergantung pada kita sumua. Jika, patuh pada aturan yang ada, kita yakin wabah ini makin menipis penyebaranya. Jika, masyarakat masih abai. Yakinlah, kita akan lama terbebas dari virus yang dapat membawa kematian ini, pungkasnya.(maisonpisano)

Pd, Panjang.LintasMrdiaNews.
Bulan Suci Ramadhan  Tahun 1442 Jijtiah tinggal hitungan bulan. Dengan, hitungan hari, tidak lebih dari
tujuh Puluh Dua hari lagi. Dengan, waktu yang tersisa, sejauh mana kesiapan kita dalam menyambutnya bulan penuh pengampunan itu.

Sama sama kita rasakan, pada Ramadhan tahun lalu, umat islam tidak dapat berbuat banyak, dikarenakan merabaknya covid 19 melanda negeri ini, tidak terkecuali Padang Panjang dan sekitarnya  mengalami hal yang sama. Beribadat, tidak dapat dilalaksanakan dengan leluasa semua serba dibatasi.

Masjid dan mushala selalu ramai, seketika itu mendadak menjadi sepi. Aktifitas keagamaan dibatasi, shalad lima waktu dikerjakan dirumah masing masing. Itulah, gambaran menjedihkan dialami umat islam pada bulan Ramadhan tahun lalu. Semoga, ramadhan tahun ini, kita  dapat menjalaninya dengan sempurna tanpa ada rasa takut yang membayangi kita dalam melakukan ibadah dibulan penuh pengampunan ini, ujar Buya Nasrulah Nukman,  menjawab LintasMedia.News, dikediamanya, Senin, 1/2/2021.

Covid 19 yang melanda kota ini, merusak sendi sendi kehidupan masyarakat kita. Lumpuhnya, perekonomian masyarakat, terganggunya tatanan agama,sosial dan budaya ditengah tengah masyarakat. Terganggunya, interaksi kita sesama umat dan pergerakan yang serba dibatasi.

Memasuki, adaptadi kebiasan baru, aktitas yang dahulu dibatasi sekarang mulai normal kembali seiring mulai meredanya penyebaran covid 19 dikota ini. Aktifitas, keagamaan mulai normal. Masjid, yang dahulu sepi dari kegiatan keagamaan kini mulai marak kembali, ujar Nasrulah Nukman. 

Semoga, suasana semacam ini bisa bertahan terus, jelang masuk bulan suci Ramadhan Tahun 1442 H. Semarak Ramadhan yang hilang dapat kita munculkan kembali dengan meramaikan masjid dan mushalla. Malam harinya, diisi dengan kegiatan keagamaan dengan pengajian dan ibadah malam. 

Lebih jauh Nasrulah Nukman mengatakan, kerja keras pemerintah daerah kota Padang Panjang dalam mutus mata rantai penyebaran Covid 19, perlu kita apresiasi tinggi
 Artinya, sangat kebersamaan untuk menjadikan Padang Panjang terbebas dari virus matikan itu berbuah manis. Jerih payah siang malam. Pengorbanan waktu dan tenaga petugas dilapangan tidak bisa diukur dengan materi. Yang bisa, kita 
berikan ucapan doa, kesehatan dan keselamatan bagi para pejuang kemanusian tersebut.

Jerih payah itu, membuahkan hasil. Puasa tahun ini, masyarakat dengan tenang menyambut dan melaksanakan ibadah dengan aman tanpa dibayangangi rasa takut. 

Cukup, tahun lalu kegiatan keagaamaan kita nyaris hilang. Pada tahun ini, ibadah puasa dan lebaran nanti berjalan penuh dengan hikmat. Masjid dan mushala yang dulu sepi.
Insyaalah, tahun ini, semarak Ramadhan itu muncul kembali seiring menipisnya penyebaran Cobid 19 melanda bumi serambi mekah pungkas Nasrulah Nukman.(maisonpisano)


Padang Magek, Lintas Media News

Lebih kurang sudah sebelas tahun, pembangunan lantai 2 Mushalla Ponpes Darul Ulum Padang Magek, Kabupaten Tanah Datar, terbengkalai. Tahun ini, pengerjaan pembangunannya harus dikerjakan. Melihat, lamanya tyerbengkalai pembangunan Mushala yang berlokasi di Ponpes Darul Ulum mendesak untuk segera diselesaikan pembangunannya.

Artinya, dengan dibangunanya mushala dua lantai tersebut, bisa digunakan sebagai ruang belajar ruang belajar ratusan santri yang bersekolah di pondok Pesantren Darul Ulum tersebut, ujar Ampera Salim, salah seorang pengurus Ponpes, Sabtu, (31/1) kepada LintasMediaNews, Sabtu 30/1/202.

Disebutkan Ampera Salim, seluruh pembiayaan pembangunan Ponpes Darul Ulum, selama ini, hasil dari sumbangan dari kemurahan hati kaum muslimin yang yang tergerak hati kecilnya untuk menyisihkan sedikit hartanya untuk menyumbang. Setelah, sekian lama terbengkalai pihak ponpes sangat merindukan sebuah mushala.

Bangunan yang sudah lama terbengkalai ini, cepat diselesaikan pembangunanya. Namun apa daya, keterbatasan dana dan anggaran yang tidak dimiliki pengurus, sehingga kondisi bangunan mushala berlatai dua tersebut belum dapat dipergunakan sebagai sarana belajar bagi ratusan santri yang menuntut ilmu agama di Ponpes ini, terang Ampera Salim.

Melihat, perkembangan Ponpes dari tahun ketahun. Jajaran pengurus harus memutar otak untuk mencari dana untuk mengelola ponpes ini dari bulan kebulan. "Kini ruang belajar mendesak ditambah. Disisi lain, pondok tidak punya dana segar untuk membangun lokal untuk belajar santri. Jika, lantai 2 mushalla bisa diatap dan didinding sederhana saja, maka tempat itu sudah bisa dijadikan ruang belajar bagi santri, yang kini lebih kurang 300 orang laki laki dan perempuan," katanya.

Menurutnya, saat ini ruang belajar yang representatif baru lima lokal. Sedangkan untuk belajar diperlukan 10 lokal. Jika lantai 2 mushala itu rampung, berarti lokal bertambah dua lagi. Selain itu, lantai 2 lokal lain sebelah mushalla, juga ada 3 kelas menunggu pasang pintu dan jendela.

"Bila semua lokal belajar sudah terpenuhi, nanti pengurus fokus pada asrama santri laki laki lagi. Kini untuk 70 santri perempuan, sudah nyaman tidur di asrama pondok. Sedangkan santri laki laki baru sebahagian tidur di asrama pondok. Selebihnya  masih tidur di surau surau milik warga sekitar bersempit sempit," katanya.

Dalam hal ini pula, dia berharap, bagi kaum muslimin/muslimat, sanak saudara yang ingin berimfak, bersedekah, diterima di nomor rekening: Pesantren Darul Ulum Padang Magek, BRI Batusangkar, Rek: 5416.01.00.3692.53.9.
Untuk itu, kita sangat berharap sekali bantuan Pemerintah Kabupaten Tanah Datar
sedikit banyaknya menghibahkan bantuan untuk kelanjutan pembangunan Ponpes secala menyeluruh. Tahun lalu, kita sudah mengajukan proposal bantuan pada Pemerintah Kabupaten Tanah Datar melalu Kesra. Namun, realisasinya belum ada sampai sekarang. Kita yakin, bila pemerintah daerah kabupaten sedikit peka melihat kondisi ponpes yang jauh dari kata layak. Pasti, perintah daerah Kabupaten akan terenyuh melihatnya, tukuk Ampera Salim.(maison pisano)

Padang, Lintas Media News

Forum Wartawan Parlemen (FWP) DPRD Kota Padang menggelar Rapat Kerja (Raker), Ahad, 31 Januari 2021, bertempat di Rumah Makan Muaro Baru, Pasia Jambak Kecamatan Koto Tangah Kota Padang, Sumatera Barat.

Raker tersebut dibuka oleh Ketua DPRD Kota Padang Syafrial Kani. Hadir pada kesempatan itu, Kasubag Humas Sekretariat DPRD Kota Padang El Fauzi, sesepuh FWP dan segenap anggota FWP DPRD Kota Padang.

Ketua FWP DPRD Kota Padang Dasrul mengatakan, FWP merupakan forum yang lahir di DPRD Kota Padang yang bertujuan untuk bersinergi dengan lembaga kedewanan.

"Kami selama ini, sejak berdirinya FWP mengambil peran menyampaikan informasi kegiatan ke dewanan kepada warga Kota Padang dan dunia luar," kata Dasrul.

Kasubag Humas Sekretariat DPRD Kota Padang El Fauzi berharap, FWP kedepannya terus bersinergi dengan lembaga kedewanan.

"Jangan ada yang merasa dianaktirikan. Sebab kami memandang semuanya sama. Sepanjang sesuai aturan akan kami suport," tegas El Fauzi.

Ketua DPRD Kota Padang Syafrial Kani mengatakan, tanpa media, dunia ini terasa hampa. Begitulah pentingnya peran media di tengah-tengah masyarakat.

"Kami berharap, Raker yang dilaksanakan dapat menghasilkan program kerja untuk kemajuan Kota Padang. Artinya, media memiliki peran penting dalam pelaksanaan pembangunan," jelasnya.

Syafrial Kani mengharapkan, jurnalis yang ada di DPRD Kota Padang dapat mengambil peran dalam menyelesaikan permasalahan sosial di Kota Padang.

"Persoalan yang selama ini abu-abu, tanpa ada penyelesaian yang jelas di tengah-tengah warga kota, maka tugas jurnalis dan media yang menyuarakan," katanya.

Dikatakan Syafrial Kani, dirinya sudah berpesan kepada Sekwan agar terus menjaga kemitraan dengan FWP. Tentunya harus mengacu kepada aturan yang ada.

"Tujuan FWP sangat mulia. Kita harus melakukan penguatan. Kami berharap kita saling mengingatkan," ujarnya.

Usai pembukaan Raker, dibuka sesi dialog dengan Ketua DPRD Kota Padang dan Kasubag Humas DPRD Kota Padang. Banyak persoalan yang disampaikan, terutama kemitraan. (b/hms)

Pd, Panjang. Lintas Media News. 
Meski, dijabat Plt Direktur. Prestasi PDAM kota Padang Panjang tidak mengecewakan, pasca ditinggal Jevi Charter. Buktinya, berdasarkan buku kinerja 2020 yang diterbitkan Direktorat Air Minum pada Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Padang Panjang berhasil meraih Peringkat I tingkat Sumbar.

Melalui, penilaian kinerja perusahaan air minum yang dilakukan terhadap empat aspek penting, seperti keuangan, pelayanan, operasional dan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan 18 indikator tersebut, PDAM Padang Panjang juga menempati Peringkat III Wilayah I (Sumatera) dan beradai di posisi 35 nasional. Hal tersebut, dikatakan Plt, Direktur PDAM. Alhadi, ketila disambangi LintasMedia.News, diruang kerja,  Sabtu, 30/1/2021.

PDAM Padang Panjang, masuk dalam kategori sehat bersama 46 dari 107 PDAM yang ada di Sumatera dengan posisi peringkat tiga setelah Tirta Nauli Sibolga, peringkat ke dua Tirta Musi Palembang di peringkat pertama.

Sedangkan, dalam 5 PDAM terbaik untuk kelompok pelanggan kurang dari 10 ribu di Indonesia, PDAM Padang Panjang meraih kinerja terbaik Pertama dengan nilai 3,65 yang sekaligus menempatkan kita di peringkat 35 nasional secara umum dari 387 PDAM di seluruh Indonesia, serta peringkat 3 dari 107 PDAM di Sumatera,ujar Alhadi. 

Rahian, prestasi yang digapai PDAM Padang Panjang, tidak terlepas dari suport Pemerintah Kota Padang Panjang dan DPRD, serta pelanggan setia yang sangat besar pengaruhnya dalam pencapaian menuju PDAM mandiri.

Lebih jauh Alhadi mengatakan,sebagai perusahaan publik, pelayanan terbaik menjadi hal utama harus dijaga PDAM. Artinya, pelayanan prima tidak hanya tertip administrasi. Namun, semua aspek harus saling mendukung,  petugas lapangan sebagai ujung tombak menjadi tokoh central dalam pencapaian sebuah kinerja PDAM secara kolektif, pun

Untuk mencapai kesempurnaam itu, memang butuh kerja sama yang solid, baik yang bidang administrasi maupun tenaga lapangan. Syukur, selama ini tim work itu masih tetap terjaga. Meski, beban berat itu tetap ada dipundak selaku Plt.
 
Kita berharap, semua capaian ini bisa tetap ditingkatkan dan memberi manfaat baik bagi perusahaan, pelanggan dan daerah secara umum. Sehat mamagemen, dan pelayanan tentu akan berimbas pada sebuah hasil yang dicapai,tukuk Alhadi. 

Sementara, ditempat terpisah Anggota DPRD Padang Panjang, Nasrulah Nukman mengatakan, dalam menempatkan direktur PDAM definitif. Walikota harus selektif menempatkan seseorang untuk menjadi direktur PDAM. Salah salah, menempatkan seorang direktur, yakinlah perusahaan yang sudah sehat ini akan kembali menjadi tumpuan kekesalan banyak pelanggan, tukuk Nasrulah.(maisonpisano)

PADANG.Lintas Media News.
Dalam rangka membantu memudahkan keluarga pasien rawat inap asal luar daerah, Yayasan Semen Padang (YSP) akan menghadirkan rumah singgah yang akan dilaunching dalam waktu dekat.

Kepala Bagian SDM dan Umum Yayasan Semen Padang Defni Riza mengungkapkan, saat ini rumah tersebut telah siap untuk digunakan. Lokasinya terletak di jalan Marsawa no.8, Kelurahan Piai Tengah, Kecamatan Pauh, RT 02/RW 04, Komplek Dangau Teduh, Kota Padang.

"Rumahnya sudah tersedia dan berbagai peralatan dan perlengkapan juga sudah ada di dalamnya. Hanya saja kami masih mengurus untuk perizinannya kepada Dinas Sosial Kota Padang. Mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah dapat untuk ditempati oleh keluarga pasien rawat inap SPH asal luar daerah," ujar Defni.

Ia menjelaskan, dalam rumah tersebut terdapat 3 kamar yang di dalamnya terdapat 2 tempat tidur, ruang tamu, dapur bersih dan dapur untuk memasak, kamar mandi dan toilet, ruang makan, parkir kendaraan, hingga taman belakang. Selain itu, di dalamnya juga telah tersedia berbagai peralatan yang dibutuhkan seperti kulkas, dispenser, meja makan, karpet di ruang utama hingga peralatan untuk memasak di dapur.

Di rumah tersebut, selain didampingi oleh petugas di rumah singgah tersebut, keluarga pasien yang tinggal disana bisa menikmati fasilitas yang telah disediakan dengan sebaik-baiknya. Sementara itu, untuk konsumsi, mereka dapat membuat kopi atau teh untuk dinikmati bersama. Namun untuk makanan, keluarga pasien dapat membawa sendiri persiapannya dan dapat memasak langsung disana menggunakan peralatan memasak yang telah disediakan di dapur.

Selain itu, nantinya YSP juga akan menyediakan transportasi berupa mobil operasional untuk keluarga pasien yang ingin melakukan kunjungan melihat kondisi keluarganya yang sedang dirawat di SPH. Transportasi itu akan mengantarkan keluarga pasien pada jam bezuk pasien dan kembali mengantarkannya ke rumah singgah tempat mereka beristirahat.

"Hanya saja, syarat utama untuk keluarga pasien yang hendak menginap disana harus berasal dari luar Padang. Kemudian, pasien yang mendapat rawat inap di SPH merupakan pasien BPJS Kelas III dan PBI," katanya.

Ia menjelaskan bahwa ada berbagai persyaratan lainnya yang harus dipenuhi bagi keluarga pasien yang hendak menginap disana seperti kelengkapan data pasien dan pendamping, surat pengantar dari SPH dan data diri lainnya. Selain itu, pasien boleh didampingi oleh dua orang pendamping, yang mana satu orang menemani pasien di rumah sakit dan satunya lagi di rumah singgah.

"Untuk persyaratan lebih lengkapnya akan disampaikan saat Rumah Singgah Yayasan Semen Padang ini akan dilaunching," katanya.

Defni juga mengungkapkan bahwa latar belakang hadirnya rumah singgah tersebut guna membantu keluarga pasien yang harus mendapat rawat inap di SPH, apalagi bagi mereka yang berasal dari luar daerah.

"Selain itu, di samping mengelola Semen Padang Hospital, Klinik Semen Padang (Klisepa) By Pass dan Klisepa Indarung, Yayasan Semen Padang juga diamanatkan dalam Anggaran Dasarnya untuk mengelola kegiatan-kegiatan lainnya yang bersifat sosial, kemanusiaan dan keagaamaan. Jadi rumah Rumah Singgah ini termasuk dalam amanat tersebut," jelas Defni. (*)

Author Name

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.