PADANG, LINTASMEDIANEWS.COM
Angin puting beliung menerjang Kelurahan Batu Gadang, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Rabu (26/11/2025) sekitar pukul 12.00 WIB. Hembusan angin kencang itu merusak puluhan rumah warga, terutama di bagian atap, sehingga sebagian tidak lagi layak dihuni.
Merespons kondisi darurat tersebut, PT Semen Padang—anak perusahaan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG—langsung mengerahkan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk membantu evakuasi barang-barang warga dan memastikan masyarakat mendapatkan perlindungan sementara.
Sekretaris Perusahaan PT Semen Padang, Win Bernadino, mengatakan perusahaan bergerak cepat karena Batu Gadang berada di sekitar lingkungan perusahaan. “PT Semen Padang menyampaikan duka atas musibah angin puting beliung di Batu Gadang. Sebagai wilayah terdekat dengan perusahaan, begitu menerima laporan, TRC langsung dikerahkan untuk membantu masyarakat terdampak. Semoga para korban diberi kekuatan dalam menghadapi cobaan ini,” ujarnya.
Kepala Unit CSR PT Semen Padang, Idris, juga turun ke lokasi untuk menyerahkan bantuan dan meninjau kondisi warga. Menurutnya, kebutuhan paling mendesak saat ini adalah perlindungan dari hujan. “Terpal sangat dibutuhkan agar rumah dan perabotan tidak rusak terkena air,” katanya.
Total 42 lembar terpal disalurkan dengan rincian 18 lembar ukuran 8x10 meter, 16 lembar ukuran 8x6 meter, dan 8 lembar ukuran 6x4 meter. Terpal tersebut dipasang warga bersama relawan TRC untuk menutup bagian rumah yang rusak. Selain itu, PT Semen Padang juga menyalurkan 200 bungkus nasi untuk kebutuhan konsumsi warga terdampak.
Lurah Batu Gadang, Syafardi, mengapresiasi bantuan cepat dari PT Semen Padang. “Dalam kondisi darurat, respons cepat sangat membantu meringankan beban warga,” ujarnya.
Ia menyebutkan, berdasarkan data sementara, 49 rumah terdampak puting beliung. Rinciannya, 20 rumah rusak berat, 18 rusak sedang, dan 11 rusak ringan. Pendataan kebutuhan warga masih terus dilakukan sambil menyiapkan langkah penanganan lanjutan.
Puji, salah seorang warga, mengaku kaget karena angin datang mendadak. “Tiba-tiba angin berputar kencang dan menghantam atap rumah. Setelah mereda, banyak rumah kehilangan atap dan perabotan berserakan,” tuturnya.(*)

