Sawahlunto, Lintasmedianews.com
Seruan untuk menghidupkan kembali nilai-nilai keagamaan di tengah masyarakat, terutama bagi generasi muda, kembali menggema di Kota Sawahlunto. Melalui gagasan Kasat Reskrim Polres Sawahlunto, IPDA G. Rahman, S.H., program Subuh Berjamaah dan Magrib Mengaji dinilai perlu kembali dilaksanakan sebagai upaya membentuk karakter spiritual anak sekaligus mengisi waktu luang mereka dengan kegiatan positif. "Saran ini berawal dengan adanya peristiwa bunuh diri siswa di SMP Negeri 2 dan SMP Negeri 7 Kota Sawahlunto," ujar Kasat Reskrim Polres Sawahlunto.
Menurutnya, upaya pencegahan tidak cukup hanya dengan pendekatan hukum dan disiplin sekolah. Ia menilai penting adanya program yang menyentuh sisi spiritual anak-anak, seperti program Subuh Berjamaah dan Magrib Mengaji.
“Kegiatan seperti ini tidak hanya mengisi waktu luang anak-anak, tetapi yang lebih utama adalah mengisi hati dan jiwa mereka secara spiritual. Dengan nilai agama yang kuat, anak akan lebih mampu menghadapi tekanan dan persoalan hidup,” ujar IPDA G. Rahman dengan nada penuh harap.
Gagasan ini mendapat dukungan dari kalangan legislatif. Elfa Rita Dewi, Wakil Ketua DPRD Kota Sawahlunto dari Fraksi Partai Golkar, menekankan pentingnya sinergi antara sekolah, guru, dan orang tua. Ia berharap guru Bimbingan Konseling (BK) dapat lebih aktif mendampingi siswa, terutama dalam mengenali tanda-tanda depresi atau perubahan perilaku anak.
“Dengan adanya peristiwa bunuh diri ini, kita harus berani mencari akar masalah dan solusi bersama agar tidak ada lagi kejadian serupa di lingkungan sekolah,” ujar Elfa yang juga menjabat Ketua DPD Partai Golkar Kota Sawahlunto, saat Rapat Kerja Komisi I DPRD dengan Dinas Pendidikan, Senin (3/11) di Ruang Rapat DPRD Kota Sawahlunto.
Nada serupa juga disampaikan Ketua DPRD Kota Sawahlunto, Susi Haryati, yang menegaskan bahwa persoalan ini adalah tanggung jawab bersama.
“Kita semua sangat prihatin. Ke depan, mari kita perkuat benteng moral anak-anak melalui kegiatan positif berbasis keagamaan. Saya sangat setuju dengan gagasan untuk meluncurkan kembali program kembali ke surau, Subuh Berjamaah, dan Magrib Mengaji,” ucapnya.
Program yang diusulkan tersebut diharapkan menjadi gerakan sosial lintas lembaga—antara kepolisian, DPRD, sekolah, dan tokoh masyarakat untuk membangun karakter anak yang tangguh secara mental dan spiritual. (Nova)
