Bukittinggi, Lintasmedisnews.com
Walikota Bukittinggi Ramlan Nurmatias menyampaikan, 98 persen masyarakat Bukittinggi harus terjamin dalam BPJS Kesehatan. Untuk itu perlu dilakukan pendataan ulang agar penerima manfaat benar-benar tepat sasaran. Peserta yang telah meninggal digantikan oleh warga yang belum terdaftar.
Hal itu disampaikannya pada acara penandatanganan adendum nota kesepakatan dan rencana kerja bersama tentang optimalisasi Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bersama BPJS Kesehatan Cabang Bukittinggi. Penandatanganan tersebut berlangsung di Hall Balai Kota Bukittinggi, Kamis (16/10).
Ramlan menegaskan pentingnya kerja sama antara Pemerintah Kota Bukittinggi dan BPJS Kesehatan dalam memastikan seluruh masyarakat mendapatkan jaminan kesehatan yang layak. Ia menekankan bahwa kolaborasi ini tidak hanya untuk mempertahankan status Bukittinggi sebagai Universal Health Coverage (UHC), tetapi juga untuk memastikan program berjalan tepat sasaran melalui pendataan ulang peserta.
"Program JKN merupakan urusan wajib pemerintah daerah. Kami ingin memastikan masyarakat Bukittinggi tidak lagi khawatir terhadap biaya pengobatan di rumah sakit karena sudah terjamin", ujar Ramlan.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Bukittinggi, Haris Prayudi, menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Bukittinggi atas komitmennya dalam menjaga keberlanjutan Program JKN bagi masyarakat. Ia mengatakan, penandatanganan adendum nota kesepakatan ini merupakan wujud nyata kepedulian pemerintah daerah terhadap kesehatan warganya.
“Tidak semua daerah di Sumatera Barat telah mencapai Universal Health Coverage (UHC), namun Bukittinggi mampu mempertahankan predikat tersebut hingga saat ini. Per 1 Oktober 2025, Kota Bukittinggi masih berstatus UHC berkat dukungan penuh dari pemerintah daerah", terang Haris.
Ia menyebutkan, Bukittinggi termasuk salah satu daerah yang akan diundang pada acara pemberian UHC Award oleh Presiden bagi pemerintah daerah yang telah menjamin minimal 98 persen penduduknya dengan tingkat keaktifan peserta 80 persen. Menurut Haris kegiatan itu direncanakan terlaksana pada Januari mendatang. (Sandra).