Kota Solok Lintasmedianews.com - Melihat faktor cuaca ekstrem tak menentu seperti hujan dengan intensitas tinggi dan angin kencang yang melanda Kota Solok dan sekitarnya saat ini, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Solok mengantisipasi dengan melakukan pemangkasan pohon berdampak akan tumbang yang berada di sejumlah ruas jalan di Kota Solok, salah satunya di jalan Perwira, Selasa (5/3).
Pemangkasan pohon dipimpin oleh Eko Susanto, sekaligus Pemeliharaan Sarana dan Prasarana, bersama beberapa anggota PHL. 1 unit mobil crane dikerahkan dalam pemangkasan ini. Disebutkan jenis pohon yang di pangkas adalah jenis pohon Mahoni.
Mahoni termasuk pohon besar dengan tinggi pohon mencapai 35-40 m, diameter mencapai 125 cm. Batang lurus berbentuk silindris dan tidak berbanir. Kulit luar berwarna cokelat kehitaman, beralur dangkal seperti sisik, sedangkan kulit batang berwarna abu-abu dan halus ketika masih muda, berubah menjadi cokelat tua, beralur dan mengelupas setelah tua.
Pohon mahoni bisa mengurangi polusi udara sekitar 47% – 69% sehingga disebut sebagai pohon pelindung sekaligus filter udara dan daerah tangkapan air. Daun-daunnya bertugas menyerap polutan-polutan di sekitarnya. Sebaliknya, dedaunan itu akan melepaskan oksigen (O2) yang membuat udara di sekitarnya menjadi segar. Sifat Mahoni yang dapat bertahan hidup di tanah gersang menjadikan pohon ini sesuai ditanam di tepi jalan.
Petugas melakukan pemangkasan yang dapat mengancam keselamatan warga atau pengguna jalan raya diakibatkan karena dahan pohon yang sudah mengeropos.
“Pemangkasan pohon berdasarkan beberapa kriteria, yaitu kondisi pohon yang telah mengalami pengeroposan, pohon yang mengganggu pengguna jalan dan pohon yang berumur lebih dari 20 tahun” jelas Eko.
“kita baru melakukan pemangkasan di satu titik yang berlokasi di jalan Perwira, pemangkasan ini akan berlangsur sampai hari Kamis dibeberapa titik di Kota Solok”
Dengan dilakukannya pemangkasan pohon disejumlah ruas jalan, diharapkan dapat meningkatkan keamanan warga Kota Solok.
Masyarakat dihimbau untuk tidak berkendara atau keluar rumah saat cuaca ekstrem, karena bahaya pohon tumbang atau bencana lainnya bias saja terjadi. (T/K)