Lintasmedianews.com, Dharmasraya– Pondok Pesantren Salafiyah Al-Madinatun Munawwarah terus mengejar pembangunan enam asrama dan sarana pendukung lainnya untuk santri baru di tahun ajaran 2022/2023.
Hal ini dilontarkan langsung oleh Ketua Yayasan Pondok Pesantren Salafiyah al-Madinatul Munawwaroh Ustadz Tarmizi S.Pd,i disela pengerjaan pembangunan asrama santri di Jorong Lawai kenagarian Sitiung Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya Provinsi Sumatera Barat, Minggu (22/05/2022).
Dari pendataannya,peserta didik tahun ajaran 2022/2023 ini ± 165 orang calon santri yang sudah mendaftar ,ditakarkan butuh enam asrama tahun ini, empat untuk putra dan dua nya lagi untuk putri.
Saat ini, pendaftaran gelombang kedua sudah tutup karena keterbatasan sarana dan prasarana yang ada di Pondok Pesantren Salafiyah al-Madinatul Munawwaroh belum bisa menampung kuota terlalu banyak.
“Alhamdulillah, persiapan saat ini di Pondok Pesantren Salafiyah al-Madinatul Munawwaroh untuk pembangunan asrama sudah 50 persen. Kami telah mempersiapkan enam asrama yang mana untuk putra empat asrama dan putri dua asrama. Sampai hari ini baru dua asrama yang sudah berdiri sekaligus bak mandinya. InsyaAllah jelang santri baru masuk tanggal 14 Juli nanti, enam asrama ini akan diusahakan selesai pembangunannya,” ucap Ustadz Tarmizi.
" mengingat kepercayaan masyarakat pada Pondok Pesantren Salafiyah Al-Madinatun Munawwarah sangat besar, pihak yayasan terus melakukan pembangunan dan melengkapi sarana dan prasarana" lanjutnya
“Semua dikebut untuk melaksanakan proses belajar mengajar walaupun dalam serba kekurangan sarana dan prasarana kami mengharapkan kepada pemerintah daerah dan masyarakat sekitar maupun luar Kabupaten Dharmasraya dapat membantu proses pembangunan demi kenyamanan santri-santri kita datang nanti. Kami dari yayasan tetap memaksimalkan sesuai dengan kesanggupan yang bisa kami lakukan, tapi kami bertekad Pondok Pesantren siap digunakan sebelum santri baru datang,” tambahnya.
Dirinya juga menyinggung mengenai kondisi jalan ke Pondok Pesantren, terutama kondisi jembatan sebagai satu-satunya akses penghubung jalan ke pondok yang sudah sangat memprihatikan. Kondisi jembatan tidak bisa digunakan untuk jangka waktu yang panjang dan berisiko rusak atau runtuh oleh air.
“Maka dari itu jugalah kami mengharapkan kepada pemerintah melalui dana-dana bantuannya agar bisa membantu pembangunan jembatan tersebut,” tutupnya (elda)