Pariaman--Lintas Media News
Asisten II Setdako Pariaman Elvis Chandra mewakili Walikota Pariaman Genius Umar buka secara resmi acara Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) dan sekaligus melaunching Pekan Imunisasi Dunia (PID) Tingkat Kota Pariaman Tahun 2022, bertempat di Aula Balaikota Pariaman, Selasa (26/4).
Elvis dalam sambutannya menyampaikan Pelaksanaan gebyar Pekan Imunisasi Dunia (PID) Tahun 2022 merupakan momentum yang tepat dan strategis dalam meningkatkan kembali kesadaran masyarakat untuk melakukan tindakan kolektif dari seluruh unsur masyarakat untuk meningkatkan cakupan imunisasi sebagai perlindungan semua kelompok umur guna mencapai eradikasi dan eliminasi penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) seperti difteri, campak, polio, pertussis.
Pada acara tersebut juga dihadiri oleh Ketua TP PKK Kota Pariaman Ny. Lucyanel Genius, Ketua DPRD yang diwakili oleh Ikhwan Idham, Forkopimda, Kepala RSUD, Kepala Puskesmas, Ketua Organisasi Profesi, dan Kepala OPD/mewakili.
PID bertujuan untuk mempromosikan penggunaan vaksin, untuk melindungi diri seseorang dari serangan berbagai penyakit, dan sampai saat ini PID telah dilaksanakan oleh lebih dari 180 negara melalui berbagai kegiatan, dan pelaksanaannya dilakukan setiap pekan terakhir di bulan april setiap tahunnya dari tanggal 16-22 April 2022. Elvis Chandra pada saat membacakan sambutan Walikota Pariaman.
“Untuk itu, kami menghimbau pada semua pihak yang terkait, untuk mensukseskan, menggerakkan semua sumber daya, semua sektor terkait, termasuk swasta untuk berperan aktif dalam pelaksanaan PID dan BIAN, agar cakupan imunisasi di Kota Pariaman bisa mencapai target nasional”, harap Wako.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pariaman Nazifah, pada acara tersebut menyampaikan akibat pandemi covid-19 banyak sekali dampak yang terjadi pada masalah kesehatan, seperti terhambatnya kegiatan posyandu anak untuk di imunisasi, sehingga hampir 517 anak yang ada di Kota Pariaman tidak mendapatkan imunisasi dari target imunisasi 1519 anak.
Untuk capaian imunisasi anak saat ini hanya sekitar 66 % dari yang seharusnya mencapai 95%, dan hal ini mengakibatkan timbulnya beberapa kasus penyakit yang seharusnya dapat dicegah dan diatasi dengan imunisasi, seperti kasus 1 orang anak meninggal akibat terserang penyakit difteri selama tahun 2021 dan terserang penyakit lainnya seperti campak yang telah menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) di Kota Pariaman dengan adanya 10 kasus yang terjadi, terang Nazifah.
Untuk menghindar dari KLB di Kota Pariaman maka perlu dilakukan Pekan Imunisasi Anak yang akan dilaksanakan pada bulan mei 2022.Untuk anak usia 0-5 tahun akan dilakukan imunisasi bagi yang belum mendapatkan imunisasi.
Kemudian imunisai anak usia 9-15 tahun akan dilakukan imunisasi campak dan rubella, jelas Nazifah.
“Untuk itu kami butuh dorongan dan kerjasama lintas sektor, untuk menyelamatkan anak-anak kita dari gangguan kesehatan bahkan kematian. Kami berharap program ini dapat mencakup capaian dari 1519 anak yang berada di Kota Pariaman untuk mendapatkan imunisasi sehingga mereka bisa menjadi anak-anak yang sehat sebagai generasi penerus bangsa”, tegasnya. (ND)