Pdg. Panjang, Lintas Media News
Mak Uniang, panggilan Tenarnya di kalangan Kuli Tinta yang melakukan kegiatan jurnalistiknya. Untuk internal dan Pemerintah Kota Padang Panjang nama aslinya, Ampera Salim Patimarajo. Dengan sederet embel embel gelar melekat pada dirinya. Mulai dari gelar Drs hingga Master Ilmu Pemerintahan.
![]() |
Ampera Salim |
Terkadang, Mak Uniang ini, entah Ulama entah Umara. Takah Keiya Benar bentuknya. Namun, bagi kalangan Wartawan, sosok Mak Uniang tiada duanya " Pandai bakilah dinan sampik, santiang malapeh kabek jo buhua ketika dihadapkan pada satu persoalan. Ibarat kata tidak nan sarik jika berurusan dengan Mak Uniang. Setidak tidaknya, tidak penuh keatas belanjung kebawah dicarikan juga. Itulah, Ampera Salim Mak Uniang, nama tenarnya.
Puluhan tahun, menggenal sosok beliau. Bagi kalangan wartawan, hafal betul isi luar dalam perutnya Kadis Kominfo ini. Mulai berkarir di Padang Panjang semasa Padang Panjang dibawah pimpin Walikota, Dr. Suir Syam - Edwin pada tahun 2010. Jabatan Kabag Humas sudah dilakoninya. Ombak rancak angin salasai, lima tahun kepemimpinan Suir Syam - Edwin amanah itu sukses diemban beliau hingga pergantian kepala daerah baru.
"Sakali aie gadang sakali tapian barubah" Kok Takuih dilamun Ombak ijan barumah ditapi pantai. Pepatah itu, menjadi pedoman benar bagi Ampera Salim. Dimasa, kepemimpinan Hendri Arnis - Mawardi, agak tersentak jalan biduk itu. Jabatan Kabag Humas, yang telah membesarkan namanya berganti dengan Protokoler.
Pada tahun 2014 Mak Uniang dimutasi menjadi Kepala Kantor Perpustakaan masa Walikora Hendri Arnis.
Setahun bertapa di Perpustakaan, pada 2015, Mak Uniang kembali jadi Kabag Humas hingga 2017. Seiring bubarnya Bagian Humas berganti Bagian Protokoler, Mak Uniang dimutasi jadi Kabid IKP Informasi Komunikasi Publik Dinas Kominfo. Enam bulan jadi Kabid IKP Mak Uniang mutasi lagi jadi Sekretaris Dinas Kominfo Juli 2017.
Namun, perjalanan hidup ini, tidak ada yang dapat meramalnya. Pada bulan Januari 2020, Mak Uniang dipercaya Walikota Fadly Amran jadi Kadis Kominfo Padang Panjang setelah menjadi Plt sejak tiga bulan sebelumnya. Sosok, saulah dan banyak kawan ini punya palsafah sendiri tentang hidup dan perjalanan karirnya sebagai ASN.
Setiap pergantian kepala daerah, hal yang rumit bagi segelintir kawan kawan. Namun, bagi Ampera Salim hal tersebut menjadi cambuk untuk memperlihatkan eksistensinya sebagai orang yang diberi amanah.
Seriiring berjalanya waktu, kegamangan yang diprediksi banyak orang terhadap jabatan barunya selaku Kepala Dinas Kominfo berjalan sesuai harapan tang diamanahkan kepala daerah kepundaknya. Nyaris, dua tahun menduduki kursi Kadis Kominfo, selama ini jalan roda pemerintahan yang dilakoninya alami banyak kemajuan.
Berbagai program infomasi teknologi, telah diluncurkan Kominfo beserta jajaranya. Smart City, atau kota cerdas yang digagas Fadly Amran - Asrul, merupakan fisi misi walikota dan wakil walikota, bukan beban ringan untuk direalisasikan. Namun, berkat kerja Tim yang solid semua tugas diembankan sudah banyak yang membuahkan hasil.
Gayung pun bersambut, berkat kinerja dan keseriusan dalam mengemban amanah, sosok Ampera Salim dikalangan Wartawan menjadi jaminan akan sebuah keharhasilan kominfo dalam menjawab tantangan yang diembakan. Tidak saja dikalangan Wartawan, lingkup pemerintah Kota Padang Panjang dan kawan kawan figur Ampera Salim makin membumi seiring capaian kinerja yang diraih.
Ibarat kata "melihat emas atau perak harus disepuh dan ditempa dengan api, bila mengulang berarti perak. Itulah, gambaran sosok Ampera Salim Sang Kadis Kominfo dimata kalangan Wartawan. Jika ada yang gawa, wajar manusia tidak ada yang sempurna. Kesempuranaan Hakiki milik yang maha Kuasa.
Pandai bakucekak jo nan gadang, santiang menempatkan diri dengan berbagai orang dan latar belakang ilmu. Bapantang mangecek diateh, pandai mambaco garak angin. Kok ado nan gawa hal wajar selaku manusia.
Nyaris, satu dekade bergaul dengan Ampera Salim, banyak pelajaran yang dapat diambil dari sosok saulah ini. Meski, terkadang Kungfu nya sebagai Wartawan tidak akan pernah hilang. Disanalah, kelebihan Ampera Salim dalam menghadapi puluhan ragam kurenah Wartawan. Tidak ada kusut yang tidak terselesaikan. Tidak ada gayng yang tidak bersambut. Meski,dalam kondisi terpojok. Itulah Mak Uniang, yang kenyang makan asam garam dunia Jurnalistik. (son)