PADANG.Lintas Media News.
Gubernur Sumatera Barat Prof. Dr. H. Irwan Prayitno, Psi, M.Sc. menjadi Narasumber webinar Stadium General Kampus STAI PIQ Sumbar dengan Tema “Psychology Treatment on Learning Amid Covid 19 diseases (Treatment Psikis dalam Pembelajaran ditengah Pandemi Covid 19)" di Rumah Dinas, Rabu (23/9/2020).
Diawal webinar gubernur Sumbar menjelaskan terlebih dahulu tentang virus corona. Coronavirus jenis baru yang ditemukan pada manusia sejak kejadian luar biasa muncul di Wuhan Cina, pada Desember 2019, kemudian diberi nama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV2), dan menyebabkan penyakit Coronavirus Disease-2019 (Covid-19).
Penularannya melalui hidung dan pernapasan, terutama ditransmisikan melalui droplet (percikan air liur) yang dihasilkan saat orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau mengembuskan nafas. Droplet ini terlalu berat dan tidak bisa bertahan di udara, sehingga dengan cepat jatuh dan menempel pada lantai atau permukaan lainnya.
"Siapa saja bisa tertular virus corona ini, menghirup udara yang mengandung virus jika kita berada terlalu dekat dengan orang yang sudah terinfeksi Covid-19. Kita juga dapat tertular jika menyentuh permukaan benda yang terkontaminasi lalu menyentuh mata, hidung, atau mulut," jelas Irwan Prayitno.
Walaupun angka kematian penyakit ini masih rendah (sekitar 2-3%), itupun bagi orang yang berusia lanjut, dan orang-orang dengan kondisi medis yang sebelumnya pernah terkena penyakit, seperti diabetes, tekanan darah tinggi dan penyakit jantung. Mereka biasanya lebih rentan untuk menjadi sakit parah. Melihat perkembangan hingga saat ini, lebih dari 50% kasus konfirmasi telah dinyatakan membaik, dan angka kesembuhan akan terus meningkat.
"Itulah sebabnya mengapa kita penting untuk menjaga jarak, dan wajib menggunakan masker," ucapnya.
Virus corona tidak ditularkan melalui udara, tapi ditularkan melalui kontak dengan tetesan kecil (droplet) dari saluran pernapasan. Makanya dianjurkan untuk tetap pakai masker, jaga jarak dan cuci tangan pakai sabun.
"Kita tidak boleh kalah dengan Covid-19, jangan sampai kita larut ketakutan dengan Covid-19. Waktu berlalu, kemudian habis, kita tidak mendapatkan apa-apa. Wah rugi besar kita. Makanya kita perlu menyesuaikan dengan pandemi Covid-19 ini," kata gubernur Sumbar.
Lanjut Irwan menjelaskan, sampai saat ini sudah enam bulan, mulai Maret 2020 yang lalu. Belajar di Sekolah sudah ditetap belajar dirumah melalui daring.
Salah satu persoalan psikologis yang merisaukan terkait dengan kesiapan siswa untuk belajar ialah gangguan kecemasan untuk bersekolah melalui daring.
Dampak yang paling ditakuti adalah efek jangka panjang. Karena siswa akan secara otomatis merasakan keterlambatan dalam proses pendidikan yang sedang berjalan. Hal ini dapat menyebabkan lamabatnya pertumbuhan kedewasaan mereka di masa depan. Apalagi jika Covid-19 tidak segera berakhir.
"Namun saya yakin pandemi Covid-19 akan berakhir, kapannya kita tidak tahu. Dengan sungguh-sungguh memberantasnya dengan mengikuti semua protokol kesehatan niscaya Covid-19 akan berlalu dari kita. Man jadda wa jadda. Apabila kita bersungguh-sungguh, semua apa yang akan kita inginkan, capai, dan raih, Allah akan membantu kita ," ujarnya.
Gubernur Sumbar juga memberikan motivasi pada semua peserta webinar Sekolah Tinggi Agama Islam Pengembangan Ilmu Al-Quran (STAI-PIQ) Sumbar. Tidak Ada Kegagalan! Anda Hanya Perlu Belajar Untuk Meraih Kemenangan Tersebut. Hampir semua orang berada di berbagai situasi dalam kehidupan yang mengharuskan menerima kegagalan atau resiko kegagalan yang ada di depan mata.
Kemudian Irwan Prayitno menyebutkan bagaimana tetap semangat dalam menghadapi pandemi Covid-19. Masyarakat harus tetap berpikir positif apa yang Allah takdirkan. Ada suatu nilai kebaikan yang Allah berikan.
"Semangat adalah modal utama dalam melalukan sesuatu untuk meraih kesuksesan. Kalau kita tidak semangat, kita mau berbuat apa, ini pola pikir tidak baik. Belum apa-apa sudah mundur karena tidak semangat, susah, sulit apapun itu alasannya," tukas Irwan.
Karena itu Allah memberikan setiap umatnya semangat. Semangat masuk Surga. Ya harus semangat untuk sholat, beribadah dengan baik, berinfaq, semangat naik haji dan lainya.
"InsyaAllah akan ada jalan untuk itu, yang penting kita harus semangat dan optimis," imbuhnya.
Kalau tidak semangat sudah dipastikan akan gagal. Meskipun pada awalnya orang tidak menyukainya, tetapi kegagalan bisa menjadi batu loncatan menuju jalan dan meraih impian Anda.
Terkadang ada rencana yang lebih besar untuk Anda dan kegagalan tersebut perlu diambil sebagai pelajaran hidup yang sangat berharga.
Kegagalan yang terjadi bukan berarti Anda tidak akan meraih kesuksesan di masa depan. Kegagalan mengharuskan Anda untuk bekerja lebih keras dan belajar menjadi lebih baik.
Sebaiknya harus dimulai berfokus pada proses tercapainya hasil di masa depan. Cara seperti ini akan lebih memungkinkan seseorang untuk mempertahankan motivasi dalam mencapai sebuah tujuan.(b/rls)