Padang,Lintas Media.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumbar Supardi menjelaskan.Kericuhan yang terjadi antara Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dengan Dinas Pemuda Dan Olahraga (Dispora) Sumbar, pada malam pelepasan atlet di Auditorium Gubernuran Jumat malam (25/10) itu,hanya karena komunikasi yang kurang lancar.
Supardi menjelaskan hal itu pada wartawan usai pertemuannya dengan kedua bela pihak yaitu Dispora dan KONI di ruangan kerjanya Kantor DPRD Sumbar Senin (28/10).
Dikatakan Supardi.Memang, dalam rencana anggaran KONI Sumbar tertulis bahwa honorarium atlet Porwil sebesar Rp1,5 juta dan pelatih Rp2,5 juta. Kemudian Panitia Rp4,8 juta, Ketua Kontingen Rp20 juta, Wakil Ketua Kontingen Rp15 juta dan bendahara Rp15 juta dan lainnya.
Menurut Supardi,honor atlit sebesar Rp.1,5 juta itu hanya masuk kantong atlit saja,semua pembiayaannya ditanggung panitia,sedangkan honor yang diterima panitia tersebut belum bias masuk kantongnya semua karena,pembiayaan selama pertandingan harus dikeluarkannya dari honor tersebut.
"Untuk atlet itu merupakan uang saku mereka sebesar Rp1,5 juta diluar makan dan kebutuhan lainnya. Sementara untuk pendamping Rp4,8 juta terdiri dari uang saku, makan, dan kebutuhan lainnya",jelas Supardi.
Terkait rencana anggaran belanja yang menyebutkan honor atlet Rp1,5 juta dab pendamping Rp4,8 juta,jika honor atlet tersebut masih kecil,nanti pada pembahasan anggaran selanjutnya akan diminta Komisi V untuk melakukan pembahasannya. Kalau sudah tidak pas tentu akan dinaikkan jumlahnya, yang penting keduanya tetap bersinergi untuk Sumbar. Imbuh Supardi.
Sementara, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sumbar Bustavidia mengatakan. Honor atlet yang bertanding di ajang Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) 2019 hendaknya harus sesuai dengan kewajaran.
"Honor yang mereka terima harus sesuai karena mereka berdarah-darah mengangkat nama Sumbar namun orang lain yang berladang di punggung mereka," kata Bustavidia.
Bustavidia menjelaskan.Pihaknya tidak mengatakan bahwa honor atlet yang diberikan KONI Sumbar tidak wajar namun harus dikembalikan para perasaan masing-masing, atlet yang bekerja keras harus mendapatkan hasil yang sesuai dengan keringat mereka yang keluar.
Menurut Bustavidia,hingga saat ini pencairan anggaran tersebut terkendala karena ada nomenklatur yang tidak jelas dan harus diperbaiki,Dispora dan KONI sudah sepakat, apabila nomenklatur itu selesai maka anggaran akan segerah dicairkan.
"Hari ini,persoalan yang terjadi antara Dispora dan KONI sudah q diselesaikan dan kami dipanggil oleh Ketua DPRD Sumbar untuk mencari solusi," tutup Bustavidia.(Sri)