Dengan adanya standar mutu dan kualitas yang disamakan, maka hasil produksi dari siswa dan sekolah dapat dipasarkan dan memiliki daya saing yang kuat diera globalisasi dan pasar bebas saat ini.Kata Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abid saat menutup Gebiar Pendidikan 2018 Jumat (28/9) di Halaman kantor Dinas Pendidikan Sumbar.
Wagub mengatakan.Dilaksanakannya kegiatan Gebyar Pendidikan ini,guna melihat sejauhmana mempersiapkan generasi muda Sumatera Barat yang produktif, kreatif dan inovasi apa yang telah dilakukan sekolah terutama Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) serta Sekolah Menengah Atas (SMA). Ini merupakan langkah bagus dalam dunia pendidikan di Sumatera Barat agar ada evaluasi dan peningkatan dari tahun ke tahun.
Lebih lanjut Wagub Nasrul Abit menyampaikan, setelah menyaksian disetiap stand yang ada, begitu banyak indovasi, kreasi yang telah dilahirkan sekolah bersama siswanya. Untuk produksi siswa ini melakukan kerjasama dengan Perindustrian dan Perdagangan (Perindag).
Menurut Wagub, sudah saatnya siswa dan generasi muda Sumatera Barat berorientasi usaha yang produktifitas, bukan berharap jadi pegawai negeri, yang saat ini begitu ketat sementara peluangnya sangat sedikit.
Dengan pengetahuan dan skill yang kuat generasi muda kita tentu akan mampu membuka lapangan kerja sendiri dan juga mampu mengurangi pengangguran. Saat ini juga ada beberapa perusahaan Jepang, yang membutuhkan tenaga kerja siap pakai untuk diperkerjakan dengan gaji pendapat yang cukup baik.
Makanya perlu penambahan pengetahuan dan kemampuan berbahasa asing, minimal bahasa inggris, agar tenaga kerja kita dapat masuk pasar kerja diberbagai negara lainnya, ujar Nasrul Abit.
Diingatkan Wagub , para guru jangan pernah ada pengkianatan dalam penyelenggaraan sekolah dengan berniat mengerjakan pimpin karena, ingin jadi kepala sekolah. Itu tidak baik!
Bekerja baik sajalah, karena pada saatnya akan tiba juga geleran jadi pimpinan sekolah jika ada kinerja yang baik dengaj berbagai inovasi yang kuat dalam memajukan sekolah. Mudahan bapak ibu nanti jadi kepada sekolah, harapnya.
Kadis Pendidikan Sumbar, Drs. Busharman Bur, MM. menyampaikan sudah tiga hari gebyar pendidikan digelar. Ini adalah pertanggung jawaban kepada publik didalam penyelenggaraan dunia pendidikan Sumbar.
Saat ini sudah banyak yang bagus produksi Sekolah Luar Biasa (SLB) banyak yang ditampilkan, prakterk SMK langsung berorientasi produksi hasil kerja kemampuan siswa, tinggal lagi pemasaran saja.
Jurusan Busana, Boya produksi SMK sudaha bisa langsung di jual. Tinggal bagaimana kita dapat menyamakan kualitas mutu agar dapat bersaing dipasar bebas saat ini.
Sementara siswa SMA juga siarahkan pada produktifitas kemampuan daya pikir, penemuan teori yang berotasi kemajuan. Tema Gebyar Pendidikan Sumbar, Generasi Milineal, berinovasi, berkarya daj berkreasi.
Banyak produk inovasi dan kreatif yang dapat dikembangkan lebih baik dimasa masa datang. Kita masih berharapan dukungan masyarakat dalam memajukan pendidikan kita, terangnya.(st)