Penulis : Hari Rahadi 
Musi Rawas, Lintas Media News- Ditjenbud Kemdikbudristek menggelar seminar merdeka berbudaya dengan dana indonesiana, sekaligus seminar peluncuran buku berjudul kuntau seni bela diri untuk generasi penerus.

Kegiatan ini resmi di buka dan diluncurkan oleh Bupati Musi Rawas (Mura), yang diwakili Plt Kepala Disbudpar Imam Nahusin, Selasa (29/8/2023), di Hotel Smart Lubuklinggau. 

Plt Kepala Disbudpar Mura Imam Nahusin dalam sambutannya menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Musi Rawas mengapresiasi serta menyambut baik terlaksananya kegiatan seminar ini.

Dengan diluncurkan Buku "Kuntau" seni bela diri diharapkan dapat meningkatkan minat belajar generasi penerus kita. 

''Teknologi boleh berkembang namun jangan melupakan budaya, salah satu contoh budaya kuntau", ucapnya. 

Sementara itu, Kepala Subbagian Umum Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII Cut Zahrina, S.Ag mengatakan, dirinya sangat mengapresiasi dan mendukung kegiatan yang mengangkat tradisi peninggalan leluhur kita terdahulu ini.

Kuntau adalah salah satu ilmu bela diri tradisi yang ada di seluruh indonesia, cuma berbeda nama, gerakan olah tubuh dan perbedaan properti saja. 

''Kita tidak boleh tidak tahu, akan kebudayaan karena kebudayaan adalah tradisi dari nenek moyang kita terdahulu, salah satu contoh seni bela diri kuntau, ini harus di kenalkan dengan anak- anak kita agar bisa mengetahui seni kebudayaan dan tradisi", kata Cut Zahrina.

Diselah kegiatan, Penggiat Budaya, Ditjenbud, Kemdikbudristek, Alumnus beasiswa LPDP dan Ketua Asosiasi penerima beasiswa LPDP Sumatera Selatan (Mata Garuda), Evan Sapentri saat di konfirmasi wartawan mengungkapkan, kuntau ini adalah salah satu olahraga tradisional yang berkembang di musi rawas yang sudah populer.

Sudah Delapan titik yang sudah kita riset yakni, Kecamatan Muara Lakitan, BTS Ulu, Muara Kelingi, TPK, Muara Beliti, Selangit, Stl Ulu Terawas dan Tuah Negri. 

Dengan terbitnya Buku Kuntau ini diharapkan bisa bermanfaat, meningkatkan minat pembaca dan semakin banyak lagi orang - orang tau serta bisa membantu melestarikan sepuluh objek kemajuan kebudayaan, imbuhnya.
 
Top