Direktur Operasi PT Semen Padang Indrieffouny Indra ketika menyampaikan sosialiasi kepada jajaran Direktorat Produksi di Pabrik Indarung VI, Selasa (12/4/2022) pagi. Kegiatan yang sama juga dilaksanakan di Control Room Engineer Indarung V. PT Semen Padang, Rabu (13/4/2022)

PADANG,Lintas Media News.
Guna menjaga kelancaran operasi, dan kebersihan dan keamanan pabrik, Direktur Operasi PT Semen Padang Indrieffouny Indra, mengumpulkan seluruh jajaran Direktorat Produksi dalam bentuk dengan memberikan sosialisasiterkait  Operational Exellence, House Keeping Rate (HKR), dan Safety & Security. Kegiatan itu pada Selasa dimulai di Pabrik Indarung VI, Selasa (12/4/2022) pagi, dan akan dilanjutkan pada hari berikutnya ke unit produksi lainnya.

"Kampanye dan sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada seluruh karyawan unit kerja tentang pentingnya menjaga kelancaran operasi dan kebersihan pabrik," kata Indrieffouny Indra pada paparannya di depan Kantor CCR Building Indarung VI.


Kegiatan itu  dihadiri seluruh karyawan organik dan non organik di Pabrik Indarung VI, serta sejumlah staf pimpinan di lingkungan PT Semen Padang. Hadir di antaranya,  Kepala Departemen Produksi Semen, Sumarsono, Kepala Departemen Pemeliharaan, Muhammad Syafitri, Kepala Departemen Tambang & Pengelolaan Bahan Baku, Andria Delfa,  Kepala Departemen Produksi Terak, Admartin,  Staf Direksi, Durain Parmanoan, Wakil Kepala Departemen Pemeliharaan, Abdul Hakim Lubis, Kepala Unit Pengamanan, AKBP Fidraus, Kepala Unit SHE, Musytaqim Nasra, dan Kepala Unit Total productive Maintenance (TPM), Zulkarnaen. 
Indrieffouny Indra yang akrab disapa Arief, menekankan tiga poin penting yang harus diimplementasikan oleh seluruh karyawan Pabrik Indarung VI, yaitu Operational Excellence, House Keeping Rate (HKR), serta Safety dan Security. 

"Ketiga poin ini, tentunya akan dapat mewujudkan target RKAP yang telah ditetapkan pemegang saham, seperti lingkungan kerja menjadi bersih dan nyaman, serta mengantisipasi terjadinya kecelakaan kerja," kata Arief.


Arief pun juga membeberkan tiga poin yang harus diimplementasikan di Pabrik Indarung VI. Untuk operational excellence, kata Arief, tentunya dapat dicapai melalui tiga hal, yakni, menjaga availability peralatan utama, melakukan peningkatan kualitas dan jumlah part Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) jasa dan spare part, serta menjaga biaya produksi (COGM) sesuai atau lebih rendah dari yang ditargetkan.

Untuk menjaga biaya produksi atau COGM, ada beberapa cara yang harus dilakukan, yaitu menjaga operasi kiln dengan kapasitas optimal, mengelola indeks (clinker factor dan gipsum purified), melakukan perbaikan konsumsi energi, dan menjaga stock batubara di storage minimal 60 persen. 

"Operasional excellence ini, juga didukung oleh Unit TPM dan House Keeping (kebersihan pabrik) melalui implementasi 5P, penerapan autonomous maintenance oleh personil produksi, dan implementasi pilar Focus Improvement dibentuk di lingkungan kerja," ujarnya.

Arief juga meminta peran owner dalam operasional excellence, termasuk dalam hal keselamatan kerja yang bertujuan untuk eliminasi kondisi kerja tidak aman dan perilaku kerja berbahaya. 

Di antaranya, dengan melakukan pengecekan peralatan secara kountinue dan bersama. Kalau ditemukan ada kerusakan, lakukan langsung perbaikan. "Kalau tidak bisa diperbaiki secara langsung, segara dilaporkan kondisi abnormalitas, supaya ada tindakan perbaikan selanjutnya," ungkap Arief. 

Terkait safety dan security, Arief meminta untuk terus ditingkatkan. Misalnya peningkatan keamanan pabrik, diharapkan terus diperketat melalui pembatasan lalu lintas orang dan kendaraan keluar masuk pabrik. 

"Peningkatan keamanan ini juga arahan dari tim auditor Baharkam Polri yang datang ke PT semen Padang pekan lalu untuk melakukan audit implementasi Sistem Manajemen Pengamanan," pungkas Arief.(*)

 
Top