Dharmasraya,lintas Media News.com- Relawan Yayasan Insan Bumi Mandiri kunjungi dua target dengan kendala yang sama di Kabupaten Dharmasraya, Provinsi Sumatera Barat Kamis (24/02).

Relawan yang bernama Ulil Akbar yang diwakili oleh Saniah, relawan rekomendasi nya hari ini lakukan survei terhadap dua target. 

Pertama, Cici Amelia (23th) warga jorong Sitiung,dengan kendala patah tulang. Sosok gadis ramah dan ceria yang hidup di keluarga yang terbilang tidak mampu,mengalami  kelumpuhan akibat tragedi 7th lampau.

Diusianya yang 16th, ia mengalami kecelakaan tunggal sepeda motor.gadis yang seharusnya bermain bersama teman-temannya itu,harus mendapati takdir yang tragis.akibat kecelakaan itu,tulang kaki kirinya patah.namun nasibnya yang tak mujur,tulang kaki kanannya patah akibat jatuh dari ranjang. keluarga yang melihat itu, membawanya ke rumah sakit.namun lagi lagi takdir tak berpihak padanya,dokter mengungkapkan bahwa Cici menderita penyakit Osteoporosis ( pengeroposan tulang).menurut dokter Cici bisa beraktivitas kembali jika menjalani pengobatan khusus.
Putri kedua dari bapak Samsuri (49) dan ibu Misrineti (46), kini hanya bisa terbaring lemah dengan motivasi dari keluarga.

"Saya tidak berharap banyak,jika tidak bisa berjalan setidaknya untuk duduk saja saya mampu,saya akan sangat bersyukur"tutur Cici

"Kami benar-benar berharap agar putri kami bisa beraktivitas seperti umumnya,namun dana di keluarga tidak memungkinkan.memang sudah banyak pihak yang ikut membantu kami,tapi hanya sekedar bantuan" ujar Samsuri.

Setelah sudah mendapatkan cukup informasi,dan data relawan Yayasan Insan Bumi Mandiri melanjutkan survei ke target kedua.

Target kali ini tak jauh berbeda dengan yang sebelumnya. Anwar (56th), warga jorong Tabek, Nagari Pulau Punjung dengan kendala  di tulang sendi pinggulnya. Lansia yang dulunya berprofesi tukang ojek, harus berhenti dari pekerjaannya karena tidak memungkinkan untuk bangkit dari ranjangnya. Anwar mengalami ini karena kecelakaan tunggal  satu tahun silam. Dengan tiga orang anak yang harus dipikul oleh istri dan anak pertamanya.

Sudah lebih kurang satu tahun ia menanggung penyakit yang samasekali belum diketahui nya, dikarenakan biaya untuk memeriksa lebih lanjut tidak memadai. 

Zarneti (52th), berstatus sebagai istrinya kini mencari nafkah dengan membuka usaha kecil-kecilan berupa menjual camilan.

"Ingin sekali saya memeriksakan penyakit ini,karena anak-anak masih dalam masa pendidikan dan tidak membebani istri" ucap Anwar.

Setelah melakukan kedua survei, Saniah merasa sangat bersyukur atas apa yang dimilikinya.

"Saya benar-benar berterima kasih sudah direkomendasikan untuk menjadi relawan,sehingga saya bisa melihat suasana haru seperti ini. Semoga dengan adanya Yayasan Insan Bumi Mandiri ditengah-tengah masyarakat,semakin membantu kelayakan warga-warga yang tidak mampu" Tutur Saniah dengan harunya.

"Semoga dengan adanya para relawan membantu saya dalam menjalankan tugas sebagai perantara Yayasan Insan Bumi Mandiri. Dan mengetahui mana warga yang benar-benar membutuhkan" harapan Ulil (elda).
 
Top