Sawahlunto, Lintas Media News

BNN Kota Sawahlunto mengungkapkan informasi terkait tiga seksi yang selalu bersinergi dengan instansi dan elemen masyarakat, untuk memutus mata rantai penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika. 

Selama tahun 2020, Seksi Pemberantasan telah berhasil memotong mata rantai Supply and Demand Reduction dengan mengungkap 4 kasus narkotika dengan rincian 2 kasus ditangani oleh BNN Kota Sawahlunto dan 2 kasus lagi ditangani oleh BNN Provinsi Sumatera Barat.

Kepala BNN  Kota Sawahlunto, Erlis  mengatakan, kasus yang ditangani BNN Kota Sawahlunto terjadi pada bulan Maret dan Agustus. Dari kedua kasus tersebut dapat disita narkotika sebanyak 6 paket kecil sabu. Kemudian ada dua kasus lagi yang telah terungkap tapi diserahkan ke BNN Provinsi. 

“Bulan Agustus kita berhasil menggagalkan pengiriman paket ganja sebanyak 22 paket di Kabupaten Sijunjung dan dilanjutkan pengembangan ditemukan 36 paket besar lagi di Kabupaten Agam sehingga total paket besar ganja ada 53,1 kilogram dan pada bulan November BNN juga menangkap pelaku penyalahgunaan narkotika dan diserahkan ke BNN Provinsi," kata Erlis saat menggelar Press Release terkait berbagai aktifitas BNN selama tahun 2020, Selasa (29/12), di Ruang Rapat BNN Kota Sawahlunto.

Erlis juga menjelaskan bahwa pada Seksi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat juga telah banyak memberikan sosialisasi mengenai bahaya narkotika terhadap anak-anak, remaja, orang dewasa di berbagai instansi.  Ditambah dengan telah membentuk Desa Bebas Narkoba (Desa Bersinar)  yang ada pada Desa Sijantang Kecamatan Talawi. 

"Untuk Seksi Rehabilitasi semenjak tahun 2015 terdapat 19 anak dibawah umur yang telah direhabilitasi pada penggunaan zat adiktif, sepanjang tahun 2020 ada 16 orang dewasa yang direhabilitasi terkait kencanduan narkotika, dan layanan pasca rehabiltasi sebanyak 12 orang dewasa sepanjang tahun 2020. Ada 3 orang yang sudah dirujuk ke Pusat Rehabilitasi BNN di Batam," kata Erlis. 

Dikesempatan itu Kepala BNN Erlis juga menghimbau warga Sawahlunto, Sijunjung dan Dhamasraya agar bila ada yang kecanduan dan perlu layanan rehabilitasi boleh menghubungi BNN Kota Sawahlunto. "Disini kita selalu membuka pintu dan menerima dengan terbuka untuk kebutuhan rehabilitasi bagi warga yang kecanduan sesuai dengan acessment, semuanya gratis," pungkas Erlis. (nv'h/hms)

 
Top