Pdg. Panjang, Lintas Media News
Kembali ke kehidupan normal, pasca PSBB, beberapa bulan lalu. Sekarang,  aktivitas pasar Padang Pusat Padang Panjang kembali menggeliat dan aktifitas masyarakat berbelanja serta bertransaksi berangsur normal. Pasca,diberlakukannya kekehidupan normal dua bulan lalu. Kondisi tersebut, terpantau langsung,Jumat, 7/8/2020 pagi hingga jelang sore. 

Seperti aktivitas, dilantai dasar, lantai dua Pasar Pusat Padang Panjang. Jika sebelumnya banyak lapak kosong karena pedagang tidak berjualan, namun saat ini hampir seluruh lapak nampak kembali terisi oleh pedang dari berbagai komoditi

Kesadaran masyarakat, dalam penerapan protokol kesehatan pun cukup tinggi. Meskipun, masih ditemukan satu maupun dua pengunjung yang terlihat tidak menggunakan masker dan beberapa pedagang tanpa menggunakan sarung tangan seperti yang sudah di anjurkan pemerintah.

Risman, salah satu pengunjung mengaku jika dirinya sudah berani ke pasar setelah diketahuinya kondisi Covid-19 di Bumi Serambi Mekah ini kian membaik dan memasuki tahap new normal atau tatanan kehidupan baru.

“Kalau sebelumnya saya juga takut untuk pergi ke pasar, apalagi Padang Panjang pernah menjadi kawasan merah Covid 19. Sekarang, karena keadaan sudah berangsur membaik mudah- mudahan aman, namun baik rekan maupun keluarga saling mengingatkan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan,”kata dia.

Sementara, Maryana, salah seorang pedagang mengungkapkan bahwa dirinya selama ini tetap berjualan meski di tengah pandemi, hal itu demi  mencukupi kebutuhan sehari-hari untuk keberlangsungan hidup.

“Selama ada stok barang dagangan saya selalu berjualan di Pasar, jadi virus corona tidak menghalangi karena ini mata pencaharian kami, tapi untuk kewaspadaan itu pasti, mulai dari menghindari kontak fisik dengan pembeli, menjaga jarak antar pedagang, dan selalu menggunakan masker saat berjualan,” ungkapnya.

Artinya, dengan kembali kehidupan normal, kita mamfaatkan betul kondisi ini, sebaik mungkin untuk menata kembali perekonomian yang terpuruk dalam beberapa bulan belakangan. Selama ini,  aktifitas kita dibatasi, tentu sangat berdampak sekali pada perekonomian masyarakat dan pedagang yang menggantungkan hidupnya dari pasar ini, tukuknya. 

Dua bulan pasca PSBB, aktifitas pasar menggeliat kembali. Persentasenya, dari pekan kepekan menunjukan kemajuan yang sangat berarti. Meski, bertepatan dengan tahun ajaran baru, dimana pengeluaran masyarakat terbagi antara memenuhi kehidupan sehari hari dengan melengkapi kebutuhan untuk sekolah anak anak, pungkasnya. 

Ditempat yang sama, Ridwan salah seorang pemilik toko buku alat alat perlengkapan sekolah mengatakan, pelan pelan animo masyarakat untuk belanja dipasar pusat Padang Panjang, dari hari kehari cenderung  ada peningkatan yang cukup signifikan dibanding bulan bulan belakangan,  sebelum datang wabah corona.

Transaksi,  antar komuditi nyaris merata setiap lantai untuk komuditi. Pedagang makanan, atau yang menjual barang kebutuhan sehari hari, atau katakanlah sembako sudah punya langganan masing masing. Jadi, persaingan antar komuditi nyaris tidak terjadi. Dikarenakan, tiap tiap lantai sudah ditata pemerintah lantai satu komuditi apa yang cocok untuk dijual, tukuk Ridwan. 

Dari pantauan lintasmedianews.com. Toko pakaian, toko sepatu dan alat alat kelengkapan sekolah menjadi primadona dan diburi banyak orang.  Pasalnya, komuditi tersebut berkaitan erat dengan dimulainya tahun ajaran baru 2020-2021. Jadi, wajar komuditi tersebut ramai para pembelinya.  Hal tersebut, dibenarkan oleh Erman, St.  Marlaut, owner Soto Surabaya 99 yang berlokasi Blok B lantai 2. 

Lebih jauh Incek Man mengatakan, ramai dan laris,toko pakaian alat alat sekolah, toko buku, Wajar,karena ini momenya orang membutuhkan keperluan tersebut untuk kebutuhan sekolah anak anakya. Untuk itu, kita jangan latah ramai orang berbelanja di toko buku. Kita latah pula berjualan buku dan sepatu. Lantas, membuat lapak kaki lima ditempat yang dilarang pemerintah. Tentu, hal ini tidak bisa dibiarkan ujar Incek Man,  menambahkan. (maisonpisano) 

 
Top