Padang.Lintas Media News.
Senator Sumatera Barat (Sumbar) Leonardy Harmaini Dt. Bandaro Basa, S.IP., MH.apresiasi kejelian Universitas Taman Siswa (Unitas) Padang dalam menangkap peluang besar di era revolusi industri dan di masa pandemi covid-19.

Apresiasi tersebut disampaikan Leonardy pada wisuda ke-58 Unitas Padang di Pangeran Beach, kemaren.

Dikatakan Leonardy,meski di tengah Pandemi, rektor dan jajaran Unitas mampu menyelenggarakan wisuda dan pemindahan jambul secara langsung sekaligus menandatangani lima kerjasama dengan mengacu pada protokol kesehatan. 

Kelima kerjasama yang ditandatangani tersebut adalah PT. Perkasa Group, Dekopin Sumbar, LKKS Sumatera Barat, BPN Kanwil Sumatera Barat, dan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai.

“Saya memberikan apresiasi kepada Rektor Universitas Taman Siswa Padang yang pada hari ini dapat menyelenggarakan wisuda ke-58 dalam masa pandemi covid-19. Bedanya dengan tahun lalu, kita sekarang pakai masker, pelindung wajah, sarung tangan dan lainnya sesuai protokol kesehatan. Luar biasa wisuda kali ini,” ujar Leonardy.

Leonardy mewakili orang tua juga mengucapkan terimakasih kepada rektor, para dosen dan tenaga kependidikan yang telah bekerja keras mendidik mahasiswa-mahasiswi Unitas Padang beberapa tahun ini. 

Kepada wisudawan, Leonardy mengatakan bahwa memang tidak mudah apa yang dilakukan tiga setengah atau empat tahun sebelumnya. “Jika diingat-ingat semua yang pahit-pahit saja. Sekarang telah diwisuda, jadi sarjana barulah manisnya terasa.
Jadi pendidikan itu berakar pahit, berbuah manis,” tegas Leonardy.

Untuk itu,Leonardy mengingatkan kepada para wisudawan-wisudawati Unitas Padang bahwa apa yang mereka lakukan tiga setengah atau empat tahun ini harus berbuah manis. Mereka harus sukses,dan tidak berharap hanya menjadi PNS.

Leonardy mengatakan, sistem pembelajaran pun berbeda pada berbagai tingkatan pendidikan. Untuk mencegah penyebaran Covid-19 pemerintah hingga Desember mewajibkan pembelajaran dilakukan dari rumah atau dengan sistem daring/online.
Leonardy mengakui banyak kendala yang dihadapi dalam pembelajaran daring tersebut. 

Orang tua kewalahan karena harus menjadi guru bagi anak-anak mereka. Belum lagi harus memenuhi kebutuhan perangkat dan data atau langganan internet. Keluhan-keluhan ini telah ditangkap DPD RI sebagai aspirasi yang harus diperjuangkan.
“Menurut penelitian, tidak baik juga anak-anak dibiarkan terus berdiam diri di rumah. Memang mereka belajar juga di rumah namun kurang bagus bagi perkembangannya, pertumbuhan mereka selanjutnya. Makanya DPD RI sangat penuh perhatiannya terhadap dunia pendidikan. Banyak hal yang telah disampaikan kepada pemerintah terkait hal ini,” ujar Ketua Badan Kehormatan DPD RI periode 2019-2024 itu.(rel/St)

 
Top