Padang.Lintas Media News.
Besok Jum'at Tanggal 31 Juli 2020,umat Islam akan melaksanakan hari raya Idul Adha. Tentunya akan ada pemotongan hewan qurban. Namun, di masa pandemi ini permintaan hewan kurban diperkirakan menurun hingga 30 sampai 40 persen di Sumatera Barat. 

"Kondisi sekarang diperkirakan menurun 30-40 persen. Kebutuhan kita sekarang total 30-35 ribu ekor di 2020," ungkap Kepala Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat : Drh. Erinaldi, MM yang diwakili Kepala Bidang (Kabid) Bina Usaha dan Kelembagaannya Arizal Arman, S.Pt,MP.Kemare di ruangan kerjanya.

Lebih lanjut disampaikan Afrizal, pengurangan permintaan hewan kurban tahun ini disebabkan dampak perekonomian masyarakat di situasi Covid-19. Jika tahun 2019 lalu permintaan sampai di angka 50 ribu hewan kurban di Sumbar sekarang berkisar hanya 30 sampai 35 ribu hewan kurban. 

Jumlah pemotongan hewan kurban di Sumbar Tahun 2019 berjumlah 50.726 ekor. Terdiri dari,Sapi sebanyak 44.939 ekor
Kambing 5.069 ekor dan Kerbau sebanyak 718 ekor.Jelas Afrizal.

Sumbar memiliki jumlah sapi yang cukup banyak,dengan total populasi ternaknya di tahun 2020 menurut Afrizal berjumlah 783.441 ekor yang terdiri dari,Sapi 419.986 ekor,Kambing 250.214 ekor dan
Kerbau sebanyak 113.241 ekor.

Untuk Hewan kurban tersebut Afrizal mengatakan,juga disuplay dari berbagai daerah di Sumbar seperti, Pesisir Selatan, Solok Selatan, Dharmasraya, 50 Kota, Agam, Pasaman Barat. Relatif sapi di Sumbar yang dibudiyakan sudah memiliki ukuran besar. 
Namun, untuk permintaan tahun ini masih banyak yang kecil sesuai ekonomi masyarakat yang  membeli dalam situasi pandemi covid-19. Sedangkan,juga akan ada kemungkinan untuk suplay hewan kurban dari luar Sumbar seperti dari  lampung, Bengkulu. Hewan kurban cukup ketersediaan di Sumbar. Penyedia sudah siap, hanya saja kondisi pandemi. 

Untuk Hewan kurban,menurut Afrizal akan diperiksa kesehatannya terlebih dahulu, jika sehat maka akan ada surat keterangan kesehatan hewan (SKKH). "Bahkan untuk masuk  ke pasar ternak juga ada surat keterangan kesehatannya.

Jika di tempat pengumpul, para medik sudah jalan, sudah dilakukan pemeriksaan. Mereka yang memberikan surat keterangan kesehatan hewan tersebut nantinya.Jelas Afrizal.

Kemudian, untuk tata cara pemotongan hewan kurban nantinya,menurut Afrizal akan dilakukan sesuai protocol covid,dan diupayakan semaksimal mungkin memakai protokol kesehatan.

Dan itu pun sudah ada aturan dari gubernur untuk pelaksanaan pemotongan hewan ternak. Jadi untuk mengurangi jumlah berkumpul panitia pelaksana kurban yang telah ditunjuk dilengkapi protokol Covid, merekalah yang bekerja maksimal. 

"Kami berharap untuk distribusi daging kurban diantar ke rumah penerima, jadi tidak bagi kupon dan masyarakat yang jemput. Ini menghindari masyarakat untuk berkumpul," imbaunya.(St)

 
Top