Oleh : Ascot Amir

Gema takbir sebentar lagi akan kita dengar kan menyambut kedatangan Hari Raya Idulfitri 1441 H. Idulfitri tahun ini memang sedikit terkendala kemeriahannya seperti Idulfitri tahun-tahun sebelumnya. Kita semua tahu bahwa kemeriahan Idulfitri tahun ini disebabkan mewabahnya virus corona alias covid 19, atau pun sebaliknya.
Terlepas dari itu semua, kita khususnya umat Islam tetap  semangat dan berbesar hati, berbangga diri serta penuh bermunajat kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, agar Idulfitri 1441 H tahun ini tidak kalah pentingnya dari wabah virus corona yang menakutkan. " Walataqof walatahzan innallahama'ana ". Jangan takut, jangan gentar bukan kah Aku bersamamu ?
Berdasarkan acuan yang demikian, disamping imbauan pemerintah yang harus kita patuhi, tentu Idulfitri 1441 H tahun ini serta kemeriahannya tidak mungkin kita kesampingkan. Idulfitri adalah hari raya besar umat Islam yang penuh berkah, penuh hidayah dan juga penuh dengan limpahan rahmat dan karuniaNya. Tentu, jelas dan pasti kita mencari keseimbangan antara imbauan pemerintah dan datangnya Idulfitri, di mana kesehatan dan keselamatan kita dan keluarga perlu menjadii prioritas utama diantara keduanya, baik dalam rangka menyambut Idulfitri maupun menangkal dan mengantisipasi wabah virus corona ini.
Kita sadar dan menyadari bahwa segala sesuatunya berlandaskan kodrat dan iradat Allah semata. " Bismillahifaalullimayurid " Allah berbuat sekehendakNya !
Suratan dan takdir wajib dan harus kita terima dengan rasa syukur dan lapang dada, agar Idulfitri 1441 H yang sebentar lagi datang menghampiri kita, bisa membuat kita bahagia walaupun jauh dari sanak saudara dan keluarga. Itu hanya lah lahiriah semata. Ujian dan cobaan ini hendaknya membuat kita tambah dewasa untuk membaca, melihat dan mendengar apa sebenarnya yang terjadi di republik ini. Tabir dan rahasia itu dengan waktu yang tidak berapa lama seiiring wabah virus corona, kita dipertontonkan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa, " Ini lah saudara-saudaramu yang berbuat zalim, munafik, khianat, serakah dan juga tak peduli sedikitpun juga ? Konon khabarnya bukan saja rakyat jelata, fakir miskin yang menerima bantuan ini, akan tetapi Masya Allah yang pensiunan pun juga ikut serta menerimanya. Nauzubillah !
Kepekaan itu semakin langka dan jauh dari lubuk hati sebahagian anak manusia. Nada-nada miring masalah bantuan ini memang tidak bisa didustai dan diingkari. Bak kata pepatah Minang : " Muncuang tabuh bisa di tutup, mulut manusia apa lah kira ?
Mudah-mudahan kita sadar dan menyadari bahwa datangnya Idulfitri 1441 H tahun ini, membuat kita kembali suci. Suci dalam artian yang sesungguhnya.
Semoga...wassalam !!!
 
Top