Padang.Lintas Media News.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan.Tingginya angka pasien positif Covid-19 di Sumatera Barat (Sumbar) hingga 299 orang, justru pertanda kita kerja dengan cepat. "Bayangkan, laboratorium Fakultas Kedokteran Unand bisa mengerjakan 500 sampai 600 sampel swab (pengambilan sampel spesimen lendir di saluran penafasan-red), setiap hari dari pagi hingga malam," ujarnya.

Beda halnya jika kita memeriksa swab di labor lain, seperti di Kemenkes pada awal-awal wabah virus Corona. Itu butuh waktu lama untuk mengetahui hasilnya. Sekarang cukup dua hari setelah dikirim, bisa diketahui hasilnya, positif atau negatif. "Pemprov Sumbar bersama jajaran Tim Gugus Tugas sekarang merasa berjalan cepat mengatasi penularan Covid-19," ungkap Irwan Prayitno saat Rapat vidcon via zoom dengan pengurus PWI se Sumbar Minggu (10/5/2020) sore.

Dalam diskusi yang dipandu Ketua PWI Sumbar, Heranof Firdaus, Gubernur Irwan Prayitno sangat bersemangat menjelaskan seluk-beluk persoalan yang dihadapi pemprov. "Setiap persoalan bisa dijelaskan pola penyelesaiannya karena ini adalah kerja bersama semua jajaran sipil, polisi, militer," ungkapnya.

Gubernur menyatakan menerima sejumlah masukan yang disampaikan pengurus PWI Sumbar dan para Ketua PWI se Sumbar, diantaranya ; Eko Yanche Edrie menyebut belum semua masyarakat memahami tanggungjawabnya dalam masa PSBB ini, sehingga disarankan agar pemprov Sumbar menambah anggaran untuk biaya publikasi Covid-19 melalui media massa.

Ketua PWI Agam Mursyidi, meminta agar Gubernur mengingatkan para Kepala Daerah yang lambat menyalurkan bantuan kepada warga yang sudah mengalami kesulitan hidup.

Dari dialog itu terlontar fakta di lapangan bahwa PSBB jilid 2 yang ditetapkan pemprov bersama kabupaten/kota, adakalanya tidak didukung oleh ASN (Aparatur Sipil Negara) yang justru cuek terhadap PSBB. ASN sendiri yang justru membuat pertemuan tanpa masker dan tidak menjaga jarak. Menanggapi hal itu, Gubernur Irwan Prayitno tegas menyatakan akan menindak ASN bersangkutan. "Itu justru duduk pelanggarannya," ujar Gubernur sungguh-sungguh.

Sejumlah pengurus PWI yang juga menyuarakan persoalan selama PSBB jilid 1 dan jilid 2 di Sumbar, seperti pergerakan orang yang mudik di perbatasan yang kurang tertangani oleh petugas, kemudian faktor kesejahteraan petugas di lapangan, peelindungan khusus terhadap petugas medis.

Diskusi yang berlangsung hingga 100 menit itu, juga diikuti pengurus PWI Sumbar, Basril Basyar, Zulnadi, Gusfen Khairul, Sukri Umar, Nita Indrawati, Ketua PWI Pariaman Tuanku Damanhuri, Bukittinggi - Anasrul, Tanah Datar - Mustafa Akmal, dan Ketua PWI Solok Selatan Hendrivon.(rel)
 
Top