Sawahlunto.Lintas Media News.
Deri Asta Walikota Sawahlunto menyerahkan bantuan Sembako dari Badan Amil Zakat (BAZ) Propinsi Sumatera Barat kepada 200 KK mustahiq yang tersebar di Kecamatan Talawi, Barangin, Lembah Segar dan Silungkang. Setiap Kepala Keluarga mendapatkankan batuan Beras 20 kg, Telur satu lapik, Minyak 3 liter dan satu kantong bahan kebutuhan pokok lainnya.
Walikota Sawahlunto mengatakan, bantuan yang disalurkan tersebut berasal dari BAZ Propinsi Sumatera Barat. “Kita sudah membagikan kepada keluarga yang terdampak akibat penyebaran COVID-19, setiap kecamatan kita bagikan kepada 50 kepala keluarga,” ujar Deri Asta melalui telepon selulernya, Kamis (16/4).
“Kita akan maksimalkan memberikan bantuan kepada masyarakat yang terkena dampak COVID-19, bantuan ini berkat koordinasi kita dengan sumber-sumber yang resmi. Saya berharap bantuan-bantuan yang ada tidak tumpang tindih penerimanya sehingga bantuan tersebar merata kepada seluruh masyarakat yang membutuhkan,” harap Deri.
Menurut M Syarief, BAZ Kota Sawahlunto juga menyediakan dana sebesar Rp 300 juta yang akan dibagi kepada keluarga terdampak COVID-19 yang tersebar di 4 kecamatan di Kota Sawahlunto. “Kita sudah menyerahkan bantuan BAZ tersebut secara simbolis kepada Walikota Sawahlunto dan selanjutnya kita akan membagikan kepada masyarakat yang benar-benar terdampak,” kata M Syarief.
Kreteria penerima bantuan BAZ Kota Sawahlunto yaitu Mubaligh yang tidak ASN dan para anggota Majlis Ta’lim yang benar-benar terdampak akibat virus Corona. Penerima harus mendapatkan rekomendasi dari Lurah/Kepala Desa selanjutnya seluruh persyaratan yang sudah ditetapkan oleh BAZ disampaikan ke kantor BAZ Kota Sawahlunto.
Andi Tukang Ojek, berterima kasih kepada BAZ kota Sawahlunto karena sudah meringankan beban hidup keluarganya. “Saya sangat terbantu dengan adanya bantuan ini karena kondisi ekonomi sekarang terasa sulit. Sejak adanya penyebaran COVID-19 pendapatan sangat jauh dari harapan dan proyek pemerintah tidak ada juga yang jalan sehingga tidak ada pilihan lain untuk menutupi kebutuhan hidup.
Saya berharap proyek pemerintah dapat segera berjalan sehingga ada lapangan kerja bagi pekerja serabutan seperti saya ini,” tutur Andi yang juga berprofesi sebagai kuli bangunan. (Nova)