Latest Post

50Kota Aceh Advertorial DPRD Kab. Banyuasin Advertorial DPRD Lahat Advertorial HUT ke-153 Kabupaten Lahat Advertorial Meranti Advertorial Pemkab Lahat Advertorial Pemkab Musi Rawas Advertorial Pemko Lubuklinggau Advertorial Pemko Pagar Alam Agam Alahan panjang AROSUKA Bali Balikpapan Bank Nagari Bantaeng Batam Batang anai Bateang Batu bara Batusangkar BAWASLU SUMBAR Bekasi Bengkalis BENGKULU BI Sumbar Bogor Bukittinggi Cilegon Deli serdang Dewan Pers Dharmasraya DPR RI DPRD Bengkalis DPRD Dharmasraya DPRD Kepulauan Meranti DPRD Kota Padang DPRD OKI DPRD Padang DPRD Padang Panjang DPRD Pessel DPRD RI DPRD Solok DPRD SUMBAR Dumai Enam lingkung FJPI Sumbar HPN 2022 Jakarta Jambi Jawa Barat Jeneponto Kab.Dharmasraya Kabupaten Dharmasraya Kabupaten Kepulauan Meranti Kabupaten Lahat Kabupaten Solok KADIN SUMBAR kambang Karimun Kayu Agung Kepulauan Meranti Kota Padaang Kota Padang Kota Pagar Alam Kota Pariaman Kota Solok Kotapariaman KPU KPU Sumbar Kuala lumpur Labuhanbatu Lahat Lampung Lampung Timur lanud Sut Lanud Sud Lanud Sultan Sahrir Lanud Sultan Syahrir Lanud Sultan Syahrir Padang Lanud Sultan Syarir Lanud Sur lanud Sut Limapuluh Kota Liputan Lubuk alung Lubuk Linggau Magelang Medan Mentawai Meranti Merbau Miranti Muba Banyuasin Muratara Musi Rawas Nagari Lurah Ampalu Nasdem Sumbar Nasional Ogan Ilir Ogan Komering Ilir (OKI) OKI Ombilin Opini Padang Padang Panjang Padang Pariaman Padangpanjang Pagaralam Pagaruyung Painan Palembang Pariaman Parik malintang Parit malintang PARIWARA Pariwara DPRD Padang Panjang Pariwara Pemkab Solok PARIWARA PT Semen Padang Pasaman Pasaman - Pasaman Barat Pasaman Barat Pasbar Pauh kamba Payakumbuh PDAM Padang Panjang Pekanbaru Pemkab Bengkalis Pemkab Lahat Pemkab Solok Pemko Padang Pemko Sawahlunto Pemko Solok Pemprov Sumbar Pemrov Sumbar Penas XVI KTNA Pertamina Pesisir Selatan Pessel PJKIP Kota Padang PLN PMI Sumbar Polda Bali Polda Sumbar Polri Provinsi Bengkulu PT.ITA PT.Semen Padang Purwokerto PWI PWI Sumbar Rangsang Redaksi Redaksi 2 Riau samarinda Samosir Sawahlunto Selat panjang Semarang Semen Padang Semen Padang.. Sijunjung Sikucua Silungkang SMSI Solok Solok Selatan Sulawesi selatan Sumatera Barat Sumbar Sumsel Sumut sungai sarik Surabaya TANAH DATAR Tanahdatar Tangerang TSR III Pemkab Dharmasraya Tua Pejat Tulisan walikota solok



 


Padang,Lintas Media News.
Ketidak hadiran Presiden RI Joko Widodo pada acara pembukaan Pekan Nasional (Penas) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) ke-XVI tahun 2023 pada 10 Juni  di Lanud Sutan Syahrir ,Padang Sumatera Barat,menjadi sorotan  dalam pandangan umum fraksi- fraksi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumbar pada rapat paripurna penyampaian pandangan umum fraksi terhadap pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Tahun 2022 di ruangan rapat utama DPRD Sumbar .Rabu (14/6/2023).

Dalam penyampaian pandangan umum fraksi tersebut,hampir semua fraksi yang ada di DPRD Sumbar mempertanyakan hal tersebut,diantaranya Fraksi Gerindra.

Dalam pandangan umum Fraksi Gerindra yang disampaikan juru bicaranya Mesra menyebutkan.Baru kali ini terjadi,pembukaan Penas Tani tidak langsung dihadiri Presiden,pada hal dalam sejarahnya, sejak pelaksanaan pertama kali di Tahun 1971 silam hingga pelaksanaan terakhir tahun 2017 di Banda Aceh, Presiden selalu datang dan membuka iven berkelas nasional ini.

Fraksi Gerindra mempertanyakan.
Mengapa,apa yang menyebabkan
Presiden Joko Widodo tidak hadir langsung? Mengapa kali ini Presiden tidak datang, dan hanya diwakili oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Itupun secara virtual, dengan kondisi jaringan komunikasi yang terputus-putus.Ujar Mesra.

Ini sejarah pertama kalinya, Penas Tani tidak dihadiri dan dibuka langsung Presiden. "Kami dari fraksi Gerindra tidak yakin, hal ini adalah persoalan politik masa lalu",tambah Mesra.

Fraksi Gerindra menilai,ketidak hadiran Presiden disebabkan kegagalan komunikasi yang serius dari Gubernur-Wakil Gubernur dengan pemerintah pusat.Hal ini harus segera diatasi dengan meningkatkan Komunikasi, koodinasi dan diplomasi yang lebih intens lagi, sehingga kehormatan dan harga diri Sumatera Barat di pentas nasional bisa terus terjaga.

Selain itu,fraksi Gerindra juga mempertanyakan apa yang menyebabkan kehadiran peserta yang sejak awal diklaim 40 ribu, yang datang hanya 15 ribu saja.

"Kami mendapat informasi bahwa meskipun menjadi tuan rumah, Provinsi Sumatera Barat tidak punya utusan dalam iven Temu Karya Nasional, yang merupakan ajang para petani, khususnya para inovator di bidang pertanian menunjukkan karyanya di ajang Penas Tani ini",imbuh Mesra.

Kalau bicara soal komitmen dan anggaran, fraksi Gerindra melihat, sudah sangat luar biasa. Pemerintah Provinsi sampai mengalokasikan Rp 100 Miliar APBD untuk pelaksanaan Penas Tani ini.  Diluar itu, setiap tahunnya, anggaran diklaim telah dialokasikan 10 persen dari APBD untuk sektor pertanian. Tetapi,tidak ada inovasi-inovasi yang bisa diperlihatkan.

"Ini kan mencoreng nama baik Sumatera Barat",.Untuk itu,fraksi Gerindra minta penjelasan Gubernur secara detail. Kata juru bicara Gerindra Mesra.

Sementara,Ketua DPRD Sumbar Supardi didampingi Wakil Ketua Suwirpen Suib dan Indra Dt.Rajo Lelo serta dihadiri langsung Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansyarullah saat memimpin rapat  mengatakan.Secara umum, pengelolaan APBD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2022 telah cukup baik. Sampai dengan akhir tahun 2022, dari aspek pendapatan daerah, dari target sebesar Rp. 6.175.628.018.183,- dapat direalisasikan sebesar Rp. 6.130.023.203.347,60 atau 99.26 % dengan rincian,  realisasi PAD sebesar 101.07 %, pendapatan transfer sebesar 97.45 % dan Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah sebesar Rp. 109.90 %.

Sedangkan dari aspek belanja daerah, dari alokasi sebesar Rp. 6.639.308.547.776,- dapat direalisasikan sebesar Rp. 6.304.434.742.047,81 atau 94.96 %, dengan rincian, realisasi belanja operasional sebesar 95.26 %, belanja modal sebesar 89.41 %, belanja tidak terduga sebesar 1.22 % dan realisasi belanja transfer sebesar 99.95 %. Dari realisasi pendapatan dan belanja daerah tersebut, diperoleh SILPA sebesar Rp. 289.279.692.879,38,-.

Meskipun secara umum pengelolaan keuangan daerah telah cukup baik, lanjut Supardi, namun masih terdapat beberapa catatan yang perlu menjadi perhatian dan perlu di dalami dalam pembahasannya, diantaranya PAD masih mengandalkan PKB dan BBNKB dengan realisasi rata-rata setiap tahunnya di atas 105 %.

"Oleh karena realisasi setiap tahun selalu di atas 105 %, tentu perlu di dalami apakah karena target yang ditetapkan terlalu rendah. Sisa belanja pegawai cukup besar yaitu sebesar Rp. 108.651.102.865,- atau lebih kurang 6 % dari yang dialokasikan," terang Supardi.

Sisa belanja pegawai ini jauh di atas acres gaji sebesar 2.5 %. Perlu didalami, apakah besarnya sisa belanja pegawai ini  disebabkan karena tidak akuratnya data kepegawaian sebagai basis menghitung besaran belanja pegawai atau karena realisasi yang rendah.

Alokasi belanja modal yang terkait dengan infrastruktur pelayanan publik yang dialokasikan baru sebesar Rp. 378.135.131.477,56  atau lebih kurang 6 % dari total belanja daerah.

Alokasi ini jauh dari yang diamanatkan oleh UU Nomor 1 Tahun 2022, dimana untuk belanja infrasturktur pelayanan publik, dialokasikan secara bertahap sebesar 40 % dari total belanja daerah.
SILPA dari APBD Tahun 2022 hanya sebesar Rp. 289.279.692.879,38,-.

Sedangkan SILPA yang direncanakan untuk menutup devisit APBD Tahun 2023 adalah sebesar Rp. 350.000.000.000,-. Dengan demikian, pada Perubahan APBD Tahun 2023 nanti, perlu dicarikan tambahan pendapatan untuk menutup devisit APBD tahun 2023.

"Ini tentu merupakan pekerjaan yang berat yang perlu kita lakukan pada pembahasan perubahan APBD Tahun 2023 nanti," ujar Supardi.

Terakhir kata Supardi, Fraksi-Fraksi di DPRD Provinsi Sumatera Barat telah menyampaikan Pandangan Umum Fraksi-nya terhadap Ranperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun 2022. Dalam Pandangan Umum Fraksi tersebut, cukup banyak tanggapan, pertanyaan dan pandangan yang disampaikan, terkait dengan pengelolaan dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Tahun 2022, baik terhadap pengelolaan pendapatan, belanja maupun pembiayaan daerah.

"Untuk itu, pada kesempatan ini kami mengingatkan kepada Gubernur untuk dapat menyiapkan jawaban atau tanggapannya terhadap Pandangan Umum Fraksi-Fraksi tersebut," tutup Supardi.(st)

Padang,Lintas Media News
TNI AU. Komandan Lanud Sutan Sjahrir Kolonel Nav Saeful Rakhmat menegaskan kepada seluruh personel yang bertugas dalam pengamanan kegiatan Penas KTNA XVI tahun 2023 untuk mengutamakan keselamatan, keamanan, ketertiban, dan pengawasan bagi pengunjung yang datang di Lanud Sutan Sjahrir, Padang. Rabu, (14/6/2023).

Memasuki hari terakhir menjelang penutupan Penas KTNA XVI tahun 2023 yang dimulai tanggal 10 hingga 15 Juni 2023, masih terlihat ribuan pengunjung mendatangi pagelaran Nasional tersebut. Antusias pengunjung dari berbagai wilayah seluruh Indonesia ini menjadikan personel yang bertugas dalam pengamanan tetap waspada dan siaga terkait segala kemungkinan yang terjadi.

Komandan Lanud SUT Kolonel Nav Saeful Rakhmat melalui kepala dinas Operasi (Kadisops) Lanud SUT Mayor Lek Bambang Brades, S.Kom., menekankan, "setiap pengunjung yang datang harus diawasi jangan sampai ada satu pun pengunjung yang melakukan suatu hal yang tidak diinginkan." Tegasnya.
Terlihat personel Lanud SUT yang tergabung dalam personel gabungan TNI-POLRI, menempati titiknya masing masing. Ada beberapa titik yang di plot untuk pengawasan dan pengamanan Penas KTNA XVI 2023, diantaranya dari pintu masuk hingga tempat pagelaran Pameran.

Komandan Satuan Polisi Militer Angkatan Udara (Dansatpom) Lanud SUT Kapten Pom Suhadi, S.S.T.Han., S.H. juga menegaskan, "bagi pengunjung yang datang baik pejalan kaki maupun yang menggunakan kendaraan, harus mengikuti arahan dari personel yang bertugas, karena untuk keluar dan masuk wilayah lanud harus melewati perlintasan kereta api. Jadi Kami menempatkan personel disetiap pintu masuk yang melewati perlintasan kereta api tersebut karena, keselamatan pengunjung itu yang menjadi utama." Tegasnya.

Sampai saat ini kegiatan berjalan kondusif dan tidak ditemukan sesuatu yang dapat mengganggu jalannya kegiatan bahkan pengunjung yang datang.(rel)


Padang, Lintas Media News
Pengamat Seni Pertunjukan, Prof. Indra Yuda, Ph.D  mengatakan akibat tidak adanya kompromi antara pemerintah sebagai penguasa dengan seniman dan karyanya, berakibat seniman selalu jadi objek penderita karena kebermanfaatannya ditentukan oleh "penguasa", akibat ego sentris tidak ditemuinya titiktemu yg saling menguntungkan.

Indra Yuda mengatakan hal tersebut pada Orasi Budayanya di Panggung Ekspresi Forum Perjuangan Seniman (FPS) Sumbar yang digelar di Pelataran Parkir Taman Budaya, Selasa malam (13/6) sebagai protes atas mangkraknya pembangunan Gedung Kebudayaan Sumbar.

Panggung Ekspresi Forum Perjuangan Seniman Sumbar ke VI ini, selain orasi juga menampilkan berbagai jenis kesenian lainnya, selain baca puisi, oleh Fauzul el Nurca, Syarifuddin Arifin,
 MIt Witra Cantik guru SD 02 Batusangkar. Ciloteh Kamal Guci dari Pariaman. Tari-tarian oleh Galang Dance Company pimpinan Deslenda dan Sanggar Tari Umbuik Mudo Pimpinan Dewi Wisanti dari Pakandangan,  Pariaman. Selain itu, juga melukis spontan oleh pelukis Jon Wahid, Jon Hardi dari Bali dan Herisman Tojes. Diiringi oleh grup band KPJ Sakato dengan lagu-lagu populer oleh Yogi Astra KDI dan Dwi Nugraha  dari Jakarta. Panggung ekspresi ini terasa semakin bergairah oleh pembawa acara Viveri Yudi (Mak Kari) dan Stand Up Comedi oleh Afma Tampan dan  Awaluddin Anggang dari Payakumbuh.

Lebih jauh, Indra Yuda yang baru saja menggelar tarian massal pada pembukaan Penas XVI KTNA mengatakan demi terwujudnya pembangunan kemanusiaan seutuhnya dan sektor lain yg terkait, penguasa hendaknya kompromistis. Penguasa jangan main menang sendiri. Sebab sejauh ini seniman dan karyanya dan stake holder serta pemerintah sebagai penguasa sering tidak sejalan dalam menentukan kebijakan dan arah pertumbuhan kesenian. Egoisme sektoral ke duanya, mengakibatkan seniman kehilangan ruang kreatif. Bahkan pesatnya pembangunan yang berdalih peningkatan pendapatan asli daerah (PAD), maka ruang kreatif yang bersifat benefit dipaksa jadi ruang bisnis. Ini terjadi karena tidak adanya kompromi yang saling menguntungkan.(if)


PADANG,Lintas Media News
Anggota DPRD Kota Padang Zulhardi Z.Latif realisasikan pembangunan gedung serbaguna untuk kegiatan - kegiatan warga setempat 
yang merupakan aspirasi warga di Komplek Trisandi 3 Kelurahan Sungai Sapih Kecamatan Kuranji Kota Padang.

Zulhardi.Z Latif menyampaikan, Alhamdulillah keinginan dari kita bersama untuk membangun suatu tempat untuk kegiatan - kegiatan positif warga setempat seperti rapat -rapat RT/RW, kegiatan posyandu, kegiatan pemuda atau kegiatan lainnya bagi warga setempat.

"Disaksikan warga, tokoh masyarakat setempat,lurah, Bhabinkamtibmas, Bhabinsa serta turut mendampingi Ketua Partai Golkar Kota Padang Muhammad Iqra Chissa, pada Selasa (13/6/2023) telah dilakukan peletakan batu pertama ini tanda dilaksanakannya pembangunan untuk selama 40 hari kedepan selesai dan bisa dimanfaatkan warga," kata Zulhardi yang akrab disapa Buya ini.

Untuk status tanah merupakan tanah fasilitas umum dengan panjang 6 meter dan lebar 4 meter. Anggaran pembangunan gedung serbaguna ini dari pokir dewan yang direalisasikan sebesar Rp212 juta. 

"Harapan kita dengan dibangunnya gedung serbaguna ini melalui APBD kota, tentunya diharapkan dapat dijaga,dirawat dan dimaafkan sebaik - baiknya untuk kegiatan atau aktivitas warga komplek Trisandi 3 Kelurahan Sungai Sapih Kecamatan Kuranji ini," ungkap anggota legislatif yang merupakan salah satu kader terbaik Partai Golkar Kota Padang ini. 

Sementara Ketua Partai Golkar Kota Padang Muhammad Iqra Chissa mengatakan Bapak Zulhardi Z.Latif ini merupakan anggota DPRD dan salah satu kader terbaik Partai Golkar Kota Padang.

Sebagai wakil rakyat tentunya harus berguna bagi masyarakat. Saya apresiasi dengan apa yang telah diperbuat Bapak Zulhardi Z.Latif kader partai Golkar Kota Padang yang telah menjalankan amanah beliau sebagai  anggota DPRD Kota Padang, Dapil II Kecamatan Kuranji.

Dikatakan, salah satunya yakni dengan dilakukan pembangunan gedung serbaguna ini, dan tentunya masih banyak lagi yang telah dilakukan ditengah masyarakat. "Apa yang telah diperbuat ini akan menjadi cerita dan bukti nyata bagi anak cucu kita nantinya, "pungkasnya.(bim)

Pasaman Barat,Lintas Media News
Lagi-lagi isu terkait kelangkaan gas LPG 3 Kg di daerah Pasaman Barat kembali dipatahkan oleh peninjauan langsung Hiswana Migas,  Ujang UK saat Operasi Pasar (OP) 7 Agen gas LPG 3 Kg yang diselenggarakan oleh Pertamina dan Hiswana Migas berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat dibawah koordinasi SBM Rayon III Sumbar - Dery Pratama Sofyan,  Selasa (13/6) di Durian Kilangan, Kinali Pasaman Barat. 

Saat mendatangi salah satu  lokasi OP, Ujang UK bersama media menyaksikan langsung transaksi jual beli gas LPG 3 kg di pangkalan tersebut lancar dan tidak ada penumpukan pembeli.

"Jika kegiatan OP gas LPG 3 kg ini dikerumuni warga dan warga mengaku gas tersebut langka itu baru masalah, namun dari pangamatan kita terlihat warga yang datang silih berganti tanpa harus antri. Ini menandakan stok di daerah ini aman". Sebut Ujang UK didampingi Heru dan Riki (korlap)
Heru S. Direktur PT.  Putra Pembina Utama Agen Elpiji 3 Kg menyebutkan hari ini ada dua pangkalannya yang menggelar OP salah satunya Pangkalan Marliasni.

"Kita sebagai Agen mendukung OP LPG 3 Kg ini, selain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat miskin juga mendukung UMKM kecil.  Selama masa OP ini, saat pengisian di SPBE, armada Agen didahulukan demi menjaga kelancaran OP di Pasbar”. Ujar Heru yang juga Korlap Agen Pasaman Barat.

Agen PT Putra Pembina Utama menyalurkan 280 tabung gas untuk OP di setiap pangkalan gas LPG 3 Kg dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp. 19.900 karena sesuai ketentuan Pasaman Barat berada lebih dari 60 km dari Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE).

Yesni, salah seorang pembeli gas LPG 3 kg menyebutkan daerah Pasaman Barat masih stabil dan harganya pun sesuai HET  yang berlaku.

" Setiap gas habis, selalu ada di pangkalan dan tidak pernah kosong. Jadi yang katanya gas 3 kg langka di pasaman barat ini tidak benar" tutur Yesni warga Kinali. 

Sementara itu di daerah Kajai, Pasbar Pangkalan Irma Delviana dari Agen PT. Mita Cahaya Kerosindo juga menerima 280 tabung untuk disalurkan kepada masyarakat miskin yang membutuhkan gas LPG 3 Kg subsidi.

Menurut Hendri Bobot,  pemilik pangkalan yang berada di Kampung  Padang Jorong Pasa Lamo, Kenagarian Kajai Selatan Kec. Talamo Pasbar. Pasokan gas LPG 3 Kg ditempatnya tidak pernah kosong.

"Untuk menjaga ketersediaan tabung  gas LPG 3kg, memang perlu melakukan penyaluran yang tepat sasaran, bagi warga dan UMKM kecil" ungkap Hendri

Dan peninjauan tim Hiswana Migas di Pasbar berujung di daerah Air Bangis, Pangkalan Buyung yang melayani masyarakat nelayan di sekitar.

Sama hal nya dengan ungkapan pemilik pangkalan lainnya, Buyung menegaskan tidak ada kelangkaan gas LPG 3 kg karena stok di pangkalan sangat mencukupi.

"Kami mengadakan OP hari ini dengan HET Rp. 19.900 khusus untuk warga miskin dan nelayan. Kami menerima pasokan 220 tabung gas dari agen PT. Satria Mandiri Sukses, dan baru beberapa tabung yang terjual. Artinya tidak ada kelangkaan gas di tempat kami". Tegas Buyung. (*)


MERANTI,Lintas Media News
Pelaksana tugas (Plt) Bupati Kepulauan Meranti AKBP (Purn) H. Asmar, Selasa (13/6/2023) menerima kunjungan Kepala Pengadilan Tinggi Riau Mohammad Idroes, SH, M.Hum, di rumah dinasnya, Jalan Merdeka Selatpanjang.

H. Asmar mengucapkan selamat datang dan terima kasih atas kunjungan Kepala Pengadilan Tinggi Riau yang juga didampingi Kepala Pengadilan Negeri (PN) Bengkalis Bayu Soho Raharjo, SH.

Berbagai hal menjadi topik pembicaraan dalam kunjungan tersebut. Salah satunya, Plt Bupati Asmar meminta segera dibentuk PN Kepulauan Meranti. 

"Saya minta Asisten II secepatnya disiapkan, ditinjau kembali lahan untuk membangun PN di Meranti," kata Asmar.

Disebutkannya, saat ini proses peradilan di Meranti masih di bawah PN Bengkalis. Hal tersebut menurutnya tidak efisien dan memberatkan masyarakat yang berperkara hukum.

"Pengadilan ini sangat penting, tak mungkin setiap kali ada sidang harus datang ke sini," ujarnya.

Senada, Ketua PN Bengkalis Bayu mengungkapkan keprihatinan terhadap kondisi itu. Menurutnya, karena kondisi tersebut masyarakat harus mengeluarkan anggaran lebih.

"Masyarakat harus mengeluarkan banyak dana yang saya kira tidak perlu, demi mengurus segala macam bentuk surat-surat," sebutnya.

Menanggapi hal itu, Kepala Pengadilan Tinggi Riau Mohammad Idroes meminta Pemkab Meranti segera menyiapkan lahan yang akan dibangun Pengadilan Negeri.

"Kita sarankan alangkah baiknya siapkan dulu lahannya agar nanti setelah dibangun tidak bermasalah. Untuk pembangunan dan lain-lainnya itu bisa menyusul," ujar Kepala Pengadilan Tinggi Riau itu. 

Seusai pertemuan tersebut, Kepala Pengadilan Tinggi Riau dan Kepala Kepala Pengadilan Negeri Bengkalis langsung menuju tempat Sidang Pengadilan Selatpanjang untuk meninjau langsung fisik bangunan. 

Turut hadir Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Andi Yul, Kajari Kepulauan Meranti Febriyan M, SH, MH, para Staf Ahli Bupati, Asisten Setdakab, Kepala Kantor Kesbangpol, dan perwakilan Bagian Hukum Setda. (Nina/rls).

Padang,Lintas Media News
Petaniku sayang, petaniku malang. Kata itulah yang sering tergambar saat kita membayangkan nasib petani di Indonesia, namun dengan terciptanya kolaborasi, inovasi, dan kerjasama istilah ‘Petaniku malang’ akan sirna dan digantikan dengan senyuman dan kesejahteraan para petani.

Demikian disampaikan oleh Kepala Dinas Koperasi dan UKM Prov Sumbar, Endrizal saat membuka acara Temu Usaha Agribisnis KTNA XVI dan Perjanjian kerjasama MoU UPLAND Project PSP di Hotel Universitas Negeri Padang (UNP), Selasa (13/6/2023).

“Melalui MoU yang akan kita laksanakan ini diharapkan tidak ada lagi istilah petaniku malang, yang ada adalah petani sejahtera,” ujar Endrizal.

Ia menambahkan, pertanian merupakan sebuah kunci dalam kemajuan dan meningkatkan produktivitas perekonomian di suatu daerah. Apalagi di Indonesia, yang terkenal sebagai negara agraris, Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah yang dipercaya dapat mendorong perekonomian negeri.

“Menyadari hal itu, Pemprov Sumbar mengalokasikan 10 persen APBD provinsi untuk pertanian, ini merupakan anggaran terbesar kedua setelah pendidikan,” tutur Endrizal.

Sementara itu, Irwan Hidayat, selaku Narasumber, berharap acara Temu Agribisnis  dapat lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya petani dan nelayan. 

"Temu usaha agribisnis ini memberikan kesempatan bagi petani nelayan selaku produsen komoditas pertanian, perikanan dan kehutanan, baik dalam skala perorangan maupun kelompok untuk berdiskusi secara langsung hasil olahan kepada pengusaha," ujarnya. 

Di acara tersebut juga dilakukan MoU UPLAND Project PSP, antara korporasi dengan mitra eksportir. Di antaranya, koperasi produsen Perwira Cipta Mandiri dengan Mitra exportir PT Java Agritech.

Produk yang dikerjasamakan antara lain, lada putih 40 ton (@85.000) dan lada hijau 7 ton (@25.000) dengan nilai total Rp 3.575.000.000. Lalu, koperasi produsen Gupon Sekarlangit dengan Mitra exportir PT Hassana Boga Sejahtera Tbk melalui produk beras putih 360 ton (@14.500) dan beras merah 24 ton (@16.500).

(Dinas Kominfotik Prov. Sumbar)

Padang,Lintas LMedia News
Turut mensukseskan Pekan Nasional (Penas) Petani Nelayan ke-XVI Tahun 2023 di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat melaksanakan sosialisasi Sensus Pertanian 2023 (ST2023) kepada peserta Penas di Aula Kantor Gubernur Sumbar, Selasa (13/6). 

Kepala BPS Sumbar Sugeng Arianto, dalam sambutannya saat membuka sosialisasi menyampaikan ST2023 merupakan Sensus Pertanian ketujuh yang dilaksanakan BPS, sejak dimulai pada tahun 1963 silam. Sensus Pertanian dilakukan setiap sepuluh tahun sekali di tahun berakhiran 3 sesuai amanat Undang-undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik. Pelaksanaan ST2023 juga mengacu pada program badan pangan dunia atau FAO. 

Sugeng menyampaikan bahwa pelaksanaan ST2023 diharapkan mampu memberikan gambaran komprehensif terkait kondisi pertanian di Indonesia sampai wilayah terkecil. 

"Sensus pertanian kali ini juga istimewa karena menjadi momentum penting betapa sektor pertanian adalah penyelamat negeri pada saat pandemi yang lalu," ujar Sugeng. 
"Bahkan jauh lebih strategis daripada sensus sebelumnya, ditengah isu krisis pangan dan ketidakpastian akibat climate change. Ini sudah menjadi isu global. Karena itu sensus pertanian sangat penting," sambung Sugeng. 

Dalam ST2023 ini lanjut Sugeng juga terdapat beberapa hal baru seperti data Petani milenial, urban farming, dan potensi perhutanan sosial. 

Hadir sebagai narasumber Kepala Biro Hukum dan Humas BPS RI Margaretha Ari Anggorowati. Dalam pemaparannya, Margaretha menyampaikan secara lebih detail mengenai pentingnya Sensus Pertanian sebagai dasar pengambilan kebijakan bagi pemerintah. Data hasil ST2023 juga digunakan sebagai kerangka sampel survei pertanian dan sebagai benchmark statistik pertanian yang ada saat ini. 

“Dan yang terpenting, data ST2023 diharapkan mampu menjadi rujukan dalam penyusunan kebijakan strategis sektor pertanian, sehingga meningkatkan kualitas desain kebijakan yang diformulasikan,” tegas Margaretha. 

Pada ST2023, lanjut Margaretha, pelaku usaha pertanian di seluruh Indonesia akan didata, baik unit usaha pertanian perorangan, unit usaha pertanian lainnya (berkelompok), serta perusahaan pertanian berbadan hukum. Sebanyak 190 ribu petugas di seluruh Indonesia dikerahkan BPS untuk mendata para pelaku usaha pertanian. 

Margaretha berharap partisipasi aktif seluruh pelaku usaha pertanian untuk kesuksesan ST2023. 

"Terima kedatangan petugas sensus di rumah Anda. Mari bersama Mencatat Pertanian Indonesia untuk Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani. Petugas sensus dilengkapi tanda pengenal dan ciri diantaranya memakai rompi berwarna hijau dengan logo Sensus Pertanian 2023 di bagian dada kanan, logo BPS di bagian dada kiri, dan tulisan “PETUGAS SENSUS” di bagian punggung memakai topi warna hijau berlogo ST2023," pungkas Margaretha.(doa/Diskominfotik Sumbar)

Padang, Lintas Media News
Di tengah gelombang kehilangan pekerjaan yang melanda para pemuda akibat pandemi Covid-19, muncul sebuah inisiatif luar biasa dari sekelompok pemuda di Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Mereka membentuk Kelompok Tani Milenial Bukik Gompong Sejahtera (BGS), dengan tekad kuat untuk mengembangkan sektor pertanian di daerah mereka.

Terdiri dari 32 petani milenial, Kelompok Tani BGS memilih untuk berkolaborasi dalam mengolah lahan pertanian seluas 55,69 hektar di kawasan perhutanan sosial. Mereka fokus pada komoditas pertanian seperti kopi, teh, tanaman penyegar, hortikultura, dan berbagai produk olahan pertanian organik. Dengan semangat dan dedikasi tinggi, BGS berhasil membangun dapur organik, pabrik kompos, pabrik pupuk organik, green house, secara perlahan berhasil mewujudkan konsep pertanian organik terpadu.

Pertanian organik terpadu yang diusung oleh BGS telah mendapat apresiasi luas, termasuk dari pemerintah provinsi Sumatera Barat. Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy, menyatakan dukungan penuh terhadap inisiatif tersebut. Meskipun belum ada program resmi yang ditujukan khusus untuk petani milenial, pemerintah Sumatera Barat telah memberikan bimbingan kepada banyak kelompok tani yang dimotori oleh anak-anak muda.
"Pemerintah memberikan berbagai macam bantuan seperti alat destilasi, unit pengolahan pupuk organik, klinik PHT, akses jalan menuju lahan pertanian, program bapak asuh, dan sebagainya," ungkap Wakil Gubernur saat berkunjung ke Gelar Teknologi BGS di Penas KTNA XVI di Padang, Selasa (13/06/23).

Selain memberikan bantuan materil, Pemerintah Provisni Sumatera Barat juga mendorong kelompok tani milenial seperti BGS untuk membantu membina dan mengembangkan kelompok-kelompok pertanian serupa. Semangat kolaborasi dan saling memberikan motivasi di antara para petani muda ini diharapkan dapat menghasilkan efek sinergis dan mempercepat perkembangan sektor pertanian di daerah tersebut, khususnya di kalangan milenial.

Keberhasilan BGS dalam mengembangkan pertanian organik terpadu telah memberikan harapan baru bagi pertanian di Kabupaten Solok. Mereka tidak hanya menghadirkan inovasi teknologi dan praktik pertanian yang ramah lingkungan, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru bagi para petani milenial. Pertanian yang berkelanjutan dan berorientasi pada kualitas produk menjadi pijakan utama dalam upaya mereka memperoleh keberhasilan tersebut.

Inisiatif luar biasa yang dilakukan oleh Kelompok Tani Milenial Bukik Gompong Sejahtera menjadi contoh yang menginspirasi bagi generasi muda lainnya untuk turut terlibat dalam pengembangan sektor pertanian. Keterlibatan aktif pemerintah provinsi Sumatera Barat dan dukungan yang mereka berikan kepada para petani muda tersebut semakin memperkuat keyakinan bahwa pertanian milenial dapat menjadi solusi masa depan yang berkelanjutan dan memberikan kesejahteraan, khususnya bagi masyarakat setempat.

Sekretaris BGS, Yudha, menjelaskan bahwa kelompok mereka aktif dalam menarik minat petani muda, mulai dari program magang bagi mahasiswa. BGS juga memfasilitasi sertifikasi Pelatihan Petani Pedesaan Swadaya (P4S), yang meberikan pelatihan teknis, hingga pemasaran produk pertanian dan hilirisasi.

Dibuktikan dengan sejumlah produk, antara lain biji kopi arabika, teh, minyak atsiri, sabun eco enzym, dan berbagai produk hortikultura yang telah dipasarkan, bahkan dilirik sebagai produk layak ekspor. 

Dengan semangat dan dedikasi mereka, Kelompok Tani Milenial Bukik Gompong Sejahtera (BGS) telah menjadi contoh inspiratif bagi generasi muda lainnya untuk terlibat dalam pengembangan sektor pertanian. Keberhasilan mereka dalam menerapkan konsep pertanian organik terpadu dan menghasilkan produk berkualitas membawa harapan baru bagi pertanian milenial di Sumatera Barat, khususnya di Kabupaten Solok. 

“Harapannya, langkah ini dapat mengilhami langkah-langkah serupa dalam pengembangan pertanian di seluruh Indonesia, sehingga sektor pertanian dapat menjadi lebih berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi masyarakat setempat,” pungkas Yudha. 

(Dinas Kominfotik Prov. Sumbar)


Padang,Lintas Media News
 Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi melakukan kunjungan ke Gelar Teknologi Smart Green House pada gelaran PENAS XVI, Sabtu (10/6). Lahan percontohan berukuran 384 m2 yang digawangi Direktorat Jenderal Hortikultura ini ditanami aneka sayuran termasuk buah melon ini mampu memproduksi aneka komoditas berkualitas. 

“Smart Green House adalah salah satu upaya Kementerian Pertanian senantiasa melakukan upaya-upaya pertanian baik melalui lahan datar maupun teknologi seperti ini guna menghasilkan produk pertanian berkualitas,” ujar SYL, Sabtu (10/6). 

Dalam kesempatan tersebut, Mentan melakukan panen melon bersama Gubernur yang diikuti dengan mencicipi langsung selada tanpa perlu melalui proses pencucian terlebih dahulu. Diakuinya, selada yang dipanen memiliki cita rasa segar dan renyah.

Jelang H-1 pelaksaan PENAS, Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto turut mengunjungi SGH bersama jajaran Eselon II guna mengecek kesiapan pelaksaan sebelum kunjungan Mentan beserta Gubernur. 
“Salah satu komoditas yang dikembangkan di SGH ini adalah aneka sayuran dan melon. Melon yang dikembangkan per buahnya mencapai  berat hingga 1,5 kg. Jika luasan 800 m2 ditanami melon, bisa menghasilkan kira-kira 2700 tanaman atau 4 ton melon. Kalau harga melon Rp 30 ribu berarti sekali panen biza menghasilkan Rp 120 juta,” ujar Prihasto. 
 
Teknologi SGH bertujuan untuk memodifikasi iklim mikro dengan penerapan teknologi berupa sensor di dalam bangunan dan otomatisasi fertigasi. Konsep yang dikembangkan ini dilakukan dengan berbagai opsi metode penanaman yang bisa digunakan, seperti Drip Irrigation, Dutch Bucket dan Hidroponik sistem NFT.

Adanya SGH ini memungkinkan petani menanam komoditas yang tidak sesuai dengan kondisi iklim setempat melalui modifikasi iklim mikro di dalam bangunan. Seperti contoh tanaman dataran tinggi seperti tomat cherry, melalui teknologi SGH dimungkinkan untuk ditanam pada dataran rendah dengan pemanfaatan green house seperti ini. Kondisi ekstrim cuaca bahkan tidak lagi menjadi kendala tanam. Selain itu, SGH membantu petani memproduksi sayuran dan buah dengan karena tidak perlu menggunakan pestisida.

Dirinya menjelaskan, biaya investasi yang dibutuhkan sekitar Rp 7 miliar. “ Untuk BEP diperkirakan sekitar 3 tahun budidaya melon sudah bisa kembali modal. Ini adalah salah satu teknologi masa depan agar pangan lokal Indonesia lebih mandiri. Dengan SGH kita bisa menanam setiap saat, tidak tergantung dengan musim,” terangnya.(rel/St)



Padang,Lintas Media News
Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong pengembangan  pelestarian  Ayam Kukuak Balenggek sebagai salah satu plasma nutfah lokal, selain untuk menunjang peningkatan produksi ternak sekaligus juga meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan peternak.

"Ayam Kukuak Balenggek di PENAS ini telah memecahkan bukan hanya rekor Nasional tapi rekor Dunia", kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH)  Nasrullah saat penyerahan piagam penghargaan Rekor Dunia MURI pada  Kegiatan PENAS ke XVI di Padang, kemaren.

Menurut Nasrullah, Ayam Kukuak Balenggek adalah ayam lokal Indonesia yang berpotensi sebagai ayam hias.

"Saat ini kita harus bangga karena Indonesia memiliki  plasma Nutfah lokal dan melalui pemecahan rekor MURI ini kita perkenalkan Ayam Kukuak Balenggek sebagai ayam lokal yang hanya ada di Sumatera Barat, dan tidak ada di dunia maupun di wilayah lain di Indonesia", ungkap Nasrullah.

"Untuk itu kita harus menjaga dan melestarikan plasma Nutfah ini," tuturnya.
Nasrullah menegaskan, untuk mencegah kemungkinan pengambilan secara ilegal rumpun  terbentuk di suatu wilayah, pemerintah telah memberikan perlindungan hukum. "Pengaturan ini dilakukan untuk menjamin adanya pelestarian dan pemanfaatan berkelanjutan sumber daya genetik hewan", terangnya.

Lebih lanjut Nasrullah menyampaikan, pemerintah berharap Ayam Kukuak Balenggek segera dapat didaftarkan ke FAO sebagai plasma nutfah Indonesia, sehingga daerah lain atau negara lain, tidak akan dapat mengklaim plasma nutfah ini karena sudah secara internasional diakui dan tercatat di Website FAO.

Pada kesempatan tersebut, perwakilan MURI menyampaikan, Kukuak Ayam Balenggek sukses memecahkan Rekor Dunia dengan kategori  Superlatif. Ia sebutkan, tercatat penampilan sekitar  939 ekor ayam kukuak Balenggek dan ini merupakan jumlah terbanyak terbesar  dan perdana yang diadakan di Sumatera Barat.

Menurut, Direktur Marketing MURI, Awan Rahargo,  Ayam Kukuak Balenggek merupakan ayam lokal Indonesia yang mempunyai keseragaman fisik dan komposisi genetik. Selain itu, ayam ini juga mempunyai kemampuan yang cukup untuk beradaptasi dengan lingkungan.

"Hari ini menjadi sangat meriah dengan penampilan ayam kukuak Balenggek terbanyak di Dunia dan menjadi sebuah harapan Tim Rekor MURI dalam memperkenalkan plasma nutfah lokal  
mendunia, sehingga plasma Nutfah ini menjadi lestari bahkan dapat menjadi daya tarik pariwisata, ini sejatinya esensi pemecahan rekor" pungkasnya.(rel/St)

 Dharmasraya, Lintas Media News
Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan membuka Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-51 dan Jambore Kader PKK Berprestasi Tahun 2023 Tingkat Kabupaten Dharmasraya. Acara ini dilaksanakan di Auditorium Dharmasraya, Pulau Punjung Senin, (12/06/22). 

Kegiatan juga dihadiri oleh Sekda, Adlisman, Forkopimda, Kepala SKPD se-Kabupaten Dharmasraya, Ketua TP PKK Dharmasraya, Dewi Sutan Riska Tuanku Kerajaan, Ketua Dharma Wanita Dharmasraya, Camat, Wali Nagari se-Kabupaten Dharmasraya serta undangan lainnya.

Atas terselenggarakannya kegiatan ini Sutan Riska menyampaikan ucapan terima kasih dan mengapresiasi kepada semua pihak, khususnya kepada keluarga besar TP PKK Kabupaten Dharmasraya yang telah bekerjasama dan berkoordinasi dengan seluruh unsur terkait. Demi terlaksananya acara HKG PKK dan Jambore pada hari ini.

Pemerintah Kabupaten Dharmasraya beserta seluruh perangkat daerah, camat dan walinagari mendukung penuh kegiatan puncak Hari Kesatuan Gerak PKK (HKG) PKK ke-51 tahun 2023. Dengan tema Bergerak bersama menuju keluarga sejahtera dan tangguh wujudkan Indonesia tumbuh. Dan ini menjadi istimewa karena PKK telah melewati masa emasnya.

“Banyak hal tentunya yang telah dilakukan gerakan PKK selama 51 tahun perjalanannya. Kiranya dapat menjadi bahan pembelajaran bahwa upata memberdayakan keluarga dan masyarakat itu perlu dengan pendekatan cipta, rasa dan karsa yakni dengan hati dan niat yang tulus,” kata Bupati.

Katanya lagi, peringatan HKG ini hendaknya dijadikan momentum untuk menunjukan bahwa tim penggerak PKK dengan segala program kerja. Dan kegiatan yang dinamis dapat member manfaat yang optimal pada masyarakat. Wujud kegiatan yang nyata tersebut merupakan salah satu upaya untuk membuktikan bahwa PKK mampu membantu mempercepat kesejahteraan keluarga melalui pembinaan secara rutin dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga. 

Hari Kesatuan Gerak PKK juga harus mampu kita dayagunakan sebagai media untuk mengawasi diri secara kelembagaan dan melakukan evaluasi dalam program kerja PKK. Harus bisa mengikuti perkembangan zaman dengan segala teknologi yang ada.

“Melalui peringatan HKG PKK ini saya mengingatkan agar gerakan PKK kembali pada roh-nya. Yakni sebagai gerakan masyarakat untuk memperdayakan keluarga. Artinya, keluargalah yang harus menjadi focus perhatian kita. Keluargalah yang harus kita berdayakan, karena keluarga merupakan unit  terkecil masyarakat. Kami mengharapkan segenap jajaran tim penggerak PKK secara berjenjang di semua tingkatan untuk dapat saling bahu membahu dengan segenap komponen masyarakat,” kata Bupati Dharmasraya yang juga menjabat Ketua Apkasi.

Selanjutnya, Sutan Riska mengatakan gerakan PKK harus senantiasa didukung oleh perangkat daerah. Mudah-mudahan melalui kegiatan ini dapat meningkatkan komitmen, kerjasama dan sinergitas kita dalam membangun keluarga yang berdaya, sehat dan sejahtera melalui 10 program pokok PKK.

Hari ini juga akan dilaksanakan Jambore kader PKK berprestasi yang akan diikuti oleh kader-kader PKK yang ada di 52 nagari dan 11 kecamatan di Kabupaten Dharmasraya. “Saya berharap para kader PKK dapat mengikui seluruh rankaian kegiatan hari ini dengan penuh suka cita. Dan saling berbaur dalam suasana kekeluargaan,” himbau Bupati lagi.

Kegiatan jamboree PKK ini merupaka salah satu kegiatan bergengsi PKK, yang tidak hanya untuk menyaring kader-kader terbaik, menambah wawasan, pengetahuan dan keterampilan dari kader-kader PKK. Tetapi juga sebagai ajang untuk memupuk kebersamaan dan silaturahmi antar kader PKK.

“Saya sangat mendukung pelaksanaan kegiatan ini sebagai salah satu upaya tim penggerak PKK Kabupaten Dharmasraya dalam mewujudkan 10 program PKK yang sekaligus akan mendorong tercapainya visi dan misi Kabupaten Dharmasraya. Maka pada kesempatan ini saya mengajak para kader sekalian untuk mengikutinya dengan penuh semangat. Mari kita satukan langkah dan presepsi sehingga program kerja PKK dapat terlaksana dengan baik,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua TP PKK Dharmasaya, Ny. Dewi Sutan Riska dalam laporannya menyampaikan, kegiatan HKG PKK Dharmasraya tahun ini menyelenggarakan Lomba Stand Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K), berupa pameran produk makanan, minuman maupu kerajinan tangan hasil Pokja perwakilan TP PKK Kecamatan Se Kabupaten Dharmasraya.

Menurutnya kegiatan lomba UP2K ini merupakan bagian dari persiapan TP PKK Kabupaten Dharmasraya, untuk mengikuti kegiatan serupa di tingkat Provinsi Sumatera Barat. Hasil lomba ini merupakan calon utusan Kabupaten Dharmasraya di iven-iven yang lebih tinggi.

“Kami berharap, kegiatan ini merupakan awal usaha kita untuk mempertahankan atau meningkatkan prestasi TP PKK Kabupaten Dharmasraya sebagai yang terbaik dua tingkat Provinsi Sumatera Barat yang kita peroleh tahun lalu,” tukas Ny. Dewi.(elda)

Author Name

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.